PENDIDIKAN SEJARAH
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH :
Kelompok : Kelompok 5
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun tugas Critical Journal
Review ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Tugas ini di buat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah Sejarah Pergerakan dan saya ucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah kami, Ibu Dra. Hafnita ari Dewi Lubis,M.Si yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam menyelesaikan tugas Crtitical Review Review ini.
Critical Journal Review ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas Critical Journal
Review ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Critical
Journal Review ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan
dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Pembelajaran IPS
Terpadu.
Kelompok 5 (lima)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................12
BAB V PENUTUP..............................................................................................................16
a. Kesimpulan..............................................................................................................16
b. Saran........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang pembaca, adakalanya kita harus memilih beberapa jurnal yang ingin
dibaca. Dalam hal memilih jurnal, kita membutuhkan suatu pedoman mengenai kelebihan
dan kekurangan suatu jurnal. Makalah Critical Journal Review ini sengaja disusun oleh
penulis untuk dapat membantu para pembaca dalam hal menambah referensi dan mengetahui
kelebihan dan kekurangan jurnal yang akan dibaca, terkhusus mengenai pentingnya
pengetahuan membaca.
1) Untuk memenuhi salahsatu tugas KKNI Mata Kuliah Pembelajaran IPS Terpadu yaitu
2) Untuk mengkritisi suatu buku mengenai sistem membaca cepat dan efektif dan
Sejarah Pergerakan.
2. Agar kita dapat mengetahui teknik – teknik penulisan Critical Journal Review (Cjr)
3. Menambah pengetahuan kita terhadap isi – isi dari jurnal yang akan di kritisi.
4
BAB II
IDENTITAS JURNAL
Identitas Buku
a. Identitas Utama
1. Judul Jurnal : Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap
Students
7. ISSN :–
5
BAB III
RINGKASAN JURNAL
Pada jurnal utama terdapat beberapa bagian berupa; Pendahuluan, Metode Penelitian,
Simpulan, Saran dan Daftar Pustaka.
a. Pendahuluan
Pendidikan mempunyai peran penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat diwujudkan cita-cita suatu
bangsa kepada para generasi muda, khususnya bagi mereka yang masih mengenyam
pendidikan formal di sekolah-sekolah. Sehubungan dengan pelak-sanaan pendidikan
formal di sekolah, maka dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari adanya seseorang
yang mendidik yaitu guru dan orang yang dididik yaitu siswa. Hubungan antara
keduanya tercipta dalam beberapa hal, baik itu dalam hubungan di dalam kelas
maupun hubungan di luar kelas. Hubungan di dalam kelas antara guru dan siswa
salah satunya terlihat dalam proses pembelajaran di kelas. Terkait dengan hu-bungan
antara guru dan siswa di dalam kelas, ada beberapa permasalahan yang muncul dalam
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu belum
maksimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa.
Demikian juga pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di Sekolah
Menengah Pertama SMP. Pembelajaran IPS membutuhkan sinergi atau kesatuan dari
be-berapa faktor internal maupun eksternal yang ada pada diri siswa untuk mencapai
hasil belajar yang baik. Materi IPS yang diajarkan dirancang secara terpadu yang
merupakan satu kesatuan dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah,
ekonomi, sosiologi dan antropologi. Pembelajaran IPS yang diterapkan secara
terpadu membutuhkan keterampilan seorang guru IPS dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini
bertujuan supaya semua materi yang diajarkan dapat tercakup dan dimengerti oleh
siswa secara keseluruhan. Pemilihanmetodepembelajaran yang tepat akan
mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan dan memungkinkan sis-wa untuk
mengembangkan kreatifitas.
Pada bagian pendahuluan ini penulis tidak menjelaskan pengertian pendidikan
dan metode pendidikan, penulis langsung menjelaskan seperti apa peran dari
6
pendidikan maupun metode pendidikan. Hal ini membuat jurnal kurang tersusun
secara sistematis.
Data lain diperoleh dari hasil wawan-cara salah satu guru IPS di SMP Negeri
14 Yogyakarta pada tanggal 22 Agustus 2014 dan 23 Agustus 2014. Dari hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS sebenarnya sudah
diterapkan beberapa metode pembelajaran, namun metode yang diterapkan masih
banyak menggunakan meto-de pembelajaran kooperatif saja. Permasalahan yang
dihadapi oleh guru yaitu metode pembelajaran tersebut belum dapat diterapkan di
semua kelas dikarenakan setiap kelas mempunyai karakteristik siswa yang berbeda-
beda. Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi seperti metode pembelajaran
kooperatif, metode aktif-inovatif maupun metode saintifik belum dapat dilakukan
setiap waktu ketika pembelajaran IPS berlangsung, hal ini dikarenakan setiap metode
pembel-ajaran yang modern membutuhkan peralatan yang memadai, waktu yang
cukup serta cara siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Berdasarkan
penjelasan guru, faktor-faktor tersebut yang menjadi kendala metode pembelajaran
yang bervariatif belum dapat dilaksanakan setiap waktu. Dunia pendidikan saat ini
sudah banyak menawarkan berbagai macam metode pembelajaran yang dapat
diterapkan pada sis-wa. Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode
ProblemBased LearningPBL, metode ini lebih menekankan pada aktivitas siswa
dalam mencari solusi ketika menghadapi suatu permasalahan. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan dihadapkan pada suatu masalah yang sama untuk dicari
penyelesaiannya di setiap kelompok. Dalam penerapan metode ini, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menentukan topik masalah, walaupun sebenarnya
guru sudah mempersiapkan apa yang harus di-bahas. Proses pembelajaran diarahkan
agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Metode
pembelajaran lain yang sudah dikenal dalam dunia pendidikan yaitu metode diskusi,
metode ini dapat dilakukan dengan cara berdiskusi baik guru terhadap siswa maupun
siswa terhadap siswa, dengan diskusi guru dapat mengatahui permasalahan yang
dihadapi oleh siswa.
Uno2006,p. 181mengatakan bahwa gaya belajar pada diri siswa secara garis
besar ada 3, yaitu gaya belajar Visual, Auditory, dan Kinestetik. Ketiga tipe gaya
belajar pada diri siswa ini mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Sama halnya pada pembelajaran IPS,
tipe gaya belajar siswa tentunya juga berbeda-beda sesuai kemampu-an siswa dalam
7
mengolah materi IPS yang cukup banyak dan luas. Dari hasil wawancara dengan
salah satu guru IPS di SMP Negeri 15 Yogyakarta, guru dapat menyimpulkan bahwa
tipe gaya belajar siswa sangat bervariasi. Variasi tipe gaya belajar ini dalam satu
kelas saja sudah sangat terlihat, ada beberapa siswa yang se-nang mencatat, ada siswa
yang senang mendengarkan penjelasan guru, namun ada pula siswa yang senang
belajar sendiri tanpa memperhatikan guru. Perbedaan gaya belajar pada masing-
masing siswa ini yang menurut guru membuat kelas kurang kondusif dalam
pembelajaran. Fakta lain juga ditemui di SMP Nege-ri 14 Yogyakarta, dari hasil
wawancara dengan guru IPS pada tanggal 21 Agustus 2014 dapat disimpulkan bahwa
tipe gaya belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPS berbeda-beda. Perbedaan
ini sangat terlihat pada kelas dengan kategori baik yaitu pada kelas A dan B, dengan
kelas yang ada pada kategori cukup yaitu pada kelas C dan D. Pada kelas dengan
kategori baik ditemui beberapa variasi gaya belajar siswa, namunpada kelas ini lebih
banyak siswa yang senang ditayangkan sesuatu lalu mereka menyimpul-kan sendiri
apa yang mereka lihat. Tidak berbeda dengan kelas kategori sedang juga ditemui
banyak variasi gaya belajar siswa, namun perbedaan pada kelas ini lebih banyak
siswa yang senang mendengarkan dan mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis.
Ketidaksesuaian faktor-faktor di atas mengisyaratkan bahwa gaya belajar dapat
mempengaruhi hasil belajar IPS siswa.
b. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu (quasi
eksperimen). Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena peneliti tidak
mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil
belajar IPS siswa antara yang belajar dengan metode PBL dan siswa yang belajar
dengan metode Think-Pair-Share dengan variabel kontrolnya adalah gaya belajar
siswa. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh dari metode dan gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh SMP Negeri di kota Yogyakarta yang berjumlah 16 sekolah. Tahap
selanjutnya adalah menentukan kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen. Jumlah
kelas di SMP Negeri 15 Yogyakarta sebanyak 10 kelas paralel, selanjutnya dari 10
kelas tersebut peneliti memilih 4 kelas sebagai kelas eksperimen. Penentuan 4 kelas
tersebut dilakukan secara random, terpilih kelas 7B, 7E, 7H dan 7I sebagai kelas
eksperimen.
8
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dalam metode ini, penulis tidak
menjelaskan apa itu metode PBL dan metode Think-Pair-Share. Padahal jika dilihat,
dalam jurnal ini penulis mengatakan bahwa penelitiannya ini untuk membandingkan
antara metode PBL dan Think-Pair-Share. Hal ini membuat pembaca pemula akan
sedikit susah memahami maksud dari metode penelitiannya.
c. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwaPertama, terdapat pengaruh antara metode PBL dan TPS terhadap hasil belajar
IPS. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis yang menunjukkan nilai probabilitas
sebesar 0, 000 sig 0, 05. Hasil belajar siswa dengan penerapan metode PBL diperoleh
rata-rata sebesar 65, 50 sedangkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode TPS
diperoleh rata-rata sebesar 76, 37. Hasil belajar dengan penerapan metode TPS lebih
tinggi daripada metodePBL. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan metode
PBL dan metode TPS. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode TPS lebih
tinggi dibandingkan dengan metode PBL. Kedua, terdapat pengaruh antara gaya
belajar terhadap hasil belajar IPS. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis yang menun-
jukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,002 atau sig 0,05. Pada kelompok gaya
belajar visual terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan
penerapan metode PBL dan siswa yang belajar dengan penerapan metode TPS.
Ketiga, terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar IPS. Hal
ini ditunjukkan dari hasil analisis yang menun-jukkan bahwa nilai probabilitas
sebesar 0, 002 atau sig 0,05. Pada kelompok siswa dengan gaya belajar auditorial
terdapat perbedaan rerata hasil belajar yaitu hasil belajar siswa dengan penerapan
metode PBL sebesar 62, 75 lebih rendah dari pada hasil belajar siswa dengan
penerapan metode TPS sebesar 72, 25. Perbedaan rerata sebesar 9, 5. Dengan demi-
kian dapat dinyatakan bahwahasil belajar pada kelompok gaya belajar auditorial
dengan penerapan metode PBL lebih rendah dari pada penerapan metode TPS. Hal
ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan metode PBL dan metode TPS pada
kelompok siswa dengan gaya belajar auditorial.
9
Jadi kesimpulannya adalah, terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap
hasil belajar IPS dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar
dengan hasil belajar IPS menurut penelitian yang telah dilakukan.
Pada jurnal kedua terdapat beberapa bagian berupa; Introduction, Method, Results
And Discussions, Conclusion, Acknowledgement Dan References.
a. Introduction
Sementara itu, untuk menangani masalah yang berkaitan dengan siswa seperti
tanggung jawab, salah satu model yang diterapkan adalah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter dapat dipelajari melalui berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang terkandung dalam kurikulum, satu dari mata pelajaran yang dapat
mengembangkan karakter pendidikan yaitu mata pelajaran IPS. IPS sebagai program
pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial tetapi juga menumbuhkan
dan membimbing siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki tanggung jawab
sebagai masyarakat dan bangsa.
b. Method
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan suatu situasi atau fenomena
sosial dalam suatu lingkup tertentu, bahwa hasilnya ada di bentuk deskripsi dan
narasi deskripsi serta digunakan untuk menganalisis benda-benda alami. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi. Dari segi penulisan tidak ada kata yang salah, dan penulis
10
memaparkan pejelasan dengan bahasa yang singkat dan padat sehingga mudah
dipahami.
c. Results And Discussions
Melalui diskusi Pembelajaran Model PBL dilakukan perencanaan untuk
meningkatkan siswa yang bertanggung jawab rencana pembelajaran atau sering
disebut dengan RPP adalah dokumen penting dan harus disiapkan oleh guru
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Ini membantu para guru membimbing
dan membantu mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
dan ditentukan dalam rencana pelajaran.
Dalam menerapkan model PBL, ada beberapa kendala yang dihadapi guru.
Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan mewawancarai kendala yang
dihadapi guru dalam menerapkan model PBL ke meningkatkan tanggung jawab
siswa adalah sebagai berikut: Pertama, guru mengalami kendala tentang kurangnya
kondusif suasana dan memperhatikan siswa dipertimbangkan dengan cermat sulit,
kendala ini disebabkan oleh jumlah siswa yang berlebihan yang tidak memenuhi
standar. Kedua, guru mengalami kendala tentang fasilitas belajar dan sumber belajar
yang kurang mendukung untuk kegiatan belajar.
Pada bagian result and discussion, penulis menyebutkan beberapa singkatan
namun tidak menuliskan apa kepanjangan, misalnya pada penulisan subjudul PBL.
Seharusnya penulis menyebutkan kepanjangan PBL (Project Based Learning),
sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya.
d. Conclusion
Dalam jurnal tersebut dapat didimpulkan bahwasanya berdasarkan hasil
penelitian pada implementasi pembelajaran berbasis proyek melalui pendidikan
karakter untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perencanaan disusun oleh guru untuk menerapkan pembelajaran model PBL
dengan mengatur rencana yang mencakup rencana pelajaran, media
pembelajaran, materi yang untuk disampaikan dan penilaian.
2. Implementasi penelitian dilakukan dalam empat pertemuan, di mana setiap
pertemuan adalah serangkaian kegiatan dalam pembelajaran model PBL.
3. Dalam menjalankan aplikasi belajar model PBL guru mempunyai hambatan
seperti suasana kelas yang kurang kondusif dan kurangnya kontrol siswa
karena jumlah siswa terlalu banyak dan melebihi batas standar dan kurangnya
11
fasilitas dan infrastruktur yang bisa mendukung pengajaran dan pembelajaran
kegiatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Jurnal Utama
Pada bagian pendahuluan jurnal yang ditulis oleh Prihma Sinta Utami dan Abdul
Gafur membahas terlebih dahulu mengenai:
Tujuan penelitian
Pengaruh dari metode dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar IPS.
Menggunakan desain faktorial 2x2.
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (tidak mengontrol semua variabel luar)
12
Menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik non tes.
Teknik tes yaitu teknik untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sedangkan teknik non
tes berupa angket.
Selanjutnya yang terakhir pada bagian kesimpulan pada jurnal utama ini membahas
terakit:
Terdapat pengaruh antara metode PBL dan TPS terhadap hasil belajar IPS. Hasil
belajar siswa dengan metode PBL yaitu 65.50 sedangkan hasil belajar siswa dengan
metode IPS yaitu 76,37.
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan gaya belajar
terhadap pembelajaran IPS.
Seorang guru hendaknya melaksanakan inovasi penerapan metode pembelajaran yang
menarik dalam melaksanakan pembelajaran IPS tanpa memperhatikan gaya belajar
siswa.
Jurnal Kedua
Pada bagian pendahuluan pada jurnal yang ditulis oleh Novitasari, Erlina Wiyanarti
dan Jupri. Pada mulanya memaparkan mengenai sebagai mberikut:
Selanjutnya pada bagian metode pada jurnal ini, memaparkan mengenai sebagai berikut:
13
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
Objek dalam penelitian ini adalah guru IPS di kelas VIII dan siswa kelas VIII AB
(gabungan kelas) dengan 42 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi.
Selanjutnya pada bagian pembahasan, pada bagian pembahasan jurnal ini membahas
mengenai sebagai berikut:
IPS adalah penyederhanaan ilmu sosial disiplin, ideologi negara dan sosial
masalah, yang terorganisir dan disajikan secara ilmiah dan secara psikologis
untuk tujuan pendidikan di SD dan SMP serta SMA.
Studi sosial adalah studi yang berasal dari ilmu sosial dan humaniora yang tidak
hanya mempelajari materi juga harus bisa menyelesaikan masalah di sekitarnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan IPS adalah mengarahkan siswa
untuk menjadi warga negara yang baik dan memiliki kompetensi pengetahuan,
sikap dan keterampilan untuk memecahkan masalah sosial yang dialami siswa
dalm kehidupan nyata itu semakin mengglobal.
Pembelajaran IPS tidak hanya untuk mencapai kurikulum dan tujuan akademik
tetapi juga menurut siswa untuk memiliki karakter yang mulia sesuai dengan
nilai-nilai bangsa Indonesia.
Pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam
studi sosial.
Dalam menerapkan model PBL (Project Based Learning) masih ada beberapa
kendala yang dihadapi guru.
1. Kedua jurnal memiliki pokok bahasan yang sangat menarik untuk dikaji,
terutama bagi para pembaca yang ingin mengetahui bagaimana pengaruh suatu
metode terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS dan bagaimana
implementasi dari metode Project Based Learnig.
2. Bahasan yang disajikan sangat praktis dan mudah untuk dipahami.
3. Kedua jurnal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan referensi bacaan untuk
materi pembelajaran IPS.
14
4. Kedua jurnal ini sangat bagus bagi sekiranya diperuntukan yang menyukai
bahasan terkait berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran
IPS, karena mata pelajaran IPS sendiri adalah mata pelajaran wajib bagi anak
sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
b. Kekurangan Jurnal
Selain membahas kelebihan dari kedua jurnal ini seperti yang sudah penulis paparkan
barusan kedua jurnal ini juga mempunyai kekurangan diantara keduanya. Seperti, pada jurnal
utama pemaparan yang disajikan bila dilihat secara menyeluruh sudah bagus dan dan
merumuskan point permasalahan yang dikaji sudah tepat. Namun, kurang sedikit lengkap
karena memang dikarenakan topik pembahasan dari kedua jurnal ini cukup berbeda. Pada
jurnal utama membahas mengenai metode pembelajaran secara keseluruhan lalu
disandingkan dengan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar, sedangkan pada jurnal
kedua berfokus ingin melihat bagaimana efektifitas implementasi dari metode Project Based
Learning.
15
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kegiatan Critical Journal Review ini sangat bermanfaat sebagai perwujudan untuk
melatih kompetensi kita sebagai mahasiswa dalam hal mengkritisi dan menganalisa sebuah
jurnal, sehingga kita dapat menilai dari sudut pandang kita mengenai apa yang sudah kita
telusuri dab analisa. Mengenai Critical journal Review pada jurnal yang pertama mengenai
bahasan Pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Ips dapat
b. Saran
Kedua jurnal sudah sangat bagus untuk menjadi bahan ajar dan kajian ilmiah
mengenai Mata Kuliah Sejarah Pergerakan, isinya yang relevan dan bahasanya yang tidak
terlalu sulit untuk dipahami membuat kedua Jurnal ini sangat rekomendasi bagi para kalangan
umum maupun seorang mahasiswa. Mengingat ada beberapa sedikit kekurangan yang penulis
jabarkan tadi, juga tidak menutup kemungkinan untuk tidak membacanya karena, ilmu dan
nilai-nilai yang terkandung yang terdapat di dalam nya sangatlah bermanfaat untuk di
16
DAFTAR PUSTAKA
Utami PS, Gafur A. 2015. Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Ips di Smp Negeri di Kota Yogyakarta. Harmoni Sosial Jurnal
Pendidikan Ips. Vol. 2 No. 1
17