Nila Chandra
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
cu77ie.nla@gmail.com
Sugi Suhartono
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
sugi.suhartono@kwikkiangie.ac.id
ABSTRACT
In the financial statements there is a possibility of misstatements in the presentation of
company’s financial statements relating to errors or fraud made or caused by managers
in the company. Misrepresentation in financial statements causes a decrease in the level
of trust of users of financial statements and can harm stakeholders. The theories
underlying this research include agency theory, fraud diamond, and good corporate
governance. The research sample consisted of 46 manufacturing companies listed on
the Stock Exchange in the period 2015-2017. Sampling is done by purposive sampling
method. Hypothesis testing uses analysis of descriptive statistics, pooling test,
independent sample t-test and logistic regression analysis. The results of this study
indicate that financial stability, nature of industry, rationalization, and capability have
a positive effect on the possibility of fraudulent financial statements. Whereas female on
board has a negative effect on the possibility of fraudulent financial statements. But
external pressure, personal financial need, effective monitoring and independent board
of commissioners are not proven to have effect on the possibility of fraudulent financial
statements.
Keywords: Fraudulent Financial Statement, Fraud Diamond, Good Corporate
Governance
176
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
personal financial need ; nature of pendeteksian terhadap kemungkinan
industry; effective monitoring, terjadinya fraudulent financial
rationalization; capability, dewan statement.
komisaris, dan female on board dalam
178
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
hadir dalam setiap situasi fraud, yaitu Angka -4.84 merupakan konstanta dan
pressure, opportunity dan delapan variabel rasio keuangan
rationalization. dikalikan dengan masing-masing
konstanta. Jika Benesih M-Score lebih
besar dari -2.22, dikategorikan sebagai
Fraud Diamond
perusahaan yang melakukan fraud.
Wolfe dan Hermanson (2004)
Sedangkan jika skor lebih kecil dari -
berpendapat bahwa, meskipun tekanan
2.22, dikategorikan sebagai perusahaan
atau insentif yang dirasakan mungkin
yang tidak melakukan fraud (non-
ada bersama dengan peluang dan
fraud). Selanjutnya perusahaan yang
rasionalisasi untuk melakukan
melakukan fraud diberi skor 1 dan yang
kecurangan, kecurangan tidak mungkin
tidak melakukan fraud (non-fraud)
terjadi kecuali elemen keempat hadir,
diberi skor 0.
yaitu: capability. Dengan kata lain,
pelaku potensial harus memiliki
keterampilan dan kemampuan untuk Good Corporate Governance
179
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Financial Stability adalah situasi yang aset yang tidak terlalu signifikan
dalam keadaan yang stabil dan tidak untuk menampilkan kondisi perubahan
fraud ketika stabilitas keuangan dan keuangan, sebagai upaya menarik minat
al., (1989) dan Bell et al., (1991) dalam (2016) dan Husmawati et al., (2017)
yang stabil. Oleh karena itu peneliti kecurangan pada laporan keuangannya.
(growth in asset) sebagai proksi untuk berlebihan juga tidak baik bagi
180
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Ha_1: Financial stability berpengaruh yang disediakan oleh peminjam dengan
positif terhadap kemungkinan terjadinya jumlah dana yang dipinjam dari
fraudulent financial statement. pemberi pinjaman. Untuk mendapatkan
pinjaman dari pihak eksternal,
perusahaan harus diyakini mampu
Pengaruh External Pressure terhadap
untuk mengembalikan pinjaman yang
Kemungkinan Terjadinya Fraudulent
telah diperolehnya. Apabila perusahaan
Financial Statement.
memiliki leverage yang cukup tinggi,
External pressure adalah kemampuan
berarti perusahaan itu memiliki hutang
untuk memenuhi persyaratan daftar
yang besar dan risiko kredit yang
bursa, membayar utang atau memenuhi
dimiliki juga tinggi. Karena memiliki
perjanjian utang merupakan sumber
risiko kredit yang tinggi, maka terdapat
tekanan eksternal yang diakui secara
kekhawatiran bahwa pada nantinya
luas. Manajer dapat merasakan tekanan
perusahaan tidak mampu untuk
sebagai akibat dari kebutuhan untuk
mengembalikan pinjaman modal yang
mendapatkan tambahan utang atau
diberikan sehingga menimbulkan
ekuitas pembiayaan agar tetap
keraguan dalam diri pemberi pinjaman
kompetitif. Contohnya, keuangan
untuk meminjamkan modalnya. Oleh
mungkin diperlukan untuk melakukan
karena itu, perusahaan harus
penelitian dan pengembangan utama
menyelamatkan diri dari kondisi yang
atau untuk memperluas pabrik dan
demikian agar tetap dianggap mampu
fasilitas (Skousen, Smith, dan Wright,
untuk mengembalikan pinjaman.
2008). Tak dipungkiri bahwa
Penelitian Harto (2016) menyatakan
perusahaan tidak bisa terlepas dari
bahwa semakin tinggi leverage maka
hutang. Hutang tersebut digunakan
akan terjadi kemungkinan yang lebih
perusahaan untuk melakukan suatu
besar untuk melakukan pelanggaran
ekspansi yang dapat mempengaruhi
terhadap perjanjian kredit melalui
kinerja perusahaan secara signifikan.
kecurangan pelaporan keuangan.
Perusahaan untuk memenuhi perjanjian
Penelitian Razali dan Arshad (2014),
dan pembayaran utang secara umum
Zaki (2017) dan Indarto dan Ghozali
dapat dianalisis melalui rasio
(2016) juga menyatakan bahwa external
solvabilitas atau leverage di mana rasio
ini akan membandingkan jumlah dana
181
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
182
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Konflik kepentingan dalam teori agensi mereka sehingga saldo akun piutang
dapat menimbulkan motivasi bagi dalam laporan keuangan mengikuti
manajemen untuk melakukan kemauan manajemen. Argumen tersebut
manipulasi agar terlihat baik hasil didukung oleh Summers dan Sweeney
kerjanya dimata investor, sehingga (1998) yang menyatakan bahwa
tujuan tercapai. Namun manipulasi ini perkiraan akun yang ditentukan secara
akan sulit terjadi ketika tidak terdapat subyektif adalah akun yang tidak dapat
peluang atau celah untuk melakukan ditagih dan obsolete inventory. Mereka
manipulasi tersebut. Standar akuntansi menyarankan bahwa manajemen dapat
mengizinkan perusahaan untuk fokus pada akun tersebut saat terlibat
menyusun laporan keuangan secara dalam manipulasi laporan keuangan.
fleksibel menyesuaikan keadaan dan Karena manajer dapat menggunakan
kondisi yang dihadapi. Hal ini akun tersebut sebagai alat untuk
merupakan kondisi yang normal dan manipulasi laporan keuangan. Secara
biasa terjadi di dalam kehidupan sehari- konsisten, Loebbecke et al., (1989) juga
hari atau lebih dikenal dengan mengamati bahwa sejumlah kecurangan
karakteristik industri pada umumnya. dalam sampel mereka melibatkan
Oleh karena diperkenankan oleh piutang dan persediaan. Penelitian
standar, maka terbuka peluang bagi Putriasih dkk., (2016) mengatakan
manajemen untuk dapat memanipulasi bahwa perusahaan yang baik akan
saldo akun-akun yang terdapat dalam berusaha untuk memperkecil jumlah
laporan keuangan. Dalam suatu laporan piutang dan memperbanyak penerimaan
keuangan terdapat saldo akun yang kas perusahaan. Penelitian Putriasih
dinyatakan dengan penilaian subjektif. dkk., (2016) didukung oleh penelitian
Besar kecilnya saldo akun ini Prayatna dan Fitriany (2014) yang
ditentukan oleh perkiraan dan penilaian menyatakan bahwa nature of industry
subjektif dari manajemen sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap
dapat menjadi peluang untuk fraudulent financial statement.
melakukan manipulasi. Manajemen Ha_4 ∶ Nature of Industry berpengaruh
dapat merumuskan cadangan piutang positif terhadap kemungkinan terjadinya
tidak tertagih dengan menggunakan fraudulent financial statement.
perkiraan (judgement) dan penilaian
183
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
tugas kepada agen dalam suatu kontrak. Penelitian Abbott dan Parker (2000);
Teori agensi ini kemudian mampu Abbott et al., (2000); Beasley et al.,
dimiliki kedua pihak tersebut atau lebih anggota komite audit independen
informasi antara prinsipal dan agen. audit merupakan suatu komponen yang
skandal dan tindakan kecurangan dalam Beasley et al., (2000). Prayatna dan
dunia akuntansi merupakan salah satu Fitriany (2014) menyatakan jika tidak
akibat lemahnya pengawasan atau ada komisaris di komite audit yang ahli
184
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
dengan itu manajer akan memiliki bersangkutan menganggap dirinya
peluang lebih besar untuk memanipulasi sebagai fraudster sehingga apabila
laporan keuangan. yang mengakibatkan tertangkap karena kecurangannya,
probabilitas perusahaan mendapatkan mereka menganggap bahwa mereka
sanksi yang lebih berat dari OJK akan adalah korban dari sistem atau
meningkat. Penelitian Utomo (2018) lingkungan yang tidak baik atau
sejalan dengan penelitian Prayatna dan lingkungan yang menganggap
Fitriany (2014) yang menyatakan perbuatan fraud adalah biasa.
bahwa effective monitoring berpengaruh Independensi auditor eksternal adalah
negatif terhadap fraudulent financial alat pemantauan penting untuk
statement. Hal ini menunjukkan menjamin kualitas pelaporan keuangan.
perusahaan yang memiliki tingkat Hubungan manajemen-auditor sangat
efektifitas pengawasan rendah yang penting dalam menentukan rasionalisasi
akan menaikan potensi manajemen di perusahaan. Ketika manajemen tidak
untuk melakukan kecurangan laporan memiliki hubungan yang baik dengan
keuangan. Dan juga penelitian Razali auditor, perusahaan lebih mungkin
dan Arshad (2014) menyatakan bahwa menghadapi kecurangan. Insiden
komite audit independen. kegagalan audit dan litigasi meningkat
185
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
hubungan positif antara pengunduran kecurangan tidak akan terjadi jika tidak
diri auditor dan probabilitas litigasi. dilakukan oleh seseorang dengan
Penelitian Siddiq dkk., (2017) kemampuan yang tepat dan posisi yang
menyatakan bahwa change in auditor tepat untuk melaksanakan setiap detail
dalam suatu perusahaan merupakan kecurangan. Wolfe dan Hermanson
bentuk dari upaya dalam (2004) juga menjelaskan bahwa posisi,
menghilangkan jejak fraud (fraud trail) kebohongan yang efektif, kekebalan
yang terdeteksi oleh auditor terhadap stres, otak, ego, dan
sebelumnya. Penelitian Putriasih dkk., keterampilan memaksa adalah elemen
(2016), Pamungkas dkk., (2018), dan dari kemampuan. Posisi CEO, direktur,
Ghafoor et al., (2018) sejalan dengan dan kepala divisi lain cenderung paling
penelitian Siddiq dkk., (2017) yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
menyatakan bahwa change in auditor Posisi itu dapat menjadi penentu dalam
berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan kecurangan dengan
fraudulent financial statement. menggunakan posisi mereka untuk
186
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
menyembunyikan kecuali dia memiliki penuh dalam mengendalikan,
kemampuan untuk melakukannya. Hal mengawasi dan mengarahkan
ini sejalan dengan teori agensi yang pengelolaan sumber daya perusahaan
menekankan pentingnya pemilik (Syakhroza, 2005) dalam (Pamungkas
perusahaan (pemegang saham) untuk et al., 2018). Ketika sebuah perusahaan
menyerahkan pengelolaan perusahaan memiliki dewan komisaris yang bekerja
kepada tenaga-tenaga profesional. Teori secara efektif maka kinerja perusahaan
ini menjelaskan bahwa kunci untuk juga akan baik. Kualitas fungsi ini
mengurangi kecurangan adalah fokus merupakan penentu efektivitas tata
pada situasi tertentu yang terjadi di kelola perusahaan. Perbedaan
samping tekanan dan rasionalisasi dan kepentingan antara pemilik perusahaan
juga kombinasi dari peluang dan dan manajemen dapat diselaraskan
kemampuan. Wolfe dan Hermanson dengan mekanisme tata kelola
(2004) menyatakan bahwa perubahan perusahaan. Pemantauan yang
direksi akan dapat menyebabkan stress dilakukan oleh dewan komisaris dan
period yang berdampak pada semakin pemegang saham merupakan
terbukanya peluang untuk melakukan mekanisme penting dalam
fraud. Penelitian Putriasih dkk., (2016) menyelaraskan kepentingan pemegang
dan Pamungkas et al., (2018) sejalan saham dan manajemen. Efektivitas
dengan penelitian Wolfe dan pemantauan perusahaan yang dilakukan
Hermanson (2004) yang menyatakan oleh dewan komisaris independen akan
bahwa pergantian direksi berpengaruh meminimalkan kecurangan. Penelitian
positif terhadap fraudulent financial Oktarigusta (2015) dan Abdillah dan
statement. Susilawati (2014) menyatakan bahwa
188
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
dan meningkatkan kinerja keuangan terjadinya fraudulent financial
perusahaan. statement.
189
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Beneish M-Score = - 4.84 + 0.920 DSRI + 0.528 GMI + 0.404 AQI + 0.892 SGI +
0.115 DEPI – 0.172 SGAI – 0.327 LVGI + 4.679 TATA
Keterangan :
190
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
perusahaan dari kondisi stabil. Aset menggunakan pertumbuhan aset
perusahaan dapat digunakan untuk (growth in asset) sebagai proksi
melihat kondisi keuangan perusahaan, variabel financial stability (Beneish,
karena aset dapat menggambarkan 1997); (Beasley et al., 2000). Financial
kekayaan yang dimiliki oleh stability (ACHANGE) dihitung dengan
perusahaan. Oleh karena itu peneliti rumus :
191
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Dalam suatu laporan keuangan terdapat ditagih dan obsolete inventory. Oleh
laporan keuangan. Saldo dalam akun- dan Sweeney, 1998). Nature of industry
192
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Dewan Komisaris Independen pemegang saham merupakan
Satu bentuk keragaman berasal dari laki-laki cenderung lebih memiliki sifat
berbeda. Teori peran sosial dan hierarki. Serupa dengan itu, sering
(1990) dan Eagly et al., (1995) perempuan adalah pendengar yang lebih
193
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif 2017 dengan rata-rata sebesar 0.04799.
minimum sebesar -0.148 yang dimiliki maksimum sebesar 0.101 yang dimiliki
Tbk. (INTP) pada tahun 2017, dan nilai (INAI) pada tahun 2016 dengan rata-
maksimum sebesar 1.031 yang dimiliki rata sebesar 0.0037. Variabel ineffective
oleh PT Tunas Alfin Tbk. (TALF) pada monitoring (IND) menunjukkan nilai
tahun 2016 dengan rata-rata sebesar minimum sebesar 0.75 yang dimiliki
(LEV) menunjukkan nilai minimum pada tahun 2015,2016, dan 2017, dan
sebesar 0.001 yang dimiliki oleh PT nilai maksimum 1 yang dimiliki oleh
tahun 2016, dan nilai maksimum kecuali PT Arwana Citra Mulia Tbk.
(ROTI) pada tahun 2015 dengan rata- Variabel dewan komisaris independen
personal need (OSHIP) memiliki nilai minimum sebesar 0.200 yang dimiliki
minimum sebesar 0.000 yang dimiliki oleh PT Nippres Tbk. (NIPS) pada
oleh beberapa perusahaan seperti PT tahun 2017 dan PT Kimia Farma Tbk.
Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (KAEF) pada tahun 2016 dan 2017 ,
(INTP), PT Jembo Cable Company dan nilai maksimum sebesar 0.600 yang
Tbk. (JECC), PT Arwana Citra Mulia dimiliki oleh PT Tempo Scan Pacific
Tbk. (ARNA), dan lain-lain yang mana Tbk. (TSPC) pada tahun 2017 dengan
tidak ada kepemilikan saham oleh orang rata-rata 0.38464. Variabel female on
0.573 yang dimiliki oleh PT Indo minimum sebesar 0 yang dimiliki oleh
194
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
(INTP), PT Delta Djakarta Tbk. Kabelindo Murni Tbk. (KBLM) pada
(DLTA), dan lain-lain, dan nilai tahun 2017 sebesar 0.670 dengan rata-
maksimum yang dimiliki oleh PT rata sebesar 0.11746.
Berdasarkan hasil uji statistik yang penelitian ini lebih banyak perusahaan
diperoleh dari 138 data observasi yang yang tidak melakukan perubahan KAP
ini lebih banyak perusahaan yang tidak Menunjukkan bahwa lebih banyak
195
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Dari tabel 3 terdapat 100 perusahaan yang tergolong fraud dengan persentase
yang tergolong non-fraud dengan 27.5%.
persentase 72.5% dan 38 perusahaan
-2LL Nilai
1. Awal (Blok 0) 162.564
2. Akhir (Blok 1) 101.680
196
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
Tabel 6 membandingkan nilai - menjadi sebesar 101.680. Penurunan
2LogLikelihood (-2LL) pada awal nilai (-2LL) ini berarti hipotesis nol
(Block Number = 0) dengan nilai - ditolak. Berarti, penambahan variabel
2LogLikelihood (-2LL) pada akhir independen ke dalam model fit dan
(Block Number = 1). Nilai (-2LL) awal menunjukkan model regresi yang lebih
adalah 162.564. Setelah dimasukkan baik sehingga model regresi layak untuk
kesembilan variabel independen, maka pengujian selanjutnya.
nilai (-2LL) akhir mengalami penurunan
Nagelkerke’s R Square
197
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
Tabel Klasifikasi 2 × 2
Tabel 9. Matriks Klasifikasi
Observed Predicted
FRAUD Percentage
Non Fraud Fraud Correct
Non Fraud 96 4 96.0
FRAUD
Step 1 Fraud 16 22 57.9
Overall Percentage 85.5
Variable B Sig
ACHANGE 7.788 .00050
LEV .275 .46500
OSHIP 1.383 .34300
RECEIVABLE 36.662 .00012
IND -2.627 .31050
AUDCHANGE 4.368 .00050
DCHANGE 1.201 .04350
INDCOM 3.974 .11850
FOB -3.562 .04300
198
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
199
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
200
Analisis Pengaruh Fraud Diamond dan Good Corporate Governance Dalam Mendeteksi Kemungkinan
Terjadinya Fraudulent Financial Statement
perasaan dan hati dibandingkan dengan
laki-laki yang cenderung lebih agresif.
diuraikan di atas, maka terdapat
5. KESIMPULAN beberapa saran yang dapat diberikan
oleh peneliti untuk penelitian
Berdasarkan hasil dan analisis yang
selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya
telah dilakukan dalam penelitian, maka
sebaiknya menggunakan variabel-
kesimpulan dari hasil penelitian ini
variabel baru untuk mengetahui faktor-
adalah financial stability, nature of
faktor lain yang mempengaruhi
industry, rationalization, capability
fraudulent financial statement, seperti,
berpengaruh positif terhadap
fraud pentagon atau variabel lainnya
kemungkinan terjadinya fraudulent
agar dapat menjelaskan hubungannya
financial statement. Female on board
dengan fraudulent financial statement,
berpengaruh negatif terhadap
menggunakan variabel dependen yang
kemungkinan terjadinya fraudulent
lain sebagai pengukur dari fraudulent
financial statement. External pressure,
financial statement, seperti F-Score.
personal financial need, dewan
Selain itu juga dapat menggunakan
komisaris tidak berpengaruh terhadap
proksi lain untuk variabel-variabel
kemungkinan terjadinya fraudulent
independen. Seperti, Gross Profit
financial statement. Berdasarkan hasil
Margin untuk variabel financial
analisis dan kesimpulan yang telah
stability.
201
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
202
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
203
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
204
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
205
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
206
Jurnal Bina Akuntansi, Januari 2020, Vol.7 No.2 Hal 175 - 207
207