Anda di halaman 1dari 9

JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273

E- ISSN 2527 - 3469

VOLUME 20 NO 2, JULI 2018

JURNAL EKONOMI & BISNIS


DHARMA ANDALAS

PENGARUH PERAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD


(STUDI KASUS PADA PT SEMEN PADANG)

Essa Dianca Marsandy, Rahmaita


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan
fraud. Audit Internal memiliki standar praktik professional yaitu Independensi, Kemampuan
Profesional, Lingkup Pekerjaan Audit Internal, Pelaksanaan Kegiataan Pemeriksaan dan
Manajemen Bagian Audit Intenal. Objek penelitian dilakukan di PT Semen Padang. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan audit internal pada PT Semen Padang yaitu sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan
dengan menyebarkan kuesioner secara langsung. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan penelitian kepustakaan. Penulis
menggunakan metode analisis jalur/path analysis dengan menggunakan software Smart PLS 3.0
(Partial Least Square). Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan Peran Audit Internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pencegahan Fraud.
Kata kunci : Audit Internal; Fraud
.PENDAHULUAN perusahaan. Peran audit internal dapat
Sejalan dengan perusahaan yang memicu terlaksananya pengendalian
semakin berkembang, maka semakin risiko manajemen, sistem pengendalian
kompleks pula masalah-masalah intern, dan komite audit yang
perusahaan yang timbul dalam mempunyai peran penting dalam
mengawasi seluruh kegiatan dan operasi berbagai aspek organisasi termasuk di
perusahaan. Salah satu masalah yang dalamnya adalah pencegahan fraud.
timbul yaitu kemungkinan untuk Auditor internal dalam
terjadinya fraud. Fraud yang muncul melaporkan tanggung jawabnya harus
dalam perusahaan merupakan tanda bebas dari ikut campur pihak lain dalam
bahwa fungsi di dalam perusahaan yang menentukan lingkup audit internal,
tidak dilaksanakan dengan ketat dan pelaksanaan kerja dan pengomunikasian
konsisten. hasil-hasilnya, yang secara kolektif harus
Adapun faktor penyebab memiliki atau mengupayakan
terjadinya kecurangan tidak terlepas dari pengetahuan, keterampilan, dan
tiga konsep segitiga kecurangan yaitu kompetensi lain yang dibutuhkan untuk
tekanan (pressure), kesempatan melaksanakan tanggung jawabnya
(opportunity), dan rasionalisasi tersebut.
(rationalization) yang disebut sebagai Lingkup pekerjaan yang dicapai
fraud triangle. auditor internal harus memadai untuk
Untuk mengatasi potensi memenuhi tujuan-tujuan penugasan agar
timbulnya kecurangan, audit internal informasi yang diperoleh memadai,
diperlukan keberadaannya di dalam dapat diandalkan, relevan serta audit

238
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

internal dapat memberikan hasil pemegang saham, kreditor dan


kesimpulan dan evaluasi yang tepat masyarakat umum.
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam Untuk itu sesuai dengan prinsip-
melakukan audit. prinsip GCG perlu adanya transparansi,
Kasus terbaru saat ini telah akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran
terjadi pada perusahaan besar dan kemandirian atas aktivitas dan usaha
multinasional di British Telecom. perusahaan serta adanya laporan yang
Perusahaan raksasa Inggris ini handal dan dapat dipercaya. Salah satu
mengalami fraud akuntansi di salah satu syarat pendukung pencapaian tujuan
usahanya di Italia. Kecurangan yang tersebut adalah keberadaan Internal
dilakukan sebenarnya relatif sederhana Audit yang independen dan profesional
namun auditor gagal mendeteksinya dalam mencegah adanya fraud.
yakni melakukan inflasi (peningkatan) Berdasarkan uaraian diatas, maka
atas laba perusahaan selama beberapa rumusan masalah dari penelitian ini
tahun dengan cara tidak wajar melalui adalah “Bagaimana pengaruh peran
kerja sama koruptif dengan klien-klien audit internal terhadap pencegahan fraud
perusahaan dan jasa keuangan. (kecurangan) pada PT Semen Padang”.
Dari kasus tesebut terlihat bahwa Tujuan yang ingin dicapai dalam
di dalam perusahaan tersebut terjadi penelitian ini adalah untuk mendapatkan
suatu tindak kecurangan salah satu bukti empiris mengenai pengaruh peran
penyebabnya tidak efektifnya audit internal terhadap pencegahan fraud
pengendalian intern di perusahaan (kecurangan) pada PT Semen Padang.
tersebut sehingga kecurangan dapat Manfaat Penelitian, bagi penulis adalah
dilakukan oleh siapapun baik meningkatkan pengetahuan dan
manajemen maupun karyawan. pemahaman tentang pengaruh peran
Kecurangan itu juga dapat terjadi karena audit internal terhadap pencegahan fraud
tidak adanya komitmen antara (kecurangan). Bagi Perusahaan adalah
manajemen dan para karyawan memberikan kontribusi bagi dunia usaha,
perusahaan untuk melaksanakan khususnya BUMN agar tidak terjadinya
kegiatan anti fraud sehingga dalam kasus fraud (kecurangan). Dan bagi peneliti
tersebut baik manajemen maupun selanjutnya adalah penelitian ini dapat
karyawan merasa bebas melakukan dijadikan sebagai referensi atau bukti
tindak kecurangan karena tidak ada empiris tambahan mengenai pengaruh
kesepakatan apapun maupun sanksi peran audit internal terhadap pencegahan
apapun. fraud (kecurangan). Batasan
PT Semen Padang merupakan pemenelitian ini tentang sejauh mana
perusahaan manufaktur yang bergerak peran audit internal terhadap pencegahan
dibidang persemenan, yang beberapa fraud (kecurangan) pada PT Semen
tahun belakangan ini memiliki kemajuan Padang.
yang sangat pesat . PT Semen Padang Fraud
sebagai suatu Badan Usaha yang Fraud (Kecurangan) adalah segala
bergerak dibidang industri semen macam bentuk cara licik yang dapat
menjalankan perinsip-prinsip tata kelola direncanakan manusia, dan salah satunya
perusahaan yang baik (Good Corporate dipilih untuk diterapkan secara
Governance) dengan maksud agar dapat individual, guna memperoleh
tumbuh dan berkembang serta dapat keuntungan dari orang lain dengan cara
mempertanggungjawabkan segala memberikan saran atau pengintimidasian
aktifitas dan hasil usahanya kepada kebenaran (Islahuzzaman,2012).

239
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Menurut Tuanakotta (2013) terdapat Kecurangan laporan keuangan dapat


tiga kondisi yang umumnya muncul pada didefinisikan sebagai kecurangan yang
saat terjadi fraud : dilakukan oleh manajemen dalam
bentuk salah saji material laporan
Gambar 1
keuangan yang merugikan investor
Segitiga Fraud (Fraud Triangle)
dan kreditor. Kecurangan ini dapat
bersifat finansial atau kecurangan non
finansial. Segala tindakan yang
membuat laporan keuangan menjadi
tidak seperti yang seharusnya (tidak
Sumber : Tuankotta (2013) mewakili kenyataan), tergolong
kelompok fraud terhadap laporan
1. Tekanan (Pressure) keuangan.
Tekanan yang dirasakan pelaku 2. Penyalahgunaan aset (Asset
kecurangan yang dipandangnya Misappropration)
sebagai kebutuhan keuangan yang Penyalahgunaan aset
tidak dapat diceritakan kepada orang perusahaan/lembaga bisa berbentuk
lain (percived non shareble financial kas(uang tunai) dan non-kas.
need). 3. Korupsi (Corruption)
2. Peluang (Opportunity) Korupsi dalam konteks pembahasan
Peluang adalah peluang untuk ini adalah korupsi menurut ACFE,
melakukan kecurangan seperti yang bukannya pengertian korupsi menurut
dipersepsikan pelaku kecurangan. UU Pemberantasan TPK di Indonesia.
Biasanya disebabkan karena internal
kontrol yang lemah, kurangnya Pencegahan Fraud (Kecurangan)
pengawasan dan penyalahgunaan Peranan penting dari auditor
wewenang. internal sesuai dengan fungsinya dalam
3. Pembenaran (Rationalization) pencegahan kecurangan adalah untuk
Pembenaran yaitu adanya sikap, menghilangkan atau meminimalisir
karakter, atau serangkaian nilai-nilai sebab-sebab timbulnya kecurangan
etis yang membolehkan pihak-pihak tersebut. Karena pencegahan terhadap
tertentu untuk melakukan tindakan akan terjadinya suatu perbuatan yang
kecurangan atau orang-orang yang curang akan lebih mudah dari pada
berada dalam lingkungan yang cukup mengatasi bila telah terjadi kecurangan
menekan yang membuat mereka tersebut.
merasionalisasi tindakan fraud. 1. Budaya yang jujur dan etika yang
Fraud yang ada dalam pelaporan tinggi
keuangan terjadi dengan berbagai cara 2. Tanggung jawab manajemen untuk
dan bentuk. Dimana seorang auditor mengevaluasi risiko kecurangan
akan sulit dalam melakukan pemeriksaan 3. Pengawasan
terhadap hal tersebut. Menurut Audit Internal
Assocation of Certified Fraud Audit Internal merupakan elemen
Examinations (2012), salah satu asosiasi pengawasan dari struktur pengendalian
di USA yang mendarmabaktikan intern dalam suatu perusahaan, yang
kegiatannya dalam pencegahan dan dibentuk untuk memantau efektivitas
pemberantasan kecurangan, dari elemen-elemen struktur dari
mengkategorikan kecurangan dalam tiga pengendalian intern lainnya. Definisi
kelompok sebagai berikut: audit internal menurut IIA (Institute of
1. Kecurangan Laporan Keuangan Internal Auditor) dalam buku
(Financial Statement Fraud).

240
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

International professional practices profesional audit internal adalah sebagai


framework (IPPF) (2011) yaitu : berikut :
”Internal auditing is an independent, 1. Independensi
objective assurance and consulting 2. Kemampuan Profesional
activity designed to add value and 3. Lingkup Pekerjaan Audit Internal
improve an organizations’s operations. 4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan
It helps an organization accomplish its 5. Manajemen Bagian Audit Internal
objectives by bringing a systematic, Tahap-Tahap Audit Internal
disciplined approach to evaluate and Langkah-langkah yang harus dilakukan
improve the effectiveness of risk dalam audit internal menurut Tugiman
management, control, and governance (2011), yaitu:
processes”. 1. Perencanaan Audit
Definisi Audit Internal yang telah 2. Pengujian dan Pengevaluasian
disebutkan oleh IIA dapat diartikan Informasi
sebagai aktivitas independen, keyakinan 3. Penyampaian Hasil Pemeriksaan
objektif, dan konsultasi yang dirancang 4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
untuk menambah nilai dan
Bentuk Laporan Internal Auditor
meningkatkan operasi organisasi. Audit
1. Cermat
Internal ini membantu organisasi
Laporan secara keseluruhan haruslah
mencapai tujuannya dengan melakukan
berdasarkan fakta. Setiap pernyataan,
pendekatan sistematis dan disiplin untuk
angka dan referensi harus didasarkan
mengevaluasi dan meningkatkan
atas bukti-bukti yang kuat. Pemeriksa
efektivitas manajemen resiko,
harus berusaha dengan segala upaya
pengendalian dan proses tata kelola.
agar laporannya dapat dipercaya atau
Fungsi & Tanggung Jawab Internal diandalkan.
Audit 2. Jelas
Fungsi audit internal adalah Tujuan laporan pemeriksaan adalah
sebagai alat bantu bagi manajemen untuk agar diambil tindakan yang perlu.
menilai efisien dan keefektifan Oleh karen itu laporan harus efektif.
pelaksanaan struktur pengendalian intern Dan agar efektif, laporan haruslah
perusahaan, kemudian memberikan hasil jelas. Kejelasan menyangkut banyak
berupa saran atau rekomendasi dan hal, tetapi pada pokoknya hal ini harus
memberi nilai tambah bagi manajemen disadari pemeriksa ketika ia menulis
yang akan dijadikan landasan atau menyampaikan laporannya.
mengambil keputusan atau tindak 3. Ringkas
selanjutnya. Ringkas berarti membuang hal-hal
Tujuan audit internal menurut yang tidak berguna atau yang
Sukrisno (2004) adalah sebagai berikut: berlebih-lebihan. Ringkas bukan
“Tujuan pemeriksaan yang dilakukan berarti pendek, sebab mungkin suatu
oleh internal auditor adalah membantu pokok persoalan memerlukan uraian
semua pimpinan perusahaan yang luas.
(manajemen) dalam melaksanakan 4. Tepat waktu
tanggungjawabnya dengan memberikan Laporan resmi dibuat tidak untuk
analisa, penilaian, saran dan komentar dijadikan suatu dokumen sejarah,
mengenai kegiatan yang diperiksanya tetapi untuk meminta dilakukan suatu
Standar Praktik Audit Internal tindakan.
Hiro Tugiman (2011)
mengemukakan standar praktik

241
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Peranan Audit Internal dalam Pencegahan empirisnya yang disertai data statistik,
Fraud karateristik dan pola hubungan antar
Audit internal sangat erat variabel. Apabila dilihat dari
kaitannya dengan masalah pencegahan karateristiknya, penelitian ini termasuk
fraud di dalam perusahaan. Namun pada penelitian kausal-komparatif yaitu
demikian, audit internal tidak dapat tipe penelitian dengan karateristik
dianggap bertanggung jawab atas masalah berupa hubungan sebab akibat
terjadinya fraud, meskipun audit internal antara dua variabel atau lebih
merupakan pihak yang memiliki (Sugiyono,2013)
kewajiban yang paling besar dalam Objek penelitian adalah sifat
masalah pencegahan fraud. keadaan dari suatu benda, orang, atau
Dengan demikian, dapat keadaan yang menjadi pusat perhatian
diketahui bahwa aktivitas untuk atau sasaran penelitian (Kurniawan,
melakukan fraud dapat dikurangi bahkan 2014). Adapun yang menjadi objek
dicegah dengan menciptakan iklim penelitian ini adalah Audit Internal pada
budaya jujur, keterbukaan, dan saling PT Semen Padang. Yang akan menjadi
membantu satu sama lain. Selain itu, populasi dalam penelitian ini adalah
pencegahan fraud dapat dilakukan karyawan Internal Audit PT Semen
dengan menghapuskan peluang untuk Padang yang berjumlah 30 orang.
melakukan fraud, misalnya dengan Menurut Sugiyono (2011), sampel
menanamkan kesan bahwa setiap adalah bagian dari jumlah dan
tindakan fraud akan mendapatkan sanksi karateristik yang dimiliki oleh populasi
yang setimpal. tersebut. Sampel yang dipilih harus
representatif artinya karakteristik
Kerangka Pemikiran
populasi dapat tercermin dalam sampel
Gambar 2
dipilih.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pendapat di atas,
maka jumlah responden dalam penelitian
ini adalah 30 responden yang diambil
Hipotesis dari seluruh Auditor Internal yang
Bertitik tolak dari permasalahan berada di PT Semen Padang.
yang telah dirumuskan di atas dan Metode Analisis Data
didukung dengan kajian teoritis dugaan- Teknik analisis data yang digunakan
dugaan tentang pengaruh peran audit dalam penelitian ini adalah jalur/path
internal terhadap pencegahan fraud dapat analysis dengan menggunakan software
dirumuskan dalam hipotesis berikut ini : Smart PLS 3.0 (Partial Least Square).
Ho : Audit Internal tidak berpengaruh Model evaluasi Partial Least Square
signifikan terhadap pencegahan (PLS) berdasarkan pada pengukuran
kecurangan (fraud) pada PT Semen prediksi yang mempunyai sifat non
Padang parametic (Ghozali,2010).
Ha : Audit Internal berpengaruh
signifikan terhadap pencegahan HASIL DAN PEMBAHASAN
kecurangan (fraud) pada PT Semen Convergent Validity
Padang. Menurut Chin dalam (Ghozali,
2012) untuk penelitian tahap awal dari
METODE PENELITIAN pengembangan skala pengukuran nilai
Penelitian ini merupakan loading 0.50 sampai 0.60 dianggap
penelitian kuantitatif yang bertujuan cukup. Peneliti menggunakan standar
untuk menjelaskan suatu fenomena loading 0,50. Dalam penelitian ini uji

242
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Convergent validity adalah sebagi Gambar 3


berikut: Hasil Uji Convergent Validity Tahap I
Tabel 1
Hasil uji Convergent validity Tahap I
Pencegahan Fraud Peran Internal Audit

PAI11 0.425

PAI12 0.711

PAI13 0.496

PAI14 0.694

PAI21 0.657

PAI22 0.332

PAI23 0.731

PAI24 0.137

PAI25 0.267

PAI26 0.426

PAI31 0.564

PAI32 0.820

PAI33 0.624

PAI34 0.531
Sumber : Data SmartPLS 2018
PAI35 0.698

PAI36 0.614
Tabel 2
PAI41 0.678
Hasil Uji Convergent Validity Tahap II
Pencegahan Peran Internal
PAI42 0.466 Fraud Audit
PAI43 0.378 PAI12 0.722

PAI44 0.756 PAI14 0.683


PAI51 0.622 PAI21 0.696
PAI52 0.604 PAI23 0.702
PAI53 0.268 PAI31 0.527
PAI54 0.543
PAI32 0.824
PAI55 0.449
PAI33 0.692
PF1 0.730
PAI34 0.548
PF10 0.112
PAI35 0.742
PF11 0.716
PAI36 0.584
PF12 0.109
PAI41 0.668
PF13 0.659
PAI44 0.737
PF2 0.045
PAI51 0.666
PF3 0.363
PAI52 0.563
PF4 0.548

PF5 0.457 PAI54 0.580

PF6 0.644 PF1 0.768

PF7 0.562 PF11 0.673

PF8 0.819 PF13 0.652

PF9 0.598 PF4 0.600

Sumber : Data SmartPLS 2018 PF6 0.689

PF7 0.589

PF8 0.829

PF9 0.656

Sumber : Data SmartPLS 2018

243
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Gambar 3 Cronbach’s Alpa. Reliabilitas variabel


Hasil Uji Convergent Validity Tahap I dikatakan baik apabila memiliki nilai
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60
(Ghozali, 2012).
Tabel 4
Cronbach’s Alpha
Cronbach's Alpha

Pencegahan Fraud 0.840

Peran Internal Audit 0.909

Sumber : Data SmartPLS 2018


Dari tabel diatas menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.
Hal ini berarti bahwa setiap variabel
dapat diterima.
Model Struktural atau Inner Model
Tabel 5
Uji Godness of Fit – Inner Model
(Structur Model)
Sumber : Data SmartPLS 2018
R Square
Discriminant Validity Pencegahan Fraud 0.451
Dinilai dengan square root of Sumber : Olahan PLS 2018
average variance extarcted (AVE), jika
nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk Tabel 5 menunjukkan nilai R-
lebih besar daripada nilai korelasi antar square variabel Pencegahan Fraud
konstruk dengan konstruk lainnya dalam 0.451. Semakin tinggi nilai R-square,
model maka dikatakan memiliki nilai maka semakin besar kemampuan
discriminant validity yang baik (Ghozali, variabel independen tersebut dapat
2012). Dalam Penelitian ini uji menjelaskan variabel dependen sehingga
discriminant validity adalah sebagai semakin baik persaman struktural.
berikut :
Tabel 3 Uji Hipotesis
Discriminant Validity Hipotesis akan diterima apabila nilai t-
Pencegahan Peran Internal statistik melebihi 1.65 (Ghozali, 2012).
Fraud Audit Dalam penelitian ini Uji Hipotesis
Pencegahan
Fraud
0.686 adalah sebagai berikut :
Peran Internal
0.672 0.667
Audit
Sumber : Data SmartPLS 2018
Dari tabel diatas menunjukkan Sumber : Olahan PLS 2018
bahwa nilai Discriminant Validity >0.60. Berdasarkan hasil uji hipotesis
Hal ini berarti bahwa setiap variabel yang terdapat pada tabel 4.10, dapat
dapat dikatakan valid. disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Composite Reliability Peran Audit Internal berpengaruh positif
Untuk menguji apakah instrumen dan signifikan terhadap Pencegahan
tersebut reliabel dilihat dari nilai Fraud, hal ini dikarenakan nilai T
composite reliability blok indikator yang statistic (10.868) > nilai t-statistik (1.65).
mengukur suatu konstruk dan juga nilai Maka Ho Diterima.

244
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

SIMPULAN Arikonto, Suharmini. 2004. Prosedur


Berdasarkan perumusan masalah Penelitian: suatu pendekatan
dan telah diolah dengan menggunakan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.
program PLS maka dapat disimpulkan Association of Certified Fraud Examiner
adalah sebagai berikut : Peran Audit (ACFE). 2012. Report to the
Internal berpengaruh positif dan Nations on Occupational Fraud
signifikan terhadap Pencegahan Fraud. and Abuse.
Hasil dari penelitian ini Coram, Paul. 2006. The Effectiveness of
diharapkan bisa menjadi masukan yang Internal Audit Fraud Detection.
berharga dalam mempelajari teori-teori Journal of International
yang berhubungan dengan peran audit University Adelaide. Vol 2 No 5.
internal dan pencegahan fraud bagi Hery. 2010. Potret Profesi Audit Internal
pihak akademis. ( Di Perusahaan Swasta dan
Bagi peneliti selanjutnya yang BUMN Terkemuka). Bandung :
tertarik dengan permasalahan serupa Alfabeta.
disarankan untuk melakukan penelitian IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). 2011.
lanjutan setelah penelitian ini dengan Standar Profesional Akuntan
menambah variabel independen dan bisa Publik (SPAP). Jakarta : Salemba
dilakukan pada perusahaan selain Empat.
manufaktur seperti perusahaan dagang Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
maupun perusahaan jasa. Multivarite Dengan SPSS.
Saran bagi pihak perusahaan agar Cetakan Keempat. Semarang :
lebih meningkatkan peran audit internal Badan Penerbit Universitas
agar kecurangan bisa berkurang atau Diponegoro.
perlu diupayakan untuk mendeteksi Ghozali, Imam. 2008. Structural
kecurangan melalui pencegahan, karena Equation Modeling. Semarang :
mencegah adalah akar penyebab Universitas Diponegoro.
persoalan kecurangan. Jika belum atau Gusnardi. 2011. Pengaruh Komite Audit,
tidak dapat mencegah, perusahaan Pengendalian Internal, Audit
hendaknya segera mendeteksi, Internal dan Pelaksanaan Tata
mengivestigasi, dan menindaklanjuti Kelola Perusahaan Terhadap
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pencegahan Kecurangan.
Ekuitas Vol 15 No. 1 Maret 2011
DAFTAR PUSTAKA : 130-146
Albrecht et al. 2003. Fraud Institute of Internal Auditor. 2009. The
Examination. South-Western. Profesional Practice Framework.
Albrecht et al. 2011. Aset USA : The IIA Global Practice
Misappropriation Research Center.
White Paper for the Institute for Institute of Internal Auditors. 2011.
Fraud Prevention. International Profesional
Alison. 2006. Fraud Auditing. Artikel Practice Framework (IPPF). The
PT. Reasuransi Internasional IIA Research Foundation,
Indonesia. (Diakses dari Maitland Avenue, Altamonte
internet). Springs. Florida.
Arens, Alvin A., Elder, dan Beasley. Islahuzzaman. 2012. Istilah-Istilah
2008. Auditing dan Jasa Akuntansi & Auditing. Edisi
Assurance Pendekatan Kesatu. Jakarta : Bumi Aksara.
Terintegrasi Jilid 1. Edisi 12. Johnstone, Karla M., Audrey A.
Jakarta : Erlangga. Gramling, Larry E. Rittenberg.

245
JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS VOLUME 20 NO 2, JULI 2018 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

2014. Auditing : A Risk-Based Theodorus M, Tuanakotta. 2013.


Approach To Conducting A Mendeteksi Manipulasi Laporan
Quality Audit. USA : Ninth Keuangan. Jakarta : Salemba
Edition South Western Cengange Empat.
Learning. Tugiman, Hiro. 2006. Standar
Karni, Soejono. 2014. Audit Khusus dan Profesional Audit Internal. Yogyakarta :
Audit Forensik Dalam Praktik. Kanisius.
Lembaga Penerbit Fakultas Tugiman, Hiro. 2011. Tantangan dan
Ekonomi Universitas Indonesia. Prospek Profesi Internal Auditor
Jakarta. di Indonesia. Yogyakarta :
Karyono. 2013. Forensic Fraud. Kanisius.
Yogyakarta : Andi Offset. Tunggal, Amin Widjaja. 2012. Audit
Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset Kecurangan dan Akuntansi
Untuk Ekonomi & Bisnis. Forensik. Jakarta : Harvarindo
Bandung : Alfabeta. Tunggal, Amin Widjaja.2013.
Mulyadi. 2012. Auditing. Buku I Edisi 6. Pengendalian Internal
Jakarta : Salemba Empat. :Mencegah dan Mendeteksi
Pusdiklawtas BPKP. 2008. Etika dan Kecurangan Akuntansi. Jakarta :
Fraud. Jakarta. BPKP. Harvarindo.
Reksojoedo. 2013. Bagaimana Yayasan Pendidikan Audit Internal
Mencegah dan Menangani Audit. 2008. Fondasi Audit
Kecurangan Di Perusahaan, Anti Internal. Jakarta : YPIA.
Fraud. Yogyakarta : Bahari www.detik.com diakses 11 november
Press. 2017 12:21 WIB
Sawyer, Lawrence B. 2006. Internal
Auditing. Buku I Edisi 5. Jakarta
: Salemba Empat.
Sawyer, Lawrence B. 2005. Internal
Auditing. Diterjemahkan oleh
Desi Adhariani. Buku I Edisi 5.
Jakarta : Salemba Empat.
Sawyer, Lawrence B. 2012. Internal
Auditing. Buku 2. Jakarta :
Salemba Empat.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Bisnis(Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing (
Pemeriksaan Akuntan) oleh
Kantor Akuntan Publik. Edisi
Ketiga. Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Trisakti.

246

Anda mungkin juga menyukai