Dosen pengampu:
Ir.Riski Elpari Siregar,M.T.
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
bukan berdasarkan teori saja melainkan atas dasar pengamatan, pengukuran dan
pengujian.
Pengujian bahan logam saat ini semakin meluas baik dalam konstruksi, permesinan,
bangunan, maupun bidang lainnya. Hal ini disebabkan karena sifat logam yang bisa
Untuk mengetahui kualitas suatu logam, pengujian sangat erat kaitannya dengan
pemilihan bahan yang akan dipergunakan dalam konstruksi suatu alat, selain itu juga bisa
untuk membuktikan suatu teori yamg sudah ada ataupun penemuan baru dibidang
metalurgi. Dalam proses perencanaan, dapat juga ditentukan jenis bahan maupun
dimensinya, sehingga apabila tidak sesuai dapat dicari penggantinya yang lebih tepat.
Pengujian Ultrasonic
Yakni dengan merambatkan gelombang ultrasonic 1-5 MHz pada
benda uji dan jika terjadi cacat akan diketahui dengan pemantulan
gelombang tersebut.
Uji Visual (Visual Inspection)
Biasanya metode ini menjadi langkah yang pertama kali diambil dalam
NDT. Metode ini bertujuan untuk menemukan cacat/retak pada
permukaan dan korosi. Dengan bantuan visual optil sehingga crack
yang berada di permukaan material dapat diketahui.
Radiographic Inspection
Metode NDT ini digunakan untuk menemukan cacat pada material
dengan menggunakan sinar x dan sinar gamma. Prinsipnya sinar x
dipancarkan menembus material yang diperiksa, saat menembus obyek,
sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya akan berkurang dan
akan terekam pada film tertentu. Hasilnya rekaman film inilah yang
menandakan cacat.
Magnetic Particle Inspection
Cara ini menggunakan serbuk magnetik yang disebarkan dipermukaan
benda uji. Pada saat crack ada didalam permukaan benda uji, maka
akan terjadi kebocoran medan magnet disekitar posisi crack, sehingga
dengan mudah akan bisa dilihat oleh mata. Setelah pengujian magnetik
maka benda uji akan bersifat magnet karena pengaruh serbuk magnet
maka digunakan metode demagnetization (proses menghilangkan
magnet benda uji).
A.Kesimpulan
Ada dua cara untuk melakukan pengujian yaitu pengujian yang
merusak(destructive test) dan pengujian yang tidak merusak(non-destructive test).
Bahwa besi memiliki banyak karakteristik atau sifat mekanis diantaranya
ulet,getas dan lain. Ini sudah dibuktikan pada pengujian tarik yang dilakukan.
Yang pertama pada pengujian besi kita tahu bahwa besi itu bersifat ulet sehingga
tidak mudah patah sedangkan pada aluminium bersifat getas atau mudah patah
dan tidak terlalu banyak perubahan deformasi yang signifikan, serta pada plat
bersifat liat dan mempunyai nilai maksimal.
B.Saran
Ketika melakukan pengujian diharapkan mahasiswa mengecek dan mengukur
benda kerja yang akan di uji tersebut agar bisa menghasilkan pengujian yang falid.
Sehingga pengujian tersebut tidak sia-sia.