Anda di halaman 1dari 4

HARDNESS TESTER

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
AZHARI ALVIN DARMAWAN
1803010059
HARDNESS TESTER
Hardness tester adalah salah satu cara untuk mengetahui kekuatan atau suatu
beban. Sedangkan kekerasan itu aialah salah satu mekanik dari suatu material
selain sifat fisik dan teknologi yang di milikinya. Dari berbagai refrensi rumus
untuk pengujian kekerasan ada 4 yaitu:

A.BRINNEL(HB/BHN)

B.ROCKWELL(HR/RHN)

C.VIKERS(HV/VHN)

D.MICRO HARDNESS(KNOOP HARDNESS)

Hardness tester atau yang sering disebut uji kekerasan juga dapat d gunakan
sebagai salah satu metode untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas dan
dingin. Material yang telah mengalami cold working,hot working,dan heat
treatment, dapat diketahui gambaran perubahan kekuatannya, dengan mengukur
kekerasan permukaan suatu material. Oleh sebab itu, dengan uji kekerasan kita
dapat dengan mudah melakukan quality control terhadap material.

MEKANISME KERJA HARDNESS TESTER


Hardness tester adalah salah satu karakter mekanik berasal dari suatu material.
Kekerasan suatu material perlu diketahui khususnya untuk material yang di dalam
penggunaannya dapat mengalami pergesakan dan deformasi plastis.

Deformasi plastis sendiri suatu keadaan berasal dari suatu material saat material
berikut diberikan style maka susunan mikro berasal dari material berikut telah
tidak mampu lagi ke wujud asal bermakna material berikut tidak lagi ke bentuk
semula. Uji kekerasan hardness tester adalah pengujian yang paling efisien untuk
menguji kekerasan berasal dari suatu material, dikarenakan bersama dengan
pengujian yang kita mampu bersama dengan enteng jelas gambaran karakter
mekanis suatu material.
Meskipun pengukuran Cuma dikerjakan pada satu titik, atau daerah khusus saja,
nilai kekerasannya memadai valid untuk tunjukan kemampuan suatu material.
Dengan laksanakan uji kekerasan material mampu bersama dengan enteng di
golongkan sebagai material ulet atau getas.

MENGAPA SANGAT DI PERLUKANNYA PENGUJIAN PENGERASAN (HARDNESS


TESTER) ?

Dalam aplikasi manufaktur , material dilakukan pengujian dengan memahami dua


pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik material dan melihat mutu
untuk memastikan suatu material tersebut memiliki spesifikasi dan kualitas
tertentu.

Umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode kekerasan yaitu:

A.BRINELL (HB /BHN)

Bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bantuk daya tahan
material terhadap identor ( bola baja) yang di tekan pada permukaan material
tersebut.

B.ROCKWELL ( HR/RHN)

Bertujuan untuk mengetahui kekerasan suatu material dengan perhitungan cepat


suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap identor kerucut atau
bola baja intan yang di tekan pada permukaan material uji tersebut.

C.VIKERS (HV/VHN)

Bertujuan untuk menentukan kekerasan terhadap sesuatu material dalam yaitu


daya tahan material terhadap identor yang cukup kecil yang mempunyai geometri
yang berbentuk pyramid.

D. MICRO HARDNESS (KNOOP HARDNESS)

Merupakan pengujian yang cocok untuk pengujian yang rendah dalam nilai
kekerasan nya. Knoop biasanya digunakan untuk mengukur sebuah material yang
getas seperti keramik.
HUBUNGAN KEKERASAN DENGAN
HARGA KEKUATAN TARIK
Sifat mekanis material selain kekuatan tarik dapat juga ditentukan dari nilai
kekerasan yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai kekerasan material maka semakin
besar energi yang dibutuhkan untuk menimbulkan jejak pada permukaanya.
Kekerasan material umumnya berbanding lurus dengan kekuatan tariknya.
Artinya bila kekuatan tarik material tinggi maka kekerasannya juga tinggi.

Terlihat bahwa kekerasan baja kuningan dan besi tuang nodular meningkat sering
dengan naiknya kekuatan tarik masing masing. Pada kekuatan tarik 1.000
MPa,Kekerasan baja adalah 30 HRC kemudian ketika kekuatan tariknya naik
menjadi 1.500 MPa maka kekerasannya juga meningkat pada angka 45 HRC.
Peningakatan kekrasan juga diperlihatkan oleh besi tua nodular,yaitu meningkat
dari 200 Brinnel pada kekuatan tarik 600 MPa, menjadi 275 Brinnel ketika
kekuatan tarik naik ke angka 1.000 MPa. Walaupun demikian,pengujian kekerasan
tidak dapat menggantikan kedudukan pengujian tarif pada dasarnya pengujian
kekerasan adalah untuk melihat kemampuan permukaan material dalam
menerima beban deformasi plastis pada titik tertentu. Berbeda dengan pengujian
tarif yang melihat kemampuan material secara keseluruhan untuk menerima
beban sampai putus. Nilai kekerasan material secara kualitatif dapat
menggunakan Mohs yaitu dengan melihat kemampuan permukaan material
untuk menahan goersan dari material lain. Skala dari 1 sampai 10 menunjukan
nilai kekerasan dari material yang lunak sampai yang keras yang diwakili secara
berurutan oleh talc, gypsum, calcite, fluorite, apatit, orthoclase, feldspar, quartz,
topaz, corundum dan diamond. Sehingga bila permukaan material dapat digores
oleh mineral talc bearti kekerasanya sangat rendah aitu dibawah angka
1.Sedangkan bila material tersebut hanya bisa digores oleh diamond (intan),maka
kekrasan material tersebut sangat tinggi yaitu mendekati angka 10.

Anda mungkin juga menyukai