Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL TUGAS AKHIR

PROTOTYPE APLIKASI M-TICKETING PADA PENJUALAN TIKET


PESAWAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MOBILE

Disusun Oleh :
Nama : Andi Affandi
NIM : A11.2010.05428
Program Studi : Teknik Informatika S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2013
PROTOTYPE APLIKASI M-TICKETING PADA PENJUALAN TIKET
PESAWAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MOBILE

ANDI AFFANDI
Program Studi Teknik Informatika - S1, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : http://dinus.ac.id/
Email : andieaza01@gmail.com

ABSTRAK

Aplikasi sistem yang dirancang dalam tugas akhir ini berjudul “Prototype Aplikasi M-Ticketing pada
Penjualan Loket Tiket Pesawat menggunakan Teknologi Mobile”. M-ticketing merupakan satu sistem
yang memberikan fasilitas pelayanan membeli dan membayar tiket dengan kartu kredit melalui mobile.
Selain itu, sistem yang dirancang juga memberikan kemudahan serta kecepatan akses karena aplikasi
mobile dapat diakses pada telepon selular.
Seiring dengan kemajuan teknologi mobile dalam menampilkan informasi dan telepon selular dengan
dukungan GPRS (General Packet Radio Service) yang mempunyai kemampuan cukup bagus untuk
mengakses data, jadi bila kedua kelebihan ini dapat dipadukan akan menghasilkan banyak kemudahan
dalam memperoleh informasi-informasi penting yang sangat dibutuhkan dengan cepat dan dimanapun
berada, sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang banyak terbuang.
Teknologi ini sangat cocok sekali bila dapat diimplementasi pada usaha penjualan tiket, yang
pelanggannya bervariatif baik dari dalam maupun luar kota sehingga akan meningkatkan penjualan tiket
sebuah maskapai penerbangan.

Kata kunci : Sistem informasi, M-Ticketing, Mobile


Xiv + 68 halaman, 48 gambar, 3 tabel, 4 lampiran.

PENDAHULUAN penerbangan domestik dipesan melalui


Internet perlahan-lahan mulai menggeser mobile phone, prosentase ini tidak pernah
budaya pembelian dari cara konvensional terkalahkan di seluruh dunia [6], Oleh
menjadi lebih modern atau disebut belanja karena itu penulis tertarik untuk
online, Produk seperti tiket pesawat mengembangkan dengan memanfaatkan
menjadi salah satu produk yang paling teknologi mobile sehingga akan
sering dibeli online oleh konsumen meningkatkan kecepatan akses pemesanan
Indonesia[4]. Hasil riset Nielsen 2010 dan penjualan tiket maskapai penerbangan.
menyatakan, mayoritas 35% para Untuk memanfaatkan teknologi mobile
pengguna internet membeli tiket pesawat pada mobilephone kita harus terkoneksi
secara online. Survey yang telah dilakukan dengan internet.Teknologi GSM (Global
terhadap penumpang pesawat terbang di System for Mobile Communication)
South Africa menunjukkan bahwa merupakan teknologi komunikasi selular
tanggapan responden-responden terhadap untuk komunikasi data [7].
penawaran nilai yang lebih bisa dirasakan Dengan memanfaatkan teknologi mobile
manfaatnya dalam penerimaan informasi maka dapat dikembangkan rancang
melalui mobile daripada melakukan “ bangun sistem penjualan tiket pesawat
pemesanan” [5] dan semua pesawat menggunakan teknologi mobile sehingga
terbang Nippon di Jepang , 5% dari semua user dapat melakukan pemesanan melalui
telepon selular disamping online melalui
internet. Teknologi mobile ini pernah 1.3 Tujuan Tugas Akhir
dimanfaatkan dalam penelitian oleh Ivan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah
Busmitrov dari Rusia dengan judul Mobile membangun sebuah prototype aplikasi M-
Air Booking. Sistem pemesanan tiket Ticketing pada penjualan tiket pesawat
menggunakan teknologi mobile tersebut menggunakan teknologi mobile agar dapat
dapat memberikan informasi pada memberikan kemudahan bagi konsumen
konsumen tentang pemesanan tiket dalam pemesanan tiket. Dengan cara
pesawat dengan lebih akurat serta mengakses aplikasi m-ticketing melalui
konsumen dapat memesan langsung tiket mobilephone yang terkoneksi dengan
melalui telepon selular dengan kecepatan internet.
tinggi rata-rata 3,667 detik. Selain itu
sistem juga menyediakan fasilitas edit dan 1.4 Manfaat Tugas Akhir
update data untuk admin sehingga dapat Hasil tugas akhir ini diharapkan akan
dilakukan edit data secara cepat mengenai berguna dan bermanfaat :
jadwal keberangkatan, harga serta 1.4.1 Bagi Penulis
informasi lainnya yang sangat diperlukan Menambah pengetahuan dan pengalaman
oleh pengguna jasa transportasi pesawat. penulis dalam hal pembuatan web mobile,
serta menerapkan disiplin ilmu yang telah
1.1 Rumusan Masalah diperoleh dalam perkuliahan untuk
dikembangkan di lingkungan luar melalui
Berdasarkan uraian diatas penulis,
instansi yang bersangkutan.
merumuskan sebuah masalah untuk
1.4.2 Bagi Akademik
dipecahkan “Bagaimana membangun
Dapat menjadi acuan dan dorongan bagi
sebuah prototype Aplikasi M-Ticketing
akademik untuk dijadikan tolok ukur
pada Penjualan Tiket Pesawat
keberhasilan selama ini dalam mendidik
menggunakan Teknologi Mobile ”.
dan membekali ilmu bagi para mahasiswa.
1.4.3 Bagi Pengguna Sistem
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penulisan tugas Dapat membantu pengguna sistem dalam
akhir ini, antara lain: pengembangan aplikasi sesuai dengan
1. Hasil penelitian ini baru berupa prototype, perkembangan teknologi dengan
dan belum bisa langsung diterapkan di penggunaan M-Ticketing.
kehidupan nyata.
2. Pembuatan aplikasi M-Ticketing pada 2.1 Metode Prototype
penjualan tiket pesawat menggunakan Dalam perancangan system ini, penulis
teknologi mobile yang meliputi pemesanan menggunakan Metode Prototype, karena
tiket dan pembayaran serta pembuatan metode ini dapat memberikan ide bagi analis
laporan-laporan terkait dengan penjualan sistem atau pemrogram untuk menyajikan
tiket yang dibutuhkan oleh pengguna gambaran yang lengkap. Dengan demikian,
sistem. calon pengguna sistem akan dapat melihat
3. Teknologi mobile yang dipakai adalah pemodelan dari sistem itu baik dari sisi
GSM yang tertanam pada mobilephone tampilan maupun teknik procedural yang akan
Android. dibangun.
4. Sistem dapat diakses apabila mobilephone Prototyping adalah salah satu pendekatan
dapat terkoneksi dengan internet. dalam rekayasa perangkat lunak yang secara
langsung mendemonstrasikan bagaimana yang akan dibuat. Pembuatan
sebuah perangkat lunak atau komponen- prototype ini akan berjalan pada
komponen perangkat lunak akan bekerja localhost, dengan membuat dua
dalam lingkungannya sebelum tahapan buah server pada localhost.
konstruksi aktual dilakukan. Tahapan-tahapan
Server tersebut mewakili
pada model prototype ini dapat dilihat pada
pelanggan dan admin.
gambar dibawah ini.
Pembuatan prototype ini
dimaksudkan untuk menguji
Planning
apakah XMLRPC bisa
digunakan untuk pengambilan
Analysis
data pada aggregasi website.
System
Design
Prototype
Implementations Dan untuk memberikan sample
Implementation pada konsumen tentang cara
System kerja dari web yang akan
dibangun nantinya.
3) Review atau evaluasi Prototype
Gambar 1. Model Prototype
Tahap ini adalah tahap evaluasi
Prototype bisa dibilang juga
dari prototype yang telah dibuat.
adalah sebuah cetak biru (blueprint)
Pada tahap ini akan dilakukan
atau model dari sebuah sistem atau
pengujian pada perangkat lunak
perangkat yang nanti bisa
yang telah berjalan pada
dikembangkan ke depannya.
prototype. Selain itu juga akan
Prototype dapat dikatakan bentuk
dilakukan evaluasi dari
awalnya saja. Berikut ini adalah
kekurangan prototype yang
beberapa tahapan dari model proses
nantinya akan digunakan untuk
prototype yang akan digunakan.
pembuatan iterasi prototype
1) Dokumentasi kebutuhan selanjutnya. Dengan kata lain
Tahap ini adalah tahap awal tahap ini adalah titik balik dari
untuk membicarakan basic pengulangan prototype sebelum
requirement dari pembangunan akhirnya akan dibuat perangkat
sebuah perangkat lunak. Pada lunak secara utuh. Dengan
tahap ini akan dibuat melakukan pembahasan antara
kesepakatan awal untuk web developer atau peneliti dan
pembuatan perangkat lunak, konsumen atau admin dari web
diantaranya adalah kebutuhan- tersebut. Maka akan diperoleh
kebutuhan umum dari apakah sudah pada tahap akhir
pembangunan perangkat lunak. prototype ataukah masih ada
Dan juga memperlihatkan perbaikan.
kelemahan dari sitem yang telah 4) Pembuatan perangkat lunak
berjalan sehingga dapat Tahap ini adalah pembangunan
diperbaiki. dari perangkat lunak secara
2) Pembuatan prototype keseluruhan. Setelah melalui
Pada tahap ini akan dibuat beberapa proses dari
sebuah prototype dari sistem pembangunan prototype, dan
merupakan final dari
pembangunan perangkat lunak.
Perangkat lunak yang dibangun
ini akan disimpan pada beberapa
virtual host dengan DNS yang
berbeda sehingga dapat terlihat
Gambar 2. Use Case Diagram
hasilnya bahwa XMLRPC bisa
mengambil data pada web server 3.1.2 Activity Diagram
yang berbeda. Perangkat lunak Activity diagram memodelkan
yang dihasilkan sudah dapat workflow proses bisnis dan urutan
digunakan oleh user sebagai aktifitas dalam sebuah proses.
bahan perbandingan untuk Diagram ini mirip dengan flowchat
implementasi pada suatu karena status. Activity diagram juga
perusahaan. bermanfaat untuk menggambarkan
5) Pengujian paralel behaviour atau
Tahap ini adalah tahap akhir menggambarkan interaksi beberapa
dari pembangunan perangkat use case.
lunak sebelum diberikan pada 1. Menu Utama
end user. Pengujiannya akan
menggunakan blackbox testing.
Pengujian dilakukan untuk
mengetahui adanya bugs atau
error pada program.

3.1 Perancangan Sistem dengan Unified


Modelling Language (UML) Gambar 3. Menu Utama
2. Pilih Jadwal Penerbangan
3.1.1 Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi
dari sebuah sistem dari
perspektif/sudut pandang para
pengguna sistem. Use case
mendefinisikan “apa” yang
dilakukan sistem dan elemen –
elemenya, bukan “bagaimana”
sistem dan elemen – elemenya
Gambar 4. Pilih Jadwal
saling berinteraksi. Model use case
Penerbangan
diagram merupakan gambaran
aktivitas sistem yang dilihat dari
kebutuhan actor. Pada tahapan ini
menggambarkan hubungan antara
actor dengan sistem.
Use case sistem yang diusulkan
sebagai berikut :
3. Pemesanan (booking)
: User : Hal Pembuka : Membuka Menu Utama : Hal Menu Utama
membuka aplikasi

jalankan menu utama

membuka menu utama

Menampilkan Menu Utama

Gambar 5. Pemesanan Gambar 7. Sequence Diagram


(booking) Menu Utama
4. Validasi Pesanan 2. Sequence Diagram Menu
Jadwal Penerbangan
:
: : Hal Membuka Hal. Hasil
: Membuka Menu
User Pembuka : Hal Menu Utama Hal. Pemesanan Jadwal pencarian Jadwal
Utama
penerbangan penerbangan
membuka aplikasi

jalankan menu
utama

membuka menu
utama

Menampilkan Menu
Utama

Pilih penerbangan-pesan
Membuka hal. Pemesanan
jadwal penerbangan

Gambar 6. Validasi Pemesanan Menampilkan hasil pencarian jadwal penerbangan

3.1.3 Sequence Diagram

Sequence diagram di gunakan Gambar 8. Sequence Diagram


untuk menggambarkan perilaku Menu Jadwal Penerbangan
pada sebuah skenario. Diagram ini 3. Sequence Diagram Menu
menunjukan sejumlah contoh Pemesanan
obyek dan message yang di
: :

letakkan di antara obyek-obyek di User : Hal Pembuka

membuka aplikasi
: Membuka Menu Utama : Hal Menu Utama Membuka
Pemesanan
Hal. Pemesanan

dalam use case. Komponen utama jalankan menu


utama

sequence diagram terdiri dari membuka menu


utama

obyek yang di tuliskan dengan Menampilkan Menu


Utama

Pilih hal. Penerrbangan-pesan


kotak segi empat. Message di Membuka pemesanan

wakili oleh garis dengan tanda Menampilkan Hal Pemesanan

panah dan waktu yang di tunjukkan


dengan progress vertical.
1. Sequence Diagram Menu
Gambar 9. Sequence Diagram
Utama
Menu Pemesanan
4. Sequence Diagram Menu 4.1 Perancangan Database
Valisdasi Transaksi
Admin : Hal Menu Utama
:
Membuka Hal. Konfirmasi
4.1.1 Entity Relationship
: Hal Pembuka : Membuka Menu Utama pembayaran
Konfirmasi pembayaran
membuka aplikasi

jalankan menu
Diagram
utama

membuka menu
Kode_kursi
utama

Menampilkan Menu Kursi_pesawat Nomor_kursi


Utama

Pilih hal. M-ticket-pembayaran

Membuka konfirmasi Kelas


pembayaran

Menampilkan Hal konfirmasi pembayaran

Keterangan Aktif
N
Bandara_asal Waktu_tiba
Kode_kursi

Pilot Waktu_berangkat Nama_kota


Gambar 10. Sequence Diagram Kode_pesawat Memiliki
Kode_pesawat Bandara_tujuan Nama_bandara

Menu Valisdasi Transaksi 1 Kode_penerbangan Kode_bandara Kode_bandara

Kode_pesawat

3.1.4 Component Diagram Nama

N N
Tipe
Pesawat Jadwal Bandara
Component diagram Kapasitas

menggambarkan struktur dan Keterangan


No_kursi Penumpang_id

hubungan antar komponen piranti 1


N
Tgl_lahir Nama

lunak, termasuk ketergantungan N Alamat


Transaksi Penumpang
(dependency) di antaranya. Tempat

Aktif
Komponen piranti lunak adalah Penumpang_id Kode_penerbangan

modul berisi code, baik berisi Kode_penerbangan


Email
N

source code maupun binary code, Tarif_kode


Menentukan
Kontak

baik library maupun executable, Alamat


N
baik yang muncul pada compile Tarif_kode Nama

time, link time, maupun run time. Tarif_anak Tarif Kelas_id

Halaman Tarif_dewasa Kode_booking N


Utama

Kode_transaksi
N

Penerbangan Tentang Hubungi Kode_penerbangan


Bantuan
kami kami
Tarif_kode 1 1
Dipengaruhi
Sambutan Kelas Booking
Pesan direksi
Kelas_id
Oleh

Sejarah
Aktif
Konfirmasi
Pembayaran Kelas_id Keterangan
Bayar
Manajemen Nama

Waktu_transaksi
Keselamatan
Penerbangan

Armada
Kami Gambar 12. Entity Relationship
Peta
Diagram
Rute

Piagam
dan
Penghargaan

Gambar 11. Componen Diagram


4.1.2 Tabel Relationship User Admin Login Konfigurasi

Diagram Halaman Utama Pengguna


Manajemen
pengguna

Penerbangan Pesan Grup pengguna


Penerbangan
Konfirmasi
pembayaran
M-ticket Pemesanan tiket

Pembayaran
Tentang kami Sambutan direksi

Sejarah
Manajemen Halaman

Manajemen
Pegawai
Keselamatan
penerbangan
Jabatan
Armada kami
Bantuan
Pesawat
Peta rute
Hubungi kami
Master bandara
Piagam dan
penghargaan

Laporan Laporan periodik

Laporan tahunan

Gambar 13. Struktur Menu

6.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan dijelaskan


disini meliputi design user interface akhir
Tabel 1. Relationship dengan pembahasan cara kerja prototype
Diagram aplikasi m-ticketing.
Untuk dapat masuk ke aplikasi yang
5.1 Perancangan Antar Muka
dibuat, maka buka browser kemudian ketik
5.1.1 Struktur Menu alamat m-ticket.how.group.com. Maka
Struktur menu adalah bentuk umum dari akan langsung masuk ke aplikasi seperti
suatu rancangan program untuk gambar berikut :
memudahkan pemakai dalam menjalankan
program sehingga pada saatnmenjalankan
program komputer, pemakai (user) tidak
mengalami kesulitan dalam memilih
menu-menu yang diinginkan. Pada
perancangan ini dibuat menu yang dapat
mengintegrasikan seluruh data dalam suatu
sistem dan disertai dengann instruksi yang
ada pada pilihan menu tersebut.
Struktur menu tersebut dapat dilihat pada Gambar 14. Menu Utama
gambar: halaman Penerbangan memiliki submenu
Pesan berfungsi untuk memesan tiket dan
Konfirmasi Pembayaran berfungsi untuk
mengkonfirmasi pembayaran tiket.
Gambar 15 : Halaman Penerbangan
Aplikasi akan menampilkan form Gambar 17 : Halaman Hasil

pemesanan untuk diisi oleh user / Pencarian

pemesan. Untuk kota asal berisi aplikasi akan menampilkan form


isian untuk Booking berupa
pilihan keberangkatan dari bandara, informasi penerbangan, isian form
yaitu kota tujuan berisi pilihan data terdiri dari nama, alamat,
bandara yang dituju, yaitu tanggal kontak,email dan total biaya

berangkat yaitu isian untuk tanggal


keberangkatan,yaitu dewasa berisi
pilihan jumlah pemesan orang
dewasa, yaitu anak berisi pilihan
jumlah pemesan anak

Gambar 18: Halaman form


Booking
Maka aplikasi akan menampilkan
Gambar 16 : Halaman Penerbangan booking status klik / touch tulisan
“transaksi tanggal berhasil” untuk
(Pesan) kembali ke home
Aplikasi kemudian akan
menampilkan hasil pencarian
mengenai waktu, kelas, jumlah sisa
kursi, dan tarif penerbangan pilihan
yang akan anda pesan (booking).
Pilihlah salah satu dengan
mengklik / touch tombol booking . Gambar 19 : Halaman Booking
Status
cek email untuk mendapatkan kode 8.1 Saran
transaksi yang akan diisikan pada 1.Untuk pengembangan selanjutnya
form sub menu konfirmasi prototype aplikasi m-ticketing dapat
pembayaran dibuat aplikasi sesuai data lapangan
maskapai penerbangan sehingga
dapat diterapkan di suatu maskapai
penerbangan
2.Aplikasi m-ticketing juga dapat
dikembangkan dengan
menambahkan pemesanan tiket
Gambar 20. Email Kode Transaksi
pulang pergi, yaitu tiket berangkat
7.1 Kesimpulan dari asal sampai tujuan bandara dan
Penulis menarik kesimpulan dari sebaliknya .
prototype aplikasi m-ticketing 3.Untuk lebih memaksimalkan
sebagai berikut : penggunaan dan pemanfaatan
1. Prototype aplikasi m-ticketing yang software aplikasi ini, disarankan
dibangun berhasil melakukan pengguna sistem untuk merancang
pemesanan tiket sesuai dengan kegiatan sosialisasi penggunaan
jadwal penerbangan yang dicari software, terutama proses pengisian
dimanapun dan kapanpun oleh user validasi transaksi serta penginputan
secara mobile terkoneksi internet. data. Beberapa kesalahan dalam
2. Prototype aplikasi m-ticketing juga pengisian akan mengakibatkan
berhasil melakukan edit dan update proses perhitungan biaya pemesanan
jadwal penerbangan dimanapun dan menjadi tidak akurat.
kapanpun oleh admin secara mobile 4.Metode yang digunakan dapat
terkoneksi internet. diganti dengan metode selain
3. Selain dapat diakses melalui website, prototype untuk penerapan sesuai
aplikasi M-Ticketing juga dapat dengan data lapangan maskapai
diakses secara mobile terkoneksi penerbangan.
internet sehingga memudahkan user 5.Pengembangan juga dapat dilakukan
dalam melakukan transaksi dengan mengaplikasikan pada merk
pemesanan sehingga meminimalisir
dan device lain seperti iphone
waktu tunggu calon penumpang.
4. Design minimalis tampilan /
interface menggunakan jquery
mobile dimaksudkan supaya diakses
dengan mudah dan cepat
menggunakan perangkat mobile yang
mempunyai processor dan memori
yang lebih kecil dibandingkan
desktop dan laptop.
DAFTAR PUSTAKA bisnis Sriwijaya Vol.3 No.5 Juni
2005
[1]. ICAO : International Civil [10]. Banfe CF, Airline Management,
Aviation Organization, Annual Englewood Cliff, NJ: Prentice-
Report of the Council, 2004 Hall, inc, 1992
[2]. ATAG: Air Transport Action [11]. Shaw S. Airline Marketing &
Group , The Economic Benefits of Management. 3rd edition.
Air Transport, 2000 Malabar, FL: Krieger Publishing
[3]. GAO: Govertment Company.1993
Accountanbility Office, Airline [12]. Peter Tarasewich, Robert C.
Ticketing; impact of changes in Nickerson, and Merill Warkentin.
the airline ticket distribution Issues in Mobile E-Commerce.
industry, Washington D.C. ,2003 Communication of The
[4]. Nurul Anisa Lestari dan Rah Association for Information
Utami Nugrahani, S.Sos.,MBA. Systems Vol 8 Article 3, 2002.
”Analisis Faktor Pembelian [13]. Google Project For Android.
Secara Online di Media Sosial (http://www.webcitation.org/5wi
Pada Tahun 2012 (Object Studi: w1jxa2).code.google.com.
Pengguna Facebook di Google Inc. 2011. Archieved
Indonesia)”.Institut Manajemen from the original
Telkom. 2012 (http://code.google.com/android/)
[5]. Lubbe, B. And Louw, L. The on 2011-02-03. Retrieved 2011-
perceived value of mobile devices 02-23.
to passenger accross the airline [14]. Westfall, Jon. Backup and
travel activity chain. J. Air Restore Android Apps Using
Transport Manag.DOI ADB. JonWestfall.com. 2008
http://dx.doi.org/10.1016/j.jairtra [15]. Google’s Android becomes the
man.2009.02.2002.2009 world’s leading smart phone
[6]. Bicknell, D. The whole world in platform (Canalys research
their hands. Travolution 13.0 release: r2011013). Canalys. 31
(Dec.2007),22-26 Januari 2011
[7]. Gunther Pospichil, Martina [16]. Nugroho, Adi, Konsep
Umlauft, and Elke Michlmayr. Pengembangan Sistem Basis
Designing LoL@, a Mobile Data, Informatika, Bandung,
Tourist Guide for UMTS. 2002. 2004
140-154 [17]. Dharwiyanti, Sri, Romi Satria
[8]. Ivan Burmistrov. Mobile Air Wahono. Pengantar Unified
Ticket Booking.2009 Modeling Language (UML),
[9]. Diah Natalisa, Pemahaman www.ilmukomputer.com/2006/0
terhadap segmentasi pelanggan: 8/25/pengantar-uml, diakses 10
suatu usaha untuk meningkatkan Desember 2012
efektifitas pemasaran jasa [18]. Bambang Harianto, Sistem
penerbangan, Manajemen & Manajemen Basis Data,
Informatika Bandung, 2004

Anda mungkin juga menyukai