Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

Mata Kuliah : perkembangan peserta didik

Dosen Pengampu : -Mirza Irawan, S.Pd, M.Pd.,Kons

-Rini Juliana Sipahutar, M.Kom

DISUSUN OLEH :

Nama : Maya Widya Rizky pasaribu

Nim : 1223351050

Kelas : PPB/BK Reguler D

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas kemurahan yang telah diberikan
oleh-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Critical Journal Review Mata Kuliah
perkembangan peserta didik ini dengan baik. Penulis menyadari di dalam penyusunan Critical
journal Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, baik dari segi tulisan bahasa maupun dalam hal pembahasan.

Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas ketidaksempurnaan penyusunan Critical journal
Review ini dan juga memohon kritik dan saran untuk agar bisa lebih baik lagi. Harapan penulis
mudah-mudahan apa yang penulis susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri penulis sendiri,
dan pembaca.

Medan, September 2022

Maya Widya
Rizky pasaribu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR....................................................................................1


B. Tujuan Penulisan CJR................................................................................................1
C. Manfaat CJR ..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ISI JURNAL............................................................................2

2.1 Identitas Jurnal ..........................................................................................................2


2.2 Ringkasan Jurnal …………………………………………………………………..2

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................9


A. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal...................................................................................9

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….10

A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber bacaan kita
buku dalam mempelajari dan memahami lebih dalam materi dalam mata kuliah
perkembangan peserta didik sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut
agar kita mengetahui jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sebagai sumber
acuan dalam menyampaikan materi.

B. Tujuan Penulisan CJR

- Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan


membandingkan serta memberi kritik pada suatu jurnal.
- Membandingkan serta memberi kritik pada jurnal
- Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya mengetahui tentang
perkembangan kognitif
- Menambah ilmu pengetahuan

C. Manfaat CJR

- Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lainnya lebih mampu dalam
mengkritisi sebuah jurnal
- Untuk menambah pengetahuan pnulis dan pembaca tentang bagaimana
perkembangan kognitif itu
- Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkritik sebuah jurnal.
BAB II

PEMBAHASAN ISI JURNAL

2.1. Identitas Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya
dalam Kegiatan Belajar Mengajar

2. Edisi Terbit : 2018

3. Pengarang Artikel : Dian Andesta Bujuri

4. Volume : Volume IX, No. 1 2018

5. Nama Jurnal : Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi

2.1. Identitas Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT “JEAN PIAGET” DAN


IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

2. Edisi Terbit : Juli-Desember 2019

3. Pengarang Artikel : Imam Hanafi dan Eko Adi Sumitro

4. Volume : Volume 3, No. 2

5. Nama Jurnal :. ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

2.2. Ringkasan Jurnal Utama


Pengantar

Manusia merupakan makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan disetiap
waktunya, mulai dari masa pranatal hingga diakhir hayatnya. Pertumbuhan dan Perkembangan
manusia mencakup berbagai aspek yang dalam hal ini penulis membaginya menjadi dua yaitu
aspek fi sik dan non- fi sik. Perkembangan pada aspek fi sik manusia terdiri dari perkembangan
tinggi badan, berat badan, Motorik (otot dan syaraf) dan perkembangan Otak, sedangkan
perkembangan non-fisik manusia terdiri dari perkembangan kognitif, Sosio- emosional, dan
perkembangan bahasa.

Perkembangan fisik dan non-fisik manusia emiliki perbedaan disetiap individunya.


Perkembangan kogitif anak usia dasar tentu tidak bisa disamakan dengan kemampuan kognitif
anak remaja dan orang dewasa. Pada umumnya, kemampuan kognitif anak usia dasar masih
terbatas dalam hal-hal yang bersifat Konkret dan nyata, misalnya anak usia 6 atau 7 Tahun dapat
memahami gelas bisa pecah apabila dibenturkan dengan lantai, anak belum bisa menjawab
penyebab pecahnya gelas tersebut Secara ilmiah. Anak usia dasar memiliki keterbatasan berfi kir
terhadap hal yang bersifat abstrak, misalnya ketika anak usia 7-9 diberi pertanyaan tentang
mengapa bumi mengelilingi matahari. Anak akan mengalami kesulitan bahkan merasa
kebingungan untuk menjawab Pertanyaan yang demikian secara ilmiah dan ketika dipaksa, justru
anak akan merasa setres, karena kemampuan kognitifnya belum sampai Pada tahap berfi kir yang
rumit.

Pada proses penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madarasah Ibtidaiyah (MI),
pemahaman tentang perkembangan kognitif anak usia dasar sangat penting untuk Menjadi acuan
dalam rangka mendidik dan mengajar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) akan Maksimal apabila
materi ajar yang disampaikan dapat dipahami oleh anak. Hal tersebut dapat Terjadi ketika tingkat
kesukaran materi sesuai dengan taraf kemampuan berfi kir anak. Faktanya, Hasil dari suatu
penelitian membuktikan bahwa terdapat ketidaksesuiaian antara materi yang terdapat di buku
siswa (K13) dengan taraf Kemampuan berfi kir anak di SD/MI, sehingga tidak jarang di temukan
para guru melakukan pengembangan bahan ajar secara personal Dengan menyesuaikan
kemampuan kognitif Siswa. Apabila dalam KBM, materi yang disampaikan terlalu tinggi maka
konsekuensi logisnya, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maskimal. Akibatnya,
KBM hanya akan menjadi kegiatan yang sia-sia, anak tidak mendapatkan ilmu sesuai yang
diharapkan bahkan tidak jarang mengalami setres.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode peneletian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode Penelitian yang digunakan untuk meneliti Pada
kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai intrumen kunci. Berdasarkan objek
kajian, penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat litere atau kepustakaan (library research).
library research adalah suatu peneltian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
informasi dan berbagai macam data-data lainnya yang terdapat dalam kepustakaan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku, jurnal, paper, artikel, dan karya
ilmiah lainnya yang relevan dengan objek kajian pada penelitian ini. Pokok bahasan dalam
penelitian ini yaitu teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan kognitif anak usia dasar dan
implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dokumentasi. Selanjutnya, untuk mengolah dan menganalisis data, penulis menggunakan
metode content analysis yaitu sebuah analisis terhadap kandungan isi yang berfokus pada
interpretasi dari teori-teori kognitif anak usia dasar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan otak. Perkembangan Otak yaitu


perkembangan yang menyangkut Ukuran (volume) dan fungsi otak. Kecepatan Perkembangan
otak berpengaruh terhadap Perkembangan kognitif manusia. Pada usia 10 tahun berat otak sudah
mencapai 95% Dari otak orang dewasa, berbeda ketika bayi Baru dilahirkan yang beratnya hanya
25% Otak orang dewasa.5 Perkembangan otak akan mempengaruhi fungsi otak untuk berfikir,
Seperti mengetahui, memahami, menganalisis, mensintesis, beride, bernalar, berkreatifi tas dan
kognitif merupakan salah satu aspek terpenting untuk menjadi pedoman dalam proses
pendidikan. Ranah kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi
pada kemampuan berpikir yang dalam pendidikan dikenal dengan istilah Talksonomi Bloom
ranah kognitif.

Terdapat 6 level dalam Talksonomi Bloom ranah kognitif yaitu mengingat (remember),
memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), menilai/mengevaluasi
(evaluate), dan menciptakan (create).7 Keenam level ini merupakan hasil revisi yang dilakukan
oleh Anderson dan Kratwohl dari versi sebelumnya

Berikut ini dideskripsikan mengenai Kedua fase perkembangan kognitif anak dan implikasinya
terhadap kegiatan belajar mengajar.

Perkembangan kognitif anak usia tujuh Sampai sebelas tahun dan implikasinya Dalam
kegiatan belajar mengajar

Usia 7-11 tahun merupakan usia ketika anak Sudah memasuki masa sekolah. Sebagaimana
Menurut teori kognitif Piaget, pemikiran anakanak usia sekolah dasar disebut pemikiran
Operasional konkret (concrete operational).makna operasional konkret yang dimaksud oleh
Piaget yaitu kondisi dimana anak-anak sudah Dapat memfungsikan akalnya untuk berfi kir logis
terhadap sesuatu yang bersifat konkret atau nyata.

Berikut ini dideskripsikan terkait kemampuan kognitif anak menurut usia /kelas dan
implikasinya dalam kegiatan belajar menagajar :

Kemampuan kognitif anak usia tujuh tahun (kelas satu SD/MI)

Kemampuan kognitif anak pada usia ini Masih pada tahap pengetahuan dan pemahaman Yang
masih terbatas, meskipun anak sudah masuk ada fase operasional konkret. Dalam Konteks
pendidikan, mengacu pada teori taksonomi Bloom bahwa pada fase ini anak Memasuki jenjang
yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal jenjang C2 (memahami).

Kemampuan kognitif anak usia delapan tahun (kelas dua SD/MI)

Kemampuan kognitif pada fase ini lebih baik dari pada fase sebelumnya. Dalam konteks
pendidikan, anak sudah memasuki Jenjang C2 (memahami) dan masuk pada tahap C3
(menerapkan) yang semakin baik. Kata operasional (verb) pada fase ini seperti menerangkan,
menjelaskan, menguraikan, membedakan, mengubah, mendeteksi, menduga, mengelompokkan,
memberi contoh dan menghitung

Kemampuan kognitif anak usia sembilan Tahun (kelas tiga SD/MI)

Pada fase ini, kemampuan kognitif semakin meningkat. Anak sudah bisa memecahkan masalah
yang lebih rumit, karena anak sudah Cukup banyak memiliki pengetahuan, wawasan dan
pengalaman dari proses-proses sebelumnya. Pada fase ini, anak masuk pada ranah kognitif yang
lebih tinggi yaitu ranah menerapkan (C3).

Kemampuan kognitif anak usia sepuluh tahun (kelas empat SD/MI)

Pada fase ini anak memiliki daya kritis yang semakin baik, anak dapat menelaah suatu masalah
secara mendalam dengan berbagai dimensi. Kemampuan kogntif pada ranah C3 (menerapkan)
jauh lebih baik dibandingkan pada usia sebelumnya, anak tidak hanya dapat menghitung dan
mengubah melainkan sudah dapat membandingkan objek-objek yang ada.

Perkembangan kognitif anak usia Sebelas sampai dua belas tahun ke atas Dan
implikasinya dalam kegiatan belajar Mengajar.

Pada usia sebelumnya, anak bisa berfikir Logis dan sistematis yang mangacu terhadap Objek
empirik (nyata) yang dapat di tangkap Oleh indra. Berbeda dengan pada fase anak Yang berada
pada usia 11-12 tahun ke atas, anak Sudah dapat memikirkan sesuatu yang akan atau Mungkin
terjadi (hipotesis) dan sesuatu bersifat Abstrak. Fase ini disebut dengan fase operasional Forma.
Level kemampuan berfikir anak pada Usia ini juga tidak hanya bisa belajar dengan Metode
kooperatif maupun inkuiri, tetapi sudah Bisa diterapkan dengan model pembelajaran
Kontruktivisme. Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu filosofi yang didasari dari
suatu paradigma dimana proses pembentukan pengetahuan pada individu manusia tidak serta
merta hasil dari transfer ilmu saja, melainkan hasil dari kegiatan mental yang ditunjang oleh
proses pengalaman untuk membangun pemahaman secara individu Pada fase ini juga, anak
sudah memiliki kemampuan untuk membuat pertimbanganpertimbangan terhadap suatu kondisi
dan menentukan pilihan yang terbaik dengan dasar ilmiah. Anak sudah dapat membuat suatu
inovasi atau menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya.
Anak dapat membuat teks puisi, pidato, membuat karangan cerita, dan menciptakan suatu karya
seni

2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir (thinking),


memecahkan masalah (problem Solving), mengambil keputusan (decision making), kecerdasan
(intellegence), dan bakat (aptittude) (Dariyo, 2007:43). Jadi, perkembangan kognitif pada anak
menunjukkan adanya perkembangan dari cara anak berpikir. Kemampuan seorang anak untuk
mengaitkan ragam cara berfikir dalam rangka Penyelesaian suatu persoalan dapat dijadikan alat
ukur perkembangan Kognitif anak. Adapun upaya mengoptimalkan Perkembangan kognitif anak
sangat dipengaruhi oleh kematangan Fisiologisnya. Anak akan melakukan koordinasi gerakan
tangan, kaki maupun kepala dengan sadar, setelah syaraf-syaraf ataupun otot-otot bagian dari
organ tersebut sudah berkembang dengan maksimal. Artinya setiap kemampuan anak harus
diiringi dengan kematangan Fisiologis, sehingga perkembangan kognitif makin baik dan
koordinatif

Konsep Perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget

Setiap berinteraksi dengan Lingkungannya, kemampuan kognitif Seseorang tidak akan pernah
stabil, hal tersebut disebabkan oleh tuntutan untuk menghadapi serta memecahkan suatu
persoalan ketika berinteraksi.

a. Skema
Skema adalah konsep atau kerangka yang sudah ada di dalam Pikiran individu yang dipakai
untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi (Mutiah, 2010:43).

b. Adaptasi
Adaptasi merupakan proses bertambahnya pengalaman yang disebabkan oleh interaksi
sesorang dengan lingkungannya

c. Asimilasi
Secara harfiah, asimilasi berarti Memasukkan, artinya anak memasukkan informasi atau
Pengetahuan baru kedalam Pengetahuan yang sudah ada Sebelumnya (Suyadi, 2010:79). Suatu
pengetahuan baru yang dikenalkan kepada anak dan pengetahuan itu cocok dengan skema yang
telah dimilikinya, maka pengetahuan itu akan diadaptasi sehingga terbentuklah pengetahuan
baru.

d. Akomodasi
Akomodasi adalah bentuk Penyesuaian diri dengan keinginan hidupnya. Anak selalu berupaya
Untuk mengubah lingkungan di luar dirinya agar bisa sesuai dengan keinginannya. Anak sadar
bahwa keinginan diluar dirinya tidak akan terpenuhi sebelum anak berhasil merubah lingkungan
di luar dirinya sesuai dengan keinginannya

e. Keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah suatu proses menyeimbangkan antara keinginan
dan tuntutan di luar dirinya

f. Organisasi
Adapun yang dimaksud Organisasi di sini adalah Penggabungan beberapa ide tentang sesuatu
kedalam cara berpikir yang dapat diterima oleh akal. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan
menggabungkan asimilasi dan akomodasi. Misal, anak yang berusia 5-6 tahun telah mampu
mengendarai sepeda roda tiga dengan sangat baik.

Skema Proses Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Kematangan alat reproduksi ratarata tercapai pada umur anak sekitar 12-15 tahun, dimana anak
telah mencapai satu tahap perkembangan yang disebut dengan periode Perkembangan formal
operasional. Remaja mengalami banyak Perubahan saat mereka mengalami Peralihan dari masa
anak-anak menuju fase dewasa.

Implikasi Pemikiran Kognitif Jean Piaget dalam pembelajaran

a. Gunakan pendekatan
ontruktivis. Senada dengan pandangan konstruktivis, Piaget menekankan bahwa ketika anak-
anak aktif mencari solusi sendiri maka ia akan belajar lebih baik

b. Fasilitasi mereka untuk belajar.


Idealnya seorang guru agar lebih efektif didalam kelas maka guru harus merancang keadaan
yang membuat anak belajar dengan bertindak (learning by doing). Kondisi yang seperti akan
meningkatkan pemikiran anak

c. Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat pemikiran anak.


Anak punya banyak gagasan tentang dunia, yang mana ide mereka tentu berbeda dengan ide
orang dewasa.

d. Gunakan penilaian terus


Menerus. Pemikiran anak tidak dapat Diukur menggunakan tes standar. Pemikiran, pernyataan
lisan maupun tertulis mengenai nalar mereka dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
tingkat kemajuan mereka

e. Tingkatkan kemampuan intelektual anak.


Menurut Piaget, pembelajaran anak haruslah berjalan secara alamiah

f. Jadikan ruang kelas menjadi Ruang eksplorasi dan penemuan.


Ruang kelas hendaknya ditata dengan menarik, yang berbeda dengan tata ruang kelas pada
umumnya. Hal ini agar ruang kelas mampu menjadi laboratorium bagi anak dalam proses
pembelajaran

BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal

Materi yang dipaparkan dalam jurnal yang pertama tentang penelitian perkembangan
kognitif pada anak sangat membantu memahami penulis dan pembaca. Dan jurnal kedua
membantu untuk lebih memahami dan mengoptimalkan perkembangan kognitif pada
anak.

B. Kekurangan Jurnal

Materi yang disampaikan pada jurnal pertama memaparkan materi kognitif pada
Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan
Belajar Mengajar. Dalam jurnal ini menyampaikan gagasan bahwa perkembangan otak
adalah proses yang berkepanjangan, dengan perubahan yang terjadi selama bertahun-
tahun prasekolah dan berlanjut hingga masa kanak-kanak akhir, remaja,dan dewasa awal.
Khususnya, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa paling intensif dalam tiga
tahun pertama kehidupan, meletakkan dasar bagi perkembangan kognitif dan hasil
pendidikan selanjutnya. Sedangkan jurnal yang kedua lebih membahas tentang konsep
perkembangan pada anak seperti Skema, adaptasi, asimilasi, akomodasi, keseimbangan
dan organisasi.

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah menganalisis jurnal ini, maka pembaca dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik jurnal ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan serta
pengertian materi jurnal demi terwujudnya pemahaman terhadap perkembangan kognitif
serta karya tulis yang berkualitas sejalan dengan tujuan pendidikan nasional bangsa
Indonesia. Selain itu Jurnal ini cukup bagus dan untuk digunakan sebagai bahan referensi
dalam memahami materi Perkembangan Kognitif. Dan tentu saja Jurnal ini sangat
membantu dalam menyelesaikan tugas materi yang diberikan oleh Dosen Pengampu.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam critical jurnal report ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. penulis banyak berharap para pembaca yang sudi memberi kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA
Adinuto, R., S., Knoers, A.M.P. & Monks, F.J., Psiklogi Perkembangan, (Yogyakarta :
Gajah Mada University Press, 2014)Adnyana, P., G., Keterampilan Berfi kir Kritis Dan
Pemahaman Konsep Anak Pada Model Siklus Belajar Hipotesa Deduktif, (Jurnal
pendidikan dan Pengajaran, Jilid 45, No 3, 2012)Anwar, C. (2017). Teori-teori P e n d I d I
k a n Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.Arikunto, S., Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2013)Barlia, L., Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Sains Di SD : Tinjauan Epistemologi, Ontologi dan Keraguan dalam
Praksisnya, (Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXX, No. 3, 2011)Calting, J., & Ling, J,
Psikologi Kognitif. (Noermalasari Fajar Widuri, Penerjemah), (Jakarta : Penerbit
Erlangga, 2012)Chamidah, N., A., Deteksi Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak, (Jurnal Pendidikan Khusus, Vol. 5 No. 2, 2009)Crain W., Teori Perkembangan :
Konsep dan Aplikasi, terj. Yudi Santoso (Cet. Ke-2), (Yogyakarta : Pustaka Belajar,
2014)Desmita, Psikologi Perkembangan, Cet. Ke-9, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2015)Ekayanti, D., et al., Analsis Materi Pokok SD/MI, (Makasar : Pena Indis,
2017)Feldman, D., R., Old, S.,W., S. & Papalia, E., D., Human Dovelopment (Psikologi
Perkembagan) : Bagian I s/d IV (A. K. Anwar, Penerjemah), (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2008)Feldman, Old & Papalia, Human Development (Briyan Marswendy,
Penerjemah, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009)Fudyantara, K., Psikilogi Perkembangan,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001)

Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Refika Aditama.
Bandung. Mutiah, D. 2010 Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Prenada Media Group.
Jakarta. Hasan, P.B.A. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas, Jilid 1, Terjemahan.
Mila Rachmawati Dan Anna Kuswanti. Erlangga. Jakarta. Suyadi. 2010. Psikologi Belajar
PAUD. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai