Anda di halaman 1dari 13

PENGUJIAN

SIFAT
BAHAN
Pengujian sifat bahan destruktif dan non
destruktif
Pengujian berbeda dengan pemeriksaan.Pengujian atau percobaan atau testing bahan adalah
untuk mengetahui sifat-sifat mekanik bahan dengan angka-angka. Pengujian atau percobaan
bahan berkaitan dengan gaya-gaya yang mungkin akan diterima oleh suatu bahan jika
digunakan dalam suatu bangunan, atau konstruksi, sehingga dalam pemasangannya nanti,
bangunan atau konstruksi tersebut aman. Jadi, pengujian bahan pada dasarnya adalah untuk
atau berkaitan dengan keselamatan.

ILMU BAHAN
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
JENIS-JENIS PENGUJIAN

1. Uji tarik (Tensile test), untuk mengetahui kekuatan tarik, kekuatan putus atau patah, dan
kekenyalan.
2. Uji tekan (Pressure test) untuk mengetahui kekuatan tekan dan kekenyalan, namun
berlawanan dengan uji tarik, bahan menerima gaya tekan.
3. Uji tekuk atau uji Ientur (Bending test), untuk mengetahui kelenturan atau perubahan
bentuk suatu bahan jika ditekuk atau dibengkokkan.
4. Uji kekerasan (Hardness test), untuk mengetahui kekerasan atau kekuatan bahan terhadap
gaya / beban yang dilakukan oleh bahan lain yang lebih keras
5. Uji pukul dan Takik (Hammer Test) untuk mengetahui keuletan bahan, batasanya setelah
menjalani pengolahan panas (heat treatment).
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
PENGUJIAN TARIK

Pada pengujian tarik, benda kerja disiapkan seperti gambar, dan ujung-ujungnya diberi beban
bertolak belakang, sehingga benda uji akan tertarik kedua arah yang berlawanan. Benda uji
menerima beban tegangan dan panjangnya akan bertambah, sementara itu dibagian tengah,
diametemya akan mengecil. Dan Salah satu tujuan pengujian tarik adalah untuk mengetahui batas-
batas regangan, yang terjadi sebagai akibat gaya tarik.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN

1. Regangan adalah ukuran sifat untuk mengetahui apakah suatu benda mudah dibentukatau tidak.
Ukuran regangan yang besar berarti bahan tersebut Iebih mudah dibentuk.
2. Batas Regangan untuk mengetahui kekokohan suatu bahan, artinya, Iebih tinggi
nilaibatasregangan,bahan akan lebih kokoh.
3. Kekuatan Tarik adalah ukuran kekuatan suatu bahan, lebih tinggi kekuatan tariknya, bahan
tersebut Iebih kuat.
4. ModuIus Kekenyalan adalah ukuran kekakuan suatu bahan, ini berarti jika nilaimodulus
kekenyatan lebih tinggi, bahan tersebut lebih kaku.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
UJI TEKAN (PRESSURE TEST)

Tujuan uji tekan adalah untuk mengetahui kekuatan tekan dan kekenyalan, namun berlawanan dengan
uji tarik, bahan menerima gaya tekan. Uji tekan jarang dilakukan karenanya hampir sama dengan uji
tarik. Pengujian ini biasanya dilakukan terhadap besi atau baja tuang karena memiiiki kekuatan yang
jauh lebih besar dibandingkandengan kekuatan tarik.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
UJI TEKUK ATAU UJI LENTUR (BENDING TEST)

Pengujian tekuk atau lentur diperlukan untuk mengetahui kelenturan atau perubahanbentuk suatu
bahan jika ditekuk atau dibengkokkan. Batang uji ditekuk antara dua buah rol dengan penekan yang
ujungnya setengah bulat. Ada dua macam pengujian tekuk, yang pertama adalah pengujian tekuk
pengubahan bentuk dan yang kedua pengujiantekuk dengan beban.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN

UJI KEKERASAN (HARDNESS TEST)

Tes kekerasan dimaksudkan untuk mengetahui kekerasan atau kekuatan bahanterhadap gaya / beban
yang dilakukan oleh bahan lain yang Iebih keras. Ada tiga jenispengujian, masing-masing disebut
sesuai dengan nama-nama orang yang menemukancara ini, yaitu Brinell, Rockwell dan Vickers.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
Uji Kekerasan Brinell.

Brinell menggunakan peluru baja yang disepuh dengan garis tengah (D) yang sudahditentukan dan
ditekankan ke bahan uji pada besar gaya (F) tertentu selama beberapawaktu (t) tertentu juga. Setelah
pengujian dilakukan, bekas yang tetap yang terjadipada bahan uji diukur.

Uji Kekerasan Rockwell

Pada uji kekerasan Rockwell, benda yang digunakan adalah peluru baja yang disepuhkeras atau
kerucut intan dangan ukuran yang telah ditetapkan.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
PENGUJIAN PUKUL DAN TAKIK (HAMMER TEST)

Contoh pengujian pukul dan takik adalah yang dilakukan Charpy, dimana bahan uji dinormalisasikan
dengan takik dibagian tengah, yaitu bagian yang akan menerimapukulan dan tekanan, yang akhirnya patah
dengan satu pukulan.
PENGUJIAN SIFAT BAHAN

Yang dimaksud dengan pemeriksaan khusus adalah, pengujian atau pemeriksaan yangdilakukan untuk
mengetahui adanya kesalahan dalam bahan, termasuk retak, yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Pemeriksaan ini dibagi menjadi 3, yaitu:
 Pemeriksaan magnetis
 Pemeriksaan penyusupan
 Pemeriksaan Ultrasonik
 Pemariksaan rontgen
PENGUJIAN SIFAT BAHAN
Pemeriksaan magnetis adalah pemeriksaan dimana kedalam benda kerjadibangkitkan medan magnit,
dimana garis-garis medannya akan membelok ataumelengkung jika didalam bahan terdapat retak. Untuk
keperluan ini, terutama padapermukaan, benda kerja dituangi minyak encer yang dibubuhi serbuk besi.
Pemeriksaan penyusupan, yang biasa dikenal dengan dye-check, diatas benda kerjadituangkan atau
disemprotkan cairan berwama merah. Setelah beberapa lama, cairandihapus dengan kain, dan kemudian
ditaburi serbuk yang akan menyerap minyak yang ketinggalan didalam keretakan, dan akan muncul ke
permukaan dengan wama merah.

Pemeriksaan Ultrasonik adalah pemeriksaan dengan gelombang suara ultra atau yang mempunyai
frekuensi tinggi. Gelombang suara ini akan dipantulkan kembali olehpermukaan dasar benda kerja, dimana
gema dasarnya dapat terbaca pada Iayarnya.Apabila terdapat retak didalam atau dibawah permukaan,
kesalahannya akan terbacadalam Iayar monitor.
SEKIAN TERIMAKASIH

PENGUJIAN SIFAT BAHAN


Pemeriksaan Rontgen, menggunakan alat khusus yang dapat memancarkan sinarrontgen menembus benda kerja. Sinar rontgen adalah getaran magnit Iistrik dengangelombang pendek dan hasilnya dapat dilihat pada
pelat fotografi. Jika terdapatkesalahan, sinarnya lebih mudah menembus benda kerja dan terlihat dalam pelat fotografi. Pemeriksaan ini juga berguna untuk memeriksa dibawah permukaan benda kerja.

Anda mungkin juga menyukai