Abstrak
Perusahaan berupaya memperlihatkan kondisi keuangan sebaik mungkin untuk menarik perhatian para calon
investor. Hal ini memicu timbulnya potensi adanya kecurangan (fraud) dalam pembuatan laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor fraud triangle yang mempengaruhi financial statement
fraud pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2018-2019. Variabel fraud triangle antara lain financial stability, financial target, external pressure, personal
financial need, effective monitoring, auditor change, dan auditor opinion. Populasi penelitian ini adalah
perusahaan infrastruktur, utilitas, dan transportasi periode 2018-2019 yang melaporkan laporan keuangannya
baik di IDX dan website perusahaan. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling jenuh/sensus
yang menghasilkan sampel sebanyak 100 perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
logistic. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa personal financial need berpengaruh terhadap financial
statement fraud, sedangkan financial stability, financial target, external pressure, effective monitoring, auditor
change, dan auditor opinion tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud.
Kata Kunci: Fraud Triangle Theory; Financial Statement Fraud; Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan
Transportasi
Abstract
The company has tried to show its financial condition as best as possible to attract the attention of potential
investors. This triggers the potential for fraud in the preparation of financial statements. This study aims to
analyze the fraud triangle factors that affect financial statement fraud in infrastructure, utility, and
transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2019. Fraud triangle variables
include financial stability, financial target, external pressure, personal financial need, effective monitoring,
auditor change, and auditor opinion. The population of this research was infrastructure, utility, and
transportation companies for the period 2018-2019 which reported their financial reports on both IDX and the
company's website. The sampling technique of this research was a census consisting of 100 companies. The data
analysis used logistic regression analysis. The results of this study indicate that personal financial need affects
financial statement fraud, while financial stability, financial targets, external pressure, effective monitoring,
auditor change, and auditor opinion don’t have any effect on financial statement fraud.
Keywords: Fraud Triangle Theory; Financial Statement Fraud; Infrastucture, utility and Transportation
Companies
Article History: Received: 12 Apr 2021 Revised: 02 Mei 2021 Accepted: 20 Mei 2021
14
Copyright © 2021, FINANCIAL: Jurnal Akuntansi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SULTAN AGUNG
FINANCIAL: Jurnal Akuntansi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2021
tekanan baik dari diri sendiri maupun dari hutang baru yang menyebabkan perusahaan
luar yang mendorong tindakan kecurangan memiliki beban hutang yang semakin besar,
dalam membuat laporan keuangan. seperti yang dilakukan oleh PT. Adi Sarana
Armada Tbk pada tahun 2019 yang
Pengaruh External Pressure terhadap menerbitkan saham baru berjumlah Rp
Financial Statement Fraud 13.500.000.000 dan juga PT. Express
Variabel external pressure memiliki Transindo Utama Tbk yang menerbitkan
nilai signifikansi sebesar 0,785 yang mana saham baru berjumlah Rp 400.000.000 di
nilai ini lebih besar dari tingkat signifikan tahun 2019.
0,05. Maka dengan ini H3 ditolak yang
artinya external pressure tidak berpengaruh Pengaruh Personal Financial Need
terhadap financial statement fraud. Tidak terhadap Financial Statement Fraud
pengaruhnya external pressure terhadap Hasil uji regresi logistik pada variabel
kecurangan laporan keuangan diakibatkan personal financial need menunjukan nilai
dari kreditor yang saat ini tidak menjadikan signifikansi sebesar 0,011 yang artinya lebih
besarnya leverage yang perusahaan miliki kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05.
sebagai pertimbangan utama, tetapi juga Berdasarkan hasil ini maka H4 diterima yang
terdapat pertimbangan lain seperti hubungan artinya personal financial need berpengaruh
baik antar perusahaan dengan kreditor dan terhadap financial statement fraud. Pada
adanya tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal konsep personal financial need menjelaskan
ini dibuktikan pada perusahaan sampel yang bahwa pihak eksekutif perusahaan (direksi,
memiliki tingkat leverage tinggi namun komisaris, manajer) memiliki peranan
liabilitas atau utang perusahaan naik, seperti keuangan (saham) yang kuat pada
PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk yang perusahaan, maka kebutuhan pribadi dari
pada tahun 2018 memiliki nilai leverage pihak eksekutif tersebut tergantung pada
tinggi sebesar 0,8736 tetapi pada tahun 2019 kinerja keuangan perusahaan. Apabila kinerja
utang dari pihak ke tiga meningkat sebesar keuangan perusahaan baik maka
29% dari tahun 2018. Adapula PT. Indosat pengembalian atas investasi juga akan tinggi
Tbk yang pada tahun 2018 memiliki nilai sehingga kebutuhan pribadi dari eksekutif
leverage yang tinggi sebesar 0,7716 tetapi akan terpenuhi. Berdasarkan hal ini maka
utang dari pihak ke tiga pada tahun 2019 juga dapat memicu pihak manajemen perusahaan
meningkat sebesar 16% dari tahun 2018, hal untuk melakukan kecurangan laporan
ini memerlihatkan bahwa pihak ketiga tetap keuangan agar kinerja keuangan perusahaan
memberikan utang kepada perusahaan terlihat baik, sehingga membuat keadaan
meskipun memiliki nilai leverage yang finansial eksekutif baik dan kebutuhan
tinggi. pribadinya terpenuhi.
Selain itu, untuk mendapatkan
tambahan modal sebuah perusahaan tidak Pengaruh Effective Monitoring terhadap
selalu mengandalkan dari pihak kreditor, Financial Statement Fraud
menerbitkan saham baru lebih dipilih Variabel effective monitoring
perusahaan untuk mendapatkan tambahan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,950
pendanaan atau modal usaha dari investor yang mana nilai ini lebih besar dari tingkat
tanpa harus melakukan suatu perjanjian signifikan 0,05. Berdasarkan hasil ini maka
Copyright © 2021, FINANCIAL: Jurnal Akuntansi
22
FINANCIAL: Jurnal Akuntansi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2021
dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak yang penelitian, salah satunya adalah PT. Cardig
artinya effective monitoring tidak Aero Services Tbk yang mengganti KAP
berpengaruh terhadap financial statement pada tahun 2019 menjadi KAP Purwantono,
fraud. Tidak pengaruhnya effective Suherman & Surja yang sebelumnya selama
monitoring terhadap kecurangan laporan tahun 2014-2018 menggunakan KAP
keuangan dikarenakan penambahan anggota Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.
dewan komisaris yang dilakukan perusahaan Selain itu ada juga PT. Nusantara
hanya sekedar untuk memenuhi ketentuan Infrastructure Tbk yang selama tahun 2012-
formal BEI dan regulasi dari Otoritas Jasa 2017 menggunakan KAP Tanubrata, Sutanto,
Keuangan Republik Indonesia. Sesuai dari Fahmi dan Rekan lalu berganti pada tahun
Peraturan OJK Nomor 57/POJK.04/2017 2018 menjadi KAP Purwantono, Sungkoro &
pada pasal 19 ayat 1 dan 2 menyebutkan Surja. Hasil penelitian ini mendukung
bahwa perusahaan efek wajib memiliki penelitian yang telah dilakukan oleh
komisaris independen paling sedikit 30% dari Sasongko & Wijayantika (2019) dan
jumlah dewan komisaris keseluruhan. Hal ini Fimanaya & Syafruddin (2014) yang
ditunjukan pada perusahaan sampel yang menyatakan bahwa auditor change tidak
memiliki dewan komisaris independen berpengaruh terhadap financial statement
sebanyak 30% atau lebih adalah 89 fraud.
perusahaan.
Pengaruh Audit Opinion terhadap
Pengaruh Auditor Change terhadap Financial Statement Fraud
Financial Statement Fraud Variabel auditor opinion menunjukan
Variabel auditor change memiliki nilai signifikansi sebesar 0,999 yang mana
nilai signifikansi sebesar 0,837 yang lebih nilai ini lebih besar dari tingkat signifikan
besar dari tingkat signifikan yaitu 0,05. yaitu 0,05. Berdasarkan hasil ini maka dapat
Berdasarkan hasil ini maka H6 ditolak yang disimpulkan bahwa H7 ditolak yang artinya
berarti bahwa auditor change tidak auditor opinion tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh terhadap financial statement financial statement fraud. Hasil analisis
fraud. Menurut Indah & Henny (2019) statistik yang telah dilakukan membuktikan
pergantian auditor oleh perusahaan dilakukan bahwa opini audit WTP dengan bahasa
karena jangka waktu penugasan audit antara penjelas tidak dapat dijadikan sebagai alasan
perusahaan dan pihak auditor memang sudah untuk melakukan kecurangan. Alasan temuan
selesai. Hal ini sesuai dengan Peraturan ini tidak mendukung hipotesis dikarenakan
Menteri Keuangan Republik Indonesia bahasa penjelas yang terdapat dalam laporan
Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1 yang auditor independen berisi penjelasan dari hal-
berisi bahwa pemberian jasa audit umum atas hal tertentu seperti kurang konsisten dalam
laporan keuangan dari suatu entitas dapat menerapkan standar akuntansi atau auditor
dilakukan paling lama untuk 6 tahun buku ingin menekankan suatu hal yang dapat
secara berturut-turut oleh Kantor Akuntansi memengaruhi perusahaan di masa yang akan
Publik (KAP) yang sama dan 3 tahun datang. Pada sampel perusahaan infrastruktur
berturut-turut oleh auditor yang sama kepada yang digunakan dalam penelitian ini hampir
satu klien yang sama. Hal ini dibuktikan oleh seluruh perusahaan selama tahun penelitian
sampel perusahaan yang digunakan dalam mendapat opini WTP dengan bahasa penjelas
Copyright © 2021, FINANCIAL: Jurnal Akuntansi
23
FINANCIAL: Jurnal Akuntansi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2021