Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PERENCANAAN PEMBELAJARAN


PRODI PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai :

(Novita Indah Hasibuan M.Pd)

NAMA MAHASISWA : Samuel Bernad Hasugian

NIM : 7193343005

MATA KULIAH : Perencanaan Pembelajaran

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya saya diberi hikmat untuk menyelesaikan critical ini jurnal review
dengan baik dan tepat waktu. Saya berterima kasih juga kepada Ibu Novita Indah
Hasibuan M.Pd selaku dosen mata kuliah ini yang telah menyampaikan tugas CJR
makalah ini kepada saya. Serta semua pihak yang mendukung saya dalam
menyelesaikan makalah in yakni orang tua yang telah kostrinusikan dana dan doa
nya. Saya berharap CJR ini dapat bermanfaat bagi saya maupun orang yang
membacanya. Adapun kesalahan dalam CJR ini, saya minta maaf. Saya berharap
ada kritik dan saran guna untuk memperbaiki dan menyempurnakan CJR saya ini.
Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.

Medan, 22 Desember 2020

Samuel Bernad Hasugian

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................i

Daftar Isi ........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................04

A. Rasionalisasi pentingnya CJR ................................................................04

B. Tujuan Penulisan CJR ..................................................................04

C. Manfaat CJR .........................................................................04

D. Identitas Atikel dan Journal yang Direview ..........................................05

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL .................................................................

A. Pendahuluan .....................................................................04

B. Deskripsi Isi .....................................................................04

BAB III PEMBAHASAN ANALISIS .................................................................05

A. Pembahasan Isi Journal .......................................................................09

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal ......................................10

BAB IV PENUTUP ......................................................................11

A. Kesimpulan ......................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

Rasionalisasi pentingnya CJR


Pentingnya adanya critical jurnal repeort yang dilakukan adalah untuk mengetahui
bagaimana kemampuan kita untuk melakukan kegiatan meriview jurnal agar kita mampu
untuk melaksanakan periviewan pada jurnal yang akan kita kerjakan yang akan menjadi
pengetahuan yang mampu menambah wawasan kita dalam meriview jurnal.
Tujuan Penulisan CJR

 Mampu meriview jurnal

Manfaat CJR

 Menambah wawasan dalam meriview jurnal

Identitas Journal yang Direview

1. Judul Artikel : PENGELOLAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN


KONSELING UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH
DASAR

2. Nama Journal : Jurnal Manajemen Pendidikan

3. Edisi Terbit : Januari 2014

4. Pengarang Artikel : Anita Shintauli Silitonga1,

Yetty Sarjono2, Sofyan Anif3

5. Penerbit : Universitas Muhammadiyah Surakarta

6. Kota Terbit : Surakarta

7. Nomor ISSN / vol : Vol. 9,

8. Alamat Situs : file:///D:/nia/jurnal%20profesi%20pendidikan%20nia


%201.pdf

Identitas Journal yang Direview Pembanding

1. Judul Artikel :” SURVEI TENTANG PERSEPSI DAN KESIAPAN KONSELOR


TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA
SURABAYA SELATAN”

4
“ SURVEY OF THE PERCEPTION AND READINESS FOR COUNSELORS TO GUIDANCE AND
COUNSELING BASED ON CURRICULUM 2013 IN SOUTH SURABAYA HIGH SCHOOL”

2. Nama Journal : Jurnal BK UNESA

3. Edisi Terbit : 03 Tahun 2014

4. Pengarang Artikel : Rezki Wanda Febriya dan Wiryo Nuryono, S.Pd M.Pd

5. Penerbit : Universitas Negeri Surabaya

6. Kota Terbit : surabaya

7. Nomor ISSN /vol : Volume 04

8. Alamat Situs : file:///C:/Users/Asus/Downloads/9199-12237-1-

PB.pdf

BAB II

RINGKASAN ISI JOURNAL

A.Ringkasan Jurnal Pertama

5
Pembentukan karakter anak memang semestinya dilakukan oleh orang tua. Namun,
ketika anak berada di sekolah, maka dilakukan oleh guru. Sehubungan dengan perannya
sebagai pembentuk karakter anak di sekolah, maka guru dituntut untuk sungguh-sungguh
menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk karakter anak akan berakibat fatal
bagi kehidupan anak.
Pengelolaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling, Pembentukan karakter siswa
merupakan salah satu kegiatan yang saat ini sedang dilaksanakan oleh sekolah.
Pembentukan karakter tersebut dapat diintegrasikan melalui pelaksanaan mata pelajaran
seperti PKn atau kegiatan seperti bimbingan konseling. Adeyemi dan Maumakma (2009:
97) dalam penelitiannya yang berjudul “”Teaching Character Education Across the
Curriculum and the Role of Stakeholders at the Junior Secondary Level in Botswana”
menyatakan bahwa sekolah merupakan salah satu tempat untuk pembentukan karakter
bagi seorang anak. Terdapat persamaan dengan hasil penelitian di SD N 2 Rowosari yaitu
kegiatan pembentukan karakter siswa merupakan merupakan tanggung jawab bersama
antara keluarga dan sekolah. Di lingkungan SD N 2 Rowosari pembentukan karakter siswa
diintegrasikan dalam mata pelajaran yang diajarkan oleh guru kelas dan juga guru bidang
studi. Pembentukan karakter siswa di SDN 2 Rowosari Kecamatan Rowosari Kabupaten
Kendal adalah kegiatan dalam pembentukan perilaku siswa yang didasari oleh nilai-nilai
berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum, adat istiadat dan nilai estetika. Kegiatan
bimbingan konseling di SDN 2 Rowosari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
bukanlan sebagai mata pelajaran namun sebagai kegiatan pelayanan kepada siswa.
Kegiatan bimbingan konseling dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan diri siswa
yang dilakukan melalui penanaman 18 nilai-nilai karakter melalui 4 bidang yaitu pribadi,
sosial, karier dan belajar. Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu
apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan
siapa yang akan mengerjakannya. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta sumber yang diperlukan untuk
seefisien dan seefektif mungkin. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam membuat
perencanaan membutuhkan data dan informasi agar keputusan yang diambil tidak lepas
kaitannya dengan masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang. Dalam kegiatan
bimbingan konseling di SDN 2 Rowosari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal juga
diawali dengan kegiatan perencanaan. Kegiatan perencanaan dilakukan untuk membahas
tentang materi apa yang akan dilaksanakan dalam kegiatan bimbingan konseling, dan
waktu pelaksanaan kegiatan bimbingan koseling. Kegiatan perencanaan bimbingan
6
konseling dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas dan guru bidang studi. Dalam
perencanaan juga membahas tentang tujuan dilaksanakannnya kegiatan bimbingan
konseling di sekolah. Tujuan dilaksakannnya kegiatan bimbingan konseling di SD N 2
Rowosari adalah untuk pembentukan karakter siswa. Maksudnya adalah untuk
mewujudkan keunikan karakteristik diri pribadi siswa secara maksimal agar siswa
mematuhi aturan-aturan yang ada di sekolah serta berakahlak mulia, demokratis dan juga
bertanggungjawab. Pala (2011:2) dalam penelitiannya yang berjudul “The Need For
Character Education.” Hasil penelitian menyatakan bahwa pentingnya pendidikan
karakterbagi anak-anak.
.
B.Ringkasan Jurnal Kedua
Salah satu faktor terpenting dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah kesiapan para
pelaksana, salah satunya kesiapan Guru BK. Di sekolah A, C, E, F, G dan I mengutarakan
telah siap dalam megimplementasikan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum
2013. Sementara di sekolah B dan D menyatakan bahwa mau tidak mau harus siap dalam
menerapkan dan mengikuti pelaksanaan BK berdasarkan Kurikulum 2013 karena ini
merupakan ketetapan wajib dari Dinas Pendidikan bagi seluruh sekolah untuk
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Sedangkan di sekolah H Guru BK kurang siap
dalam mengimplementasikan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013
karena dirasakan sangat terburu-buru dan mendesak membuat kebingungan bagi Guru BK.
3. Persiapan yang dilakukan oleh Guru BK di sekolah A, B, C, D, E, F, G, H dan I dengan
mengikuti pelatihan tentang implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan di
SMAN 1, SMA 16, SMK Negeri 5 Surabaya selama 5 hari. Di sekolah A, C, D, E dan F
persiapan yang dilakukan oleh Guru BK selain mengikuti pelatihan implementasi
Kurikulum 2013, Guru BK memberikan pengarahan pada siswa mengenai minat kelompok
belajar, arah mata pelajaran ke jenjang karir siswa. Ketika PPDB Guru BK menyiapkan
angket minat bekerjasama dengan pihak yang berwenang, tes intelegensi, menganalisis
nilai raport SMP, nilai UN SMP, memberikan wawancara dan analisis dukungan orang tua
yang akan diberikan kepada siswa sebagai proses dalam layanan peminatan. Selain itu
Guru BK juga menyiapkan RPL, bertukar pendapat/berdiskusi bersama Guru BK lain,
mengikuti MGBK dan menyiapkan LOS. Sementara pada sekolah G dan I persiapan yang
telah dilakukan oleh Guru BK dengan mengikuti sosialisasi dan pelatihan tentang
Kurikulum 2013, menyediakan infromasi mengenai peminatan seperti jurusan MIA dan
IIS, informasi tentang minat dan kemampuan yang dimiliki siswa. Guru BK juga banyak
7
belajar dan mencari informasiinformasi mengenai BK berdasarkan Kurikulum 2013 serta
memberikan kesempatan kepada orang tua dan siswa untuk berkonsultasi tentang pilihan
mata pelajaran, arah karir, dan pendidikan lanjutan. 4. Perbedaan Bimbingan dan
Konseling pada Kurikulum KTSP dengan Bimbingan dan Konseling berdasarkan
Kurikulum 2013 pada sekolah E menjelaskan waktu pelaksanaan layanan BK pada
Kurikulum KTSP adalah 1 jam tatap muka (1 x 45 menit) secara klasikal dikelas.
Sedangkan, waktu pelaksanaan layanan BK pada Kurikulum 2013 adalah 2 jam tatap muka
(2 x 45 menit) secara klasikal per kelas. Guru BK di sekolah A, B, C, D, E, F, G, H dan I
mengemukakan Bimbingan dan Konseling pada Kurikulum KTSP penjurusan dilakukan
ketika siswa kelas XI, sedangkan pada Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum
2013 penjurusan diganti dengan layanan peminatan yang dilakukan ketika siswa di kelas X.
Sementara pada sekolah G dan H menjelaskan perbedaannya yaitu siswa dituntut harus
lebih aktif dari Guru, tugas Guru mata pelajaran hanya mengarahkan dan mendampingi
dalam proses KBM dikelas. Penilaian raport Kurikulum 2013 aspek penilaian lebih
mendetail, tidak hanya pengetahuan siswa saja namun aspek sikap, etika, akhlak juga
sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas siswa.Jika pada Kurikulum KTSP hanya
pemberian materi setiap mata pelajaran, namun Kurikulum 2013 setiap mata pelajaran
wajib memberikan teori dan praktek. Selain itu di sekolah F menjelaskan jika pada
Kurikulum KTSP Guru BK menyediakan kartu konseling pada siswa yang bermasalah saja
namun pada Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kurikulum 2013 menyediakan kartu
konsultasi siswa yang bermasalah maupun siswa yang membutuhkan konsultasi untuk
menunjang proses peminatan siswa.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

8
1. Metode yang digunakan dalam pembahasan isi jurnal

a. Berdasarkan fokus, jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono (2008: 9)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Metode kualitatif digunakan
untuk mendapatkan data mendalam, yaitu data yang pasti yang merupakan suatu nilai
balik data yang tampak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain
studi kasus. Penelitian yang berjudul “Pengelolaan Kegiatan Bimbingan Konseling Untuk
Pembentukan Karakter Siswa” dilakukan di SD N 2 Rowosari Kecamatan Rowosari
Kabupaten Kendal selama 6 bulan dari bulan Januari sampai Juni 2013. Sumber data
dalam penelitian adalah para informan yang terdiri adri kepala sekolah, guru dan guru
BK di SD N 2 Rowosari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Sumber data juga
dapat diperoleh dari data-data tentang siswa yang diperoleh dari guru disekolah ketika
peneliti melakukan wawancara dengan nara sumber.
b. Berdasarkan dengan judul permasalahan penelitian yaitu “Survei Tentang Persepsi dan
Kesiapan Konselor Terhadap Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Kurikulum 2013 di
SMA Surabaya Selatan”, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif jenis survei.
Penelitian Survei merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan
dengan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi, observasi, dan lainnya. Survei
merupakan metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden-responden secara tertulis (Jogiyanto; 2008: 3). Penelitian ini
menggunakan desain kualitatif, karena data yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Data
kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan konselor di sekolah untuk
memperoleh informasi yang lebih dalam mengenai persepsi dan kesiapan konselor sebelum
menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan beberapa subyek sebagai
pembanding dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi
dalam memperoleh data yang diperlukan.Dalam menentukan subyek penelitian ini
menggunakan teknik Cluster Sampling (Area Sampling)

2.Pelaksanaan Bimbingan Dan Konsuling


a. pada jurnal pertama pelaksanaan bimbingan dan kosuling ini lebih menekankan
bagaimana seorang guru dapat menciptakan karakter peserta didik yang baik untuk

9
menjadikan si peserta didik menjadi seseorang yang mampu melaksanakan kegiatan yang
ada di sekolah dengan adanya bantuan bimbingan pada guru.

b. jurnal yang kedua guru sebagai pembimbing dan konsuling yang mewajibkan mereka
lebih mempelajari dan memperdalam tentang kemampuan untuk menjadi pengajar yang
yang menguasai kurikulum dan melakukan pelaksanaan nya dengan baik pula agar peserta
didik yang guru bimbing mampu berbagai kemampuan untuk membimbing peserta didik.

A. Kelebihan dan Kekurangan jurnal

1.jurnal pertama

 Pembahasan dalam jurnal pertama tidak lengkap dalam setiap aspek

pembahsan dan kurang melengkapi dan juga pembahsan nya tidak begitu

mendalam tentang pembahasannya

 Menurut aspek bahasa bahsa yang digunakan dalam jurnal ini mudah di

mengerti dan di pahami karena penggunaan bahasa sehari-hari

2. Jurnal 2

 Pembahasan dalam jurnal ini sanagt tertata rapi dalam pembahsan setiap

poin-poin yang ingin di bahas.

 Bahasa yang digunkan dalam jurnal ini sanagt lah sulit untuk dimengerti

karena banyaknya pengulangan kata dan juga bahasa yang digunakan

kebanyakan menggunakan bahasa ilmiah.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

10
Bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan sanagat lah berguna
sebab setiap guru akan mengalami segala kesulitan dalam membimbing peserta
didik maka mempelajari dan memahami tentang konseling pembimbing peserta
didik sanagt di haruskan agar mampu menjadi guru yang profesional dalam
menjalani profesi dan mampu diakui menjadi guru yang mampu memahami
setiap kesulitan yang dialami peserta didik yang ditangani guru dan juga memberi
jalan keluar untuk setiap permasalahan.

11

Anda mungkin juga menyukai