Anda di halaman 1dari 15

Kritik terhadap Teori perkembangan Kognitif piaget pada

tahap Anak usia sekolah dasar.

(Ridho Agung Juwantara 2019)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Asih Menanti,M.S, S.Psi.

Disusun:
Taufik Panjaitan(2231111031)
Dhea Amalia( 2231111049)
Mieke Angelika Siburian(2231111030)
Miranda Gultom(2231111051)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat dan rahmatnya sehingga tugas Critical Journal Review ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Asih
Menanti,M.S, S.Psi. selaku dosen pengampu pada mata kuliah keterampilan bahasa reseptif
yang telah setia membimbing penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Tugas Critical Journal Review ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah keterampilan bahasa reseptif. Tugas CJR ini adalah tugas secara individu yang di
mana kita mengkaji dua buah jurnal untuk meringkas isi dan yang paling utama adalah
memahami isi dari jurnal serta menganalisis kelebihan dan kelemahan dari dua buah jurnal
tersebut.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas CJR ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan hingga tata bahasanya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membantu dalam penyempurnaan tugas saya ini, penulis berharap bahwa tugas
CJR ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis tetapi bagi semua yang membaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Akhir kata, saya ucapkan Terima Kasih

Hormat Kami,

Tim Penulis.

2
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan
CJR.................................................................................................................................4

C. Manfaat
CJR....................................................................................................................................................4

D. Identitas Jurnal............................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................................................6

CRITICAL JOURNAL REVIEW.....................................................................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................................................
14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................15
ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.


Critical Journal Review atau yang biasa kita sebut dengan CJR adalah suatu kegiatan
mengulas dengan tujuan untuk memahami dan mengetahui isi yang disajikan dari sebuah
jurnal. Dengan CJR kita dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan
mengevaluasi pembahasan dari sebuah masalah yang dipaparkan oleh jurnal yang kita
bahas. Dengan CJR ini kita dapat melatih cara berpikir kita agar lebih kritis, dan juga kita
dapat menilai kelebihan dan kelemahan dari sebuah jurnal dengan kelemahan jurnal, kita
dapat memberikan kritik dan saran yang dapat membantu penulis dalam
menyempurnakan hasil tulisannya. Semoga hasil CJR saya ini tidak hanya bermanfaat bagi
penulis tetapi juga bermanfaat bagi pembaca seluruhnya.

B. Tujuan Penulisan CJR.


Critical Journal Review atau mengkritik jurnal adalah kegiatan yang memberikan
banyak manfaat salah satunya adalah menambah wawasan pembaca dalam berpikir kritis
dan mengetahui kelebihan dan kelemahan sebuah jurnal, selain dari itu penulisan CJR ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Keterampilan Bahasa
Reseptif.

C. Manfaat CJR.
Suatu kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki manfaat, adapun manfaat yang di
dapatkan dari penulisan CJR ini yaitu,
1. Membantu pembaca dalam memahami sebuah jurnal yang telah di ringkas dalam CJR
sehingga Pembaca mudah memahami
2. Mengetahui latar belakang mengapa sebuah jurnal tersebut di susun oleh penulis.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sebuah jurnal.
4. Dapat berkontribusi dalam penyempurnaan sebuah penulisan jurnal orang lain dengan
cara memberikan kritik dan saran yang membangun.
5. Menambah ilmu dan wawasan dari sebuah jurnal yang telah di baca.

4
C. Identitas Jurnal.
JURNAL UTAMA.
1.Judul : Kritik terhadap Teori perkembangan Kognitif piaget pada tahap
Anak usia sekolah dasar.

2. Pengarang : Erita Rahmatiar.


3. Penerbit : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
4. Tahun Terbit : 2022
5. ISSN : 2580-3735.
6. Jumlah Hal : 9 Hal

JURNAL PEMBANDING.
1. Judul : Analisis perkembangan Teori kognitif piaget pada tahap anak usia
Operasionalkonkret 7-12 tahun dalam pembelajaran matematika.

2. Pengarang : Ridho Agung Juwantara.


3. Penerbit : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
4. Tahun Terbit : 2019
5. ISSN : 2088-9801
6. Jumlah Hal : 8 Hal
BAB II
LAMPIRAN JURNAL
CRITICAL JOURNAL REVIEW

NO. ASPEK PENILAIAN ISI


1 Judul
1. Kritik terhadap Teori perkembangan Kognitif
piaget pada tahapAnak usia sekolah dasar.
2. Analisis perkembangan Teori kognitif piaget
pada tahap anak usia Operasionalkonkret 7-12
tahun dalam pembelajaran matematika

2 Jurnal
1. Jurnal basicedu
2. Jurnal ilmiah pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah
3 Download 1. https://jbasic.org/index.php/basicedu
2. https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/adzka

4 Volume dan Halaman 1. Volume 9 halaman 1


2. Volume 9 halaman 27-34

5 Tahun 1. 2022
2. 2019

6 Penulis 1. Erita rahmatiar dan maemunah


2. Ridho Agung Juwantara

6
7 Reviewer 1. Taufik Panjaitan
2. Dhea Amalia
3. Mieke angelica Siburian
4. Miranda Maria Gultom

8 Tanggal Rabu, 25 Oktober 2023

9 Abstrack Penelitian
-Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perkembangan intelektual pada anak yang tentunya
akan berbeda pada setiap anaknya dan tidak bisa untuk
menyama-ratakan pada semua anak, karena setiap
anak tentunya mempunyai tingkatan kognitif atau
kemampuan intelektual yang berbeda juga. Hal
tersebut dikarenakan berbagai faktor yang
mempengaruhi perbedaan tingkatan intelektual pada
anak.
Dan pada usia anak sekolah dasar yaitu anak pada
rentang usia 6-12 tahun telah berada di fase tahapan
berpikir konkret dan abstrak. Sehingga melalui
penelitian ini dapat dijadikan kritikan terhadap teori
perkembangan kognitif Piaget yakni setiap anak
mempunyai proses perkembangan yang tidak sama
dan pada usia anak sekolah dasar tidak sekedar pada
tahap operasioanl konkret tetapi juga mampu untuk
berpikir pada tahap operasional formal.
Tujuan penelitian berguna untuk mengkritik teori
perkembangan kognitif Piaget pada anak usia sekolah
dasar. Teknik analisisnya menggunakan Teknik
reduksi, kemudian penyajian data, dan dilakukan
penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini juga
menempuh tiga fase
atau tahapan yang dilakukan, yaitu diantaranya yang
pertama adalah menemui pihak sekolah dan meminta
perizinan, dalam hal ini peneliti menemui Kepala
Sekolah SD N 1 Nirwana, lalu kemudian dilakukan
pengkajian terhadap beberapa teori yang mempunyai
kaitan dengan teori perkembangan kognitif piaget, dan
mengumpulkan lalu mencatat. Hal tersebut yang
peneliti lakukan berdasarkan tahapan menurut (Sofyan
et al., 2020). Penelitian ini menggunakan isntrumen
operasional konkret dan operasional formal yang
peneliti jadikan acuan sebagai indikator dalam menilai
kemampuan konkret dan abstrak pada anak usia
sekolah dasar.
-Subjek Penelitian Siswa sekolah Dasar

-Assesment Data
-Kata kunci Perkembangan kognitif, siswa, individual

10 Pendahuluan
-Latar Belakang dan Teori Dalam bidang pendidikan, mengenal teori
perkembangan merupakan hal penting yang harus
diketahui. Memiliki pengetahuan tentang
perkembangan sangatlah penting, terutama
perkembangan pada anak. Pengetahuan tersebut pada
anak sangat penting bukan hanya untuk diketahui
tetapi juga harus dipahami. Karena akan menjadi
pedoman dalam menganalisis karakter anak serta
kebutuhannya, sekalipun anak pada fase usia dasar.
Aspek pada perkembangan yang perlu dikuasai ialah
perkembangan pada anak usia dasar yaitu aspek
pengetahuan atau kognisi. Kognitif atau disebut juga
dengan intelektual adalah salah satu aspek dalam
perkembangan kaitannya dengan keamampuan
intelektual yang dimiliki oleh setiap individu, yaitu
potensi intelektual pada kemampuan untuk berpikir
dan menyelesaikan pemecahan suatu masalah (Latifa,
2017). Dengan demikian berarti pada kognitif setiap
individu memiliki perkembangan yang perlu utuk
diketahui karena pada setiap tahapan pada
perkembangan akan memiliki karakter tertentu.
Sehingga munculah sebuah teori tentang
perkembangan kognitif yang memebahasa mengenai
tahapan perkembangan kognitif pada manusia yang
dimualai dari bayi hingga dewasa. Teori Piaget
tentang perkembangan kognitif merupakan suatu
hipotesis yang menjelaskan bagaimana anak-anak
menyesuaikan dan menguraikan kejadian yang terjadi
di sekitar mereka.
Piaget juga mengklasifikasi sistem dan siklus
peningkatan intelektual manusia dari tahap awal,
pemikiran manusia remaja hingga dewasa. Pada
dasarnya tujuan teori kognitif mengenai
perkembangan intelektual oleh Piaget adalah guna
memaparkan berbagai hal yang dapat mempengaruhi
kemampuan berpikir dapat berkembang
(Khiyarusoleh, 2016).Teori perkembangan kognitif
Piaget merupakan teori yang telah banyak digunakan
oleh para ahli,

8
namun teori pada tahapan perkembangan kognitif
yang dikemukakan oleh Piaget tidak sesuai dengan
apa yang disampaikan dan banyak menuai kritikan.
Yaitu satu hal yang perlu diketahui bahwa pada teori
yang ada
pada proses penerapan yang dilakukan oleh para
pendidik dalam pembelajaran, tidak semuanya prinsip
tersebut dapat berlaku bagi setiap peserta didik.
Sehingga terdapat beberapa yang tidak sesuai dan
teori
kognitif Piaget jadi mendapatkan kritikan. Dari
kritikan tersebut, beberapa mempertanyakan tentang
estimasi terhadap level perkembangan kompetensi
anak yang berbeda-beda dan tentang tahapan-tahapan
perkembangan serta latihan anak pada penalaran pada
level yang lebih tinggi.

11 Metode Penelitian
-Langkah Penelitian Langkah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode kualitatif, dengan memilih
pendekatan deskriptif kualitatif sebagai jenis
pendekatannya. Penelitian kualitatif lebih
menekankan kepada seberapa dalam informasi
sehingga sampai pada tingkat makna yakni data yang
sebenarnya dan pasti. Subjek pada penelitian ini ialah
peserta didik usia sekolah dasar dengan rentang usia
dari 6 hingga 12 tahun, yaitu peserta didik yang
berada pada tingkatan kelas rendah dan tingkatan
kelas tinggi. Dengan beberapa yang menjadi sampel,
yakni pada kelas, 1 berjumlah 10 anak yang menjadi
sampel, kelas 2 berjumlah 13 dan 1 yang menjadi
sampel untuk kelas rendah, kemudian kelas 5 dengan
jumlah 20 dan untuk kelas 6 dengan jumlah 22 anak
sebagai sampel dari kelas tinggi.

Tujuan penelitian berguna untuk mengkritik teori


perkembangan kognitif Piaget pada anak usia sekolah
dasar. Teknik analisisnya menggunakan Teknik
reduksi, kemudian penyajian data, dan dilakukan
penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini juga
menempuh tiga fase atau tahapan yang dilakukan,
yaitu diantaranya yang pertama adalah menemui pihak
sekolah dan meminta perizinan, dalam hal ini peneliti
menemui Kepala Sekolah SD N 1 Nirwana, lalu
kemudian dilakukan pengkajian terhadap beberapa
teori yang mempunyai kaitan dengan teori
perkembangan kognitif piaget, dan mengumpulkan
lalu mencatat. Hal tersebut yang peneliti lakukan
berdasarkan tahapan menurut (Sofyan et al., 2020).
Penelitian ini menggunakan isntrumen operasional
konkret dan operasional formal yang peneliti jadikan
acuan sebagai indikator dalam menilai kemampuan
konkret dan abstrak pada anak usia sekolah dasar

-Hasil Penelitian Pada penelitian disajikan sesuai hasil wawancara


yang telah dilakukan pada siswa siswa di SD N 1
Nirwana, yakni pada siswa kelas 6, kelas 5, kelas 2
dan kelas 1. Berdasarkan metode yang dilakuakn oleh
peneliti dalam mengumpulkan data ialah dengan cara
dilakukan wawancara dan observasi serta dilakukan
pembuktian pada hasil wawancara dengan
memberikan satu soal atau pertanyaan yang
membutuhkan
pemikiran abstrak oleh siswa pada tingkat kelas tinggi,
dan satu simulasi yang akan dilakukan oleh siswa
pada tingkat kelas rendah. Berdasarkan hasil
wawancara pada siswa kelas 6 terkait dengan materi
matematika pada kelas IV yaitu operasi bilangan bulat.
Sebagian siswa menjawab ingat dan sebagian lagi
hanya diam. Lalu peneliti mencoba mengingatkan
kembali pada siswa tentang operasi bilangan siswa
dan kemudian semua siswa menjawab ingat. Setelah
itu dicoba memberikan 1 soal untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam bernalar dan berpikir abstrak
pada soal cerita yang diberikan pada soal materi
operasi hitung bilangan bulat.

Adapun hasil temuan pada siswa kelas rendah


yaitu pada siswa kelas 1, peneliti menanyakan tentang
bilangan cacah, yaitu bilangan yang dimulai dari
angka 1. Semua siswa yang ada di kelas dapat
menyebutkan
angka 1 samapi 10 dengan lancar. Selanjutnya
menanyakan terkait urutan bilangan dari yang terkecil
hingga yang terbesar. Peneliti menanyakan pada siswa
dengan membandingkan satu angka dengan angka
yang lain dan siswa pun mampu menjawab dengan
benar bilangan mana yang lebih besar. Siswa kelas 1
mampu
menjawab dengan kompak bahwa urutan bilangan dari

10
yang terkecil dimulai dari 1, 2, 3 dan seterusnya. Lalu
peneliti tanyakan kebalikannya yaitu urutan bilangan
dari yang terbesar hingga yang terkecil. Beberapa
siswa
masih bingung dan tidak paham, lalu setelah
dijelaskan dan ditanya kembali semua siswa mampu
mengurutkan bilangan dari yang terbesar hingga
terkecil. Kemudian peneliti meminta siswa untuk
menuliskannya. Namun ketika diminta untuk
menuliskan siswa tidak paham dan terus bertanya
sehingga peneliti memberikan penjelasan pada siswa
satu persatu dan siswa mampu menuliskan dengan
benar. Hasil observasi pada kelas 2 terdapat 1 siswa
yang menjadi sampel pada pengamatan percobaan
mengurutkan objek benda dari yang terpendek hingga
yang terpanjang. Siswa kelas 2 tidak mengalami
kesulitan dan mampu melakukan dengan cepat dan
benar. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa pada
anak usia 7-8 tahun pada kelas 2 sudah mampu
berpikir sistematis dan pada faktanya bahwa siswa
kelas 1 dan 2 berada pada tahap operasioanl konkret
dengan bukti memiliki karakeristik kemampuan
pengurutan (seriation) yang seharusnya dikuasai oleh
anak usia 9-10 tahun (Marinda, 2020). Sehingga anak
yang dilatih untuk berpikir pada level usia yang lebih
tinggi juga dapat memunculkan kemampuan kognitif
yang lebih cepat dari usia yang seharusnya dikuasai.

Dari pernyataan tersebut juga dapat menguatkan


pernyataan kritikan terhadap teori kognitif Piaget.
Meskipun benar bahwa anak kelas 1 dan 2 masih
berada pada fase operasional konkret yakni telah
mampu berpikir dengan logika dan mampu mengenal
kejadian yang konkret dan mengelompokkan berbagai
jenis benda di sekitarnya menjadi bentuk atau space
lain, namun secara fakta anak telah mampu untuk
dilatih berpikir pada tingkat level yang lebih tinggi
dari pada usia yang seharusnya. Sehingga berdasarkan
hasil penelitian mengungkapkan bahwa tiap tingkat
usia atau rentang usia pada anak memiliki tingkat
intelektual berbeda-beda, yaitu semakin tinggi
tingkatan rentang usia atau tingkat kelas, maka
kemampuan anak semakin meningkat juga, namun
tidak menutup kemungkinan kemampuan kognitif
anak usia yang lebih rendah justru memiliki tingkat
kognitif yang lebih tinggi.
-Diskusi Penelitian berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di
lokasi yaitu di SD Negeri satu Nirwana yang
dilakukan pada siswa kelas enam, kelas lima, kelas
dua, dan kelas satu. Dan untuk kelas tiga dan empat
itu tidak dilakukan. Penelitian ini dilakukan secara
wawancara, yaitu turun langsung ke lapangan dan
melakukan observasi dan memberikan pembuktian
dengan memberikan satu soal pertanyaan kepada
mahasiswa ih kepada siswa yang
dilakukanberdasarkan simulasi terhadap kelas rendah.
berdasarkan hasil wawancara tersebut pada siswa
kelas enam terkait dengan materi-matematika yaitu
operasi bilangan bulat, sebagian siswa itu bisa
menjawab dan sebagiannya itu hanya diam. di mana di
sini dapat kita lihat bahwa beberapa beberapa siswa
itu memiliki daya ingat yang cukup kuat dan beberapa
siswa juga memiliki daya ingat yang lemah
dibandingkan dengan teman-temannya. Nah untuk
siswa kelas rendah itu diwawancarai dengan soal yaitu
dengan menyebutkan angka satu sampai dengan
sepuluh dengan lancar. Lalu menanyakan juga
mewawancarakan juga mengenai mana angka, angka
paling rendah dan angka paling besar. Nah, pada kelas
satu itu bisa menjawab dengan kompak, mulai dari
angka yang terkecil, dimulai dari satu, dua, tiga,
sampai seterusnya. nah berdasarkan pengamatan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas satu dan dua
masih berada pada fase operasional di mana sesuai
dengan kemampuannya sedangkan pada kelas enam
itu dapat dikatakan mereka memiliki daya kemampuan
yang, yang masih rendah karena tidak dapat
mengetahu mengenai operasi bilangan bulat.

-Daftar Pustaka Rahmatiar. E (2022). Kritik terhadap Teori


Perkembangan Kognitif piaget pada tahap anak usia
sekolah dasar.universitas islam negeri sunan
kalijaga:Yogyakarta

12 Analisis Jurnal

-Kekuatan Penelitian 1. jurnal tersebut dibagian abstrak sudah dijelaskan


tujuan peneliatan sehinggal lebih mudah dipahami
oleh pembaca.
2.Pada pendahuluan, penulis sudah menjelaskan
dengan lengkap yaitu mulai dari menjelaskan tentang

12
tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
dah bahkan sudah dicantumkan juga teori yang akan
digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan
3.Pada bagian isi kedua jurnal juga sudah dijabarkan
secara lengkap dan hasil dari pembahasannya mudah
dipahami pembaca.
4. jurnal tersebut memakai teori kognitif sehingga
turun langsung ke lapangan sehingga data lebih
terpercaya dan akurat

-kelemahan Penelitian 1. Pada bagian jurnal utama pembahasan pada bagian


metode penelitian kurang dimengerti atau dipahami
2. Pada bagian isi jurnal pembanding ada beberapa
kata yang salah dalam penulisannya.
3. Pada bagian jurnal pembanding pembahasan pada
bagian metode penelitian kurang dimengerti atau
dipahami
4. Pada bagian isi jurnal utama ada beberapa kata yang
salah dalam penulisannya.
13 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan
kognitif siswa tahap usia sekolah dasar pada siswa
SD N 1 Nirwana disimpulkan bahwa perkembangan
intelektual pada anak akan berbeda pada setiap
anaknya
dan tidak bisa untuk menyama-ratakan pada semua
anak, karena setiap anak tentunya mempunyai
tingkatan kognitif atau kemampuan intelektual yang
berbeda juga. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor
yang
mempengaruhi perbedaan tingkatan intelektual pada
anak. Dan pada usia anak sekolah dasar yaitu anak
pada
rentang usia 6-12 tahun telah berada di fase tahapan
berpikir konkret dan abstrak. Sehingga melalui
penelitian ini dapat dijadikan kritikan terhadap teori
perkembangan kognitif Piaget yakni setiap anak
mempunyai proses perkembangan yang tidak sama
dan pada usia anak sekolah dasar tidak sekedar pada
tahap operasional konkret tetapi juga mampu untuk
berpikir pada tahap operasional formal.

14 Saran Menurut saya penulisan jurnal ini sudah bagus


namun saran penulis adalah bahwa lebih memperhatikan
penggunaan kata yang lebih baik supaya lebih mudah di
pahami.
Dan juga alangkah baiknya apabila penelitian secara
wawancara ini juga melibatkan pada anak kelas 3 dan 4
bukan hanya kelas 1,2,5,6, saja untuk memperkuat data
dan hasil penelitian

15 Referensi 1. Erita Rahmatiar . 2022 “Kritik terhadap Teori


perkembangan Kognitif piaget pada tahap Anak
usia sekolah dasar.” Jurnal basicedu
2. Ridho Agung juwantara. 2019” Analisis
perkembangan Teori kognitif piaget pada tahap
anak usia Operasionalkonkret 7-12 tahun
dalam pembelajaran matematika” Jurnal ilmiah
pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan yang berlokasi di SD Negeri satu Nirwana dapat
disimpulkan bahwa perkembangan dan kemampuan setiap anak itu berbeda-beda. Setiap anak
memiliki tingkat kemampuan intelektual yang berbeda, sesuai dengan perkembangannya masing-
masing. tahapan perkembangan kognitif pada anak itu dapat menciptakan pembelajaran yang
lebih efektif dan lebih sesuai dengan kemampuan anak tersebut. Di mana banyak pengaruh yang
mempengaruhi tingkat intelektual pada anak-anak di usia sekolah dasar. Melalui teori kopnitif ini
maka dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak secara efektif meskipun mungkin tidak
berlaku pada setiap anak karena memiliki perkembangan yang berbeda. setiap anak mempunyai
tingkat kemampuan intelektual yang berbeda-beda jadi tidak bisa disamarakan setiap usia, harus
menggunakan metode dan penangan yang sesuai pada usia anak agar lebih efektiif.

B.Saran.
Demikian CRITICAL JOURNAL REVIEW ini kami uraikan,kami menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam rangka penyempurnaan penulisan CJR kami agar lebih baik lagi, semoga
critical journal review kami ini berguna bagi semua orang, Terima Kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rahmatiar. E. (2022).Kritik terhadap Teori perkembangan Kognitif piaget pada tahap Anak
usia sekolah dasar. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta
Juwantara.R.A.(2019).Analisis perkembangan Teori kognitif piaget pada tahap anak usia
Operasional konkret 7-12 tahun dalam pembelajaran matematika. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai