Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

“KONSEP DIRI ADVERSITY QUOTIENT DAN


KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA”

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran


Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Disusun Oleh

Ahmad Rais Al-Choiry Simanjuntak (5213122007)

Kelas :

Pendidikan Teknik Otomotif B

Dosen pengampu :

Drs. Robenhart Tamba, M. PD

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia – Nya sehingga penulisan Critical Journal Review ini dapat selesai tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Dalam Critical Journal Review ini akan meriview jurnal
berjudul “Konsep Diri Adversity Quotient Dan Kemandirian Belajar Siswa”. Tugas Critical
Journal Review ini disususun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik dari Bapak Drs. Robenhart Tamba, M. Pd
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
turut membantu menyelesaikan tugas ini. Khususnya dosen pengampu mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik dari Bapak Drs. Robenhart Tamba, M. Pd
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya saran dan
kritik yang membangun untuk memperbaiki laporan ini. Saya berharap, semoga Critical
Journal Reviw ini nantinya dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi saya selaku
penulis dan para pembaca.

Medan, November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan .........................................................................................1
1.3. Manfaat Penulisan....................................................................................... 1
BAB II : RINGKASAN ISI JURNAL............................................................................2
2.1. Identitas Jurnal.............................................................................................2
2.2. Ringkasan Isi Jurnal.....................................................................................2
BAB III : KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL...........................................7
3.1. Kelebihan Jurnal...........................................................................................7
3.2. Kelemahan Jurnal.........................................................................................7
BAB IV : PENUTUP......................................................................................................9
4.1. Kesimpulan..................................................................................................9
4.2. Saran.............................................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu
jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal.
Kritik jurnal sangat penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis
dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan
berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.
1.2. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari Critical Journal Review ini yaitu:
1.2.1. Memenuhi tugas wajib mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
1.2.2. Memahami materi mengenai konsep diri dan belajar siswa.
1.2.3. Mengidentifikasi suatu jurnal berdasarkan kelemahan dan kelebihannya.
1.3. MANFAAT
Adapun manfaat penulisan dari Critical Journal Review ini yaitu:
1.3.1. Tugas wajib mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dapat terpenuhi.
1.3.2. Dapat membantu pembaca mengetahui kualitas jurnal berdasarkan hasil review.
1.3.3. Dapat menambah wawasan ilmu bagi pembaca.

1
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1. IDENTITAS JURNAL


2.1.1. JURNAL UTAMA
Judul : Konsep Diri Adversity Quotient Dan Kemandirian Belajar Siswa
Penulis : Hairina Novilita dan Suharnan
Terbit : 2013
Jurnal : Jurnal Psikologi
Vol/No : 8/1
Halaman : 619 – 632
2.1.2. JURNA PEMBANDING
Judul : Konsep Diri Dengan Regulasi Diri Dalam Belajar Pada Siswa Sma
Penulis : Mutia Farah, Yudi Suharsono dan Susanti Prasetyaningrum
Terbit : 2019
Jurnal : Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
Vol/No : 7/2
Halaman : 171-183
eISSN : 2540-8291
2.2. RINGKASAN ISI JURNAL
2.2.1. JURNAL UTAMA
A. PENGANTAR
Kemandirian dalam belajar memang menjadi kunci bagi siswa dalam mencapai
prestasi. Siswa yang memuliki kemandirian belajar adalah siswa yang aktif dalam proses
pembelajarannya. Rata-rata siswa di sekolah dalam belajar bersikap pasif. Siswa hanya
mau bertanya ketika disuruh oleh guru, dan proses belajar yang terjadi hanya terpusat pada
guru. Hal ini terus berkembang sehingga mutu pendidikan pun menjadi menurun. Potensi
dan bakat dari siswa juga tidak akan dapat ditingkatkan jika siswa hanya menjadi pelajar
yang pasif.
Prestasi akademis kenyataannya tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan tetapi juga
oleh variabel non kognitif seperti kepribadian dan konsep diri sebagai seperangkat sikap
yang dinamis dan memotivasi seseorang. Konsep diri merupakan hal penting dalam
membentuk tingkah laku, sehingga terkait dengan dunia pendidikan. Konsep diri yang
positif dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kepercayaan terhadap dirinya

2
sehingga dapat memotivasi seseorang untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Siswa dengan
konsep diri yang tinggi akan cenderung memiliki tingkat kemandirian dalam belajar yang
tinggi. Sebaliknya siswa dengan konsep diri yang rendah, akan cenderung.memiliki
tingkat kemandirian dalam belajar yang rendah pula.
Selain faktor konsep diri ada faktor lain yang mempengaruhi kemandirian belajar
siswa yaitu daya juang seorang siswa dalam mendapat hasil yang diinginkan. Adversity
Quotient adalah kemampuan seseorang dalam berjuang menghadapi dan mengatasi
masalah, hambatan atau kesulitan yang dimilikinya serta akan mengubahnya menjadi
peluang keberhasilan dan kesuksesan. Siswa yang memiliki adversity quotient yang tinggi
maka akan mengarahkan segala potensi yang dimiliki untuk memberikan hasil yang
terbaik, serta akan selalu termotivasi untuk berprestasi.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian pada jurnal tersebut, yang menjadi populasi adalah para siswa kelas
VII, kelas VIII, dan kelas IX, SMP Negeri 44 Surabaya yang berjumlah 729 orang siswa.
Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian pada jurnal tersebut
menggunakan teknik sampling kombinasi, yaitu stratified cluster random sampling.
Subyek penelitian atau sampel penelitian adalah sebanyak 220 siswa.
Penelitian pada jurnal tersebut terdiri atas dua variabel bebas yaitu konsep diri (X1)
dan adversiry quotient (X2) dan satu variabel terikat (Y) yaitu kemandirian belajar.
Sedanglan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pada jurnal tersebut
adalah analisis kuantitatif, karena berkaitan dengan uji hipotesis.
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga t sebesar 18,058 dengan nilai signifikansi p
= 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan
antara konsep diri dengan kemandirian belajar siswa. Dengan demikian semakin tinggi
konsep diri siswa maka semakin tinggi pula kemandirian belajar yang dimiliki siswa
tersebut. Sebaliknya semakin rendah konsep diri siswa maka semakin rendah pula tingkat
kemandirian belajar siswa tersebut.
Dari hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai F sebear 165,348 dengan angka
signifikansi p sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti variabel konsep diri dan adversity
quotient mempunyai hubungan yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel
kemandirian belajar. Sehingga semakin tinggi konsep diri dan adversity quotient siswa
maka semakin tinggi pula tingkat kemandirian belajarnya. Sebaliknya semakin rendah

3
konsep diri dan adversity quotient yang dimiliki siswa maka semakin rendah pula tingkat
kemandirian belajar siswa tersebut.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga t sebesar 1,207 dengan nilai signifikansi p =
0,289 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang tidak signifikan antara
adversity quotient dengan kemandirian belajar siswa. Artinya, tinggi rendah adversity
quotient siswa tidak mempengaruhi atau tidak memberikan kontribussi yang besar pada
tingkat kemandirian belajar siswa tersebut.
Sumbangan Relatif Konsep Diri adalah sebesar 99,17 % dan Sumbangan Relatif
untuk Adversity Quotient adalah sebesar 0,83 %. Sedangkan Sumbangan Efektif masing-
masing variabel adalah 59,90 % untuk variabel konsep diri dan 0,50 % untuk variabel
adversity quotient.
2.2.2. JURNAL PEMBANDING
A. PENDAHULUAN
Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk
melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan.
Konsep diri dibedakan menjadi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
Konsep diri positif dapat disamakan dengan evaluasi diri yang positif seperti penghargaan
diri positif. Konsep diri negatif dapat disamakan dengan evaluasi diri yang negatif seperti
membenci diri, perasaan rendah diri dan tiadanya perasaan yang menghargai pribadi dan
penerimaan diri.
Konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Banyak siswa yang
mengalami kegagalan dalam pelajaran bukan disebabkan oleh tingkat intelektual yang
rendah atau kemampuan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya perasaan tidak mampu
untuk melakukan tugas. Ketika siswa memiliki konsep diri yang positif mereka akan
berani bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya, mandiri, meyakini bahwa
keberhasilan maupun kegagalan tergantung dari apa yang telah diusahakan, dan memiliki
cita-cita. Namun ketika siswa memiliki konsep diri yang negatif mereka akan takut akan
kegagalan, tidak berani mengambil resiko, motivasi belajar dan bekerja rendah, juga
kurang berani mengambil resiko terhadap tindakan yang dilakukan.
Pada penelitian terdahulu mayoritas peneliti mengangkat tema konsep diri
mempengaruhi prestasi belajar, namun sebelum mendapatkan prestasi dalam belajar
tersebut siswa akan melewati beberapa proses untuk mencapai hasil prestasi itu sendiri.
Ketika proses itu berhasil dijalani dengan baik maka akan menghasilkan prestasi belajar
yang baik, namun ketika proses tersebut tidak mampu untuk dilaksanakan dengan baik

4
maka hasilnya juga kurang memuaskan. Proses tersebut adalah regulasi diri siswa dalam
belajar.
Hipotesa dari penelitian pada jurnal adalah adanya hubungan antara konsep diri
dengan regulasi diri dalam belajar siswa SMA Hang Tuah Tarakan. Tujuan dari penelitian
pada jurnal yaitu untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan regulasi diri
dalam belajar pada siswa SMA Hang Tuah Tarakan.
B. METODE PENELITIAN
Populasi subjek dari penelitian pada jurnal adalah siswa SMA Hang Tuah Tarakan
pada kelas X - XI yang berjumlah 360 orang siswa dengan sampel sebanyak 178 orang
siswa. Menggunakan proportional sample untuk mengambil data dengan cara memilih
sampel dari setiap strata kelas secara seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dalam masing-masing strata kelas lainnya.
Terdapat dua varibel yang akan diteliti, yaitu variabel terikat (Y) berupa regulasi diri
dalam belajar dan variabel bebas (X) berupa konsep diri. Instrumen penelitian
menggunakan skala A Manual for the Use of the Motivated Strategies for Learning
Questionnaire (MSLQ) dan skala konsep diri yang disusun oleh peneliti dengan model
likert. Terdapat empat kategori jawaban pada skala, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Analisis data menggunakan program
analisa statistik bernama Statistic Package For Social Science 25 (SPSS).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Siswa SMA Hang Tuah yang memiliki konsep diri positif yaitu 92 atau 51.7% dan 86
atau 48.3% memiliki konsep diri negatif. Siswa yang memiliki tingkat regulasi diri dalam
belajar tinggi sebanyak 95 atau 53.4% siswa dan 83 atau 46.6% siswa memiliki regulasi
diri dalam belajar rendah.
Hasil analisis menunjukkan semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin
tinggi pula regulasi diri dalam belajar siswa. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri yang
dimiliki siswa maka semakin rendah pula regulasi diri dalam belajar yang dilakukan siswa.
Sehingga hasil hipotesis dari penelitian ini diterima, yaitu dengan terbuktinya hipotesa
penelitian bahwa kedua variabel berkorelasi dan konsep diri yang dimiliki siswa dapat
mempengaruhi regulasi diri dalam belajar siswa.
Seseorang yang memiliki konsep diri tinggi akan memandang positif terhadap
kemampuan yang ada pada dirinya, memiliki cita-cita, dan meyakini bahwa keberhasilan
tergantung dari usaha yang telah dilakukan. Maka dari itu siswa akan berusaha mengikuti

5
pembelajaran dengan baik dan teratur sehingga terbentuklah regulasi diri dalam belajar
siswa yang ditandai dengan kesadaran, keinginan, dan aktivitas penunjang belajarnya.
Konsep diri positif yang dimiliki siswa akan menunjang regulasi diri dalam belajar
siswa. Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan ada hubungan yang cukup
signifikan antara konsep diri dengan regulasi diri dalam belajar siswa, semakin positif
konsep diri yang dimiliki siswa maka semakin berpengaruh pula dengan cara siswa
meregulasi dirinya dalam belajar. Sehingga wajar jika konsep diri memberikan sumbangan
efektif pada regulasi diri dalam belajar sebesar 11%, yang berarti sebesar 89% lainnya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Seseorang yang memiliki kemampuan regulasi diri dalam belajar yang baik akan
mampu menonitor dirinya. Individu tersebut dapat mengidentifikasi dan menganalisa
kemampuan-kemampuan yang dimilikinya baik kelebihan maupun kekurangan dalam
memahami pelajaran. Setelah mampu memonitor, individu dengan regulasi diri dalam
belajar yang baik akan mampu melakukan perencanaan terhadap proses belajarnya.
Individu tersebut mampu memilih tujuan dan strategi belajar yang sesuai dengan
gambaran dirinya. Selanjutnya, individu tersebut akan melaksanakan rencana belajarnya
dan juga mampu mengevaluasi pelaksaan rencana tersebut.

6
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JURNAL

3.1. KELEBIHAN JURNAL


3.1.1. JURNAL UTAMA
Secara isi, jurnal tersebut dapat dikatakan padat dan jelas. Penulis banyak
mengambil referensi – referensi dari buku atau jurnal lain yang berkaitan guna memperkuat
dan memperjelas materi yang dijabarkan dalam jurnal tersebut. Latar belakang dan tujuan
serta manfaat juga dapat ditemukan dengan jelas didalam jurnal.
Secara penulisan dan tata letak setiap subjudulnya, jurnal ini dapat dikatakan baik.
Setiap sub judul pada jurnal ini disusun secara sistematis dan saling berkaitan. Penulisan
setiab sub judulnya juga dibuat tebal, dengan ukuran dan jenis huruf yang mudah untuk
dibaca sehingga memudahkan pembaca jika ingin mengetahui topik – topik bahasan apa yang
ditampilkan pada jurnal tersebut sebelum membacanya.
3.1.2. JURNAL PEMBANDING
Secara isi, jurnal tersebut dapat dikatakan padat dan jelas. Penulis banyak mengambil
referensi – referensi dari buku atau jurnal lain yang berkaitan guna memperkuat dan
memperjelas materi yang dijabarkan dalam jurnal tersebut. Jurnal juga memiliki dua tabel
yang menyajikan data hasil penelitian guna menyempurnakan isi jurnal.
Secara penulisan dan tata letak setiap subjudulnya, jurnal ini dapat dikatakan baik.
Setiap sub judul pada jurnal disusun secara sistematis dan saling berkaitan. Penulisan setiab
sub judulnya juga dibuat tebal dengan ukuran dan jenis huruf yang mudah untuk dibaca
sehingga memudahkan pembaca jika ingin mengetahui topik – topik bahasan apa yang
ditampilkan pada jurnal tersebut sebelum membacanya.
Dilihat dari tahun terbit, jurnal tersebut terbit di tahun 2019 tepatnya baru 2 tahun
yang lalu, sehingga dapat dikatakan jurnal tersebut termasuk jurnal baru. Dari daftar
refensinya juga banyak mengambil sumber dari buku atau jurnal lain yang sebagian besar
memiliki tahun terbit tidak jauh berbeda dengan jurnal tersebut, sehingga jurnal dapat
dikatakan muktahir.

3.2. KELEMAHAN JURNAL


3.2.1. JURNAL UTAMA
Jurnal utama dapat dikatakan kurang muktahir karena tahun terbitnya yang sudah
cukup lama. yaitu 2013 atau 8 tahun yang lalu. Selain itu, jurnal utama merupakan jurnal
dengan penelitian kuantitaif, tetapi didalam jurnal data penelitian hanya dituliskan dan tidak

7
disajikan dalam bentuk tabel atau mungkin diagram, sehingga data dari keseluruhan
penelitian kurang dapat dilihat
3.2.2. JURNAL PEMBANDING
Jurnal utama memiliki sistematika dan tataletak sub judul yang relatif baik dan jenis
huruf yang jelas serta ukuran tulisan pada jurnal relatif kecil dan sangat rapat. Dari segi
penyajian isi maupun tahun terbit jurnal pembanding dapat dikatakan baik. Sehingga menurut
penulis, jurnal pembanding tidak memiliki kelemahan berarti.

8
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk
melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep
diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Banyak siswa yang mengalami
kegagalan dalam pelajaran bukan disebabkan oleh tingkat intelektual yang rendah atau
kemampuan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk
melakukan tugas. Ketika siswa memiliki konsep diri yang positif mereka akan berani
bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya, mandiri, meyakini bahwa keberhasilan
maupun kegagalan tergantung dari apa yang telah diusahakan, dan memiliki cita-cita.
Berdasarkan kelebihannnya dapat dikatakan kedua jurnal tersebut sama baiknya, jurnal
tersebut sama – sama memiliki isi jurnal yang jelas dan padat, penulisan yang terperici dan
tidak terdapat kata yang salah atau berulang, isi penelitian yang ditampilkan juga jelas dan
relefan dengan keadaan sekarang. Dari segi kelemahan pembaca menilai kedua jurnal tidak
memiliki kelemahan yang berarti, hanya saja pada jurnal utama tahun terbitnya sudah
tebilang lama dan data hasil penelitian dirasa tidak ditampilkan secara menyeluruh dibanding
dengan jurnal pembanding.

4.2. SARAN
Berdasarkan kelemahan dan kelebihannya kedua jurnal tersebut dapat digunakan sebagai
referensi dalam pembelajaran matakuliah Perkembangan Peserta Didik khususnya pada
materi hubungan konsep diri dengan belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai