Main Course
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH:
1715100228
ACCOUNTING DEPARTMENT
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
karunianya shingga penulis dapat menyeselesaikan penyusunan Critical Journal Review
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana . Critical Journal Review
bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Publik yang diampu
oleh Bapak DITO ADITIA DARMA NST, SE., Msi.
Penulis
PENDAHULUAN
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan
kami kritik, antara lain:
1. Apa dan bagaimana jurnal kritik ?
2. Bagaimana inti sari atau ringkasan dari jurnal?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal?
Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pembaca khusunya mahasiswa Jurusan Akuntansi Sektor untuk mengetahui
tentang Tingkat niat menyontek yang masih terjadi di kalangan mahasiswa dan
mengetahu cara memprediksi niat curang yang terjadi dalam mahasiswa akuntansi .
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Uji reliabilitas dilakukan untuk
masing-masing variabel. SemuaVariabel menunjukkan bahwa
Croncabh's Alpha lebih tinggi dari kriteria yangsebesar 0,60, maka
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen reliabel. Di depan,hipotesis
diuji dengan menggunakan regresi berganda. Kontribusi pengaruhsikap
(ATT), norma subjektif (SN), kontrol perilaku yang dirasakan (PBC),
moralkewajiban (MO), dan perilaku masa lalu (PB) dengan niat (INT)
untuk menyontek (akademikIntegrity) diuji untuk mengetahui pengaruh
kontribusi (R Square) terhadap masing-masing variabel.Hasil pengujian
variabel tersebut disajikan seperti pada Tabel 4
Tabel 4. Hasil Uji Regresi
PEMBAHASAN JURNAL
1. jika ditinjau dari segi teori penulis sudah cukup baik memaparkan setiap
pernyataan dengan nama pencetus pernyataan tersebut
2. Kemudian dari segi pembahasan, peneliti melengkapi pembahasannya dengan
tebel pembahasan. Dalam setiap table juga disertai pembahasan.
1. Peneliti tidak mencatumkan rumus dari isi tabel pembahasaan hanya penjelasan
hasil dari tabel tersebut,misalkan mencari seberapa besar konribusi variabel
independen .
2. Jika dilihat dari segi penulisan masih ada yang kurang penulis tidak membuat
bagian terpisah anatara kesimpulan jurnal dan saran yang diberikan penulis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari critical journal review ini adalah
bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan . di satu sisi
kelebihan jurnal memilki pembahasanyang bagus yang cocok digunakan untuk
mahasiswa. Serta kesimpulan yang bisa diambil dari jurnal tersebutVariabel yang
paling berpengaruh adalah norma subjektif,kewajiban moral dan kontrol perilaku
yang dirasakan. Teori tersebut menyatakan bahwa jika sebuahindividu memiliki
nilai sosial yang tinggi, terutama yang dipengaruhi oleh keluarga, kemudianniat
untuk menipu tugas akan rendah serta kewajiban moral dan persepsikontrol
perilaku. Sebaliknya. penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif,
moralkewajiban dan kontrol perilaku yang dirasakan adalah prediktor paling
signifikan dipenipuan akademik terutama dalam niat untuk menipu di kalangan
mahasiswa akuntansi danWawancara dengan sepuluh siswa membenarkan hal itu.
4.2 Saran
Jurnal ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dengan program studi Akuntansi
sehingga sangatlah penting untuk memahami metode dalam penelitian jurnal ini.
Serta saran saya sebaiknya penulis mencatumkan rumus dari isi tabel pembahasaan
hanya penjelasan hasil dari tabel tersebut,misalkan mencari seberapa besar
konribusi variabel independen dan penulis juga membuat bagian terpisah anatara
kesimpulan jurnal dan saran yang diberikan penulis
DAFTAR PUSAKA
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab
Lampiran 1
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara empiris bentuk
TeoriPerilaku Terencana dalam memprediksi niat curang dalam akuntansisiswa. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 426 akuntansisiswa. Penelitian ini
menggunakan metode campuran dengan regresianalisis untuk induksi kuantitatif dan
analitik untuk kualitatifmetode. Hasil penelitian menemukan bahwa dari semua
variabelDiuji, norma subjektif adalah variabel yang memiliki nilai terbesarpengaruh
terhadap niat mencontek mahasiswa akuntansi, sedangkanVariabel kewajiban moral
memiliki pengaruh terbesar kedua dankontrol perilaku yang dirasakan sebagai prediktor
ketiga pada niat untukmenipu siswa akuntansi. Implikasi dari penelitian ini adalah
bahwaPengaruh utama kecurangan akademik adalah norma subjektif
Pengantar:
Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji secara empiris bentuk teoritis
dariTheory of Planned Behavior (TPB) sebagai model penelitian untuk memprediksi
intensiperilaku menyontek pada mahasiswa program penelitian akuntansi. Pengujian
empiris adalah untuk melihatbagaimana pengaruh sikap variabel independen, norma
subjektif, persepsiperilaku, kewajiban moral dan perilaku masa lalu atas niat untuk
menyontek tugasmahasiswa akuntansi dan variabel bebas mana yang paling dominan
padaniat untuk menyalin.
Beck & Ajzen (1991) menambahkan satu faktor lain yang berhubungan dengan
penyebab individuperilaku, yaitu kewajiban moral. Faktor inilah yang menjelaskan
bahwa ada kewajiban moraluntuk terlibat dalam tindakan tertentu yang terkait dengan
perasaan pribadi individu, yaitutercermin dari perasaan bersalah, keengganan untuk
melakukan praktek atau merasa bahwa perilaku tersebuttidak mengikuti prinsip nilai
individu yang bersangkutan ( Ajzen, 2002 ).
Selain itu, faktor lain yang bisa mempengaruhi niat berperilaku seseorangadalah
perilaku masa lalu. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
konsistensiatas perilaku tidak jujur dari waktu ke waktu ( Beck & Ajzen, 1991 ).
Bertindak di masa lalu tidak mungkinberubah, dan ini penting karena perilaku tidak etis
dapat terbawa dari yang tinggisekolah ke tempat kerja ( Cronan et al., 2018a ). Perilaku
asusila yang terbawa hingga ketempat kerja dapat menyebabkan individu melakukan
tindakan yang tidak etis. Anak-anak muda melakukan kecuranganperilaku ketika di
sekolah menengah, mereka tahu bahwa menyontek adalah perilaku yang tidak etis,
tetapiteman mereka di perilaku yang sama untuk mendapatkan nilai bagus yang
kemudian dibawa kePerguruan tinggi dan ke tempat kerja yang dapat mengakibatkan
tindakan penipuan, atau perilaku tidak etisteknik manajemen laba yang dapat
menimbulkan skandal akuntansi seperti yang terjadi pada PTkasus Enron, Worldcom,
Tyco, dan lainnya. Penelitian tersebut dilakukan oleh Hermawanmenunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku, niat danpersepsi, dan persepsi siswa
tentang etika akuntansi sangat mendasar karena ituakan mempengaruhi sikap dan
praktik mereka di masa depan ( Tavani, 2013 ).
Sikap
Niat
Norma Subjectif
Dipersepsi Kontrol
Perilaku Kewajiban Moral Perilaku masa lalu
Sikap merupakan salah satu komponen utama dalam teori perilaku terencana dan
sedangjuga peramal niat yang kuat. Sikap juga mengukur upaya siswa yangmengklaim
bahwa menyontek dibenarkan dan menentukan apakah akan lulus atau tidak
dariuniversitas, atau penipuan dibenarkan jika seorang teman dekat meminta bantuan
( Jordan, 2001 ). Selanjutnya,penentu independen dari niat adalah faktor sosial yang
disebut norma subjektif.Norma ini mengacu pada sikap atau perilaku seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan( Ajzen, 2002 ). Selanjutnya penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhiTheory of Planned
Behavior (TPB) untuk memprediksi niat mencontek perilaku siswa di PTmahasiswa
akuntansi. Studi sebelumnya telah menunjukkan perhatian mereka untuk
mengeksplorasideterminan niat siswa untuk menyontek yang dibingkai oleh teori
perilaku perencanaan.Cronan (2018) misalnya, menemukan bahwa sikap, norma
subjektif, perilaku yang dipersepsikankontrol, kewajiban moral, dan perilaku masa lalu
secara signifikan mempengaruhi niat individu untukmelanggar integritas akademik
dalam tugas dan plagiarisme. Lebih lanjut, Chudzicka-Czupała,et.al (2016) ,
menegaskan bahwa sikap, kontrol perilaku yang dirasakan, kewajiban moral
dapatmemprediksi niat siswa untuk melakukan ketidakjujuran akademik dalam bentuk
kecurangan. DiSelain itu, Jalilian, Moazami, Mirzaei-Alavijeh, Moazami, & Jalili
(2016) menyatakan bahwaperilaku yang dirasakan, sikap, pencarian sensasi dan norma
subjektif telah menunjukkan akorelasi yang signifikan dengan niat untuk menipu.
Berdasarkan temuan empiris, penelitian inimengusulkan hipotesis sebagai berikut.H a :
Sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, kewajiban moral dan masa
laluperilaku berpengaruh signifikan terhadap niat menyontek mahasiswa akuntansi.
Metode Penelitian:
Tahap 1 Tahap 2
Menafsirkan
Kualitatif
Hasil-
Kuantitatif Mengenali Bagaimana
Hasil Data Koleksi Kualitatif
DataKoleksi Untuk Menjelaskan
Mengikuti Dan Analisis Kuantitatif
dan Analisis
Basis data kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah dalam hal
inipendekatan. Kemudian peneliti menggabungkan kedua database tersebut dengan
bentuk integrasi.Langkah terakhir adalah interpretasi. Interpretasi ini mengikuti struktur
pertamamelaporkan kuantitatif, hasil tahap pertama dan kemudian kualitatif, tahap
keduahasil.
Seperti terlihat dari data yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
didominasi oleh mahasiswi yang melakukan penelitian pada semester V berjumlah
188responden. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari responden laki-laki di
semester limayaitu 63 responden. Temuan serupa juga ditemukan pada responden
ketigasemester, dimana responden perempuan (sebanyak 112 responden) ada hampir
tigadikalikan jumlah responden mahasiswa (sebanyak 40 responden). Tabel 2.
menunjukkanuji validitas masing-masing variabel.
Sementara itu, uji realibilitas dilakukan untuk instrumen dalam hal inipenelitian.
Uji reliabilitas adalah sejauh mana metode penelitian menghasilkan stabil dan hasil
yang konsisten ( Pallant, 2010 )
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Uji reliabilitas dilakukan untuk masing-
masing variabel. SemuaVariabel menunjukkan bahwa Croncabh's Alpha lebih tinggi
dari kriteria yangsebesar 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua instrumen
reliabel. Di depan,hipotesis diuji dengan menggunakan regresi berganda. Kontribusi
pengaruhsikap (ATT), norma subjektif (SN), kontrol perilaku yang dirasakan (PBC),
moralkewajiban (MO), dan perilaku masa lalu (PB) dengan niat (INT) untuk menyontek
(akademikIntegrity) diuji untuk mengetahui pengaruh kontribusi (R Square) terhadap
masing-masing variabel.Hasil pengujian variabel tersebut disajikan seperti pada Tabel
4.
Pertanyaan yang diajukan peneliti adalah tentang IPK niat orang tua
untukmemberi nasehat tentang kejujuran, dan mempertanyakan proses pembelajaran
selama kuliah ataulangsung minta IPK. Wawancara dengan sepuluh responden,
terungkap bahwa sosialfaktor-faktor berupa norma atau pengaruh orang tua atau
keluarga tidak mempengaruhiUntuk mengurangi niat responden dalam tugas menyontek
(PR), orang tua tidak bertanyaBagaimana proses pembelajaran, apakah responden
melakukan kecurangan atau tidak dan orang tua sajafokus pada hasil proses
pembelajaran dalam bentuk IPK
“Orang tua tidak pernah menanyakan tentang hasil IPK, biasanya saya
yang memberi tahu, tidak pernah juga bertanyaapakah menyontek atau tidak,
tetapi biasanya saya memberi tahu Anda bahwa saya telah menyontek tugasdan
teman-teman juga telah menyontek tugas dan tidak ada tanggapan, saya sangat
setujuPandangan orang yang hanya menilai hasil akhir tanpa melihat proses
pembuatannyaanak-anak juga hanya memikirkan hasil akhir tanpa memikirkan
apakahprosesnya benar atau tidak "(responden 2).
“Orang tua tidak pernah bertanya tentang proses belajar mencontek IPK
tinggi atau tidak, kapannilai turun, orang tua baru bertanya, ayah saya
menyarankan untuk jujur karena hidup iniyang terpenting, jujur saja, tapi juga
jangan terlalu sering menurut sayamencontek tugas itu wajar karena kita saling
membantu antar teman“(responden 3).
“Orang tua tidak pernah menanyakan secara detail tentang IPK hanya
sebatas pemahaman saja, sayapernah menyontek biasanya pada suatu mata
pelajaran, mungkin orang tua tidak tahu apaindikator keberhasilan "(responden
5).
"IPK saya 3,79, orang tua saya tidak pernah menanyakan apakah saya
mengerjakan tugas saya atau menyalinnyadari teman-teman saya, orang tua saya
dan saya telah mengundang diskusi tentang kejujuran, tetapiBiasanya soal
politik, orang tua tidak pernah bertanya tentang proses belajar, biasanya
sayamencontek kalau jawaban saya berbeda dengan teman-teman ”(responden
6).
“IPK saya 3,68, orang tua saya tidak pernah menanyakan prosesnya,
hanya hasilnya jikamasalah cheat curang tidak pernah ditanya apakah nilainya
turun, lalu saya tanya kenapanilainya turun "(responden 7).
“IPK saya 3,72, orang tua tidak pernah tanya prosesnya, hanya hasil,
jarangbahas kejujuran, saya kasih tahu kalau saya selingkuh dan siapa yang
selingkuh "(responden 8)
“Sejak kuliah, orang tua saya tidak pernah meminta proses belajar hanya
untuk bertanyatentang hasil IPK, dan saya jawab dengan angka, saya sudah
memberikan jawabanuntuk tugasku ke temen-temen karena tidak baik kalau
tidak diberikan ke teman "(responden 9).
“IPK saya 3,5, orang tua saya tidak pernah menanyakan proses
pencapaiannyanilai karena saya telah kuliah sebagai orang dewasa yang
mengerti apa yang benardan yang mengerikan, saya pernah berdiskusi dengan
orang tua tentang kejujuran karena itu anilai yang telah ditanamkan dan
perbuatan dosa, orang tua ingin tahu IPK saya bagustanpa konfirmasi lebih
detail "(responden 10).
Prediktor ketiga adalah kontrol perilaku yang dirasakan (PBC). Itu bisa
diartikanbahwa PBC tidak mengurangi niat untuk berbuat curang. PBC adalah variabel
yang mengontrol fileperilaku individu dengan menganalisis tingkat kesulitan perilaku
yang dilakukan ( Beck& Ajzen, 1991 ). Tentang seorang ulama untuk melakukan
kecurangan akademik, ketika menjadi siswaMerasa menyontek akademik itu mudah dan
menguntungkan untuk dilakukan sekaligus dalam mengerjakan tugas, hal ituakan
membentuk niat siswa untuk melakukan kecurangan dalam mengerjakan tugas atau
mengerjakanujian. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Jalilian et al., (2016)
kontrol perilaku yang dirasakan adalah salah satu prediktor terkuat dalam niat untuk
menipu, itulebih banyak pemahaman individu tentang kemampuannya untuk menipu,
semakin banyak peluang untukmelakukan kecurangan saat ujian.
Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang terdapat dalam TPB
berpengaruh terhadap niatmencontek tugas pada siswa. Variabel yang paling
berpengaruh adalah norma subjektif,kewajiban moral dan kontrol perilaku yang
dirasakan. Teori tersebut menyatakan bahwa jika sebuahindividu memiliki nilai sosial
yang tinggi, terutama yang dipengaruhi oleh keluarga, kemudianniat untuk menipu
tugas akan rendah serta kewajiban moral dan persepsikontrol perilaku. Sebaliknya,
penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif, moralkewajiban dan kontrol perilaku
yang dirasakan adalah prediktor paling signifikan dipenipuan akademik terutama dalam
niat untuk menipu di kalangan mahasiswa akuntansi danWawancara dengan sepuluh
siswa membenarkan hal itu.
Penelitian ini bukan tanpa batasan, salah satu keterbatasan dari penelitian ini
adalah penelitian inihanya meneliti pengaruh luas faktor TPB terhadap niat
curangAkuntansi mahasiswa, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat mewakili
penyebab rinciniat untuk menyontek mahasiswa akuntansi. Juga, batasan lain adalah
kemungkinansiswa menjawab kuesioner dengan tidak jujur, meskipun sudah dijelaskan
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, IA (2002). Kontrol Perilaku yang Dipersepsi, Efikasi Diri, Lokus Kontrol, dan
Teori Perilaku Terencana. Jurnal Psikologi Sosial Terapan , 32 , 665-683.
https://doi.org/10.1111/j.1559-1816.2002.tb00236.x
Ballantine, JA, McCourt Larres, P., & Mulgrew, M. (2014). Penentu akademik
perilaku curang: Masa depan akuntansi di Irlandia. Accounting Forum , 38 (1),
55–66. https://doi.org/10.1016/j.accfor.2013.08.002
Beck, L., & Ajzen, I. (1991). Memprediksi tindakan tidak jujur menggunakan teori terencana
tingkah laku. Jurnal Penelitian di Kepribadian , 25 (3), 285-301.
https://doi.org/10.1016/0092-6566(91)90021-H
Bujaki, M., Lento, C., & Sayed, N. (2019). Memanfaatkan konsep akuntansi profesional untuk
memahami dan menanggapi ketidakjujuran akademik dalam program akuntansi. Jurnal
Pendidikan Akuntansi , 47 , 28–47. https://doi.org/10.1016/j.jaccedu.2019.01.001
Chudzicka-Czupała, A., Grabowski, D., Mello, AL, Kuntz, J., Zaharia, DV, Hapon, N.,…
Börü, D. (2016). Penerapan Teori Perilaku yang Direncanakan dalam Akademik
Penelitian Kecurangan – Perbandingan Lintas Budaya. Ethics and Behavior , 26 (8), 638–
659. https://doi.org/10.1080/10508422.2015.1112745
Creswell, JW (2018). Desain Penelitian: Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran
Pendekatan . SAGE Publications Inc. (Vol. Edisi Keempat).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Cronan, TP, Mullins, JK, & Douglas, DE (2018a). Faktor Pengertian Lebih Lanjut itu
Jelaskan Niat dan Perilaku Integritas Akademik Mahasiswa Baru Mahasiswa:
Plagiarisme dan Berbagi Pekerjaan Rumah. Jurnal Etika Bisnis , 147 (1), 197–220.
https://doi.org/10.1007/s10551-015-2988-3
Cronan, TP, Mullins, JK, & Douglas, DE (2018b). Faktor Pengertian Lebih Lanjut itu
Jelaskan Niat dan Perilaku Integritas Akademik Mahasiswa Baru Mahasiswa:
Plagiarisme dan Berbagi Pekerjaan Rumah. Jurnal Etika Bisnis , 147 (1), 197–220.
https://doi.org/10.1007/s10551-015-2988-3
Duc Huynh, TL (2020). Replikasi: Kecurangan, keengganan kehilangan, dan sikap moral dalam
Vietnam. Jurnal Psikologi Ekonomi , 78 (Maret).
https://doi.org/10.1016/j.joep.2020.102277
Elijido-Ten, E. (2007). Menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan
penelitian akuntansi. Konferensi Australasia ke-6 tentang Sosial dan Lingkungan
Penelitian Akuntansi , 2–4.
Hermawan, MS, & Kokhunarina. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi
Persepsi Etika Akuntansi: Studi Empiris Di Indonesia. Jurnal Akuntansi
Dan Bisnis , 18 (2), 88–97.
Hsiao, CH (2015). Dampak variabel etis dan afektif pada kecurangan: perbandingan
mahasiswa sarjana dengan dan tanpa pekerjaan. Pendidikan Tinggi , 69 (1), 55-77.
https://doi.org/10.1007/s10734-014-9761-x
Ismail, S., & Yussof, SH (2016). Perilaku mencontek di kalangan mahasiswa akuntansi: beberapa
Bukti Malaysia. Jurnal Penelitian Akuntansi , 29 (1), 20-33.
https://doi.org/10.1108/ARJ-05-2014-0050
Jalilian, F., Moazami, P., Mirzaei-Alavijeh, M., Moazami, AM, & Jalili, C. (2016).
Pencarian sensasi dan niat untuk menyontek di kalangan mahasiswa: An
penerapan teori perilaku terencana. Jurnal Penelitian Terapan
Ilmu , 11 (8), 645–649.
Jordan, AE (2001). Kecurangan mahasiswa: Peran motivasi, norma yang dirasakan,
sikap, dan pengetahuan tentang kebijakan kelembagaan. Ethics and Behavior , 11 (3), 233–
247. https://doi.org/10.1207/S15327019EB1103_3
Kabbanji, J. (2015). Keunggulan dan Banalitas Metode Kualitatif: Analitik
Induksi Jack Katz. Méthod (e) s: Ulasan Afrika tentang Metodologi Ilmu Sosial ,
1 (1–2), 147–154. https://doi.org/10.1080/23754745.2015.1017283
Macgregor, J., & Stuebs, M. (2012). To Cheat or Not to Cheat: Merasionalisasi Akademik
Ketidakpantasan. Pendidikan Akuntansi , 21 (3), 265-287.
https://doi.org/10.1080/09639284.2011.617174
Madden, TJ, Ellen, PS, & Ajzen, I. (1992). Perbandingan Teori Rencana
Perilaku dan Teori Tindakan Beralasan. Kepribadian dan Psikologi Sosial
Buletin , 18 (1), 3–9. https://doi.org/10.1177/0146167292181001
Mccabe, DL, & Butterfield, KD (2006). Ketidakjujuran Akademik dalam Bisnis Pascasarjana
Program: Prevalensi, Penyebab, dan Tindakan yang Diajukan, 5 (3), 294–305 .
McCabe, DL, Butterfield, KD, & Treviño, LK (2012). Kecurangan di perguruan tinggi: Mengapa
siswa melakukannya dan apa yang dapat dilakukan pendidik tentangnya . Kecurangan di Perguruan
Tinggi: Mengapa
Siswa melakukannya dan apa yang Dapat Dilakukan Pendidik Tentangnya .
https://doi.org/10.5465/amle.2014.0019
Pallant, J. (2010). Manual Bertahan Hidup SPSS . Pendidikan McGraw-Hill .
Schwartz, BM, Tatum, HE, & Hageman, MC (2013). Persepsi mahasiswa tentang
dan tanggapan terhadap kecurangan pada sistem tradisional, modifikasi, dan non-kehormatan
institusi. Ethics and Behavior , 23 (6), 463–476.
https://doi.org/10.1080/10508422.2013.814538
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Metode penelitian untuk bisnis: pengembangan keterampilan
pendekatan. John Wiley & Sons, edisi ketujuh .
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Simkin, MG, & McLeod, A. (2010). Mengapa mahasiswa menyontek? Jurnal Bisnis
Ethics , 94 (3), 441–453. https://doi.org/10.1007/s10551-009-0275-x
Tavani, HT (2013). Ethics & Technology (Edisi ke-4). Wiley.
Wijayanti, WA, & Putri, AG (2016). Model Theory of Planned Behavior (TPB) Untuk
Memprediksi Niat Mahasiswa melakukan Kecurangan Akademik. Fokus Manajerial ,
14 (2), 189–197.
Winrow, B. (2016). Apakah persepsi tentang kegunaan etika mempengaruhi kecurangan akademis?
Jurnal Pendidikan Akuntansi , 37 , 1-12.
https://doi.org/10.1016/j.jaccedu.2016.07.001