e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Didin Ijudien
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
didinijudien@gmail.com
Abstract
The Financial Statement Fraud is an intentional mistakes aimed to deceive the users of the financial
statements is ultimately detrimental to the users of the financial statements themselves. This research
aims to analyze the influence of Financial Stability, Nature of Industry and External Presure partially
against the The Financial Statement Fraud on the company's industrial sector manufacturing
consumer goods listed on the Indonesia stock exchange for the period 2013 up to 2016. The selection
of the sample in this research was done using a purposive sampling method and retrieved 104
corporate data as sample. The data used are of financial reporting from the company which published
through the site www.idx.co.id and the official website of each company. Data analysis method used
in this research is by using multiple linear regression. Before using regression analysis, then
performed a classic assumption test first, which includes a test of normality, multicollinearity test
multikolonieritas, autocorrelation test, and test heteroskedasticity. The results of this research show
that partially Financial Stability, Nature of Industry and External Presure have no effect against the
Financial Statement Fraud.
Keyword: Financial stability; Nature of industry; External presure and Financial statement fraud.
Abstrak
Kecurangan laporan keuangan merupakan suatu kesalahan yang disengaja bertujuan untuk menipu
para pengguna laporan keuangan yang pada akhirnya merugikan penguna laporan keuangan itu
sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stabilitas keuangan, kondisi industri,
dan tekanan eksternal secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode
2013 sampai dengan 2016. Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling dan diperoleh 104 data perusahaan sebagai sampel. Data yang digunakan
adalah data laporan keuangan dari perusahaan yang dipublikasikan melalui situs www.idx.co.id dan
website resmi masing-masing perusahaan. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan regresi linear berganda. Sebelum menggunakan analisis regresi, maka
dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
stabilitas keuangan, kondisi industri, dan tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap kecurangan
laporan keuangan.
Kata Kunci: Stabilitas keuangan, kondisi industri, tekanan eksternal, dan kecurangan laporan
keuangan
Cronicle of Article : Received (April 2018); Revised (May 2018); and Published (June 2018). ©2018
Jurnal Kajian Akuntansi Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati.
Profile and corresponding author: Didin Ijudien is an accounting student of Accounting Department,
Economic Faculty, of University Swadaya of Gunung Jati Cirebon. Corresponding Author:
didinijudien@gmail.com.
How to cite this article: Ijudien, D (2018). Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan
Eksternal terhadap Kecurangan Laporan Keuangan. Jurnal Kajian Akuntansi, 2(1). Retrieved from
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 82
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Page 83
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 84
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Kecurangan ini dapat bersifat finansial reporting process, with the intent of
atau kecurangan non financial.” obtaining some private gain (a apposed to
Definisi kecurangan laporan keuangan say, merely faciliting the neutral
menurut Australian Auditing Standards operation of the process) managemen
(AAS) dalam Iqbal dan Murtanto (2016) laba adalah campuran tangan dalam
yakni: proses penyusunan pelaporan keuangan
“Suatu kelalaian maupun penyalah external, dengan tujuan untuk
sajian yang disengaja dalam jumlah memperoleh keuntungan pribadi (pihak
tertentu atau pengungkapan dalam yang tidak setuju mengatakan bahwa
pelaporan keuangan untuk menipu para hal ini hanyalah upaya untuk
pengguna laporan keuangan (Brennan memfasilitasi operasi yang tidak
dan McGrath, 2007).” memihak dari sebuah proses)”
Dari dua pengertian di atas peneliti Secara umum manajemen laba ialah
menyimpulkan bahwa kecurangan laporan tindakan atau campur tangan manajemen
keuangan adalah suatu kesalahan yang dalam laporan keuangan untuk kepentingan
disengaja bertujuan untuk menipu para individu
pengguna laporan keuangan yang pada Fraud Triangle Theory
akhirnya merugikan penguna laporan Pelaporan keuangan yang curang adalah
keuangan tersebut. salah saji atau pengabaian jumlah atau
Manajemen Laba (Earning pengungkapan yang disengaja dengan
Management) maksud menipu para pemakai laporan itu
Manajemen laba (Earning Management) (Arens, 2015:396). Tiga kondisi
didefinisikan oleh Schipper (1989) dalam kecurangan yang berasal dari pelaporan
(Sulistyanto 2014) sebagai : keuangan yang curang dan penyalah
“earnings management is purpose gunaan aset diuraikan dalam SAS 99
intervention in the external financial
Tekanan
Page 85
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
terjadinya salah saji. Banyak kasus tersebut bahwa semakin besar rasio
pelaporan keuangan yang curang perubahan total aset suatu perusahaan,
disebabkan oleh tidak efektifnya maka kemungkinan dilakukannya
pengawasan komite audit dan dewan kecurangan laporan keuangan suatu
direktur atas pelaporan keuangan. perusahaan semakin tinggi.
c. Rasionalisasi Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
Sikap manajemen puncak terhadap bahwa stabilitas keuangan merupakan
pelaporan keuangan merupakan faktor suatu kondisi yang ingin dicapai oleh
resiko yang sangat penting dalam menilai manajemen untuk membuat perusahaannya
kemungkinan laporan keuangan yang terlihat baik dan mampu bersaing dengan
curang. Jika CEO atau manajer puncak perusahaan lain, sehingga membuat
lainya sangat tidak peduli pada proses pemegang saham merasa aman dan
pelaporan keuangan, seperti terus percaya pada kinerja manajemen.
mengeluarkan prakiraan yang terlalu Kondisi Industri (Nature Of Industry)
optimistik atau terlalu cemas mengenai Nature of industry adalah salah satu
pencapaian prakiraan laba yang dibuat kondisi dari opportunity yang memerlukan
analisis, pelaporan keuangan yang curang pengawasan dari struktur organisasi.
lebih mungkin terjadi. Karakter Pengawasan yang lemah bisa
manajemen atau serangkaian nilai-nilai dimanfaatkan sebagai peluang oleh agen
etis juga mungkin mempermudah analisi atau manajer untuk melakukan kecurangan
rasionalisasi tindakan yang curang. dalam laporan keuangan. Salah satu cara
Stabilitas Keuangan (financial stability) untuk mengukur nature of industry adalah
Stabilitas Keuangan merupakan gambaran dengan mengggunakan receivable atau
mengenai stabil atau tidak suatu kondisi piutang (Iqbal and Murtanto 2016)
keuangan perusahaan. Manajemen akan Menurut SAS No.99 (2002) dalam
selalu berusaha agar stabilitas keuangan Apriyuliana (2017)
suatu perusahaan selalu terlihat baik ”Nature of industry menyediakan
dengan melakukan berbagai cara dan peluang untuk kecurangan laporan
strategi. Hal ini menciptakan suatu tekanan keuangan yang disebabkan oleh
tersendiri bagi setiap manajemen terutama transaksi signifikan dengan pihak
saat menghadapi situasi dimana kondisi berelasi yang tidak dilakukan dalam
keuangan perusahaan sedang terancam kondisi dan ketentuan bisnis normal.
sehingga membuat manajemen terdorong Transaksi yang signifikan, tidak bisa
untuk melakukan kecurangan dalam atau mengandung kompleksitas yang
laporan keuangannya (Aprillia dkk, 2015) tinggi, terutama yang terjadi menjelang
Loebbecke dan Bell dalam Skousen et al. akhir periode pelaporan yang
(2008) mengindikasi perusahaan yang menimbulkan pertanyaan sulit.
mengalami pertumbuhan di bawah rata- Kemudian aset, liabilitas, pendapatan
rata industri, memungkinan manajemen atau biaya yang didasarkan pada
untuk manipulasi laporan keuangan untuk estimasi yang melibatkan pertimbangan
meningkatkan prospek perusahaan. subjektif atau ketidakpastian yang sulit
Beasley et al. dalam Skousen et al. (2008) untuk mendukung hasil yang
mengatakan salah satu upaya disajikan.”
memanipulasi laporan keuangan adalah Dari penjelasan di atas peneliti
terkait dengan pertumbuhan aset. Oleh menyimpulkan kondisi industri adalah
karena itu, rasio perubahan total aset suatu keadaan perusahaan yang ideal,
dijadikan proksi pada variabel stabilitas dimana perlu adanya pengawasan yang
keuangan (financial stability). Skousen et optimal untuk perusahaan supaya peluang
al. (2008) juga membuktikan pendapat terjadinya kecurangan dapat dihindarkan,
Page 86
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
peluang terjadinya kecurangan terjadi pada Dalam teori agensi manajemen merupakan
transaksi pada akun yang didasarkan pada pihak yang dikontrak oleh pemegang
estimasi subjektif yang sulit untuk saham untuk bekerja demi kepentingan
mendukung hasil yang disampaikan. pemegang saham. Dengan demikian
Tekanan Eksternal (External Preasure) manajemen akan memberikan kinerja yang
External Presure adalah tekanan yang optimal untuk memenuhi keinginan
berlebihan bagi manajemen untuk pemegang saham, namun dalam
memenuhi persyaratan atau harapan dari kenyataanya manajemen banyak
pihak ketiga. Untuk mengatasi tekanan mengalami permasalahan yang
tersebut perusahaan membutuhkan mengganggu tugasnya hal tersebut yang
tambahan utang atau sumber pembiyaan memotivasi manajemen melakukan
external untuk tetap kompetitif. kecurangan supaya terlihat baik di mata
Skousen et al. (2008) dalam Annisya pemegang saham.
(2016) mengatakan sumber tekanan Dalam fraud triangle theory salah satu
eksternal salah satunya adalah dengan yang menyebabkan terjadinya kecurangan
kemampuan perusahaan dalam membayar laporan keuangan adalah karena adanya
utang atau memenuhi persyaratan utang. tekanan yang dapat diproksikan dengan
Selain itu, manajer juga dimungkinkan stabilitas keuangan, karena kondisi
memiliki tekanan untuk mendapatkan keuangan perusahaan yang stabil tentunya
tambahan utang atau modal. Sehingga membuat pemegang saham merasa aman
dapat digunakan rasio dan percaya terhadap manajemen
leverage yaitu debt to asset ratio dalam sebaliknya kondisi perusahaan yang tidak
variabel ini. stabil akan menimbulkan tekanan bagi
Menurut Tessa dan Harto (2016) dalam manajemen karena terjadinya penurunan
Apriyuliana (2017). Apabila perusahaan kinerja perusahaan dan menghambat aliran
memiliki leverage yang tinggi, berarti dana investasi di tahun mendatang.
perusahaan tersebut dianggap memiliki Perusahaan yang keuangannya tidak stabil
utang yang besar dan risiko kredit yang cenderung berusaha melakukan manipulasi
dimiliki juga tinggi. Semakin tinggi risiko laporan keuangan hal ini untuk
kredit, semakin besar tingkat kekhawatiran meningkatkan prospek perusahaan. Hal ini
kreditor untuk memberikan pinjaman sejalan dengan penelitian Susianti dkk
kepada perusahaan. Hal ini menjadi salah (2015) dan Putriasih dkk (2016), yang
satu penyebab munculnya kecurangan menunjukkan bahwa stabilitas keuangan
dalam pelaporan keuangan yang diproksikan dengan perubahan total
Dari penjelasan di atas dapat diambil aset terbukti berpengaruh terhadap
kesimpulan tekanan eksternal adalah suatu kecurangan laporan keuangan.
kondisi ketika manajemen mendapat Berdasarkan uraian tersebut maka
tekanan yang begitu besar dari pihak hipotesis yang diajukan yaitu:
ketiga untuk menjawab kepercayaan yang H1 : Stabilitas keuangan berpengaruh
diberikan. Namun untuk menjawab terhadap kecurangan laporan
kepercayaan tersebut manajemen keuangan
memerlukan tambahan sumber daya yang
berakibat pada potensi kecurangan yang Pengaruh kondisi industri terhadap
mungkin dilakukan oleh manajemen. kecurangan laporan keuangan
Teori agensi menjelaskan hubungan antara
pemegang saham sebagai prinsipal dengan
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis menejemen sebagai agen dimana
Pengaruh stabilitas keuangan terhadap manajemen harus mempertanggung
kecurangan laporan keuangan jawabkan semua tindakannya kepada
Page 87
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 88
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Page 89
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk penelitian ini uji normalitas data
menguji apakah dalam model regresi, menggunakan uji statistik non-parametik
variabel pengganggu atau variabel residual Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan
memiliki distribusi normal. Dalam melihat nilai asympSig (2-tailed).
Tabel 2. Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 104
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,10268598
Most Extreme Differences Absolute ,087
Positive ,079
Negative -,087
Test Statistic ,087
Asymp. Sig. (2-tailed) ,051c
a. Test distribution is Normal.
Page 90
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Page 91
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 92
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Dari hasil perhitungan tabel 7 dapat dilihat ACHANGE terhadap kecurangan laporan
bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,015 atau keuangan dengan tingkat signifikansi
1,5%. Artinya kemampuan variabel 0,169 > 0,05. Hasil penelitian ini sejalan
independen pada penelitian ini yaitu dengan penelitian yang dilakukan oleh
stabilitas keuangan, kondisi industri dan Rahmawati dkk (2017) dan Rachmania
tekanan eksternal dalam menjelaskan (2017) yang menyatakan stabilitas
variasi variabel kecurangan laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap
keuangan sebesar 1,5% dan sisanya yaitu kecurangan laporan keuangan. Namun
sebesar 98,5% (100% - 1,5%) dijelaskan berbeda dengan hasil penelitian
oleh variabel lain. sebelumnya yang dilakukan oleh Putriasih
dkk (2017), Susianti dan Yasa (2015) serta
Pengujian Pengaruh Stabilitas Iqbal dkk (2016) yang menyatakan
Keuangan Terhadap Kecurangan stabilitas keuangan berpengaruh terhadap
Laporan Keuangan kecurangan laporan keuangan
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang Menurut teori agensi yang dikemukakan
menyatakan bahwa tidak terdapat oleh Jensen dan Meckling (1976) Teori
pengaruh dari stabilitas keuangan yang keagenan dalam perusahaan
diproksikan dengan change in assets atau mengidentifikasi adanya pihak pihak
Page 93
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
dalam perusahaan yang memiliki berbagai agen atau manajer untuk melakukan
kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kecurangan dalam laporan keuangan,
kegiatan perusahaan. Stabilitas keuangan begitu juga sebaliknya kondisi industri
perusahaan yang terus meningkat setiap yang baik membuat peluang terjadinya
tahunya membuat pemegang saham kecurangan laporan keuangan kecil.
merasa aman menginvestasikan dana yang Hal ini mempunyai arti bahwa perubahan
dimilikinya di perusahaan tersebut. rasio piutang usaha selama tahun
Dengan hasil peneliltian ini dimana pengamatan tidak memicu manajemen
stabilitas keuangan yang diproksikan untuk melakukan kecurangan. Selain itu,
dengan ACHENGE tidak berpengaruh perbedaan kondisi industri pada
terhadap kecurangan laporan keuangan, perusahaan manufaktur sektor industri
dikarenakan kenaikan total aset yang barang konsumsi dengan sektor lainnya
dimiliki oleh mayoritas perusahaan hanya membuat nilai piutang usaha tidak dapat
sedikit atau kenaikannya tidak signifikan digunakan untuk mendeteksi tindakan
sehingga tidak mempengaruhi potensi kecurangan yang dilakukan manajemen.
terjadinya kenaikan kecurangan laporan Cash flow dapat menjadi pertimbangan
keuangan. dalam menilai atau mendeteksi tindakan
kecurangan yang dilakukan oleh
Pengujian Pengaruh Kondisi Industri manajemen karena dengan cash flow bisa
Terhadap Kecurangan Laporan diketahui penerimaan kas, pembayaran
Keuangan kas, dan perubahaan bersih pada kas yang
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dihasilkan dari aktivitas operasi,
menyatakan bahwa tidak terdapat pendanaan selama satu periode.
pengaruh dari kondisi terhadap
kecurangan laporan keuangan dengan Pengujian Pengaruh Tekanan Eksternal
tingkat signifikansi 0,112 > 0,05. Hasil Terhadap Kecurangan Laporan
penelitian ini sejalan dengan penelitian Keuangan
yang dilakukan oleh Rahmawati dkk Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
(2017) dan Iqbal, dkk (2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat
menyatakan kondisi industri tidak pengaruh dari tekanan eksternal yang
berpengaruh terhadap kecurangan laporan proksikan dengan rasio leverage terhadap
keuangan namun berbeda dengan kecurangan laporan keuangan dengan
penelitian sebelumya yang dialakukan oleh tingkat signifikansi 0,899 > 0,05. Hasil
Putriasih dkk (2016) dan Susianti dan penelitian ini sejalan dengan penelitian
Yasa (2015) yang menyatakan kondisi yang dilakukan oleh rahmawati dkk
industry berpengaruh terhadap kecurangan (2017), Susianti dan Yasa (2015), dan
laporan keuangan. Iqbal, dkk (2016) yang menyatakan
Menurut teori agensi yang dikemukakan tekanan eksternal tidak berpengaruh
oleh Jensen dan Meckling (1976) terhadap kecurangan laporan keuangan
Manajemen merupakan pihak yang namun berbeda dengan penelitian
dikontrak oleh pemegang saham untuk sebelumya yang dialakukan oleh Putriasih
bekerja demi kepentingan pemegang dkk (2016) dan Rachmania (2017) yang
saham, secara langsung manajemen menyatakan tekanan eksternal berpengaruh
dipercaya untuk mengelola perusahaan terhadap kecurangan laporan keuangan
maka dari itu untuk menjaga kepercayaan Menurut teori agensi yang dikemukakan
tersebut manajemen akan melakukan oleh Jensen dan Meckling (1976)
berbagai cara untuk terlihat baik di depan Hubungan keagenan merupakan suatu
pemegang saham. kondisi industri yang kontrak dimana satu atau lebih orang
buruk dimanfaatkan sebagai peluang oleh (prinsipal) memerintah orang lain (agen)
Page 94
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
untuk melakukan suatu jasa atas nama berpengaruh terhadap kecurangan laporan
prinsipal serta memberi wewenang kepada keuangan. Karena mayoritas perusahaan
agen membuat keputusan yang terbaik memiliki nilai rasio leverage yang
bagi prinsipal, oleh karenanya manajemen menurun atau berkurang setiap tahunya,
sebagai agen mendapat tekanan yang berat artinya perusahaan dalam kondisi bagus
dari pemegang saham untuk menjalankan sehingga kemungkinan terjadinya
perusahaanya dengan baik maka timbulah kecurangan laporan keuangan juga
potensi kecurangan dalam pelaporan semakin rendah
keuangannya. Saran
Dengan hasil penelitian ini dimana tekanan Penelitian ini memiliki keterbatasan
eksternal yang diproksikan dengan rasio diantaranya : (1) Perusahaan yang diteliti
leverage tidak berpengaruh terhadap hanya perusahaan manufaktur sektor
kecurangan laporan keuangan, industri barang konsumsi. (2) Periode
memberikan pandangan bahwa tekanan pengamatan hanya dalam periode singkat
yang berlebihan bagi manajemen untuk yaitu 4 tahun mulai dari tahun 2013
memenuhi apa yang diinginkan pemegang sampai dengan 2016. (3) Variabel yang
saham tidak serta merta membuat digunakan dalam penelitian ini hanya ada
manajemen menambah utang nya yang 3 variabel independen yaitu stabilitas
akan menimbulkan beban yang tinggi yang keuangan, kondisi industri dan tekanan
pada akhirnya mendorong manajemen eksternal, dimana ke 3 variabel tersebut
melakukan praktik kecurangan laporan merupakan proksi dari tekanan dan
keuangan. kesempatan sedangkan dalam teori fraud
triangle sendiri ada tiga kondisi
SIMPULAN DAN SARAN kecurangan yang berasal dari pelaporan
Simpulan keuangan yaitu tekanan, kesempatan dan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh rasionaliasi.
stabilitas keuangan, kondisi industri dan Berdasarkan keterbatasan yang telah
tekanan eksternal terhadap kecurangan dijelaskan sebelumnya terkait penelitian
laporan keuangan, maka dapat ini, maka peneliti memberikan saran
disimpulkan bahwa: (1) Hasil pengujian kepada peneliti-peneliti berikutnya, yaitu :
hipotesis menunjukkan bahwa stabilitas (1) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
keuangan tidak berpengaruh terhadap agar menggunakan objek penelitian pada
kecurangan laporan keuangan. Hal ini sektor perusahaan yang lebih luas sehingga
dikarenakan kenaikan total aset yang dapat dipastikan berkinerja baik (2)
dimiliki oleh mayoritas perusahaan hanya Memperpanjang waktu pengamatan agar
sedikit atau kenaikanya tidak signifikan hasil penelitian dapat lebih akurat. (3)
sehingga tidak mempengaruhi potensi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
terjadinya kecurangan laporan keuangan. menemukan variabel proksi lain yang
(2) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan dapat digunakan untuk mengetahui
bahwa kondisi industri tidak berpengaruh variabel lain yang diduga berpengaruh
terhadap kecurangan laporan keuangan. terhadap risiko terjadinya fraudulent
Dikarenakan mayoritas perusahaan financial statement.
mengalami peningkatan piutang yang tidak
terlalu signifikan antara periode sekarang DAFTAR PUSTAKA
dan sebelumnya atau hanya terjadi sedikit
kenaikan sehingga tidak berpengaruh Aprillia, Orlin Cicilia, dan rafaela pratiwi
terhadap kecurangan laporan keuangan. (3) Sergius. 2015. “The Effectiveness of
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Fraud Triangle on Detecting
bahwa tekanan eksternal tidak Fraudulent Financial Statement:
Page 95
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 2, (1), 2018, 82-97
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 96
Didin Ijudien
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri dan Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
Page 97