DISUSUN OLEH:
NUR SYAFIKA
L021201009
Ilmu ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengeorientasikan diri
dalam dunia. Berbeda dari binatang, manusia tidak dapat menyerahkan kelakuannya pada
perangkat insting karena perangkat insting itu tidak spesifik, terbuka dan bagaimanapun
juga sangat lemah. Untuk mengatasi masalahnya manusia membutuhkan orientasi sadar.
Ilmu ilmu mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan proses
pencahariannya. Tetapi ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti secara hakiki terbatas sifatnya.
Untuk menghasilkan pengetahuan setepat mungkin semua ilmu membatasi diri pada tujuan
dan bidang tertentu. Ilmu ilmu khusus memmiliki sarana teoritas untuk menjawab
pertanyaan yang diluar perspektif pendekatan khusus masing masing.
Dengan demikian ilmu khusus tidak menggarap pertanyaan yang menyangkut
manusia sebagai keseluruhan, suatu kesatuan yang dinamis. Padahal pertanyaan itu uterus
menerus dikemukakan manusia dan sangat penting bagi kehidupannya.
Eksistensi manusia merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Manusia
merupakan makhluk fana yang kompleks. Dalam kehidupan yang singkat di dunia ini, tujuan
hidup manusia seringkali dipertanyakan. Aristoteles berpendapat dalam buku Nicomachean
Ethics bahwa kebahagiaan adalah tujuan akhir dari eksistensi manusia karena kebahagiaan
merupakan hal yang kita lakukan untuk diri kita sendiri. Perdebatan tentang eksistensi
manusia, tujuan hidup, dan sebagainya merupakan bagian dari ilmu filsafat. Dalam
Dictionary of Philosophy, filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari
dua kata, yakni philos yang berarti “cinta” dan sophia yang artinya “kebijaksanaan”. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Aristoteles
berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika. Socrates menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami
hakikat alam dan realitas ada dengan mengandalkan akal budi. Filsafat diartikan sebagai
“science of science” yang bertugas memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi
dan konsep-konsep ilmu, serta mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian
pengetahuan. Dalam pengertian yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan
pengetahuan manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang
komprehensif tentang alam semesta, hidup, dan makna hidup.