Anda di halaman 1dari 6

Modul 3

PENGUJIAN TARIK PADA LOGAM

Pendahuluan

Dalam dunia perkapalan sebenarnya tidak pernah lepas dari pemilihan


bahan dan kegunaan. Quality Conrol merupakan salah satu metode dimana
perusahaan dapat memilih dimana bahan yang berkualitas seperti yang diinginkan
ataupun mana benda yang mempunyai kualitas yang buruk. Dalam hal ini pula,
pemilihan jenis material yang bagus sangat diperlukan demi terwujudnya rencana
yang telah disusun secara matang.

Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanik yang harus dimiliki oleh
tiap-tiap bahan terutama oleh bahan yang mengandung unsur Mn dan C, karena
biasanya pula bahan yang mengandung unsur ini banyak digunakan sebagai pilar-
pilar perkapalan. Uji tarik adalah salah satu cara dimana kita dapat mengetahui
seberapa jauh benda dapat menahan tarikan yang diberikan sebelum pada ahirnya
yaitu retak atau putus. Dengan adanya uji tarik, kita dapat menyimpulkan benda
yang memiliki kualitas lebih ataupun sebaliknya.

Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik


dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat
dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan
pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.

Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat


mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya.
Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat
mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini
dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.

Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil
yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan
desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik

1
digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang
diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik
dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah
kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk
melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data
pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji
dapat dilihat dari kurva uji tarik.

Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu


material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari
hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.

Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kekuatan bahan logam
melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil uji tarik.

Sasaran

Pembuatan laporan ini ditujukan kepada individu, mahasiswa, dan


masyarakat luas di Indonesia untuk member pengetahuan lebih mengenai materi
“Proses Uji Bending” sehingga individu, mahasiswa, dan masyarakat luas di
Indonesia mendapat pengetahuan lebih mengenai masalah tersebut.

2
Definisi Uji Tarik

Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu
[Askeland, 1985]. Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling
mendasar. Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk melengkapi informasi
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan (Dieter, 1987). Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik
sesumbu yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami benda uji (Davis, Troxell, dan
Wiskocil,1955). Kurva tegangan regangan rekayasa diperoleh dari pengukuran
perpanjangan benda uji.Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal dan sudah
mengalami standarisasi di seluruh dunia, misalnya di Amerika dengan ASTM E8
dan Jepang dengan JIS 2241. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera
mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk
uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang
tinggi (highly stiff).

Prinsip Kerja Uji Tarik

Mesin uji tarik untuk material yang terdiri atas beberapa bagian, Bagian
atas disebut sebagai Crosshead, atau bagian yang bergerak yang menarik benda
uji, Sepasang ulir cylinder akan membawa atau menggerakan bagian crosshead.
Sementara itu di bagian bawah di buat static. dibagian crosshead terdapat sensor
loadcell yang akan mengukur besarnya gaya tarik, sedangkan untuk mengukur
perubahan panjang digunakan strain gages atau extensometer.
Dengan menarik suatu bahan kita akan mengetahui bagaimana bahan
tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu
bertambah panjang.

3
4
Percobaan Uji Tarik

A) Persiapan Alat

- Mesin Uji Tarik

- Jangka Sorong/ mistar

- Meteran bila dibutuhkan

B) Persiapan Bahan

- Mur baja (4 buah)

C) Uji Tarik

1) Mengukur benda uji dengan ukuran standar.

2) Mengkur panjang awal (Lo)

3) Nyalakan mesin uji tarik, kemudian posisikan spesimen uji tepat didalam
pengkait uji tarik.

4) Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.

5) benda putus, proses pengeluaran benda.

Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Benda Uji

Diantaranya :

A) Kadar Karbon

Penambahan kadar karbon akan meningkatkan kekerasan suatu bahan.


Hal ini memnyebabkan kekuatan bahan juga meningkat, namun pertambahan % C
hanya sampai +- 1%

B) Heat Treatment

Heat treatment berpengaruh pada bentuk butiran. Bentuk butiran kecil


maka daya tarik antar atom semakin besar sehingga kekuatan tarik menjadi besar,
sedangkan butiran besar maka daya tarik antar atom semakin kecil sehingga
kekuatan tarik menjadi kecil.

C) Bidang Slip

Logam dan paduannya berdeformasi degan geseran plastis/ slip dimana


atom bergeser terhadap bidang atom didekatnya. Deformasi geser ini akan terjadi
apabila ada gaya tekan atau tegangan, karena gaya-gaya tersebut dapat diuraikan
menjadi tegangan geser. Slip dapat terjadi dengan lebih mudah dalam arah Kristal
5
atau bidang tertentu.

Dalam uji tarik biasa, gerakan kepala silang mesin penguji memaksa
benda uji berada dipenjepit. Sebab penjepit harus tetap sebaris. Karena benda uji
tidak dapat berubah bentuk secara bebas dengan luncuran merata ditiap-tiap
bidang slip sepanjang ukuran benda uji.

D) Homogenitas (kesamaan partikel logam)

Homogenitas suatu bahan atau material akan terpengaruh akan


terpengaruh terhadap gaya ikatan antar atomnya. Untuk material dengan tingkat
homogenitas yang tinggi maka gaya ikat antar atom juga tinggi sehingga kekuatan
tariknya juga tinggi.

Pertanyaan :
1. Apa itu uji tarik ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari uji tarik?
3. Mengapa perlu diadakan pengujian uji tarik terhadap suatu benda?
4. Faktor apa sajakah yang dapat mempanguruhi tingkat kekuatan suatu
bahan?
5. Apakah yang dimaksud dengan titik putus dalam proses uji tarik?

Anda mungkin juga menyukai