Anda di halaman 1dari 11

Journal Accounting and Finance

Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN


LAPORAN KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF FRAUD PENTAGON
(Studi pada Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2017)

ABSTRACT: This research aims to examine and obtain evidence Aisyah Adepurwanty
of the influence of fraud pentagon on fraudulent financial Rahman1, Annisa Nurbaiti2
reporting, descriptively, simultaneously and partially. This Fakultas Ekonomi & Bisnis,
research population includes infrastructure, utility, and Universitas Telkom
transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Jl. Telekomunikasi No.1, Kota
Exchange, 2016-2017. The sample collected by purposive Bandung, Indonesia
sampling, which obtains 45 company with two years of
observation. Therefore, there are 90 of the total sample
researched. The analysis technique utilized the logistic regression
using SPSS 24 software. The result shows that pressure, Keywords: Fraud Pentagon,
opportunity, rationalization, competence, and arrogance factors Fraudulent Financial Reporting.
simultaneously affect the fraudulent financial reporting. Only the
pressure factor partially affect the fraudulent financial reporting.
Moreover, opportunity, rationalization, competence, and
arrogance factors do not influence the fraudulent financial
reporting.

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan


memperoleh bukti mengenai pengaruh antara fraud pentagon
terhadap kecurangan laporan keuangan, baik secara deskriptif,
simultan, dan parsial. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2016-2017. Pengambilan sampel
penelitian dilakukan dengan purposive sampling dan didapatkan
45 perusahaan dengan dua tahun pengamatan. Dengan demikian,
total sampel yang diteliti adalah 90. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi logistik dengan menggunakan software Kata Kunci: Fraud Pentagon,
SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Kecurangan Laporan Keuangan
faktor tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi, dan
arogansi berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Secara parsial hanya faktor tekanan yang berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan. Sedangkan, faktor kesempatan,
rasionalisasi, kompetensi, dan arogansi tidak berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan.

34
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

1. Pendahuluan Faktor-faktor yang menyebabkan


Laporan keuangan merupakan terjadinya kecurangan laporan keuangan
catatan informasi keuangan suatu masih terus dikaji oleh berbagai penelitian.
perusahaan yang dapat memberikan Penelitian terdahulu terkait dengan
gambaran terkait kinerja dan profil kecurangan laporan keuangan telah banyak
perusahaan dan dapat bermanfaaat bagi dilakukan, namun masih terdapat
sebagian besar kalangan pengguna laporan inkonsistensi hasil yang ditemukan. Oleh
keuangan dalam mengambil keputusan karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
ekonomi. Umumnya, saat perusahaan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
menerbitkan laporan keuangannya, kecurangan laporan keuangan dengan
sesungguhnya perusahaan ingin perspektif fraud pentagon, baik secara
memberikan gambaran mengenai situasi deskriptif, simultan maupun parsial pada
dan kondisi perusahaannya dalam keadaan perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan
terbaik. Sehingga, dapat memotivasi transportasi yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan untuk melakukan kecurangan Indonesia tahun 2016-2017.
laporan keuangan dengan menyajikan
informasi yang tidak relevan agar kinerja 2. Pengembangan Hipotesis
atau kondisi perusahaan selalu terlihat baik Agency Theory
oleh berbagai pihak. Kecurangan laporan Teori agensi adalah suatu kontrak
keuangan tersebut biasa terjadi pada saat antara satu orang atau lebih (prinsipal) yang
perusahaan mengalami krisis financial. memberikan perintah kepada orang lain
Kecurangan laporan keuangan rentan (agen) untuk melakukan jasa atau pekerjaan
terjadi kekeliruan akibat human error, atas nama prinsipal dan memberikan
namun adapula tindak kecurangan karena wewenang kepada agen untuk membuat
adanya unsur kesengajaan yang dilakukan keputusan terbaik untuk prinsipal (Jensen &
oleh perusahaan dan sangat perlu Meckling,1976; dalam Sasongko &
diwaspadai karena akan menimbulkan Wijayantika, 2019). Teori agensi dilandasi
dampak kerugian bagi berbagai pihak, oleh beberapa asumsi (Puspitha & Yasa,
diantaranya pemegang saham, pihak 2018). Asumsi-asumsi tersebut dibedakan
eksternal, karyawan dan masyarakat. menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang
Kasus terkait kecurangan laporan sifat manusia, asumsi keorganisasian dan
keuangan hingga saat ini masih marak asumsi informasi. Asumsi sifat manusia
terjadi di Indonesia, salah satunya menekankan bahwa manusia memiliki sifat
melibatkan berbagai perusahaan pada mementingkan diri sendiri, manusia
sektor infrastruktur, utilitas dan memiliki daya pikir terbatas mengenai
transportasi. Oleh sebab itu, diperlukan persepsi masa mendatang dan manusia
adanya penelitian mendalam mengenai selalu menghindari risiko. Asumsi
faktor-faktor apa saja yang dapat keorganisasian adalah adanya konflik antar
menyebabkan terjadinya kecurangan anggota organisasi efisiensi sebagai kriteria
laporan keuangan, sehingga kecurangan efektivitas dan adanya asimetri informasi
laporan keuangan pada suatu perusahaan antara prinsipal dan agen. Asumsi
dapat diminimalisir dan tidak merugikan informasi adalah bahwa informasi sebagai
banyak pihak. Salah satu cara yang dapat barang komoditi yang dapat
digunakan adalah dengan fraud pentagon diperjualbelikan.
yang terdiri dari lima faktor, yaitu tekanan, Masalah asimetri informasi merupakan
kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan dasar munculnya konflik kepentingan yang
arogansi. dapat meningkatkan risiko terjadinya fraud.

35
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

Asimetri informasi merupakan Hal ini didukung oleh penelitian


ketidakseimbangan perolehan informasi Puspitha & Yasa (2018), Quraini &
antara pihak manajemen sebagai penyedia Rimawati (2018), Tiffani & Marfuah
informasi dengan pihak pemegang saham (2015) yang menyatakan bahwa tekanan
dan stakeholder pada umumnya sebagai dengan menggunakan indikator tekanan
pengguna informasi. Kecurangan laporan eksternal berpengaruh positif terhadap
keuangan biasa terjadi karena ada celah- kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan
celah tertentu yang sengaja dimanfaatkan penjelasan tersebut, didapatkan hipotesis
oleh agen, dalam hal ini agen telah penelitian bahwa tekanan berpengaruh
mengetahui bagaimana cara menutupi agar positif terhadap kecurangan laporan
tindakan kecurangan tersebut tidak keuangan.
diketahui oleh prinsipal (Setiawati & H1 : Tekanan berpengaruh positif terhadap
Baningrum, 2018). Kecurangan Laporan Keuangan.

Faktor Tekanan Terhadap Kecurangan Faktor Kesempatan Terhadap Kecurangan


Laporan Keuangan Laporan Keuangan
Tekanan merupakan dorongan suatu Kesempatan merupakan peluang yang
entitas untuk memanipulasi laporan menyebabkan pelaku leluasa dapat
keuangan yang timbul ketika terjadinya menjalankan aksinya disebabkan oleh
penurunan atau ketidakstabilan dalam pengendalian internal yang lemah,
prospek keuangan entitas akibat kondisi ketidaksiplinan, kelemahan dalam
ekonomi, industri ataupun operasi entitas mengakses informasi, tidak ada mekanisme
Hery (2016:200). Tekanan eksternal adalah audit dan sikap apatis (Nurjannah &
keadaan dimana perusahaan mendapatkan Cahyati, 2014). Penunjukkan auditor
tekanan dari pihak luar perusahaan. eksternal oleh komite audit perusahaan
Menurut Skousen et al., (2009) untuk dianggap dapat melakukan pemeriksaan
mengatasi tekanan tersebut, perusahaan secara independen sehingga dapat
membutuhkan tambahan utang atau sumber menghindari konflik kepentingan dan untuk
pembiayaan eksternal agar tetap kompetitif menjamin integritas proses audit. Penelitian
termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran mengenai kualitas auditor eksternal
pembangunan atau modal. berfokus pada perbedaan antara pemilihan
Tekanan eksternal diproksikan dengan jasa audit dari kantor akuntan publik (KAP)
menggunakan rasio leverage (LEV) yaitu oleh perusahaan yaitu, BIG4 (PWC,
perbandingan antara total liabilitas dan total Deloitte, Ernst&Young, KPMG) dan non
aset. Apabila perusahaan memiliki leverage BIG4.
yang tinggi, berarti perusahaan tersebut Alasan yang mendasari hal ini adalah
dianggap memiliki hutang yang besar dan KAP BIG 4 dianggap memiliki kemampuan
risiko kredit yang dimilikinya juga tinggi. yang lebih untuk mendeteksi serta
Semakin tinggi risiko kredit, semakin besar mengungkapkan kesalahan pelaporan
tingkat kekhawatiran kreditor untuk dalam manajemen. Sehingga dapat
memberikan pinjaman kepada perusahaan. dikatakan bahwa perusahaan yang memilih
Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu menggunakan jasa audit KAP BIG 4
hal yang menjadi perhatian tersendiri bagi memiliki kemampuan lebih untuk
perusahaan dan memungkinkan menjadi mendeteksi kecurangan laporan keuangan
salah satu penyebab dalam munculnya dibandingkan dengan perusahaan yang
kecurangan pelaporan keuangan. menggunakan jasa audit KAP non BIG.

36
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

Hal ini didukung oleh penelitian Pergantian direksi dipilih sebagai


Apriliana & Agustina (2017), Nurjannah & variabel dari salah satu elemen dalam
Cahyati (2014) yang menunjukkan bahwa Crowe’s theory, kompetensi. Crowe (2011)
kesempatan dengan menggunakan dalam Siddiq, Achyani, & Zulfikar (2017)
indikator kualitas auditor eksternal mengatakan bahwa kompetensi adalah
berpengaruh negatif terhadap kecurangan keahlian karyawan untuk mengabaikan
laporan keuangan. Atas dasar penyataan kontrol internal, mengembangkan strategi
tersebut, didapatkan hipotesis penelitian penyembunyian dan mengamati kondisi
bahwa kesempatan berpengaruh negatif sosial untuk memenuhi kepentingan
terhadap kecurangan laporan keuangan. pribadinya. Pergantian direksi
H2 : Kesempatan berpengaruh negatif diindikasikan mampu menggambarkan
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. kemampuan dalam melakukan manajemen
stres.
Faktor Rasionalisasi Terhadap Kecurangan Menurut Wolfe dan Hermanson
Laporan Keuangan (2014), bahwa perubahan direksi mampu
Siddiq, Achyani, & Zulfikar (2017) menyebabkan stress period yang memiliki
mengatakan bahwa rasionalisasi adalah dampak semakin terbukanya peluang untuk
suatu sikap pembenaran terhadap tindakan melakukan fraud. Pergantian direksi
fraud yang telah dilakukan, artinya bahwa menjadi pilihan upaya atau usaha
perbuatan tersebut bukan suatu perusahaan dalam memperbaiki kinerja
pelanggaran. Pergantian auditor yang para direksi sebelumnya, dengan merubah
digunakan perusahaan dapat dianggap susunan direksi atau perekrutan direksi baru
sebagai suatu bentuk tindakan dalam yang dimana dapat dianggap lebih
menghapuskan jejak kecurangan (fraud berkompeten. Adanya pergantian direksi
trail) yang pernah dilakukan oleh auditor juga dapat mengindikasikan suatu
sebelumnya. Kecenderungan tersebut kepentingan politik tertentu untuk
mendorong perusahaan untuk mengganti mengantikan jajaran direksi sebelumnya.
auditor independennya guna menutupi Sementara disisi lain, pergantian direksi
kecurangan yang terdapat dalam dianggap dapat mengurangi efektivitas
perusahaan. dalam kinerja karena memerlukan waktu
Hal ini didukung dengan penelitian yang lebih untuk beradaptasi dengan
yang telah dilakukan oleh Puspitha & Yasa culture direksi baru.
(2018), Siddiq, Achyani, & Zulfikar (2017) Oleh karena itu, harus dilakukan
yang menunjukkan hasil bahwa investigasi lebih lanjut apakah benar
rasionalisasi dengan menggunakan pergantian direksi mampu menjadi
indikator pergantian auditor berpengaruh indikator terjadinya kecurangan laporan
positif terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan. Hal ini
keuangan. Atas dasar penyataan tersebut, didukung oleh penelitian Sunardi & Amin
maka dapat simpulkan hipotesis dalam (2018), Puspitha & Yasa (2018) yang
penelitian ini rasionalisasi berpengaruh menunjukkan hasil bahwa kompetensi
positif terhadap kecurangan laporan dengan menggunakan indikator perubahan
keuangan. direksi berpengaruh positif terhadap
H3 : Rasionalisasi berpengaruh positif kecurangan laporan keuangan. Atas dasar
terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. penyataan tersebut, maka dapat simpulkan
hipotesis dalam penelitian ini kompetensi
Faktor Kompetensi Terhadap Kecurangan berpengaruh positif terhadap kecurangan
Laporan Keuangan laporan keuangan.

37
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

H4 : Kompetensi berpengaruh positif tersebut, maka dapat simpulkan hipotesis


terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. dalam penelitian ini arogansi berpengaruh
positif terhadap kecurangan laporan
keuangan.
H5 : Arogansi berpengaruh positif terhadap
Faktor Arogansi Terhadap Kecurangan Kecurangan Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan
Arogansi adalah sikap yang
menunjukkan bahwa kontrol internal,
kebijakan dan peraturan dari perusahaan
tidak berlaku untuk dirinya dan merasa
dirinya bebas dari kebijakan, peraturan dan
kontrol internal perusahaan sehingga
merasa tidak bersalah atas fraud yang
dilakukannya (Bawekes, Simanjuntak, &
Daat, 2018). Banyaknya foto CEO yang
terpampang dalam sebuah laporan tahunan
perusahaan dapat merepresentasikan
tingkat arogansi atau superioritas yang
dimiliki CEO tersebut. Seorang CEO
cenderung lebih ingin menunjukkan kepada
semua orang akan status dan posisi yang
dimilikinya dalam perusahaan karena
mereka tidak ingin kehilangan status atau
posisi tersebut (atau merasa tidak
dianggap), hal ini sesuai dengan salah satu Sumber : data yang telah diolah (2019)
elemen yang dipaparkan oleh Crowe (2011) Gambar 1 Kerangka Pemikiran
yaitu arogansi. Keterangan :
Tingkat arogansi yang tinggi dapat Pengaruh secara parsial :
menimbulkan terjadinya fraud karena Pengaruh secara simultan :
dengan arogansi dan superioritas yang
dimiliki seorang CEO, membuat CEO 3. Metode, Data dan Analisis
merasa bahwa kontrol internal apapun tidak Penelitian ini menggunakan metode
akan berlaku bagi dirinya karena status dan kuantitatif untuk menguji hipotesis yang
posisi yang dimiliki. Menurut Crowe telah dirumuskan. Teknik pengumpulan
(2011), juga terdapat kemungkinan bahwa data yang digunakan adalah dokumentasi
CEO akan melakukan cara apapun untuk laporan tahunan dan studi kepustakaan.
mempertahankan posisi dan kedudukan Penelitian ini menggunakan data cross
yang sekarang dimiliki. section dan time series. Teknik analisis
Hal ini didukung oleh penelitian yang digunakan adalah regresi logistik
Puspitha & Yasa (2018), Bawekes, dengan menggunakan software SPSS 24.
Simanjuntak, & Daat (2018), Apriliana & Teknik pengambilan sampel yang
Agustina (2017) yang menunjukkan bahwa digunakan pada penelitian ini adalah
arogansi dengan menggunakan indikator purposive sampling.
frekuensi kemunculan gambar CEO Tabel 1 Kriteria Pengambilan Sampel
berpengaruh positif terhadap kecurnagan dengan Purposive Sampling
laporan keuangan. Atas dasar penyataan Kriteria Jumlah

38
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

Perusahaan sektor 60 cenderung bervariasi dan tidak


infrastruktur, utilitas dan berkelompok. Berdasarkan hasil
transportasi yang terdaftar di menunjukkan bahwa hanya 7 atau sebesar
Bursa Efek Indonesia tahun 8,2% yang melakukan penyajian kembali
2016-2017. laporan keuangan, sedangkan sisanya 78
Perusahaan sektor (8) atau sebesar 91,8% yang tidak melakukan
infrastruktur, utilitas dan penyajian kembali laporan keuangan.
transportasi yang tidak Artinya, terdapat 7 perusahaan yang
konsisten mempublikasikan terindikasi melakukan kecurangan laporan
laporan keuangan tahun keuangan, sedangkan sisanya sebesar 78
2016-2017. tidak terindikasi melakukan kecurangan
Perusahaan sektor (7) laporan keuangan.
infrastruktur, utilitas dan Variabel tekanan memiliki nilai mean
transportasi yang tidak sebesar 0,5037 lebih besar daripada standar
menyajikan data lengkap deviasi yaitu sebesar 0,2113. Hal tersebut
mengenai variabel-variabel menggambarkan data tidak bervariasi dan
yang digunakan dalam cenderung berkelompok. Nilai maksimum
penelitian. dan minimum masing-masing sebesar
Jumlah perusahaan 45 0,94366 dan 0,00843.
sampel penelitian Pada variabel kesempatan memiliki
Jumlah data penelitian (45 90 nilai mean sebesar 0,353 lebih kecil dari
x 2 tahun) nilai standar deviasi sebesar 0,481. Hal
Sumber: data yang telah diolah (2019) tersebut menandakan bahwa data
cenderung bervariasi dan tidak
berkelompok. Berdasarkan hasil
4. Hasil dan Diskusi menunjukkan bahwa terdapat 30 atau
Analisis Statistik Deskriptif sebesar 35,3% data yang memilih
Tabel 2 Hasil Analisis Statistik menggunakan jasa audit KAP BIG 4,
Deskriptif sementara itu terdapat 55 atau sebesar
N Min Max Mean Std. 35,3% data yang memilih menggunakan
Dev jasa audit KAP BIG 4.
FFR 85 0 1 .08 .277 Pada variabel rasionalisasi memiliki
LEV 85 .008 .944 .504 .2113 nilai mean 0,129 lebih kecil dari nilai
BIG4 85 0 1 .35 .481 standar deviasi sebesar 0,338. Hal tersebut
CPA 85 0 1 .13 .338 menandakan bahwa data cenderung
DCHANGE 85 0 1 .52 .503 bervariasi dan tidak berkelompok.
CEOPIC 85 0 6 2.68 1.115 Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa
Valid N 85 terdapat 11 atau sebesar 12,9% data yang
(listwise) melakukan pergantian KAP, sementara itu
Sumber : output SPSS 24 terdapat 74 atau sebesar 87,1% data yang
Pada tabel 3 diatas dapat dilihat hasil tidak melakukan pergantian KAP.
uji statistik deskriptif yang terdiri dari nilai Pada variabel kompetensi memiliki
mean, maksimum, minimum dan standar nilai mean sebesar 0,518 lebih besar dari
deviasi. Kecurangan laporan keuangan nilai standar deviasi sebesar 0,503. Hal
memiliki nilai mean sebesar 0,08 lebih kecil tersebut menandakan bahwa data tidak
daripada nilai standar deviasi sebesar 0,28. bervariasi dan cenderung berkelompok.
Hal tersebut menandakan bahwa data Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa

39
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

terdapat 44 atau sebesar 51,8% data yang Berikut ini adalah hasil pengujian
melakukan perubahan direksi, sementara hipotesis menggunakan model regresi
itu terdapat 41 atau sebesar 48,2% data logistik:
yang tidak melakukan perubahan direksi. Tabel 3 Uji Simultan
Variabel arogansi memiliki nilai mean Chi-square df Sig.
sebesar 0,5037 lebih besar daripada standar Step 21.483 5 .001
deviasi yaitu sebesar 2,682 lebih besar Block 21.483 5 .001
daripada standar deviasi yaitu sebesar Model 21.483 5 .001
0,115. Hal tersebut menggambarkan bahwa Sumber : output SPSS 24
data tidak bervariasi dan cenderung
berkelompok. Nilai maksimum dan Berdasarkan tabel 4, nilai signifikansi
minimum masing-masing sebesar 6 dan 0. keseluruhan variabel bebas sebesar 0,001,
yang artinya 0,001 lebih kecil dari 0,05.
Dengan demikian variabel tekanan,
Analisis Regresi Logistik kesempatan, rasionalisasi, kompetensi dan
Hasil pengujian kelayakan keseluruhan arogansi secara simultan berpengaruh
model (overall fit model test) perbandingan terhadap kecurangan laporan keuangan
antara nilai angka awal -2 log Likelihood pada perusahaan sektor infrastruktur,
Block Number = 0 adalah 52,694, utilitas dan transportasi yang terdaftar di
sedangkan angka -2 log Likelihood Block Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2017.
Number = 1 adalah 26,878. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadi penurunan Tabel 4 Uji Parsial
antara nilai -2 log Likelihood pada Block B S.E. Wal d Sig. Exp(
Number 0 dengan -2 log Likelihood pada d f B)
Block Number 1 sebesar 27,816. Penurunan LEV 7.43 3.17 5.48 1 .019 1684.
nilai -2Log Likelihood ini menunjukkan 392
bahwa model regresi yang baik atau juga BIG4 -20.04 6617.8 .00 1 .998 .000
dapat dikatakan bahwa model yang CPA -19.96 10311.5 .00 1 .998 .000
dihipotesiskan fit dengan data. DCHA -2.17 1.346 2.60 1 .107 .114
Berdasarkan nilai dari pengujian NGE
Hosmer and Lemeshows’s adalah sebesar CEOPI -.002 .479 .00 1 .996 .998
0,831 dengan nilai signifikan sebesar 0,997. C
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Constan -5.05 2.325 4.72 1 .030 .006
signifikan lebih besar dari 0,05, maka t
model dikatakan fit dengan data. Sumber : output SPSS 24
Koefisien determinasi memberikan
nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,515. Berdasarkan tabel 5, variabel tekanan
Hal ini berarti bahwa 51,5% variabel dengan menggunakan indikator tekanan
dependen kecurangan laporan keuangan eksternal yang diukur dengan rasio
dapat dijelaskan oleh variasi variabel leverage (LEV) menunjukkan koefisien
independen dengan menggunakan faktor regresi bernilai positif 7,429 dengan tingkat
tekanan, kesempatan, rasionalisasi, signifikansi sebesar 0,019 kurang dari ∝ =
kompetensi dan arogansi. Sedangkan 0,05. Tingkat signifikansi kurang dari 0,05
sisanya 48,4% dijelaskan oleh variabel lain tersebut menunjukkan bahwa H1 diterima.
yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini membuktikan bahwa tekanan
dengan menggunakan indikator tekanan
eksternal (LEV) berpengaruh positif

40
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

terhadap kecurangan laporan keuangan. material berdasarkan pada standar


Artinya, semakin besar tingkat LEV pada akuntansi yang berlaku umum, sehingga
perusahaan sampel, maka kemungkinan kualitas auditor eksternal tidak
terjadinya kecurangan laporan keuangan mempengaruhi kemungkinan terjadinya
akan tinggi. Perusahaan dengan rasio kecurangan laporan keuangan. Hasil
leverage yang tinggi menandakan bahwa penelitian ini sesuai dengan penelitian
perusahaan tersebut dianggap memiliki Quraini & Rimawati (2018), Setiawati &
hutang yang besar dan risiko kredit yang Baningrum (2018) bahwa kesempatan
tinggi. Semakin tinggi risiko kredit, maka dengan menggunakan indikator kualitas
semakin besar tingkat kekhawatiran auditor eksternal (BIG4) tidak berpengaruh
kreditor untuk memberikan pinjaman terhadap kecurangan laporan keuangan.
kepada perusahaan. Sehingga, hal tersebut Variabel rasionalisasi dengan
dapat menjadi salah satu penyebab menggunakan indikator pergantian auditor
munculnya kecurangan laporan keuangan. (CPA) menunjukkan koefisien regresi
Hasil penelitian ini mendukung penelitian bernilai sebesar -19,961 dengan tingkat
yang dilakukan oleh Puspitha & Yasa signifikansi sebesar 0,998 lebih dari ∝ =
(2018), Quraini & Rimawati (2018), Tiffani 0,05. Tingkat signifikansi lebih dari 0,05
& Marfuah (2015) bahwa tekanan dengan tersebut menunjukkan bahwa H3 ditolak.
menggunakan indikator tekanan eksternal Penelitian ini membuktikan bahwa
(LEV) berpengaruh positif terhadap rasionalisasi dengan menggunakan
kecurangan laporan keuangan. indikator pergantian auditor (CPA) tidak
Variabel kesempatan dengan berpengaruh terhadap kecurangan laporan
menggunakan indikator kualitas auditor keuangan. Artinya, perusahaan sampel
eksternal (BIG 4) menunjukkan koefisien yang sering melakukan pergantian auditor,
regresi sebesar -20,038 dengan tingkat tidak menandakan bahwa perusahaan
signifikansi sebesar 0,998 lebih dari ∝ = tersebut melakukan kecurangan laporan
0,05. Tingkat signifikansi lebih dari 0,05 keuangan. Hal ini dikarenakan perusahaan
tersebut menunjukkan bahwa H2 ditolak. sampel mungkin melakukan pergantian
Penelitian ini membuktikan bahwa auditor bukan disebabkan karena ingin
kesempatan dengan menggunakan menghilangkan jejak fraud yang ditemukan
indikator kualitas auditor eksternal (BIG 4) auditor sebelumnya, namun pergantian
tidak berpengaruh terhadap kecurangan auditor mungkin dilakukan perusahaan
laporan keuangan. Artinya, kualitas KAP karena perusahaan tersebut kurang puas
BIG 4 tidak menjamin output kualitas audit terhadap kinerja auditor eksternal yang
yang lebih bagus daripada KAP non BIG 4, terdahulu. Hasil ini juga mendukung
atau dengan kata lain tidak ada perbedaan penelitian Erma dan Ratih (2018) yang
kualitas antara KAP BIG 4 dan KAP non menyatakan bahwa kemungkinan
BIG 4 dalam mendeteksi kecurangan perusahaan melakukan pergantian auditor
laporan keuangan. Hasil penelitian ini bukan karena ingin mengurangi
mendukung pernyataan Setiawati & pendeteksian kecurangan laporan keuangan
Baningrum (2018) yang menyatakan bahwa oleh auditor lama, tetapi dikarenakan
peran auditor eksternal baik KAP BIG 4 perusahaan menaati Peraturan Pemerintah
maupun KAP non BIG 4 memiliki peran Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015
yang sama dalam melakukan audit atas pasal 11 ayat 1 yang menyatakan bahwa
laporan keuangan serta menentukan pemberian jasa audit atas laporan keuangan
kekeliruan dan kemungkinan yang menjadi terhadap suatu entitas oleh seorang
penyebab laporan keuangan berisi salah saji Akuntan Publik dibatasi paling lama 5

41
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

(lima) tahun buku berturut-turut. Hasil perubahan direksi (DCHANGE) tidak


penelitian ini mendukung penelitian yang berpengaruh terhadap kecurangan laporan
dilakukan oleh Sunardi & Amin (2018), keuangan.
Quraini & Rimawati (2018), Setiawati & Variabel arogansi dengan menggunakan
Baningrum (2018), Apriliana & Agustina indikator frekuensi kemunculan foto CEO
(2017) bahwa rasionalisasi dengan (CEOPIC) menunjukkan koefisien regresi
menggunakan indikator pergantian auditor sebesar -0,002 dengan tingkat signifikansi
(CPA) tidak berpengaruh terhadap sebesar 0,996 lebih dari ∝ = 0,05. Tingkat
kecurangan laporan keuangan. signifikansi lebih dari 0,05 tersebut
Variabel kompetensi dengan menunjukkan bahwa H5 ditolak. Artinya,
menggunakan indikator perubahan direksi banyaknya foto CEO yang terpampang
(DCHANGE) menunjukkan koefisien pada laporan tahunan perusahaan tidak
regresi sebesar -2,168 dengan tingkat menunjukkan bahwa CEO tersebut
signifikansi sebesar 0,107 lebih dari ∝ = mempunyai sikap arogansi yang tinggi dan
0,05. Tingkat signifikansi lebih dari 0,05 berpeluang untuk melakukan kecurangan
tersebut menunjukkan bahwa H4 ditolak. laporan keuangan. Hasil ini mendukung
Penelitian ini membuktikan bahwa penelitian Quraini & Rimawati (2018) yang
kompetensi dengan menggunakan indikator mengatakan bahwa banyaknya foto CEO
perubahan direksi (DCHANGE) tidak yang terpampang dalam laporan tahunan
berpengaruh terhadap kecurangan laporan perusahaan, mungkin hanya ingin
keuangan. Artinya, perusahaan sampel menunjukkan siapa CEO dalam perusahaan
yang sering melakukan perubahan direksi, tersebut dan membuktikan bahwa CEO
tidak menandakan bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam kegiatan-kegiatan
tersebut terindikasi melakukan kecurangan perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung
laporan keuangan. Terkadang perusahaan penelitian yang dilakukan oleh Setiawati &
yang sering melakukan perubahan direksi Baningrum (2018), Husmawati, Septriani,
cenderung mengakibatkan stress period Rosita, & Handayani (2017) bahwa
dan akan berdampak pada terbukanya arogansi dengan menggunakan indikator
peluang untuk melakukan kecurangan frekuensi kemunculan foto CEO (CEOPIC)
laporan keuangan, namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kecurangan
belum tentu benar. Perusahaan mungkin laporan keuangan.
melakukan pergantian direksi dikarenakan
perusahaan tersebut ingin adanya perbaikan
kinerja dengan cara mengganti direksi lama 5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
dengan direksi baru yang dianggap lebih Kesimpulan
berkompeten dan dapat bekerja secara Berdasarkan hasil analisis deskriptif
maksimal. Sehingga dalam hal ini dan pengujian regresi logistik dapat
disimpulkan bahwa perubahan direksi yang diperoleh kesimpulan bahwa secara
sering terjadi pada suatu perusahaan tidak simultan tekanan, kesempatan,
mengindikasikan bahwa perusahaan rasionalisasi, kompetensi dan arogansi
tersebut ingin melakukan kecurangan berpengaruh terhadap kecurangan laporan
laporan keuangan. Hasil penelitian ini keuangan. Secara parsial, kesempatan,
sesuai dengan penelitian Bawekes, rasionalisasi, kompetensi dan arogansi
Simanjuntak, & Daat (2018), Quraini & tidak berpengaruh terhadap kecurangan
Rimawati (2018), Setiawati & Baningrum laporan keuangan. Sedangkan, tekanan
(2018), Apriliana & Agustina (2017) bahwa berpengaruh positif terhadap kecurangan
kompetensi dengan menggunakan indikator laporan keuangan.

42
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-


Keterbatasan 2015). Jurnal Akuntansi dan
Penelitian ini hanya menggunakan Keuangan Daerah, 114-134.
sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan.
sehingga hasil tidak dapat menggeneralisasi Jakarta: Grasindo.
jenis sektor lain karena perbedaaan kondisi Husmawati, P., Septriani, Y., Rosita, I., &
industri. Selain itu, pengukuran variabel Handayani, D. (2017). Fraud Pentagon
independen dan dependen masih memiliki Analysis in Assesing the Likelihood of
keterbatasan. Fraudulent Financial Statement (Study
on Manufacturing Firms Listed in
Saran Bursa Efek Indonesia Period 2013-
1. Saran bagi Penelitian Selanjutnya 2016). International Conference of
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk Applied Science on Engineering,
menggunakan jenis sektor lain dengan Business, Linguistics and Information
menggunakan variabel independen lain Technology (ICo-ASCNITech)
yang mungkin dapat mempengaruhi Politeknik Negeri Padang and
kecurangan laporan keuangan. Politeknik Ibrahim Sultan, 45-51.
Nurjannah, A., & Cahyati, A. D. (2014).
2. Saran bagi Perusahaan Pengaruh Kualitas Audit terhadap
Bagi perusahaan disarankan untuk lebih Potensi Risiko Fraudulent Financial
berhati-hati apabila perusahaan memiliki Statement melalui Fraud Score Model
leverage (perbandingan total liabilitas dan (Studi Empiris pada Perusahaan
total aset) yang tinggi, karena perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
yang memiliki leverage tinggi dianggap Efek Indonesia). Jurnal Riset
memiliki hutang yang besar dan resiko Akuntansi dan Komputerisasi
kredit yang tinggi. Semakin tinggi resiko Akuntansi, 56-69.
kredit, maka semakin besar tingkat Puspitha, M. Y., & Yasa, G. W. (2018).
kekhawatiran kreditor untuk memberikan Fraud Pentagon Analysis in Detecting
pinjaman kepada perusahaan. Hal ini dapat Fraudulent Financial Reporting (Study
dilihat dari proksi yang digunakan pada on Indonesian Capital Market).
variabel tekanan dan telah dibuktikan pada International Journal of Science :
penelitian ini, bahwa faktor tersebut Basic and Applied Research (IJSBAR),
berpengaruh terhadap kecurangan laporan 93-109.
keuangan. Quraini, F., & Rimawati, Y. (2018).
Determinan Fraudulent Financial
DAFTAR PUSTAKA Reporting using Fraud Pentagon
Analysis. Journal of Auditing, Finance
Apriliana, S., & Agustina, L. (2017). The and Forensic Accounting (JAFFA),
Analysis of Fraudulent Financial 105-114.
Reportingg Determinant through Sasongko, N., & Wijayantika, S. F. (2019).
Fraud Pentagon Approach. Jurnal Faktor Risiko Fraud Terhadap
Dinamika Akuntansi (JDA), 154-165. Pelaksanaan Fraudulents Financial
Bawekes, H. F., Simanjuntak, A. M., & Reporting (Berdasarkan Pendekatan
Daat, S. C. (2018). Pengujian Teori Crown's Fraud Pentagon Theory).
Fraud Pentagon terhadap Fraudulent Jurnal Riset Akntansi dan Keuangan
Financial Reporting (Studi Empiris Indonesia, 71-81.
pada Perusahaan yang Terdaftar di

43
Journal Accounting and Finance
Edisi Vol. 3 No. 2 September 2019 Universitas Telkom

Setiawati, E., & Baningrum, R. M. (2018).


Deteksi Fraudulent Financial
Reporting Menggunakan Analisis
Fraud Pentagon : Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur yang Listed di
BEI Tahun 2014-2016. Riset
Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
91-106.
Siddiq, F. R., Achyani, F., & Zulfikar.
(2017). Fraud Pentagon dalam
Mendeteksi Financial Statement
Fraud. Seminar Nasional dan The 4th
Call for Syariah Paper, 1-14.
Sunardi, S., & Amin, N. M. (2018). Fraud
Detection of Financial Statement by
using Fraud Diamond Perspective.
International Journal of Development
and Sustainability, 878-891.
Tiffani, L., & Marfuah. (2015). Deteksi
Financial Statement Fraud dengan
Analisis Fraud Triangle pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi dan Auditing
Indonesia (JAAI), 112-125.

44

Anda mungkin juga menyukai