Anda di halaman 1dari 33

Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan

Terjadinya Fraudulent Financial Statement

ANALISIS PENGARUH FRAUD DIAMOND DAN GOOD CORPORATE


GOVERNANCE DALAM MENDETEKSI KEMUNGKINAN TERJADINYA
FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT

Nila Chandra
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
cu77ie.nla@gmail.com

Sugi Suhartono
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
sugi.suhartono@kwikkiangie.ac.id

ABSTRACT
In the financial statements there is a possibility of misstatements in the presentation of
company’s financial statements relating to errors or fraud made or caused by managers
in the company. Misrepresentation in financial statements causes a decrease in the level
of trust of users of financial statements and can harm stakeholders. The theories
underlying this research include agency theory, fraud diamond, and good corporate
governance. The research sample consisted of 46 manufacturing companies listed on
the Stock Exchange in the period 2015-2017. Sampling is done by purposive sampling
method. Hypothesis testing uses analysis of descriptive statistics, pooling test,
independent sample t-test and logistic regression analysis. The results of this study
indicate that financial stability, nature of industry, rationalization, and capability have
a positive effect on the possibility of fraudulent financial statements. Whereas female on
board has a negative effect on the possibility of fraudulent financial statements. But
external pressure, personal financial need, effective monitoring and independent board
of commissioners are not proven to have effect on the possibility of fraudulent financial
statements.
Keywords: Fraudulent Financial Statement, Fraud Diamond, Good Corporate
Governance

1. PENDAHULUAN dalam menilai suatu kinerja atau


pertanggungjawaban manajemen adalah
Entitas dalam sebuah penyajian laporan
dilihat dari informasi laba. Oleh karena
keuangan adalah aset, liabilitas, ekuitas,
itu, laporan keuangan yang dibuat oleh
arus kas, penghasilan, dan beban yang
perusahaan harus bermutu dan
dapat dijadikan sebagai alat
terpercaya untuk mengambil keputusan
pengambilan keputusan. Statement of
investasi. Terkadang hasil kinerja yang
Financial Accounting Concept (SFAC)
tertuang dalam laporan keuangan lebih
No. 1 memaparkan bahwa unsur utama
bertujuan untuk mendapatkan kesan
175
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

“baik” dari berbagai pihak. Dorongan mengindikasikan bahwa ada kebutuhan


atau motivasi untuk selalu terlihat baik yang kuat untuk penelitian yang
oleh berbagai pihak sering memaksa bertujuan untuk mengidentifikasi
perusahaan untuk melakukan metode yang efektif untuk mendeteksi
manipulasi di bagian-bagian tertentu, potensi kecurangan. Konsep kecurangan
sehingga pada akhirnya menyajikan digunakan untuk mendeteksi penyebab
informasi yang tidak semestinya dan kecurangan yang pertama kali
tentunya akan merugikan banyak pihak. dikembangkan oleh Cressey (1953)
Selain itu, tidak menutup kemungkinan dalam Indarto dan Ghozali (2016) yang
adanya salah saji dalam penyajian dinamakan fraud triangle yang terdiri
laporan keuangan perusahaan yang dari 3 (tiga) komponen yaitu tekanan
dikarenakan dari kekeliruan atau (pressure), kesempatan (opportunity),
kecurangan atas perlakuan manajer. dan rasionalisasi (rationalization).
Salah saji dalam laporan keuangan Dalam perkembangannya, Wolfe dan
memiliki dampak yang menyebabkan Hermanson (2004) menyatakan masih
berkurangnya tingkat kepercayaan terdapat satu faktor tambahan dalam
pengguna laporan keuangan dan dapat teori fraud triangle tersebut, yaitu
merugikan para pemangku kepentingan capability (kemampuan), sehingga
seperti pemberi pinjaman, pemasok, dinamakan fraud diamond theory.
karyawan, pelanggan, investor, Kecurangan juga tidak akan terjadi jika
masyarakat, dan pemerintah. Oleh tata kelola perusahaan diterapkan
karena itu kecurangan pelaporan dengan benar sehingga dapat digunakan
keuangan menjadi isu yang penting untuk mengatur dan mengendalikan
karena telah menyebabkan kerugian perusahaan untuk menciptakan nilai
finansial dan non finansial seperti tambah bagi semua pemangku
permasalahan sistem keuangan dan kepentingan. Tata kelola perusahaan
kebangkrutan. Kecurangan dan diarahkan untuk mengurangi asimetri
pelanggaran yang terjadi di dalam informasi antara prinsipal dan agen,
perusahaan merupakan ancaman yang pada gilirannya dapat mengurangi
terhadap kepercayaan publik dalam tindakan kecurangan. Tujuan Penelitian
membangun kepercayaan dari pasar adalah untuk mengetahui pengaruh
modal. Peningkatan insiden kecurangan financial stability, external pressure,

176
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
personal financial need ; nature of pendeteksian terhadap kemungkinan
industry; effective monitoring, terjadinya fraudulent financial
rationalization; capability, dewan statement.
komisaris, dan female on board dalam

II. TELAAH LITERATUR principal yang berusaha untuk


memaksimalkan pengembalian atas
Teori Agensi (Agency Theory)
sumber dayanya, sehingga dapat
Teori agensi (agency theory) adalah
menimbulkan konflik kepentingan
teori yang terjadi karena adanya konflik
antara pihak agent dan principal.
antara kepentingan pihak principal
Dengan adanya konflik kepentingan
dengan kepentingan pihak agent. Teori
tersebut menimbulkan berbagai tekanan
agensi mendeskripsikan hubungan
bagi perusahaan, dimana perusahaan
antara pemegang saham sebagai
harus meningkatkan kinerjanya agar
principal dengan manajemen sebagai
dapat memberikan rasionalisasi.
agent. Jensen dan Meckling (1976)
Kemungkinan kecurangan juga dapat
mengatakan adanya kontrak satu atau
dengan mudah terjadi ketika
lebih pihak yang menggunakan pihak
manajemen memiliki kemampuan,
lain melakukan sesuatu bagi
akses dan posisi yang kuat dan strategis
kepentingan mereka berdasarkan
(capability) dan juga peluang untuk
wewenang untuk mengambil keputusan
melakukan kecurangan akuntansi
ke pihak lain tersebut disebut sebagai
(opportunities). Berdasarkan asumsi
hubungan agensi. Bila kedua belah
sifat dasar manusia, manajer sebagai
pihak yang terlibat dalam hubungan
manusia kemungkinan besar akan
tersebut adalah pihak yang berusaha
bertindak berdasarkan sifat
untuk memaksimalkan utilitasnya
opportunistic. Maksud dari sifat
masing-masing, maka akan timbul
opportunistic adalah bahwa manajer
kemungkinan dimana pihak agent tidak
akan lebih mengutamakan kepentingan
selalu bertindak demi kepentingan
pribadinya dibandingkan kepentingan
principal. Pihak agent sering kali
orang lain (pemegang saham). Agen
termotivasi untuk memaksimalkan
akan berusaha mencari keuntungannya
bonus yang diterimanya. Hal tersebut
sendiri untuk mendapatkan bonus dari
berlawanan dengan kepentingan pihak
177
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

perusahaan dengan berbagai cara seperti diimplikasikan dalam laporan


memanipulasi angka – angka di laporan keuangan.
keuangan. Hubungan teori ini dengan Fraud
penelitian adalah perilaku manajemen
Fraud adalah suatu perbuatan yang
laba dapat dipandang sebagai perilaku
melawan hukum, mengandung unsur
opportunis ataupun efektif (Santoso,
kesengajaan, niat jahat, penipuan,
2015). Ketika manajemen laba
penyembuyian, dan penyalahgunaan
dilakukan untuk mengurangi konflik
kepercayaan serta perbuatan tersebut
ketegangan, manajemen laba yang
bertujuan mengambil keuntungan haram
dilakukan dapat dikatakan sebagai
(illegal advantage) yang bisa berupa
efektif. Apabila manajemen (agen)
uang, barang/harta, dan jasa (Priantara,
melakukan manajemen laba untuk
2013:4-5). Dalam SAS No. 99
mencapai kepentingannya sendiri,
menyatakan bahwa fraudulent financial
perilaku ini dikatakan sebagai perilaku
statement adalah kesengajaan dalam
opportunis. Manajemen sebagai agent
menghasilkan salah saji material dalam
biasanya melakukan kecurangan
laporan keuangan yang merupakan
laporan keuangan untuk kepentingannya
subjek audit. Dalam “Financial
sendiri yang akan menghasilkan konflik
Accounting IFRS Edition” menurut
dengan pemegang saham selaku
Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2015)
principle. Perbuatan ini dilakukan
menyatakan, “Fraud is a dishonest act
manajemen dengan memanfaatkan
by an employee that result in personal
kelemahan pihak lain yang tidak
benefit to the employee at a cost to
mempunyai sumber dan akses yang
employer.”
memadai untuk memperoleh informasi
Fraud Triangle
mengenai perusahaan. Tujuan
opportunis mungkin dapat merugikan Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan
pemakai laporan keuangan karena bahwa fraud triangle theory merupakan
informasi yang disampaikan manajemen suatu gagasan tentang penyebab
menjadi tidak akurat dan juga tidak terjadinya kecurangan yang
menggambarkan nilai fundamental dikemukakan oleh Cressey (1953) yang
perusahaan. Sikap opportunis ini dinilai dinamakan fraud triangle. Fraud
sebagai sikap curang manajemen yang triangle menjelaskan tiga faktor yang

178
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
hadir dalam setiap situasi fraud, yaitu Angka -4.84 merupakan konstanta dan
pressure, opportunity dan delapan variabel rasio keuangan
rationalization. dikalikan dengan masing-masing
konstanta. Jika Benesih M-Score lebih
besar dari -2.22, dikategorikan sebagai
Fraud Diamond
perusahaan yang melakukan fraud.
Wolfe dan Hermanson (2004)
Sedangkan jika skor lebih kecil dari -
berpendapat bahwa, meskipun tekanan
2.22, dikategorikan sebagai perusahaan
atau insentif yang dirasakan mungkin
yang tidak melakukan fraud (non-
ada bersama dengan peluang dan
fraud). Selanjutnya perusahaan yang
rasionalisasi untuk melakukan
melakukan fraud diberi skor 1 dan yang
kecurangan, kecurangan tidak mungkin
tidak melakukan fraud (non-fraud)
terjadi kecuali elemen keempat hadir,
diberi skor 0.
yaitu: capability. Dengan kata lain,
pelaku potensial harus memiliki
keterampilan dan kemampuan untuk Good Corporate Governance

benar-benar melakukan kecurangan. Meningkatnya insiden kecurangan di


dalam perusahaan menunjukkan bahwa
terdapat penekanan yang tidak efektif
Metode Deteksi Kecurangan
pada pencegahan kecurangan dan
Beneish M-Score model merupakan
mekanisme pencegahan. Dalam banyak
model probabilistik sehingga tidak
kasus kecurangan yang baru-baru
dapat mendeteksi fraud dengan
terjadi, kegagalan struktur tata kelola
ketepatan 100%. Tetapi dapat
perusahaan sebagai alat pemantauan
menentukan 76% manipulators secara
yang efektif telah menjadi salah satu
akurat, dan 17.5% non-manipulators
alasan untuk mencegah pelaporan
secara tidak akurat. rumus Beneish M-
keuangan yang curang. Ini
Score Model yaitu:
menyimpulkan bahwa struktur tata
Beneish M-Score = - 4.84 + 0.920 DSRI kelola perusahaan yang efektif memiliki
+ 0.528 GMI + 0.404 AQI + 0.892 SGI dampak positif dalam mengurangi
+ 0.115 DEPI – 0.172 SGAI – 0.327 insiden tersebut.
LVGI + 4.679 TATA

179
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Pengaruh Financial Stability terhadap memperkecil risiko terjadinya


Kemungkinan Terjadinya Fraudulent kecurangan laporan keuangan. Kondisi
Financial Statement tersebut dapat dilihat dari perubahan

Financial Stability adalah situasi yang aset yang tidak terlalu signifikan

menggambarkan suatu kondisi berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini

keuangan perusahaan yang berada dapat menjadi tekanan bagi manajer

dalam keadaan yang stabil dan tidak untuk menampilkan kondisi perubahan

bergejolak atau berfluktuasi terlalu aset yang stabil dan menunjukkan

ekstrim. Manajer menghadapi tekanan stabilitas perusahaan yang terlihat baik

untuk melakukan financial statement kepada para pengguna laporan

fraud ketika stabilitas keuangan dan keuangan, sebagai upaya menarik minat

profitibilitas terancam oleh keadaan investor untuk menanamkan modal

ekonomi, industri, dan situasi entitas diperusahaannya, dan memaksimalkan

yang beroperasi (Skousen, Smith, dan kinerjanya dimata para pemilik

Wright, 2008). Penelitian Loebbecke et perusahaan. Penelitian Annisya dkk.,

al., (1989) dan Bell et al., (1991) dalam (2016) dan Husmawati et al., (2017)

(Skousen, Smith, dan Wright, 2008) menyatakan bahwa financial stability

menyatakan perusahaan dalam berpengaruh positif signifikan terhadap

mengikuti periode pertumbuhan yang fraudulent financial statement, yang

cepat, manajemen dapat menggunakan menunjukkan semakin tinggi rasio

manipulasi laporan keuangan untuk perubahan total aset suatu perusahaan,

menyediakan penampilan pertumbuhan semakin tinggi juga tingkat risiko

yang stabil. Oleh karena itu peneliti kecurangan pada laporan keuangannya.

menggunakan pertumbuhan aset Karena pertumbuhan aset yang

(growth in asset) sebagai proksi untuk berlebihan juga tidak baik bagi

financial stability (Beneish, 1997); perusahaan. Tentunya, jika aset

(Beasley et al., 2000). Aset perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi, maka

dapat digunakan untuk melihat kondisi manajemen cenderung akan

keuangan perusahaan, karena aset dapat memanipulasi laporan keuangan untuk

menggambarkan kekayaan yang menjaga kondisi keuangan perusahaan

dimiliki oleh perusahaan. Kondisi yang stabil.

keuangan yang stabil dapat

180
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Ha_1: Financial stability berpengaruh yang disediakan oleh peminjam dengan
positif terhadap kemungkinan terjadinya jumlah dana yang dipinjam dari
fraudulent financial statement. pemberi pinjaman. Untuk mendapatkan
pinjaman dari pihak eksternal,
perusahaan harus diyakini mampu
Pengaruh External Pressure terhadap
untuk mengembalikan pinjaman yang
Kemungkinan Terjadinya Fraudulent
telah diperolehnya. Apabila perusahaan
Financial Statement.
memiliki leverage yang cukup tinggi,
External pressure adalah kemampuan
berarti perusahaan itu memiliki hutang
untuk memenuhi persyaratan daftar
yang besar dan risiko kredit yang
bursa, membayar utang atau memenuhi
dimiliki juga tinggi. Karena memiliki
perjanjian utang merupakan sumber
risiko kredit yang tinggi, maka terdapat
tekanan eksternal yang diakui secara
kekhawatiran bahwa pada nantinya
luas. Manajer dapat merasakan tekanan
perusahaan tidak mampu untuk
sebagai akibat dari kebutuhan untuk
mengembalikan pinjaman modal yang
mendapatkan tambahan utang atau
diberikan sehingga menimbulkan
ekuitas pembiayaan agar tetap
keraguan dalam diri pemberi pinjaman
kompetitif. Contohnya, keuangan
untuk meminjamkan modalnya. Oleh
mungkin diperlukan untuk melakukan
karena itu, perusahaan harus
penelitian dan pengembangan utama
menyelamatkan diri dari kondisi yang
atau untuk memperluas pabrik dan
demikian agar tetap dianggap mampu
fasilitas (Skousen, Smith, dan Wright,
untuk mengembalikan pinjaman.
2008). Tak dipungkiri bahwa
Penelitian Harto (2016) menyatakan
perusahaan tidak bisa terlepas dari
bahwa semakin tinggi leverage maka
hutang. Hutang tersebut digunakan
akan terjadi kemungkinan yang lebih
perusahaan untuk melakukan suatu
besar untuk melakukan pelanggaran
ekspansi yang dapat mempengaruhi
terhadap perjanjian kredit melalui
kinerja perusahaan secara signifikan.
kecurangan pelaporan keuangan.
Perusahaan untuk memenuhi perjanjian
Penelitian Razali dan Arshad (2014),
dan pembayaran utang secara umum
Zaki (2017) dan Indarto dan Ghozali
dapat dianalisis melalui rasio
(2016) juga menyatakan bahwa external
solvabilitas atau leverage di mana rasio
ini akan membandingkan jumlah dana
181
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

pressure berpengaruh positif signifikan perusahaan. Ketidakjelasan pemisahan


terhadap fraudulent financial statement. antara fungsi pengelolaan dan
pengendalian dari perusahaan dapat
menimbulkan para eksekutif sewenang-
Ha_2 ∶ External pressure berpengaruh
wenang dalam menggunakan dana
positif terhadap kemungkinan terjadinya
perusahaan untuk kepentingan mereka.
fraudulent financial statement.
Contoh, kepentingan pribadi yang
Pengaruh Personal Financial Need
menjadi tekanan yang nantinya dialami
terhadap Kemungkinan Terjadinya
oleh manajer akan memicu terjadinya
Fraudulent Financial Statement.
kecurangan laporan keuangan antara
Beasley (1996), COSO (1999), dan lain tekanan keuangan, tekanan
Dunn (2004) menunjukkan bahwa kebiasaan buruk, dan tekanan berkaitan
ketika eksekutif memiliki kepemilikan dengan pekerjaan. Semakin tinggi
saham yang signifikan dalam jumlah kepemilikan saham oleh
perusahaan, keuangan perusahaan ikut manajer dalam perusahaan maka akan
terpengaruh oleh kondisi keuangan para mendorong praktik kecurangan dalam
pengambil keputusan (eksekutif). memanipulasi laporan keuangan
Penelitian Utomo (2018) menyatakan semakin tinggi. Penelitian Utomo
bahwa kepemilikan saham yang tinggi (2018) didukung oleh penelitian
mengidentifikasikan bahwa pada Nugraheni dan Triatmoko (2016) yang
perusahaan telah terjadi pemisahan menyatakan bahwa personal financial
yang tidak jelas antara pemegang saham need berpengaruh positif signifikan
sebagai pemilik yang mengontrol terhadap fraudulent financial statement.
jalannya perusahaan dan manajer
sebagai pengelola perusahaan. Dalam
Ha_3: Financial personal need
penelitian Tiffani dan Marfuah (2015),
berpengaruh positif terhadap
menyatakan bahwa kepemilikan saham
kemungkinan terjadinya fraudulent
oleh manajemen dalam perusahaan
financial statement.
menimbulkan adanya prasangka oleh
dirinya atas hak penghasilan dan aktiva Pengaruh Nature of Industry terhadap

perusahaan sehingga akan Kemungkinan Terjadinya Fraudulent

mempengaruhi kondisi keuangan Financial Statement.

182
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Konflik kepentingan dalam teori agensi mereka sehingga saldo akun piutang
dapat menimbulkan motivasi bagi dalam laporan keuangan mengikuti
manajemen untuk melakukan kemauan manajemen. Argumen tersebut
manipulasi agar terlihat baik hasil didukung oleh Summers dan Sweeney
kerjanya dimata investor, sehingga (1998) yang menyatakan bahwa
tujuan tercapai. Namun manipulasi ini perkiraan akun yang ditentukan secara
akan sulit terjadi ketika tidak terdapat subyektif adalah akun yang tidak dapat
peluang atau celah untuk melakukan ditagih dan obsolete inventory. Mereka
manipulasi tersebut. Standar akuntansi menyarankan bahwa manajemen dapat
mengizinkan perusahaan untuk fokus pada akun tersebut saat terlibat
menyusun laporan keuangan secara dalam manipulasi laporan keuangan.
fleksibel menyesuaikan keadaan dan Karena manajer dapat menggunakan
kondisi yang dihadapi. Hal ini akun tersebut sebagai alat untuk
merupakan kondisi yang normal dan manipulasi laporan keuangan. Secara
biasa terjadi di dalam kehidupan sehari- konsisten, Loebbecke et al., (1989) juga
hari atau lebih dikenal dengan mengamati bahwa sejumlah kecurangan
karakteristik industri pada umumnya. dalam sampel mereka melibatkan
Oleh karena diperkenankan oleh piutang dan persediaan. Penelitian
standar, maka terbuka peluang bagi Putriasih dkk., (2016) mengatakan
manajemen untuk dapat memanipulasi bahwa perusahaan yang baik akan
saldo akun-akun yang terdapat dalam berusaha untuk memperkecil jumlah
laporan keuangan. Dalam suatu laporan piutang dan memperbanyak penerimaan
keuangan terdapat saldo akun yang kas perusahaan. Penelitian Putriasih
dinyatakan dengan penilaian subjektif. dkk., (2016) didukung oleh penelitian
Besar kecilnya saldo akun ini Prayatna dan Fitriany (2014) yang
ditentukan oleh perkiraan dan penilaian menyatakan bahwa nature of industry
subjektif dari manajemen sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap
dapat menjadi peluang untuk fraudulent financial statement.
melakukan manipulasi. Manajemen Ha_4 ∶ Nature of Industry berpengaruh
dapat merumuskan cadangan piutang positif terhadap kemungkinan terjadinya
tidak tertagih dengan menggunakan fraudulent financial statement.
perkiraan (judgement) dan penilaian

183
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Pengaruh Effective Monitoring terhadap memberikan peluang kepada agen untuk


Kemungkinan Terjadinya Fraudulent bertindak sesuai dengan
Financial Statement. kepentingannya. Komite audit

Teori agensi muncul ketika prinsipal dipercaya dapat meningkatkan

mempekerjakan atau mendelegasikan efektivitas pengawasan perusahaan.

tugas kepada agen dalam suatu kontrak. Penelitian Abbott dan Parker (2000);

Teori agensi ini kemudian mampu Abbott et al., (2000); Beasley et al.,

menimbulkan permasalahan diantara (2000); Robinson (2002) dalam

prinsipal dan agen karena ada Skousen et al., (2008)

ketidakseimbangan informasi yang mengidentifikasikan hubungan antara

dimiliki kedua pihak tersebut atau lebih anggota komite audit independen

dikenal dengan istilah asimetri dengan insiden kecurangan. Komite

informasi antara prinsipal dan agen. audit merupakan suatu komponen yang

Ketidakseimbangan informasi ini memiliki peran yang sangat vital

menguntungkan pihak agen yang selalu sebagai sistem pengendalian

berada hampir setiap saat di dalam perusahaan. Semakin besar proporsi

perusahaan sehingga mereka komite audit independen, maka proses

mengetahui informasi perusahaan yang monitoring terhadap perusahaan

cukup lengkap. Karena kurangnya semakin efektif sehingga akan

informasi yang didapat oleh prinsipal menurunkan potensi manajemen untuk

inilah yang kemudian dimanfaatkan melakukan kecurangan laporan

agen untuk melakukan kecurangan keuangan. Selain itu, Beasley et al.,

terutama ketika kondisi perusahaan (2000) mengamati penurunan insiden

tidak baik dimata agen. Tindakan kecurangan di antara perusahaan yang

kecurangan tersebut dapat memiliki komite audit. Komite audit

diminimalkan dengan melakukan yang lebih besar dikaitkan dengan

pengawasan yang baik. Meluasnya insiden kecurangan yang lebih rendah

skandal dan tindakan kecurangan dalam Beasley et al., (2000). Prayatna dan

dunia akuntansi merupakan salah satu Fitriany (2014) menyatakan jika tidak

akibat lemahnya pengawasan atau ada komisaris di komite audit yang ahli

kurang efektifnya pengawasan yang di bidang keuangan atau akuntansi,

dilakukan oleh perusahaan yang telah pengendalian internal akan melemah,

184
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
dengan itu manajer akan memiliki bersangkutan menganggap dirinya
peluang lebih besar untuk memanipulasi sebagai fraudster sehingga apabila
laporan keuangan. yang mengakibatkan tertangkap karena kecurangannya,
probabilitas perusahaan mendapatkan mereka menganggap bahwa mereka
sanksi yang lebih berat dari OJK akan adalah korban dari sistem atau
meningkat. Penelitian Utomo (2018) lingkungan yang tidak baik atau
sejalan dengan penelitian Prayatna dan lingkungan yang menganggap
Fitriany (2014) yang menyatakan perbuatan fraud adalah biasa.
bahwa effective monitoring berpengaruh Independensi auditor eksternal adalah
negatif terhadap fraudulent financial alat pemantauan penting untuk
statement. Hal ini menunjukkan menjamin kualitas pelaporan keuangan.
perusahaan yang memiliki tingkat Hubungan manajemen-auditor sangat
efektifitas pengawasan rendah yang penting dalam menentukan rasionalisasi
akan menaikan potensi manajemen di perusahaan. Ketika manajemen tidak
untuk melakukan kecurangan laporan memiliki hubungan yang baik dengan
keuangan. Dan juga penelitian Razali auditor, perusahaan lebih mungkin
dan Arshad (2014) menyatakan bahwa menghadapi kecurangan. Insiden
komite audit independen. kegagalan audit dan litigasi meningkat

Ha_5: Effective Monitoring setelah perubahan auditor (Stice, 1991);

berpengaruh negatif terhadap (St. Pierre dan Anderson, 1984);

kemungkinan terjadinya fraudulent (Loebbecke et al., 1989). Sorenson et

financial statement. al., (1983) dalam Ghafoor et al., (2018)


berpendapat bahwa manajemen dapat
mengubah auditor untuk mengurangi
Pengaruh Rationalization terhadap
deteksi kecurangan. Hal ini
Kemungkinan Terjadinya Fraudulent
didokumentasikan oleh Loebbecke dan
Financial Statement.
Willingam (1988) dalam Ghafoor et al.,
Rationalization merupakan sebuah (2018), yang menemukan bahwa hampir
pandangan bahwa pada dasarnya orang 36% dari sampel mereka memiliki
itu dapat dipercaya. Kalaupun yang tuduhan penipuan dalam dua tahun
bersangkutan berbuat kecurangan atau pertama perubahan auditor.
fraud, hal tersebut tidak membuat yang Selanjutnya, Shu (2000) menemukan

185
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

hubungan positif antara pengunduran kecurangan tidak akan terjadi jika tidak
diri auditor dan probabilitas litigasi. dilakukan oleh seseorang dengan
Penelitian Siddiq dkk., (2017) kemampuan yang tepat dan posisi yang
menyatakan bahwa change in auditor tepat untuk melaksanakan setiap detail
dalam suatu perusahaan merupakan kecurangan. Wolfe dan Hermanson
bentuk dari upaya dalam (2004) juga menjelaskan bahwa posisi,
menghilangkan jejak fraud (fraud trail) kebohongan yang efektif, kekebalan
yang terdeteksi oleh auditor terhadap stres, otak, ego, dan
sebelumnya. Penelitian Putriasih dkk., keterampilan memaksa adalah elemen
(2016), Pamungkas dkk., (2018), dan dari kemampuan. Posisi CEO, direktur,
Ghafoor et al., (2018) sejalan dengan dan kepala divisi lain cenderung paling
penelitian Siddiq dkk., (2017) yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
menyatakan bahwa change in auditor Posisi itu dapat menjadi penentu dalam
berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan kecurangan dengan
fraudulent financial statement. menggunakan posisi mereka untuk

Ha_6 ∶ Rationalization berpengaruh mempengaruhi orang lain untuk

terhadap kemungkinan terjadinya mempercepat dan membantu tindakan

fraudulent financial statement. kecurangan mereka. Kemampuan


berarti upaya seseorang dalam
melakukan kecurangan untuk mencapai
Pengaruh Capability terhadap
tujuan tertentu, yang dikenal sebagai
Kemungkinan Terjadinya Fraudulent
model fraud diamond. Capability yaitu
Financial Statement.
elemen yang ditambahkan dalam
Sebagai perpanjangan dari model fraud penelitian Wolfe dan Hermanson (2004)
triangle, beberapa penelitian untuk meningkatkan kemampuan
menambahkan faktor keempat untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan.
tiga faktor dalam model fraud triangle, Wolfe dan Hermanson (2004) percaya
yaitu kemampuan (capability), ini bahwa meskipun fraudster mungkin
mengacu pada keterampilan dan memiliki tekanan, kesempatan untuk
karakteristik individu, yang melakukan penipuan dan
memungkinkan mereka untuk merasionalisasi ideologi mengkhianati
melakukan kecurangan. Karena kepercayaan. Namun, dia tidak bisa

186
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
menyembunyikan kecuali dia memiliki penuh dalam mengendalikan,
kemampuan untuk melakukannya. Hal mengawasi dan mengarahkan
ini sejalan dengan teori agensi yang pengelolaan sumber daya perusahaan
menekankan pentingnya pemilik (Syakhroza, 2005) dalam (Pamungkas
perusahaan (pemegang saham) untuk et al., 2018). Ketika sebuah perusahaan
menyerahkan pengelolaan perusahaan memiliki dewan komisaris yang bekerja
kepada tenaga-tenaga profesional. Teori secara efektif maka kinerja perusahaan
ini menjelaskan bahwa kunci untuk juga akan baik. Kualitas fungsi ini
mengurangi kecurangan adalah fokus merupakan penentu efektivitas tata
pada situasi tertentu yang terjadi di kelola perusahaan. Perbedaan
samping tekanan dan rasionalisasi dan kepentingan antara pemilik perusahaan
juga kombinasi dari peluang dan dan manajemen dapat diselaraskan
kemampuan. Wolfe dan Hermanson dengan mekanisme tata kelola
(2004) menyatakan bahwa perubahan perusahaan. Pemantauan yang
direksi akan dapat menyebabkan stress dilakukan oleh dewan komisaris dan
period yang berdampak pada semakin pemegang saham merupakan
terbukanya peluang untuk melakukan mekanisme penting dalam
fraud. Penelitian Putriasih dkk., (2016) menyelaraskan kepentingan pemegang
dan Pamungkas et al., (2018) sejalan saham dan manajemen. Efektivitas
dengan penelitian Wolfe dan pemantauan perusahaan yang dilakukan
Hermanson (2004) yang menyatakan oleh dewan komisaris independen akan
bahwa pergantian direksi berpengaruh meminimalkan kecurangan. Penelitian
positif terhadap fraudulent financial Oktarigusta (2015) dan Abdillah dan
statement. Susilawati (2014) menyatakan bahwa

Ha_7: Capability berpengaruh terhadap komisaris independen berpengaruh

kemungkinan terjadinya fraudulent negatif terhadap kecurangan laporan

financial statement. keuangan. Dikarenakan semakin banyak


anggota komisaris independen maka
Pengaruh Dewan Komisaris Independen
proses pengawasan yang dilakukan
terhadap Kemungkinan Terjadinya
dewan ini semakin berkualitas karena
Fraudulent Financial Statement.
semakin banyaknya pihak independen
Dewan komisaris memiliki
wewenangan dan tanggung jawab
187
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

yang menuntut adanya transparansi tercermin dalam kepatuhan mereka


dalam pelaporan keuangan perusahaan. dengan peraturan perusahaan. Dalam
konteks bisnis, wanita lebih etis di
tempat kerja dan cenderung jarang
Ha_(8 ): Dewan komisaris independen
terlibat dalam perilaku yang tidak etis
berpengaruh negatif terhadap
untuk mendapatkan imbalan keuangan
kemungkinan terjadinya fraudulent
(Betz et al., 1989). Penelitian Gul et al.,
financial statement.
(2009) berpendapat bahwa perempuan
Pengaruh Female on Board terhadap
tidak hanya menunjukkan penghindaran
Kemungkinan Terjadinya Fraudulent
risiko dan perilaku etis yang lebih besar,
Financial Statement.
tetapi mereka juga lebih baik dalam
Satu bentuk keragaman berasal dari memperoleh informasi sukarela yang
gaya kepemimpinan wanita yang dapat mengurangi asimetri informasi
berbeda. Teori peran sosial antara direktur perempuan dan manajer.
kepemimpinan Eagly dan Johnson Perempuan lebih berhati-hati dan
(1990) dan Eagly et al., (1995) kurang agresif daripada laki-laki dalam
menguraikan bahwa pemimpin berbagai konteks pengambilan
perempuan cenderung lebih keputusan Byrnes et al., (1999), dan
menunjukkan kepedulian terhadap cenderung kurang mengambil risiko
orang dan mencari kesejahteraan terutama dalam lingkungan keputusan
(persekutuan), sementara pemimpin keuangan (Powell dan Ansic, 1997).
laki-laki cenderung lebih memiliki sifat Oleh karena itu manajemen laba akan
(agen) yang memperkuat persaingan lebih terkendali. Penelitian Capezio dan
dan hierarki. Serupa dengan itu, sering Mavisakalyan (2016) dan Ghafoor et
dilaporkan dalam praktik bahwa al., (2018) menyatakan bahwa
perempuan adalah pendengar yang lebih representasi female on board memiliki
baik dan mencari pendengar yang lebih dampak negatif dan signifikan secara
baik, terutama dalam kaitannya dengan statistik terhadap kemungkinan
masalah keuangan. Kita mungkin kecurangan. Memiliki representasi
berharap bahwa kepekaan, perhatian female on board yang lebih besar dapat
moralitas, dan perbedaan risiko antara mengurangi kemungkinan kecurangan
perempuan dan laki-laki harus

188
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
dan meningkatkan kinerja keuangan terjadinya fraudulent financial
perusahaan. statement.

Ha_9 ∶ Female on board berpengaruh


negatif terhadap kemungkinan

III. METODE PENELITIAN perusahaan manufaktur dikarenakan


perusahaan manufaktur memiliki rantai
Teknik Pengumpulan Data
proses bisnis yang lebih panjang
Teknik pengumpulan data yang peneliti
dibandingkan dengan jenis industri
gunakan adalah teknik observasi
lainnya. Sehingga hal itu berimplikasi
terhadap data sekunder, data sekunder
pada meningkatnya potensi kecurangan
tersebut antara lain Data mengenai aset,
laporan keuangan. Dan juga karena
kewajiban, jumlah saham beredar,
diversity industry dari perusahaan yang
saham kepemilikan manajerial, dan arus
cukup luas sehingga diharapkan dapat
kas operasional, pendapatan, biaya-
mendapatkan data dari berbagai macam
biaya operasional, pada perusahaan
industri. Industri manufaktur tersebut
manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek
dapat digolongkan menjadi 18 sektor
Indonesia.
dan sub sektor bisnis, yaitu pada sektor
industri dan dasar kimia terdapat sub
Obyek Penelitian sektor semen; sub sektor keramik,
porselen, dan kaca; sub sektor logam
Obyek penelitian dalam penelitian ini
dan sejenisnya; sub sektor kimia; sub
adalah perusahaan yang termasuk dalam
sektor plastik dan kemasan; sub sektor
industri manufaktur dan telah go public
pakan ternak; sub sektor kayu dan
serta menerbitkan laporan keuangan
pengolahannya; sub sektor pulp dan
tahunan pada periode 2015-2017 yang
kertas. Pada sektor aneka industri
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
terdapat sub sektor mesin dan alat berat;
dan idx.co.id. Berdasarkan kriteria
sub sektor otomotif dan komponen;
tersebut maka perusahaan manufaktur
tekstil dan garment; alas kali; kabel;
yang terdaftar dalam Bursa Efek
elektronika. Pada sektor industri barang
Indonesia periode 2015-2017 adalah
konsumsi terdapat sub sektor makanan
143 perusahaan. Alasan pemilihan

189
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

dan minuman; rokok; farmasi; kecurangan dikhususkan kecurangan


kosmetik; dan barang keperluan rumah atas laporan keuangan. Terdapat dua
tangga; peralatan rumah tangga. kategori yaitu perusahaan yang
melakukan kecurangan (fraud) dan
perusahaan yang tidak melakukan
Variabel Penelitian
kecurangan (non fraud). Perusahaan
Variabel Dependen
dikategorikan melakukan kecurangan
Variabel dependen atau varibel terikat apabila memiliki Beneish M-Score >-
adalah variabel yang dipengaruhi oleh 2.2 yakni perusahaan diindikasikan
variabel independen (bebas), disebut menggunakan variabel dikotomus
juga dengan variabel terikat. Varibel dengan kategori 1 bagi perusahaan yang
dependen (terikat) yang digunakan diindikasikan melakukan kecurangan
dalam penelitian ini yaitu kecurangan dan 0 bagi perusahaan yang tidak
yang diproksikan dengan Beneish M- diindikasikan melakukan kecurangan.
Score. Di dalam penelitian ini

Beneish M-Score = - 4.84 + 0.920 DSRI + 0.528 GMI + 0.404 AQI + 0.892 SGI +
0.115 DEPI – 0.172 SGAI – 0.327 LVGI + 4.679 TATA

Keterangan :

DSRI = Days Sales in Receivable Index


GMI = Gross Margin
AQI = Asset Quality Index
SGI = Sales Growth Index
DEPI = Depreciation Index
SGAI = Sales and General Administrative Expense Index

LVGI = Leverage Index


TATA = Total Accruals to Total Assets

Variabel Independen Variabel yang digunakan dalam


penelitian ini, yaitu :
Variabel independen atau variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi Pressure: Financial Stability

variabel dependen (terikat), disebut juga Financial stability merupakan keadaan


sebagai variabel stimulus dan prediktor. yang menggambarkan kondisi keuangan

190
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
perusahaan dari kondisi stabil. Aset menggunakan pertumbuhan aset
perusahaan dapat digunakan untuk (growth in asset) sebagai proksi
melihat kondisi keuangan perusahaan, variabel financial stability (Beneish,
karena aset dapat menggambarkan 1997); (Beasley et al., 2000). Financial
kekayaan yang dimiliki oleh stability (ACHANGE) dihitung dengan
perusahaan. Oleh karena itu peneliti rumus :

ACHANGE= [〖Total Aset〗_t-〖Total Aset〗_((t-1) ) ]/〖Total Aset〗_((t-1) )

Pressure: External Pressure perjanjian utang. Oleh karena itu


peneliti menggunakan rasio antara total
External pressure merupakan tekanan
debt dengan total asset sebagai proksi
yang berlebihan bagi manajemen untuk
variabel external pressure. Leverage
memenuhi persyaratan daftar bursa,
(LEV) dihitung dengan rumus:
membayar utang atau memenuhi

LEV = (Total Debt )/(Total Assets)

Pressure: Financial Personal Need Struktur kepemilikan saham ini dapat


mempengaruhi tingkat terjadinya
Beasley (1996), COSO (1999), dan
kecurangan. Oleh karena itu peneliti
Dunn (2004) menunjukkan bahwa
menggunakan kepemilikan saham oleh
ketika eksekutif memiliki kepemilikan
orang dalam sebagai proksi variabel
saham yang signifikan dalam
financial personal need. Financial
perusahaan, keuangan perusahaan ikut
personal need (OSHIP) dihitung dengan
terpengaruh oleh kondisi keuangan para
menggunakan rumus sebagai berikut:
pengambil keputusan (eksekutif).

OSHIP= (Saham Kepemilikan Manajerial )/(Jumlah Saham Beredar)

191
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Opporunity: Nature of industry subyektif, seperti akun yang tidak dapat

Dalam suatu laporan keuangan terdapat ditagih dan obsolete inventory. Oleh

saldo akun yang dinyatakan dengan karena itu peneliti menggunakan

penilaian subjektif. Hal tersebutlah yang perubahan tingkat piutang sebagai

menyebabkan adanya manipulasi variabel nature of industry (Summers

laporan keuangan. Saldo dalam akun- dan Sweeney, 1998). Nature of industry

akun tertentu sebagian besar ditentukan (RECEIVABLE) dihitung dengan

berdasarkan perkiraan dan penilaian rumus:

RECEIVABLE= (〖Receivable〗_t/〖Sales〗_t )-(〖Receivable〗_(t-1)/〖Sales〗


_(t-1) )

Opportunity: Effective Monitoring suatu komponen yang memiliki peranan

Kecurangan dapat diminimalkan salah yang sangat vital sebagai sistem

satunya dengan mekanisme pengawasan pengendalian perusahaan. Effective

yang baik. Komite audit merupakan monitoring (IND) dihitung dengan


rumus:

IND=% anggota independen dalam komite audit

Rationalization digunakan sebagai proksi


rationalization.
Independensi auditor eksternal adalah
alat pemantauan penting untuk Capability

menjamin kualitas pelaporan keuangan. Wolfe dan Hermanson (2004)


Hubungan manajemen-auditor sangat mengemukakan bahwa perubahan
penting dalam menentukan rasionalisasi direksi akan dapat menyebabkan stress
di perusahaan. Insiden kegagalan audit period yang berdampak pada semakin
dan litigasi meningkat setelah terbukanya peluang untuk melakukan
perubahan auditor (Stice, 1991); (St. fraud. Penelitian ini memproksikan
Pierre dan Anderson, 1984); capability dengan pergantian direksi
(Loebbecke et al., 1989). Oleh karena perusahaan (DCHANGE) yang diukur
itu, perubahan KAP (AUDCHANGE) dengan variabel dummy.

192
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Dewan Komisaris Independen pemegang saham merupakan

Perbedaan kepentingan antara pemilik mekanisme penting dalam

perusahaan dan manajemen dapat menyelaraskan kepentingan pemegang

diselaraskan dengan mekanisme tata saham dan manajemen. Dewan

kelola perusahaan. Pemantauan yang komisaris independen dihitung dengan

dilakukan oleh dewan komisaris dan rumus:

INDCOM = (Jumlah anggota komisaris independen)/(Jumlah seluruh anggota dewan


komisaris)

Female on Board (persekutuan), sementara pemimpin

Satu bentuk keragaman berasal dari laki-laki cenderung lebih memiliki sifat

gaya kepemimpinan wanita yang (agen) yang memperkuat persaingan

berbeda. Teori peran sosial dan hierarki. Serupa dengan itu, sering

kepemimpinan Eagly dan Johnson dilaporkan dalam praktik bahwa

(1990) dan Eagly et al., (1995) perempuan adalah pendengar yang lebih

menguraikan bahwa pemimpin baik dan mencari pendengar yang lebih

perempuan cenderung lebih baik, terutama dalam kaitannya dengan

menunjukkan kepedulian terhadap masalah keuangan. Female on Board

orang dan mencari kesejahteraan dihitung dengan rumus

FoB=% Female directors on board

IV. HASIL DAN ANALISIS


Analisis Deskriptif
Tabel 1. Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ACHANGE 138 -0.148 1.031 0.12136 0.18418
LEV 138 0.001 0.415 0.09754 0.08591
OSHIP 138 0.000 0.573 0.04799 0.09939
RECEIVABLE 138 -0.085 0.101 0.00437 0.02953
IND 138 0.750 1.000 0.99457 0.03659
INDCOM 138 0.200 0.600 0.38464 0.08283
FOB 138 0.000 0.670 0.11746 0.16061

193
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif 2017 dengan rata-rata sebesar 0.04799.

yang diperoleh dari 138 data observasi Variabel nature of industry

yang terdapat pada Tabel 1. Hasil (RECEIVABLE) menunjukkan nilai

analisis dengan menggunakan statistik minimum sebesar -0.085 yang dimiliki

deskriptif terhadap financial stability oleh PT Pelangi Indah Canindo Tbk.

(ACHANGE) menunjukkan nilai (PICO) pada tahun 2017, dan nilai

minimum sebesar -0.148 yang dimiliki maksimum sebesar 0.101 yang dimiliki

oleh PT Indocement Tunggal Prakasa oleh PT Indal Aluminium Industry Tbk.

Tbk. (INTP) pada tahun 2017, dan nilai (INAI) pada tahun 2016 dengan rata-

maksimum sebesar 1.031 yang dimiliki rata sebesar 0.0037. Variabel ineffective

oleh PT Tunas Alfin Tbk. (TALF) pada monitoring (IND) menunjukkan nilai

tahun 2016 dengan rata-rata sebesar minimum sebesar 0.75 yang dimiliki

0.12136. Variabel external pressure oleh PT Astra Internasional Tbk. (ASII)

(LEV) menunjukkan nilai minimum pada tahun 2015,2016, dan 2017, dan

sebesar 0.001 yang dimiliki oleh PT nilai maksimum 1 yang dimiliki oleh

Lionmesh Prima Tbk. (LMSH) pada semua perusahaan dalam sampel

tahun 2016, dan nilai maksimum kecuali PT Arwana Citra Mulia Tbk.

sebesar 0.415 yang dimiliki oleh PT (ARNA) dan PT Astra Internasional

Nippon Indosari Corporindo Tbk. Tbk. (ASII) dengan rata-rata 0.99457.

(ROTI) pada tahun 2015 dengan rata- Variabel dewan komisaris independen

rata sebesar 0.09754. Variabel financial (INDCOM) menunjukkan nilai

personal need (OSHIP) memiliki nilai minimum sebesar 0.200 yang dimiliki

minimum sebesar 0.000 yang dimiliki oleh PT Nippres Tbk. (NIPS) pada

oleh beberapa perusahaan seperti PT tahun 2017 dan PT Kimia Farma Tbk.

Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (KAEF) pada tahun 2016 dan 2017 ,

(INTP), PT Jembo Cable Company dan nilai maksimum sebesar 0.600 yang

Tbk. (JECC), PT Arwana Citra Mulia dimiliki oleh PT Tempo Scan Pacific

Tbk. (ARNA), dan lain-lain yang mana Tbk. (TSPC) pada tahun 2017 dengan

tidak ada kepemilikan saham oleh orang rata-rata 0.38464. Variabel female on

dalam, dan nilai maksimum sebesar board (FOB) menunjukkan nilai

0.573 yang dimiliki oleh PT Indo minimum sebesar 0 yang dimiliki oleh

Acidatama Tbk., (SRSN) pada tahun PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

194
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
(INTP), PT Delta Djakarta Tbk. Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) pada
(DLTA), dan lain-lain, dan nilai tahun 2017 sebesar 0.670 dengan rata-
maksimum yang dimiliki oleh PT rata sebesar 0.11746.

Tabel 2. Tabel Statistik

FRAUD AUDCHANGE DCHANGE


Valid 138 138 138
N
Missing 0 0 0
Mode .000 .000 .000
Minimum .000 .000 .000
Maximum 1.000 1.000 1.000

Berdasarkan hasil uji statistik yang penelitian ini lebih banyak perusahaan

diperoleh dari 138 data observasi yang yang tidak melakukan perubahan KAP

terdapat pada tabel 2.Variabel FRAUD secara voluntary selama periode

memiliki nilai minimum 0, nilai penelitian. Variabel DCHANGE

maksimum 1, dan modus 0. memiliki nilai minimum 0, nilai

Menunjukkan bahwa dalam penelitian maksimum 1, dan modus 0.

ini lebih banyak perusahaan yang tidak Menunjukkan bahwa lebih banyak

melakukan fraud dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan

perusahaan yang melakukan fraud. perubahan direktur dibandingkan

Variabel AUDCHANGE memiliki nilai dengan perusahaan yang melakukan

minimum 0, nilai maksimum 1, dan perubahan direktur.

modus 0. Menunjukkan bahwa dalam

Tabel 3. Frekuensi Fraud

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Non Fraud 100 72.5 72.5 72.5
Valid Fraud 38 27.5 27.5 100.0
Total 138 100.0 100.0

195
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Dari tabel 3 terdapat 100 perusahaan yang tergolong fraud dengan persentase
yang tergolong non-fraud dengan 27.5%.
persentase 72.5% dan 38 perusahaan

Tabel 4. Frekuensi Perubahan KAP


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
No Change 129 93.5 93.5 93.5
Valid Change in KAP 9 6.5 6.5 100.0
Total 138 100.0 100.0

Dari tabel 4 terdapat 129 perusahaan melakukan perubahan kantor akuntan


yang tidak melakukan perubahan kantor publik (KAP) secara voluntary selama
akuntan publik (KAP) selama periode periode penelitian dengan persentase
penelitian dengan persentase 93.5%. 6.5%.
Dan hanya 9 perusahaan yang

Tabel 5. Frekuensi Perubahan Direksi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
No Change 115 83.3 83.3 83.3
Valid Change in Director 23 16.7 16.7 100.0
Total 138 100.0 100.0

Dari tabel 5 terdapat 115 perusahaan hanya 23 perusahaan yang melakukan


yang tidak melakukan perubahan perubahan direktur dengan persentase
direktur dengan persentase 83.3%. Dan 16.7%.

Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel 6 Menilai Keseluruhan Model

-2LL Nilai
1. Awal (Blok 0) 162.564
2. Akhir (Blok 1) 101.680

196
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Tabel 6 membandingkan nilai - menjadi sebesar 101.680. Penurunan
2LogLikelihood (-2LL) pada awal nilai (-2LL) ini berarti hipotesis nol
(Block Number = 0) dengan nilai - ditolak. Berarti, penambahan variabel
2LogLikelihood (-2LL) pada akhir independen ke dalam model fit dan
(Block Number = 1). Nilai (-2LL) awal menunjukkan model regresi yang lebih
adalah 162.564. Setelah dimasukkan baik sehingga model regresi layak untuk
kesembilan variabel independen, maka pengujian selanjutnya.
nilai (-2LL) akhir mengalami penurunan

Uji Kesesuaian Koefisien

Tabel 7. Kesesuaian Koefisien

Step Chi-square df Sig.


1 12.342 8 .137

Tabel 7 menunjukkan nilai statistik yang nyata antara klasifikasi yang


Hosmer and Lemeshow memiliki nilai diprediksi dengan klasifikasi yang
signifikansi sebesar 0.137 > 0.05 (α). diamati sehingga mampu memprediksi
Maka terima Ho, berarti model regresi nilai observasinya atau dapat dikatakan
logistik layak dipakai untuk analisis model dapat diterima karena sesuai
selanjutnya, karena tidak ada perbedaan dengan data observasinya.

Nagelkerke’s R Square

Tabel 8 Koefisien Determinasi


Step Nagelkerke R Square
1 .515

Tabel 8 menunjukkan nilai sebesar 51.5% sedangkan sisanya


Nagelkerke‟s R Square sebesar 0.515 sebesar 48.5% dijelaskan oleh variabel-
yang berarti variabel dependen dapat variabel lain diluar model penelitian.
dijelaskan oleh variabel independen

197
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Tabel Klasifikasi 2 × 2
Tabel 9. Matriks Klasifikasi
Observed Predicted
FRAUD Percentage
Non Fraud Fraud Correct
Non Fraud 96 4 96.0
FRAUD
Step 1 Fraud 16 22 57.9
Overall Percentage 85.5

Matriks klasifikasi menunjukkan perusahaan yang diprediksi melakukan


kekuatan prediksi dari model regresi fraud. Kekuatan model memprediksi
untuk memprediksi kemungkinan perusahaan yang tidak melakukan fraud
perusahaan manufaktur yang akan (non fraud) adalah sebesar 96% yang
melakukan kecurangan laporan berarti bahwa dengan model regresi
keuangan. Dapat dilihat dari tabel 9, yang digunakan terdapat sebanyak 96
kekuatan prediksi dari model regresi perusahaan yang diprediksi akan
untuk memprediksi fraud adalah mendapatkan perusahaan yang tidak
sebesar 57.9%. Hal ini menunjukkan melakukan fraud dari total 100
bahwa dengan model regresi yang perusahaan yang diprediksi tidak
digunakan, terdapat sebanyak 22 melakukan fraud. Dapat disimpulkan
perusahaan yang diprediksikan akan bahwa kekuatan prediksi dari model
melakukan fraud dari total 38 regresi sebesar 85.5%.

Uji Model Logistik Secara Parsial (Uji Wald)

Tabel 10. Koefisien Regresi Logistik

Variable B Sig
ACHANGE 7.788 .00050
LEV .275 .46500
OSHIP 1.383 .34300
RECEIVABLE 36.662 .00012
IND -2.627 .31050
AUDCHANGE 4.368 .00050
DCHANGE 1.201 .04350
INDCOM 3.974 .11850
FOB -3.562 .04300

198
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement

Pembahasan adanya tingkat kepercayaan atau jalinan


Financial stability (ACHANGE) hubungan yang baik antara perusahaan
berpengaruh positif terhadap dengan kreditor. Personal financial
kemungkinan terjadinya fraudulent need (OSHIP) tidak terbukti
financial statement. Hasil penelitian ini berpengaruh terhadap kemungkinan
didukung oleh penelitian Annisya dkk., terjadinya fraudulent financial
(2016) dan Husmawati et al., (2017). statement. Hasil penelitian ini didukung
Berarti semakin tinggi perubahan aset oleh penelitian Martyanta (2013) dan
pada suatu perusahaan, maka semakin Harto (2016). Hal ini terjadi mungkin
tinggi kemungkinan manajemen karena ada pemisahan yang jelas antara
memanipulasi laporan keuangan. pemilik dan pengelola, sehingga
Tingkat pertumbuhan aset perusahaan manajemen tidak memiliki kemampuan
yang tinggi juga tidak selamanya baik. yang cukup untuk melakukan
Pertumbuhan aset yang terlalu tinggi kecurangan. Selain itu juga mungkin
akan memunculkan kekhawatiran karena perusahaan itu merupakan
tersendiri bagi manajemen jika pada perusahaan keluarga, yang mana
periode selanjutnya pertumbuhan aset pemilik dan pengelolanya adalah
tersebut tidaklah sebaik periode keluarga besar perusahaan tersebut,
sekarang atau bahkan mengalami sehingga tidak ada untung untuk
penurunan cukup drastis. External melakukan kecurangan dalam
pressure (LEV) tidak terbukti perusahaan sendiri. Nature of industry
berpengaruh terhadap kemungkinan (RECEIVABLE) berpengaruh positif
terjadinya fraudulent financial terhadap kemungkinan terjadinya
statement. Hasil penelitian ini didukung fraudulent financial statement. Hasil
oleh penelitian Martyanta (2013). Hal penelitian ini di dukung oleh penelitian
ini dikarenakan besaran hutang yang Putriasih dkk., (2016) dan Prayatna dan
terdapat pada suatu perusahaan tidak Fitriany (2014). Hal ini terjadi karena
lagi menjadi faktor utama yang dilihat akun receivable dapat digunakan
oleh investor dan kreditor selama utang sebagai alat untuk memanipulasi
tersebut digunakan secara produktif, laporan keuangan, karena akun ini dapat
melainkan ada faktor lain yang ditentukan secara subjektif yaitu akun
diperhatikan oleh mereka, seperti yang tidak dapat ditagih yang

199
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

disebabkan oleh tidak adanya aturan financial statement. Penelitian ini


yang pasti mengenai berapa jumlah atau didukung oleh penelitian Putriasih dkk.,
persentase dari piutang yang dijurnal (2016) dan Pamungkas et al., (2018).
sebagai piutang yang tidak dapat Berarti pada saat perubahan direksi
ditagih. Effective monitoring tidak akan menimbulkan stres period dan
terbukti berpengaruh terhadap mengakibatkan terbukanya peluang
kemungkinan terjadinya fraudulent untuk melakukan kecurangan. Karena
financial statement. Hasil penelitian ini belum memahami situasi atau sistem
didukung oleh penelitian Husmawati et perusahaan sehingga direksi lain,
al., (2017) dan Indarto dan Ghozali manajer atau bawahannya dapat
(2016). Hal ini dikarenakan ada melakukan tindakan kecurangan juga.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Dewan komisaris independen
Nomor 55/POJK.04/2015 tentang (COMIND) tidak terbukti berpengaruh
Pembentukan dan Pedoman terhadap kemungkinan terjadinya
Pelaksanaan Kerja Komite Audit, pasal fraudulent financial statement. Variabel
4 yang menyatakan bahwa: “komite dewan komisaris independen memiliki
audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) arah yang searah dengan fraudulent
orang anggota yang berasal dari financial statement. Ini berarti
Komisaris Independen dan Pihak dari komisaris independen dalam penelitian
luar Emiten atau Perusahaan Publik.” ini tidak efektif, yaitu tidak melakukan
Rationalization (AUDCHANGE) tugasnya dengan baik. Female on board
berpengaruh positif terhadap (FOB) berpengaruh negatif terhadap
kemungkinan terjadinya fraudulent kemungkinan terjadinya fraudulent
financial statement. Hasil penelitian ini financial statement. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian Siddiq dkk., didukung oleh penelitian Capezio dan
(2017). Pergantian KAP secara Mavisakalyan (2016) dan Ghafoor et
voluntary dapat berperan sebagai upaya al., (2018). Hal ini dapat terjadi karena
untuk menghilangkan jejak kecurangan gaya kepemimpinan perempuan yang
yang terdeteksi oleh auditor/KAP berbeda dengan laki-laki. Perempuan
sebelumnya. Capability (DCHANGE) cenderung lebih berhati-hati, teliti, peka
berpengaruh positif terhadap akan kecurangan, perhatian, memakai
kemungkinan terjadinya fraudulent

200
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
perasaan dan hati dibandingkan dengan
laki-laki yang cenderung lebih agresif.
diuraikan di atas, maka terdapat
5. KESIMPULAN beberapa saran yang dapat diberikan
oleh peneliti untuk penelitian
Berdasarkan hasil dan analisis yang
selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya
telah dilakukan dalam penelitian, maka
sebaiknya menggunakan variabel-
kesimpulan dari hasil penelitian ini
variabel baru untuk mengetahui faktor-
adalah financial stability, nature of
faktor lain yang mempengaruhi
industry, rationalization, capability
fraudulent financial statement, seperti,
berpengaruh positif terhadap
fraud pentagon atau variabel lainnya
kemungkinan terjadinya fraudulent
agar dapat menjelaskan hubungannya
financial statement. Female on board
dengan fraudulent financial statement,
berpengaruh negatif terhadap
menggunakan variabel dependen yang
kemungkinan terjadinya fraudulent
lain sebagai pengukur dari fraudulent
financial statement. External pressure,
financial statement, seperti F-Score.
personal financial need, dewan
Selain itu juga dapat menggunakan
komisaris tidak berpengaruh terhadap
proksi lain untuk variabel-variabel
kemungkinan terjadinya fraudulent
independen. Seperti, Gross Profit
financial statement. Berdasarkan hasil
Margin untuk variabel financial
analisis dan kesimpulan yang telah
stability.

DAFTAR PUSTAKA A. E. (2014). Pengaruh Good


Corporate Governance pada
Abbott, L. J., Park, Y., & Parker,
Manajemen laba (Studi Empiris
S. (2000). The Effects of Audit
pada Perusahaan Manufaktur
Committee Activity and
yang terdaftar di BEI tahun
Independence on Corporate
2013-2014), p.1–14.
Fraud, Vol.26, No.11.

Abbott, L. J., & Parker, S. (2000).


Auditor selection and audit
committee characteristics.
Auditing, Vol.19, No.2, p.46–66.

Abdillah, S. Y., & Susilawati, R.

201
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Abdullahi, R. ‟u, & Mansor, N. Composition and Financial


(2015). Fraud Triangle Theory Statement Fraud.
and Fraud Diamond Theory.
Understanding the Convergent Beasley, M. S., Carcello, J. V.,
and Divergent For Future Hermanson, D. R., & Lapides,
Research. International Journal P. D. (2000). Fraudulent
of Academic Research in financial reporting:
Accounting Finance and Consideration of industry traits
Management Sciences, Vol.5, and corporate governance
No.4, p.38–45. mechanisms. Accounting
Horizons, Vol.14, No.4, p.441–
Adams, R. B. (2016). Women on 454.
boards: The superheroes of
tomorrow? Leadership Beneish, M. D. (1997). Detecting
Quarterly, Vol.27, No.3. GAAP violation: Implications
for assessing earnings
Annisya, M., Lindrianasari, & management among firms with
Asmaranti, Y. (2016). extreme financial performance.
Pendeteksian Kecurang Journal of Accounting and
Laporan Keuangan Public Policy, Vol.16, No.3,
Menggunakan Fraud Diamond. p.271–309.
Jurnal Bisnis Dan Ekonomi,
Vol.23, No.1, p.72–89. Beneish, M. D. (1999). The
Detection of Earnings
Arme, D., Harahap, T., & Manipulation. Financial
Triyanto, D. N. (2017). Analysts Journal, Vol.55, No.5,
Pengujian Fraud Diamond p.24–36.
dalam Kecurangan Laporan
Keuangan (Studi Kasus Pada Betz, M., Shepard, J. M., &
Perusahaan Pertambangan yang O‟Connell, L. (1989). Gender
terdaftar di Bursa Efek Differences in Proclivity for
Indonesia tahun 2011-2015) . E- Unethical Behavior.
Proceeding of Management,
Vol.4, No.1, p.420–427. Byrnes, J. P., Miller, D. C., &
Schafer, W. D. (1999). Gender
Association of Certified Fraud differences in risk taking: A
Examiners. (2018). Report To meta-analysis. Psychological
The Nations: 2018 Global Study Bulletin, Vol.125, No.3, p.367–
on Occupational Fraud and 383.
Abuse.

Azis, H. A. (2017). Ikhtisar Hasil


Pemeriksaan Semester II Tahun Capezio, A., & Mavisakalyan, A.
2016. (2016). Women in the
boardroom and fraud: Evidence
Beasley, M. S. (1996). An Empirical from Australia. Australian
Analysis of the Relation Between Journal of Management, Vol.41,
the Board of Director No.4, p.719–734.

202
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Cooper, R. ., & Schindler, P. Perusahaan. Seri Tata Kelola


(2014). Business research Perusahaan, Jilid 1.
method. New York: McGraw-
Hill. Ghafoor, A., Zainudin, R., &
Mahdzan, N. S. (2018). Factors
COSO. (1999). Fraudulent Eliciting Corporate Fraud in
Financial Reporting : 1987- Emerging Markets: Case of
1997. Dechow, P. M., Sloan, R. Firms Subject to Enforcement
G., & Sweeney, A. P. (1995). Actions in Malaysia. Journal of
Detecting Earnings Business Ethics, p.1–22.
Management. The Accounting
Review, Vol.70, No.2, p,193–
225. Ghozali, I. (2016). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Dechow, P. M., Sloan, R. G., & Program SPSS 23, Edisi 8.
Sweeny, A. P. (1996). Causes Semarang Badan Penerbit
and consequences of earnings Universitas Diponegoro.
manipulations: an analysis of
firm subject enforcement action Gul, F. A., Fung, S. Y. K., &
by the SEC. Contemporary Jaggi, B. (2009). Earnings
Accounting Research, Vol.13, quality: Some evidence on the
No.1, p.1–32. role of auditor tenure and
auditors‟ industry expertise.
Dunn, P. (2004). The Impact of Journal of Accounting and
Insider Power on Fraudulent Economics, Vol.47, No.3,
Financial Reporting, Vol.30, p.265–287.
No.3, p.397–412.
Harto, C. T. & P. (2016).
Eagly, A. H., & Johnson, B. T. Pengujian Teori Fraud
(1990). Gender and Leadership Pentagon Pada Sektor
Style: A Meta-Analysis. Keuangan Dan Perbankan Di
Psychological Bulletin, Vol.108, Indonesia. Simposium Nasional
No.2, p.233–256. Akuntansi, p.1–21.

Eagly, A. H., Karau, S. J., & Husmawati, P., Septriani, Y.,


Makhijani, M. G. (1995). Rosita, I., & Handayani, D.
Gender and the Effectiveness of (2017). Fraud Pentagon
Leaders: A Meta-Analysis. Analysis in Assessing the
Psychological Bulletin, Vol.117, Likelihood of Fraudulent
No.1, p.125–145. Financial Statement (Study on
Manufacturing Firms Listed in
Bursa Efek Indonesia Period
Eisenhardt, M. (1989). Agency 2013-2016). International
Theory: and Assessment Review. Conference of Applied Science
Academy of Management on Engineering, Business,
Review, Vol.14, No.1, p.57–74. Linguistics and Information
Technology (ICo-ASCNITech),
FCGI. (2001). Tata Kelola p.13–15.

203
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Indarto, S. L., & Ghozali, I. Kelola Perusahaan dan


(2016). Fraud Diamond: Penghindaran Pajak Terhadap
Detection Analysis on the Manajemen Laba Pada
Fraudulent Financial Reporting. Perusahaan Manufaktur di
Risk Governance and Control: Indonesia, Vol.6 April, p.63-74.
Financial Markets &
Institutions, Vol.6, No.4.
Loebbecke, J. K., Eining, M. M.,
Ikatan Akuntan Indonesia (2015). & Willingham, J. J. (1989).
Standar Akuntansi Keuangan Auditors‟ Experience with
Efektif per 1 Januari 2015 Material Irregularities:
Frequency, Nature, and
Ikatan Akuntan Indonesia (2017). Detectability. Auditing: A
Standar Akuntansi Keuangan Journal of Practice & Theory.
Efektif per 1 Januari 2017
Luthan, E., Satria, I., & Ilmainir.
Jansen, I. P., Ramnath, S., & (2016). The Effect of Good
Yohn, T. L. (2012). A Diagnostic Corporate Governance
for Earnings Management Using Mechanism to Earnings
Changes in Asset Turnover and Management before and after
Profit Margin, Vol.29, No.1, IFRS Convergence. Procedia -
p.221–251. Social and Behavioral Sciences,
Vol.219, p.465–471.
Jensen, C., & Meckling, H.
(1976). Theory of the Firm: Maccarthy, J. (2017). Using
Manajerial Behaviour, Agency Altman Z-score and Beneish M-
Costs and Ownership Structure score models to detect financial
I, Vol.3, p.305–360. fraud and corporate failure : A
case study of Enron
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Corporation. International
Warfield, T. D. (2018). Journal of Finance and
Intermediate Accounting, Edisi Accounting,Vol.6, No.6, p.159–
3. 166.

KNKG. (2006). Pedoman Umum


Good Corporate Governance Manurung, D. T. H., & Hardika,
Indonesia. A. L. (2015). Analysis of factors
that influence financial
KPMG Forensics. (2014). Fraud statement fraud in the
Risk Management: Developing a perspective fraud diamond:
strategy for prevention, Empirical study on banking
detection, and response, May, companies listed on the
p.1–57. Indonesia Stock Exchange year
2012 to 2014. International
Conference on Accounting
Larastomo, J., Perdana, H. D., Studies (ICAS), August, p.280–
Triatmoko, H., & Sudaryono, E. 286.
A. (2016). Pengaruh Tata

204
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Martyanta, D. (2013). Pendeteksian diamond model. Journal of


Kecurangan Laporan Keuangan Business and Retail
Melalui Faktor Risiko Tekanan Management Research
dan Peluang (Studi Kasus pada (JBRMR), Vol.12, No.2, p.253–
Perusahaan yang Mendapat 261.
Sanksi dari Bapepam Periode
2002-2006). Diponegoro Ph.D, G. P. (2017). Teori
Journal of Accounting, Vol.2, Organisasi, Edisi 4. Penerbit
p.1–12. ANDI.

No.99, S. (2002). Consideration of Powell, M., & Ansic, D. (1997).


Fraud in a Financial Statement Gender differences in risk
Audit. October, p.167–218. behaviour in financial decision
making, Vol.18.
Nugraheni, N. K., & Triatmoko,
H. (2016). Analisis Faktor- Prayatna, A. P., & Fitriany.
Faktor yang Mempengaruhi (2014). Fraud Triangle
Terjadinya Financial Statement (Pressure, Opportunity, and
Fraud: Perspektif Diamond Rationalization) and The Level
Fraud Theory, p.118–143. of Accounting Irregularities in
Indonesia. National Accounting
Oktarigusta, L. (2017). Terjadinya Conference.
Financial Statement Fraud Di
Perusahaan ( Studi Empiris Priantara, D. (2013). Fraud
Pada Perusahaan Manufaktur Auditing & Investigation.
Yang Terdaftar Di BEI Tahun Jakarta: Mitra Wancana Media.
2012-2015), Vol.19, No.2.
Putriasih, K., Herawati, N. N. T.,
Otoritas Jasa Keuangan. (2014). & Wahyuni, M. A. (2016).
Peraturan Otoritas Jasa Analisis Fraud Diamond Dalam
Keuangan Nomor Mendeteksi Financial Statement
33/POJK.04/2014 Tentang Fraud : Studi Empiris pada
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Manufaktur yang
Emiten Atau Perusahaan Publik. Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (bei) Tahun 2013-
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). 2015. JIMAT (Jurnal Ilmiah
Peraturan Otoritas Jasa Mahasiswa Akuntansi)
Keuangan Nomor Undiksha, Vol.6, No.3, p.1–22.
55/POJK.04/2015 Tentang
Pembentukan dan Pedoman Razali, W. A. A. W. M., &
Pelaksanaan Kerja Komite Arshad, R. (2014). Disclosure of
Audit. Corporate Governance Structure
and the Likelihood of
Fraudulent Financial Reporting.
Pamungkas, I. D., Ghozali, I., & Procedia - Social and Behavioral
Achmad, T. (2018). A pilot Sciences, Vol.145, p.243–253.
study of corporate governance
and accounting fraud : The fraud

205
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Ruankaew, T. (2016). Beyond the Soebyakto, B. B., Mukhtaruddin,


Fraud Diamond, Vol.7, No.1, Delamat, H., Dewi, K., &
p.474–476. Pratama, A. F. (2018). Female
Commissioner and Director,
Santoso, P. B. (2015). Keagenan and Earnings Management:
(Agency). Penerbit Ghalia Study on Manufacturing
Indonesia. Companies Listed on Indonesia
Stock Exchange, Vol.22, No.4,
Schuchter, A., & Levi, M. (2015). p.1–10.
Beyond the fraud triangle: Swiss
and Austrian elite fraudsters. St. Pierre, K., & Anderson, J.
Accounting Forum, Vol.39, (1984). An analysis of factors
No.3, p.176–187. associated with lawsuits against
public accountants. The
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Review.
Accounting Theory, Edisi 7.
Stice, J. D. (1991). Using
Financial and Market
Sekaran, U. ; R. B. (2017). Information to Identify Pre-
Metode Penelitian Bisnis, Edisi Engagement Factors Associated
6. Penerbit Salemba Empat. with Lawsuits against Auditors.
The Accounting Review.
Shelton, A. M. (2014). Analysis
of Capabilities Attributed to the Sugiarto, H., & Anastasia, N.
Fraud Diamond. (2018). Pengaruh Corporate
Governance dan Struktur
Shu, S. Z. (2000). Auditor Kepemilikan Terhadap Earning
Resignations: clientele effects Management dengan Ukuran
and legal liability. Journal of Perusahaan Sebagai Variabel
Accounting & Economics, Vol.1, Kontrol, Vol.6, No.2.
No.1, p.173–205.
Summers, S. L., & Sweeney, J. T.
(1998). Fraudulently misstated
Siddiq, F. R., Achyani, F., & financial statements and insider
Zulfikar. (2017). Fraud trading: An empirical analysis.
Pentagon dalam Mendeteksi Accounting Review.
Financial Statement Fraud.
Prosiding Seminar Nasional Susilana, R. (2015). Modul 6
Dan The 4th Call for Syariah Populasi dan Sampel. Modul
Paper, p.1–14. Praktikum, 9.

Skousen, C. J., Smith, K. ., & Thiagarajan, S. R., & Lev, B.


Wright, C. . (2008). Detecting (1993). Fundamental
And Predicting Financial Information Analysis, Vol.31,
Statement Fraud: The No.2, p.190–215.
Effectiveness Of The Fraud
Triangle And SAS No 99.

206
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207

Tiffani, L., & Marfuah. (2015). Appropriateness of Fraud


Deteksi Financial Statement Triangle and Diamond Models
Fraud Dengan Analisis Fraud in Assessing the Likelihood of
Triangle Pada Perusahaan Fraudulent Financial Statements
Manufaktur Yang Terdaftar di - An Empirical Study on Firms
Bursa Efek Indonesia. Jaai, Listed in the Egyptian Stock
Vol.19, No. 2,Desember, p.112– Exchange. International Journal
125. of Social Science and Economic
Research, Vol.02, No.02,
Tugas, F. C. (2012). Exploring a p.2403–2433.
New Element of Fraud : A Study
on Selected Financial
Accounting Fraud Cases in the
World, Vol.2, No.6, p.112–121.

Utomo, L. P. (2018). Kecurangan


Dalam Laporan Keuangan “
Menguji Teori Fraud Triangle”,
Vol.19, No.01, p.77–88.

Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., &


Kieso, D. E. (2015). Financial
Accounting: IFRS Edition, Edisi
3. John Wiley & Sons Inc.

Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., &


Kieso, D. E. (2016). Accounting
Principles, Edisi 12. New
Jersey: John Wiley & Sons Inc.

Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R.


(2004). The Fraud Diamond :
Considering the Four Elements
of Fraud. CPA Journal, Vol.74,
No.12, p.38–42.

Yusof. K, M., Khair A.H., A., &


Simon, J. (2015). The
Macrotheme Review, Vol.4,
No.3, p.126–145.

Zaki, N. M. (2017). The

207

Anda mungkin juga menyukai