Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Makalah

Nama : Ardhi Dharma Putra


Kelas : Kalk 3D
Nrp : 462190105

JURUSAN KETATALAKSANAAN ANGKUTAN


LAUT DAN KEPELABUHAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai induk dari segela ilmu, filsafat telah berjasa dalam kelahiran sebuah
disiplin ilmu, kajian, gagasan, serta aliran pemikiran sebagai ideologi. Ada mulanya
ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian
dari filsafat, sehingga ada yang mengatakan filsafat sebagai induk atau ibu ilmu
pengetahuan, karena objek material filsafat sangat umum yaitu seluruh kenyataan.
Padahal ilmu-ilmu membutuhkan objek material yang khusus, hal ini berakibat
berpisahnya ilmu dari filsafat. Meskipun dalam perkembangannya masing-masing
ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmuilmu
khusus menjadi terputus. Disinilah filsafat berusaha untuk menyatupadukan masing-
masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Oleh
karena itu filsafat merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara alami
dari mahluk yang berfikir Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat.
Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah
apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini
dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta yang
sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafat yang tepat sehingga sejalan
dengan pengetahuan ilmiah. Interaksi antara filsafat dan ilmu-ilmu khusus juga
menyangkut suatu tujuan yang lebih jauh dari filsafat. Ilmu berasal dari
keingintahunya manusia terhadapat sesuatu. Filsafat adalah salah satu ilmu
pengetahuan yang mengajarkan manusia tentang mencari kebenaran dalam
menjalani hidup, banyak hal yang dapat diketahui dengan mempelajari filsafat. Bagi
manusia, berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya,
senetralnetralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap
dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran.
Dengan kata lain filsafat merupakan hal mendasar yang pada dasarnya dimiliki oleh
umat manusia. Setiap manusia, baik yang tergolong terpelajar bahkan yang
tergolong awam sekalipun, memiliki kemampuan untuk berpikir mengenai hal-hal
disekitarnya. Ilmu informasi dan perpustakaan adalah salah satu ilmu pengetahuan
yang memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Perpustakaan
sebagai sumber informasi dan dokumentasi serta masyarakat sebagai pihak yang
membutuhkan informasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Dua hal tersebut
layaknya seperti makan dan minum yang merupakan kebutuhan manusia yang tidak
dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Alangkah belum terasa lengkap, apabila
seseorang yang makan tetapi dia tidak minum. Begitupun perpustakaan dan
masyarakat, perpustakaan tidak akan terasa lengkap jika tidak ada masyarakat yang
merupakan pihak pemakai perpustakaan. Perpustakaan dengan kemampuan
“mengolah dan menyajikan” informasi serta segala fasilitas yang dimiliki, terus
mengembangkan diri dalam melayani pemakai informasi. Begitu juga dengan
masyarakat sebagai klien perpustakaan, akan terus memahami, menghayati dan
memaknai pentingnya informasi dalam kesehariannya. Dengan kata lain,
masyarakat akan terus memanfaatkan perpustakaan sebagai rantai penghubung
sejarah bagi masa lalu, pijakan bagi kehidupan di masa sekarang, dan merupakan
pembimbing untuk melangkah ke masa depan Dalam sejarah perkembangan
informasi, perpustakaan memiliki peran yang cukup besar. Perpustakaan yang yang
ada saat ini dan akan terus berkembang pada masa yang akan datang telah
dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan,
penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan
berbagi layanan jasa yang lain. Perpustakaan sebagai tempat “pelestarian” hasil
budaya dan catatan (record) perjalanan sejarah manusia, telah mampu melebur dan
memasyarakat kedalam kehidupan masyarakat. Segala sesuatu yang sedang terjadi
saat ini, direkam dan dibukukan untuk disimpan dan dilestarikan di perpustakaan,
dan dimanfaatkan secara bersama-sama bagi kehidupan seluruh umat manusia.
Oleh karena itu penulis mengambil judul “Filsafat sebagai Sumber Segala Ilmu” pada
makalah ini, yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan
pembaca. .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diangkat
dalam makalah ini yaitu: 1. Apa hakikat ilmu perpustakaan dan filsafat informasi
terapan? 2. Bagaimana hubungan Ilmu Perpustakaan sebagai Filsafat Informasi
Terapan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Apa hakikat ilmu perpustakaan dan filsafat
informasi terapan. 2. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan Ilmu Perpustakaan
sebagai Filsafat Informasi Terapan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Filsafat
Secara efistimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia, dan
terdiri dari kata Philos yang berarti kesukaan atau kencintaan terhadap sesuatu, dan
kata Sophia yang berarti kebijaksanaan. Secara harafiah, filsafat diartikan sebagai
suatu kecintaan terhadap kebijaksanaan (kecenderungan untuk menyenangi
kebijaksanaan). Hamersma (1981 : 10) mengatakan bahwa filsafat merupakan
pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang seluruh kenyataan. Jadi, dari
definisi ini nampak bahwa kajian filsafat itu sendiri adalah realitas hidup manusia
yang dijelaskan secara ilmiah guna memperoleh pemaknaan menuju “hakekat
kebenaran”. Dari pengertian-pengertian diatas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa: Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba menjawab masalahmasalah
yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalahmasalah
tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.

2.2 Tujuan dan Fungsi Filsafat


Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam
semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni
adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi,
maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding and
wisdom). Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya seinsafinsafnya,
senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab
terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun
kebenaran. Radhakrishnan dalam bukunya, History of Philosophy, menyebutkan:
Tugas filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup,
melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai,
menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Filsafat
hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru,
mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolonganpenggolongan
berdasarkan 'nation',ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia
kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik
dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Studi filsafat harus membantu
orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang
secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang,
asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang
usang, yang sempit dan yang dogmatis. Urusan (concerns) utama agama ialah
harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan
Tuhan. Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat
adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka H. De Vos berpendapat bahwa filsafat
tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam hidup sehari-sehari.
Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar
pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar
manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia,
bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia.

PENUTUP
KESIMPULAN
Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science)
dapat menjadi pembuka dan sekaligus ilmu pamungkas keilmuan yang tidak dapat
diselesaikan oleh ilmu. Filsafat dapat merangsang lahirnya sejumlah keinginan dari
temuan filosofis melalui berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan
berbagai pencabangan ilmu. Termasuk didalamnya adalah ilmu perpustakaan.
Dengan demikian sumbangan filsafat terhadap ilmu perpustakaan sangatlah penting,
begitu pula dengan ilmu perpustakaan dan informasi adalah kedua ilmu yang saling
berkaitan namun memiliki perbedaannya masingmasing. Ilmu perpustakaan yaitu
ilmu yang mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan. Sedangkan, Ilmu
informasi adalah membahas tentang pengetahuan dan praktik dari pekerjaan
informasi itu sendiri. Dengan memberi masukan pada pengembangan Filsafat
Informasi, maka Ilmu Perpustakaan dan Informasi dapat meneruskan tugas
pengembangan fondasi teoritisnya sendiri.

SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada makalah ini, ada beberapa saran yang
ingin penulis sampaikan diantaranya adalah:
1. Bagi pembaca, pentingnya filsafat dan ilmu perpustakaan untuk lebih memahami
filsafat dan arti dari ilmu perpustakaan itu sendiri agar kedepannya masyarakat
dapat melaksanakan dan menerapkan apa yang ada pada ilmu perpustakaan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi peneliti, membaca dan memahami tentang filsafat sebagai induk ilmu sangat
penting, terutama dalam pemahman filsafat dan ilmu perpustakaan, serta untuk
menambah pengetahuan yang berguna untuk memperkaya dalam penulisan
makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Adib, Mohammad, 2010. Filsafat Ilmu; Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika
Ilmu Pengetahuan, Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

AM, Suhar. 2009. Filsafat Umum; Konsepsi Sejarah dan Aliran, Jakarta: Gaung
Persada Pers.

Anshari, Endang Saifuddin. 1987. Ilmu, Filsafat dan Agama Surabaya: PT Bina Ilmu.

Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Basuki, Sulistyo. 1993. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta :


Universitas Terbuka.

Ihsan, Drs, H.A Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka cipta.

Jalaluddin. 2013. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Suhartono, Suparlan. 2008. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta: Ar-Ruza Media.

Anda mungkin juga menyukai