DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya,
sehingga mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL JOURNAL REVIEW”. Tugas
ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Saya yaitu “PENDIDIKAN
PANCASILA”.
Tugas critical jurnal review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua dapat bertambah.Saya menyadari bahwa tugas
critical journal review ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical
journal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Saya khususnya,Atas
perhatiannya Saya mengucapkan terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
C. Identitas Jurnal
1. Identitas Jurnal Utama
1. Judul Artikel : CRITICAL JURNAL REVIEW PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING(CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PKN
2. Nama Jurnal : JURNAL KEPENDIDIKAN
3. Edisi Terbit : 2013
4. Penulis Artikel : Nur Hadiyanta
5. Penerbit : Hadiyanta
6. Kota Terbit : Prambanan
7. Nomor ISSN : 2580-5533
8. Email : hadiyantonur94@yahoo.com
2. Identitas Jurnal Pembanding I
5. Penerbit : Rismayani
7. Nomor ISSN :-
8. Email : riez_geg@yahoo.com
7. Nomor ISSN :-
8. Email : niwayanwidyayanti@yahoo.com
BAB II
CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh terdiri dari bagian-bagian yang
saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan
pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah
(Johnson, 2008: 65). Dengan upaya tersebut, diharapkan tujuan pembelajaran PKn
siswa kelas X-1 di MAN Popongan kabupaten Klaten di Prambanan dapat tercapai
sesuai dengan yang diinginkan. Implikasi dari uraian di atas dalam kaitannya dengan
penelitian ini adalah perlu dilakukannya upaya untuk meningkatkan hasil belajar
PKn dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas (2005:34), bahwa
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga
memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan
memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam
berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jelas bagi kita bahwa
PKn bertujuan mengembangkan potensi individu warganegara, Untuk mencapai visi,
misi dan tujuan PKn tersebut, seorang guru hendaknya mampu merancang
pembelajaran di kelas secara kreatif, dan inovatif. Namun dalam realitanya selama
ini pembelajaran PKn hanya menggunakan metode ceramah dan cenderung
berorientasi pada konsep-konsep yang sifatnya sangat teoritis, di samping itu guru
cenderung monoton tanpa memperhatikan media dan model pembelajaran yang
tepat digunakan untuk dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PKn sehingga
siswa menganggap bahwa pembelajaran PKn sangat membosankan.
(5) membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses penemuan sendiri, (6) strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru.
Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.
Visi, Misi dan tujuan PKn merupakan sesuatu yang bersifat ideal yang harus
diwujudkan dalam dunia pendidikan. Namun dalam hal strategi pembelajaran
nampaknya untuk mencapai tujuan PKn masih sangat jauh. Kesan PKn dewasa ini
adalah sarat dengan hafalan-hafalan konsep yang bersifat teoritis, padahal yang
sangat urgen dalam pembelajaran PKn dewasa ini adalah penanaman makna dan
nilai-nilai Kewarganegaraan. Dalam mewujudkan idealisme visi dan misi PKn
tersebut dipandang perlu adanya rekonstruksi pemikiran baik menyangkut
pengembangan model pembelajarannya maupun pengembangan kurikulum (standar
isi, standar kompetensi, dan standar kelulusan) di Indonesia Sukadi (dalam skripsi
Adnyana 2011:3). Dan selain pengembangan model pembelajaran maka dalam
proses pembelajaran juga perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang
relevan sesuai dengan tuntutan zaman. Kata media berasal dari bahasa latin yang
dalam bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian media sangat luas,
namun pengertian yang sangat luas tersebut akan dibatasi yaitu media pendidikan
saja yaitu media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran
( Daryanto, 2010: 15) Sejalan dengan batasan tersebut (Hamidjojo dalam Arsyad,
2011) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga
ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju. Sehingga media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat diperlukan
untuk mempermudah proses pembelajaran. Selain itu kesan dari proses
pembelajaran yang dilakukan dengan media pembelajaran dapat menarik minat
belajar siswa dan dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat didalam dunia
pendidikan maka seorang guru diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan
IPTEK tersebut untuk mendesain proses pembelajaran kesuasana yang lebih
menarik. Sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN JURNAL
1. Jurnal Utama
Kelebihan dalam jurnal utama terletak pada materi yang lengkap. Metode
yang digunakan berhasil meningkatkan nilai pkn siswa. Kelebihan lainnya terletak
pada pemberian tabel data dan statistik nilai yang cukup banyak sehingga data yang
ada pada jurnal lebih terpercaya.
2. Jurnal Pembanding I
3. Jurnal Pembanding II
1. Jurnal Utama
Jurnal ini sudah sangat bagus, hanya saja penulis tidak mendeskripsikan
pengertian metode pembelajaran CTL dengan baik, sehingga membuat pembaca
kebingungan dengan metode yang digunakan. Kekurangan lainnya adalah daftar
pustaka yang terlalu sedikit.
2. Jurnal Pembanding I
Jurnal ini tidak tidak memiliki abstrak dalam bahasa inggris sehingga kurang
sesuai bagaimana jurnal semestinya. Tidak ada tabel/statistik yang ditampilkan
sehingga pemaparan data terkesan monoton. Penulis tidak mendeskripsikan
pengertian metode Descovery Learning dengan baik. Jurnal ini juga tidak memiliki
nomor ISSN.
3. Jurnal Pembanding II
Jurnal ini tidak memiliki abstrak dalam bahasa inggris sehingga kurang sesuai
bagaimana jurnal semestinya. Metode yang digunakan terbilang kurang tepat, karena
di beberapa daerah masih minim teknologi untuk menggunakan proyektor untuk
menampilkan power point. Materi yang diberikan agak susah di mengerti dan tidak
memiliki tabel data/statistik sama sekali.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap karya tulis pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda antar satu dengan yang
lain, baik itu daari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannya. Jurnal pasti
mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas
dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dipastikan setiap
jurnal pasti membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi
lebih. Dalam ketiga jurnal ini terkandung informasi yang sangat melimpah yang
mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal
ini seperti yang kami lakukan. Diatas telah kami sampaikan ringkasan dan juga
kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang diharapkan dapat
menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal tersebut.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA