DISUSUN OLEH :
Nim : 1223351050
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas kemurahan yang telah diberikan
oleh-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Critical Journal Review Mata Kuliah
perkembangan peserta didik ini dengan baik. Penulis menyadari di dalam penyusunan Critical
journal Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, baik dari segi tulisan bahasa maupun dalam hal pembahasan.
Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas ketidaksempurnaan penyusunan Critical journal
Review ini dan juga memohon kritik dan saran untuk agar bisa lebih baik lagi. Harapan penulis
mudah-mudahan apa yang penulis susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri penulis sendiri,
dan pembaca.
Maya Widya
Rizky pasaribu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber bacaan kita
buku dalam mempelajari dan memahami lebih dalam materi dalam mata kuliah
perkembangan peserta didik sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut
agar kita mengetahui jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sebagai sumber
acuan dalam menyampaikan materi.
C. Manfaat CJR
- Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lainnya lebih mampu dalam
mengkritisi sebuah jurnal
- Untuk menambah pengetahuan pnulis dan pembaca tentang bagaimana
perkembangan kognitif itu
- Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkritik sebuah jurnal.
BAB II
1. Judul Artikel : Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya
dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Manusia merupakan makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan disetiap
waktunya, mulai dari masa pranatal hingga diakhir hayatnya. Pertumbuhan dan Perkembangan
manusia mencakup berbagai aspek yang dalam hal ini penulis membaginya menjadi dua yaitu
aspek fi sik dan non- fi sik. Perkembangan pada aspek fi sik manusia terdiri dari perkembangan
tinggi badan, berat badan, Motorik (otot dan syaraf) dan perkembangan Otak, sedangkan
perkembangan non-fisik manusia terdiri dari perkembangan kognitif, Sosio- emosional, dan
perkembangan bahasa.
Pada proses penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madarasah Ibtidaiyah (MI),
pemahaman tentang perkembangan kognitif anak usia dasar sangat penting untuk Menjadi acuan
dalam rangka mendidik dan mengajar. Kegiatan belajar mengajar (KBM) akan Maksimal apabila
materi ajar yang disampaikan dapat dipahami oleh anak. Hal tersebut dapat Terjadi ketika tingkat
kesukaran materi sesuai dengan taraf kemampuan berfi kir anak. Faktanya, Hasil dari suatu
penelitian membuktikan bahwa terdapat ketidaksesuiaian antara materi yang terdapat di buku
siswa (K13) dengan taraf Kemampuan berfi kir anak di SD/MI, sehingga tidak jarang di temukan
para guru melakukan pengembangan bahan ajar secara personal Dengan menyesuaikan
kemampuan kognitif Siswa. Apabila dalam KBM, materi yang disampaikan terlalu tinggi maka
konsekuensi logisnya, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maskimal. Akibatnya,
KBM hanya akan menjadi kegiatan yang sia-sia, anak tidak mendapatkan ilmu sesuai yang
diharapkan bahkan tidak jarang mengalami setres.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode peneletian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode Penelitian yang digunakan untuk meneliti Pada
kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai intrumen kunci. Berdasarkan objek
kajian, penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat litere atau kepustakaan (library research).
library research adalah suatu peneltian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
informasi dan berbagai macam data-data lainnya yang terdapat dalam kepustakaan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku, jurnal, paper, artikel, dan karya
ilmiah lainnya yang relevan dengan objek kajian pada penelitian ini. Pokok bahasan dalam
penelitian ini yaitu teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan kognitif anak usia dasar dan
implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dokumentasi. Selanjutnya, untuk mengolah dan menganalisis data, penulis menggunakan
metode content analysis yaitu sebuah analisis terhadap kandungan isi yang berfokus pada
interpretasi dari teori-teori kognitif anak usia dasar.
Terdapat 6 level dalam Talksonomi Bloom ranah kognitif yaitu mengingat (remember),
memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), menilai/mengevaluasi
(evaluate), dan menciptakan (create).7 Keenam level ini merupakan hasil revisi yang dilakukan
oleh Anderson dan Kratwohl dari versi sebelumnya
Berikut ini dideskripsikan mengenai Kedua fase perkembangan kognitif anak dan implikasinya
terhadap kegiatan belajar mengajar.
Perkembangan kognitif anak usia tujuh Sampai sebelas tahun dan implikasinya Dalam
kegiatan belajar mengajar
Usia 7-11 tahun merupakan usia ketika anak Sudah memasuki masa sekolah. Sebagaimana
Menurut teori kognitif Piaget, pemikiran anakanak usia sekolah dasar disebut pemikiran
Operasional konkret (concrete operational).makna operasional konkret yang dimaksud oleh
Piaget yaitu kondisi dimana anak-anak sudah Dapat memfungsikan akalnya untuk berfi kir logis
terhadap sesuatu yang bersifat konkret atau nyata.
Berikut ini dideskripsikan terkait kemampuan kognitif anak menurut usia /kelas dan
implikasinya dalam kegiatan belajar menagajar :
Kemampuan kognitif anak pada usia ini Masih pada tahap pengetahuan dan pemahaman Yang
masih terbatas, meskipun anak sudah masuk ada fase operasional konkret. Dalam Konteks
pendidikan, mengacu pada teori taksonomi Bloom bahwa pada fase ini anak Memasuki jenjang
yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal jenjang C2 (memahami).
Kemampuan kognitif pada fase ini lebih baik dari pada fase sebelumnya. Dalam konteks
pendidikan, anak sudah memasuki Jenjang C2 (memahami) dan masuk pada tahap C3
(menerapkan) yang semakin baik. Kata operasional (verb) pada fase ini seperti menerangkan,
menjelaskan, menguraikan, membedakan, mengubah, mendeteksi, menduga, mengelompokkan,
memberi contoh dan menghitung
Pada fase ini, kemampuan kognitif semakin meningkat. Anak sudah bisa memecahkan masalah
yang lebih rumit, karena anak sudah Cukup banyak memiliki pengetahuan, wawasan dan
pengalaman dari proses-proses sebelumnya. Pada fase ini, anak masuk pada ranah kognitif yang
lebih tinggi yaitu ranah menerapkan (C3).
Pada fase ini anak memiliki daya kritis yang semakin baik, anak dapat menelaah suatu masalah
secara mendalam dengan berbagai dimensi. Kemampuan kogntif pada ranah C3 (menerapkan)
jauh lebih baik dibandingkan pada usia sebelumnya, anak tidak hanya dapat menghitung dan
mengubah melainkan sudah dapat membandingkan objek-objek yang ada.
Perkembangan kognitif anak usia Sebelas sampai dua belas tahun ke atas Dan
implikasinya dalam kegiatan belajar Mengajar.
Pada usia sebelumnya, anak bisa berfikir Logis dan sistematis yang mangacu terhadap Objek
empirik (nyata) yang dapat di tangkap Oleh indra. Berbeda dengan pada fase anak Yang berada
pada usia 11-12 tahun ke atas, anak Sudah dapat memikirkan sesuatu yang akan atau Mungkin
terjadi (hipotesis) dan sesuatu bersifat Abstrak. Fase ini disebut dengan fase operasional Forma.
Level kemampuan berfikir anak pada Usia ini juga tidak hanya bisa belajar dengan Metode
kooperatif maupun inkuiri, tetapi sudah Bisa diterapkan dengan model pembelajaran
Kontruktivisme. Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu filosofi yang didasari dari
suatu paradigma dimana proses pembentukan pengetahuan pada individu manusia tidak serta
merta hasil dari transfer ilmu saja, melainkan hasil dari kegiatan mental yang ditunjang oleh
proses pengalaman untuk membangun pemahaman secara individu Pada fase ini juga, anak
sudah memiliki kemampuan untuk membuat pertimbanganpertimbangan terhadap suatu kondisi
dan menentukan pilihan yang terbaik dengan dasar ilmiah. Anak sudah dapat membuat suatu
inovasi atau menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya.
Anak dapat membuat teks puisi, pidato, membuat karangan cerita, dan menciptakan suatu karya
seni
Perkembangan Kognitif
Setiap berinteraksi dengan Lingkungannya, kemampuan kognitif Seseorang tidak akan pernah
stabil, hal tersebut disebabkan oleh tuntutan untuk menghadapi serta memecahkan suatu
persoalan ketika berinteraksi.
a. Skema
Skema adalah konsep atau kerangka yang sudah ada di dalam Pikiran individu yang dipakai
untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi (Mutiah, 2010:43).
b. Adaptasi
Adaptasi merupakan proses bertambahnya pengalaman yang disebabkan oleh interaksi
sesorang dengan lingkungannya
c. Asimilasi
Secara harfiah, asimilasi berarti Memasukkan, artinya anak memasukkan informasi atau
Pengetahuan baru kedalam Pengetahuan yang sudah ada Sebelumnya (Suyadi, 2010:79). Suatu
pengetahuan baru yang dikenalkan kepada anak dan pengetahuan itu cocok dengan skema yang
telah dimilikinya, maka pengetahuan itu akan diadaptasi sehingga terbentuklah pengetahuan
baru.
d. Akomodasi
Akomodasi adalah bentuk Penyesuaian diri dengan keinginan hidupnya. Anak selalu berupaya
Untuk mengubah lingkungan di luar dirinya agar bisa sesuai dengan keinginannya. Anak sadar
bahwa keinginan diluar dirinya tidak akan terpenuhi sebelum anak berhasil merubah lingkungan
di luar dirinya sesuai dengan keinginannya
e. Keseimbangan
Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah suatu proses menyeimbangkan antara keinginan
dan tuntutan di luar dirinya
f. Organisasi
Adapun yang dimaksud Organisasi di sini adalah Penggabungan beberapa ide tentang sesuatu
kedalam cara berpikir yang dapat diterima oleh akal. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan
menggabungkan asimilasi dan akomodasi. Misal, anak yang berusia 5-6 tahun telah mampu
mengendarai sepeda roda tiga dengan sangat baik.
Kematangan alat reproduksi ratarata tercapai pada umur anak sekitar 12-15 tahun, dimana anak
telah mencapai satu tahap perkembangan yang disebut dengan periode Perkembangan formal
operasional. Remaja mengalami banyak Perubahan saat mereka mengalami Peralihan dari masa
anak-anak menuju fase dewasa.
a. Gunakan pendekatan
ontruktivis. Senada dengan pandangan konstruktivis, Piaget menekankan bahwa ketika anak-
anak aktif mencari solusi sendiri maka ia akan belajar lebih baik
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Jurnal
Materi yang dipaparkan dalam jurnal yang pertama tentang penelitian perkembangan
kognitif pada anak sangat membantu memahami penulis dan pembaca. Dan jurnal kedua
membantu untuk lebih memahami dan mengoptimalkan perkembangan kognitif pada
anak.
B. Kekurangan Jurnal
Materi yang disampaikan pada jurnal pertama memaparkan materi kognitif pada
Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan
Belajar Mengajar. Dalam jurnal ini menyampaikan gagasan bahwa perkembangan otak
adalah proses yang berkepanjangan, dengan perubahan yang terjadi selama bertahun-
tahun prasekolah dan berlanjut hingga masa kanak-kanak akhir, remaja,dan dewasa awal.
Khususnya, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa paling intensif dalam tiga
tahun pertama kehidupan, meletakkan dasar bagi perkembangan kognitif dan hasil
pendidikan selanjutnya. Sedangkan jurnal yang kedua lebih membahas tentang konsep
perkembangan pada anak seperti Skema, adaptasi, asimilasi, akomodasi, keseimbangan
dan organisasi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis jurnal ini, maka pembaca dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik jurnal ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan serta
pengertian materi jurnal demi terwujudnya pemahaman terhadap perkembangan kognitif
serta karya tulis yang berkualitas sejalan dengan tujuan pendidikan nasional bangsa
Indonesia. Selain itu Jurnal ini cukup bagus dan untuk digunakan sebagai bahan referensi
dalam memahami materi Perkembangan Kognitif. Dan tentu saja Jurnal ini sangat
membantu dalam menyelesaikan tugas materi yang diberikan oleh Dosen Pengampu.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam critical jurnal report ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. penulis banyak berharap para pembaca yang sudi memberi kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Adinuto, R., S., Knoers, A.M.P. & Monks, F.J., Psiklogi Perkembangan, (Yogyakarta :
Gajah Mada University Press, 2014)Adnyana, P., G., Keterampilan Berfi kir Kritis Dan
Pemahaman Konsep Anak Pada Model Siklus Belajar Hipotesa Deduktif, (Jurnal
pendidikan dan Pengajaran, Jilid 45, No 3, 2012)Anwar, C. (2017). Teori-teori P e n d I d I
k a n Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.Arikunto, S., Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2013)Barlia, L., Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Sains Di SD : Tinjauan Epistemologi, Ontologi dan Keraguan dalam
Praksisnya, (Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXX, No. 3, 2011)Calting, J., & Ling, J,
Psikologi Kognitif. (Noermalasari Fajar Widuri, Penerjemah), (Jakarta : Penerbit
Erlangga, 2012)Chamidah, N., A., Deteksi Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak, (Jurnal Pendidikan Khusus, Vol. 5 No. 2, 2009)Crain W., Teori Perkembangan :
Konsep dan Aplikasi, terj. Yudi Santoso (Cet. Ke-2), (Yogyakarta : Pustaka Belajar,
2014)Desmita, Psikologi Perkembangan, Cet. Ke-9, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2015)Ekayanti, D., et al., Analsis Materi Pokok SD/MI, (Makasar : Pena Indis,
2017)Feldman, D., R., Old, S.,W., S. & Papalia, E., D., Human Dovelopment (Psikologi
Perkembagan) : Bagian I s/d IV (A. K. Anwar, Penerjemah), (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2008)Feldman, Old & Papalia, Human Development (Briyan Marswendy,
Penerjemah, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009)Fudyantara, K., Psikilogi Perkembangan,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001)
Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Refika Aditama.
Bandung. Mutiah, D. 2010 Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Prenada Media Group.
Jakarta. Hasan, P.B.A. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas, Jilid 1, Terjemahan.
Mila Rachmawati Dan Anna Kuswanti. Erlangga. Jakarta. Suyadi. 2010. Psikologi Belajar
PAUD. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta.