Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW PSIKOLOGI

PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH
Nama Mahasiswa : Winda Marpaung
Nim : 4223331026
Kelas : PSPK 22 E
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sry Milfayetty., MS.
Kons.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan untuk saya, dan mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL JOURNAL REVIEW". Tugas ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Saya yaitu “PSIKOLOGI PENDIDIKAN”.

Tugas critical journal review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khususnya dalam hal perkembangan peserta didik. Saya menyadari
bahwa tugas critical journal review ini masih jauh dari kesempurnaan.Apabila dalam tugas ini
mendapatkan banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman
saya yang belum seberapa. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca
yang seperti membangun guna menyempurnakan tugas ini.Saya berharap semoga tugas critical
journal review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya
saya mengucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….........................…2

DAFTAR ISI…………………………………………………………...........……...........3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………........4

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)………………………...………4

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR) ………………………………….…..…..4

1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR) ……………...................................................……4

1.4 Identitas artikel dan jurnal yang akan di review. …………….…….…………………....…5

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL……...............................................................…...6

2.1 Pendahuluan ………………………………….……………………………........…..…6

2.2 Deskripsi Isi……………………………………………..…………………….…….…..…6

BAB III PEMBAHASAN ATAU ANALISIS …………………………….………..............11

3.1 Pembahasan Isi Jurnal (Solusi)………………………………………….................…...11

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Jurnal ………………...……………............…….15

BAB IV PENUTUP…………………………………………………...............................…..16

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………...................…....16

4.2 Rekomendasi …………………………………………………………………............…..16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………......................…17

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu artikel maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat
dimana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis artikel tersebut, setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu artikel karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti
bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal
tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui penyelesaian
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan,menambah pengetahuan tentang peran psikologi
pendidikan, meningkatkan analisis pengetahuan tentang psikologi serta, menguatkan
kemampuan melakukan CJR terhadap suatu artikel/jurnal.

1.3 Manfaat Critical Journal Review (CJR)

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu:

1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.

2. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.

3. Dapat membuat atau menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.

4. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal penelitian.


1.4 Identitas Artikel dan Jurnal

4
A. Jurnal yang direview

1. Judul Artikel : Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Siswa di

Sekolah

2. Nama Journal : Junal Warta

3. Edisi terbit : 58

4. Pengarang artikel : Gloria Christoper

5. Kota Terbit : Universitas Dharmawangsa, Medan

6. Tahun terbit : Oktober 2018

7. Nomor ISSN : 1829-7463

8. Halaman : 1-15

9. Alamat Situs :
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peran+psikologi+pendidikanda
lam+proses+pembelajaran+siswa+di+sekolah+&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DaCD2yDI8
h0J

B. Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran

2. Nama Journal : Junal Mubtadiin

3. Pengarang artikel : Umi Kulsum

4. Tahun terbit : Januari-Juni 2021

5. Halaman : 100-121

6. Alamat Situs :
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peran+psikologi+pendidikan+t
erhadap+pembelajaran&oq=peran+psikologi+pendidi#d=gs_qabs&u=%23p%3DlPMpoKSR
9uIJ

5
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL

2.1 Pendahuluan

Latar Belakang Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang


menerapkan berbagai pandangan dalam psikologi, prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi
dalam melakukan kegiatan pendidikan. Oleh sebab itu psikologi pendidikan menekannkan
penelitiannya pada aspek-aspek peserta didik sebagai manusia yang belajar, orang tua dan guru
sebagai pihak-pihak yang membantu peserta didik dalam mencapai keberhasilan dalam belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut maka secara khusus psikologi pendidikan menerapkan
prinsipprinsip dan teknik-teknik yang dikembangkan dalam psikologi perkembangan,
psikologi sosial, psikologi kognitif, psikologi manusia, behavioristik, psikologi gestalt, dan
psikologi konseling (Safwan, 2005).
Dari batas-an di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi
pendidikan dengan proses belajar dan pembelajaran. Dengan kata lain, psikologi pendidikan
memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan
faktorfaktor yang berhubungan dengan tindakan belajar. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan berkaitan dengan pengkajian atau studi tentang
proses belajar manusia yang terjadi di dalam lingkungan pendidikan, yang mencakup
efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pembelajaran, dan psikologi persekolahan yang
mengkaji bagaimana mengatur dan menata organisasi persekolahan dalam suatu sistem
pendidikan.

2.2 Deskripsi Isi

Untuk memahami karakteristik pembelajar dari berbagai periode perkembangan, seperti


anak usia dini, anak sekolah dasar, remaja dan pembelajar dewasa, maka psikologi pendidikan
menerapkan teori-teori perkembangan manusia yang mencakup perkembangan kognitif,
perkembangan psikososial, perkembangan fisik dan motorik,perkembangan bahasa dan
komunikasi, yang lebih muda untuk dipahami apabila diterapkan. Konsep Dasar Psikologi
Pendidikan Sebelum mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan, seharusnya diketahui
terlebih dahulu makna dari psikologi pendidikan.

6
Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari dua kata yaitu psikologi dan
pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti,dan membahas seluruh prilaku manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan, yang meliputi tingkah laku belajar (siswa),tingkah laku belajar (guru,dan tingkah
laku belajar mengajar (guru dan siswa),yang saling terkait atau berintraksi satu sama lain.
Lebih jauh, psikologi pendidikan sebagai displin ilmu,sudah barang tentu mempunyai fokus
tujuannya sendiri, yaitu : Pertama, tujuan ilmu itu sendiri (untuk apa ilmu ini dipelajari dan
dikembangkan oleh para ahlinya), Kedua, tujuan kurikuler dalam mempelajari sesuatu
ilmu.analisis terhadap pemikiran sesuai dengan yang digambarkan oleh dua psikologi
terkemuka (Lindgreen dan Bernard) sebagai berikut :
1. Menurut Lindgreen, "Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk membantu guru dan
perkembangan prospektif para guru dalam memahami proses pendidikan yang terbaik" 2.
Menurut Bernad, "pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami
bagaimana proses belajar mengajar cara lebih efektif dan tetapa sasarannya".
Psikologi struktural yang mewarnai teori kognitif Peaget dapat dikaji dari
pandangannya tentang inteligensi yang berkembang melalui perkembangan kualitas struktur
kognitif. Menurut Bruner dalam proses perkembangan kognitif, berlangsung sejalan dengan
perkembangan anak.

Teori-Teori Psikologi dalam Pembelajaran

1. Pandangan Kognitif menurut Piaget

Kemampuan kognitif berkembang sejalan dengan perkembangan sel-sel syaraf otak. Salah
seorang ahli perkembangan kognitif adalah Jean Piaget, yang hidup dari tahun 1896 sampai
tahun 1980. Ia adalah seorang ahlo biologi dan psikologi perkembangan berkembangsaan
Swiss. Ia merupakan ahli yang menemukan teori perkembangan kognitif. Teori ini dibangun
berdasarkan kombinasi sudut pandang psikologi, yaitu aliran struktural dan aliran konstruktif.
Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif ke dalam empat fase perkembangan yaitu :

1. Fase sensomotor (usia 0-2 tahun). Pada fase ini intelegensi/kognitif anak tampil dalam
bentuk kegiatan senso motorik.

7
2. Fase praoperasional (2-7 tahun). Dalam fase ini intelgensi/kognitif anak tampil dalam
bentuk berpikir secara intuitif.

3. Fase Operasi Konkret (7-12 tahun). Pada masa ini intelgensi/kognitif anak
menampilkan diri dalam bentuk kemampuan berpikir logis dan rasional terhadap kejadian dan
peristiwa yang tampil secara kongkrit.

4. Fase Operasi Fornnal (12-tahun sampai dewasa). Fase ini merupakan fase terakhir
dalam perkembangan kognitif.

2.Pandangan Kognitif menurut Bruner

Perkembangan kognitif menurut Bruner adalah perkembangan kemampuan berpikir yang


berlangsung secara setahap demi setahap (Bruner, 1985). Kemampuan berpikir tersebut
memerlukan interaksi antara kemampuan yang ada di dalam diri manusia dengan lingkungan
di sekitarnya dan berlangsung dalam waktu yang panjang. Kategorisasi konsep memberikan
sedikitnya empat manfaat bagi manusia yaitu sebagai berikut :

1. Kategorisasi konsep meminimalisasi kompleksitas yang ada di dalam lingkingan.

2. Kategorisasi konsep mempermudah manusia untuk mengingat dan mengenali kembali objek
serta peristiwa yang ada di dalam lingkungan.

3. Kategorisasi konsep menghindarkan pemborosan waktu dan sumber yang dibutuhkan dalam
belajar karena dengan menyebutkan konsep yang telah ada di dalam schemata maka konsep
tersebut tidak perlu ditampilakan lagi dalam bentuk kongkrit sehingga penggunaan media
pembelajaran yang tidak perlu dapat dihindari.

4. Kategori konsep memberikan petunjuk terhadap alat.

3. Pandangan Kognitif menurut Gestalt

Psikologi Gestalt memberikan sumbangan yang berarti dalam uasaha memahami bagaimana
manusia membangun dan mengembangakan makna dari yang terkandung di dalam lingkungan
di sekitarnnya.Menurut Gestalt manusia dalam memahami lingkungannya secara keseluruhan

8
pada hakekatnya mencakup serangkaian aturan atau laws yaitu pragnaz, similarity, proximity,
closure, dan continuation.

4. Pandangan Kognitif menurut Vygotsky

Penelitian yang dilakukannya tentang perkembangan kognitif bertitik tolak dari permasalahan
yang berkaitan dengan proses perkembangan intelktual dari lahir sampai meninggal atau proses
perkembangan intelektual sepanjang hayat. Oleh sebab itu pertanyaan penelitian Vygotsky
adalah “Bagaimanakah manusia menegembangkan proses psikologis tingkat tinggi sejak lahir
sampai meninggal.

Pembahasan

Peranan (tugas) psikologi pendidikan sebagai berikut:

1. Psikologi pendidikan akan berperan dalam mempersiapkan para guru (calon) guru yang
propesional yang berkompetensi dalam bekajar dan mengajar.

2. Psikologi pendidikan mempengaruhi perkembangan, perbaikan dan penyempurnaan


kurikukum sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan sebagai pedoman bagi
para guru dalam membimbing proses belajar mengajar para siswa nya yang memadai.

3. Psikologi pendidikan dapat memperngaruhi ide dan pelaksanaan admisnistratif dan


supervisi pendidikan yang akan dilaksanakan oleh para pimpinan dan pemilik sekolah dalam
mengelola kelancaran proses pendidikan di sekolah seiring dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku.

4. Psikologi pendidikan mencoba mengarahkan guru fan calon guru untuk tahu mengapa
suatu hal tertentu itu terjadi, bagaimana problem solving nya dan juga diharuskan mengetahui
aktivitas-aktivita yang di anggap penting bagi pendidikan.

Secara garis besar, umumnya batasan pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi
atas tiga macam:

a. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsipprinsip dan ciri khas perilaku belajar
peserta didik dan sebagainya.

9
b. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik dan sebagianya.

c. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui


pertimbanganpertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :

1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.

3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.

4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.

5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.

6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.

7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.

10
BAB III

PEMBAHASAN/ ANALISIS

3.1 Pembahasan Isi Jurnal (Solusi)

1. Jurnal yang direview

Psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari,


meneliti,dan membahas seluruh prilaku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, yang
meliputi tingkah laku belajar (siswa),tingkah laku belajar (guru,dan tingkah laku belajar
mengajar (guru dan siswa),yang saling terkait atau berintraksi satu sama lain.

Sebagai solusinya mereka harus tahu cara mengajar yang baik dan berhasil, mereka harus
tahu kondisi para anak yang dididiknya baik menyangkut persoalan warisan (bawaan) maupun
yang terkait dengan pengaruh-pengaruh lingkungan social sekitar. Terkait dengan kondisi
belajar mengajar yang efektif dan efisien, maka akan sangat tergantung dan dipengaruhi oleh
iklim belajar itu sendiri (learning climate), yang didalamnya tercakup berbagai hal seperti, :
keadaan fisik,situasi social, kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Selain itu,
persoalan kondisi mental peserta pendidik, seperti : minat,bakat,sikap,nilai-nilai, sifat
personalitasnya, berbagai kemampuan dan sebagainya perlu dianalisa dan dipahami secara
baik.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui


pertimbanganpertimbangan psikologisnya diharapkan dapat

1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Secara Tepat

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih
tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan
pembelajaran.Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang
taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.

2. Memilih Strategi atau Metode Pembelajaran yang Sesuai

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan
strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan

11
karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan
yang sedang dialami siswanya.

3. Memberikan Bimbingan atau Bahkan Memberikan Konseling

Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat
membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan
guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan
interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.

4. Memfasilitasi dan Memotivasi Belajar Peserta Didik

Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa,
seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya
memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan
belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan
mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar
siswanya.

5. Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif

Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan
pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan
iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan
nyaman dan menyenangkan.

6. Berinteraksi Secara Tepat Dengan Siswanya

Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi


dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di
hadapan siswanya.

7. Menilai hasil pembelajaran yang adil

Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan
penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan
prinsipprinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.

12
2. Jurnal pembanding

Guru yang baik adalah guru yang dapat mengerti dan memahami permasalahan atau
kendala dari seorang peserta didik dan persoalan psikologi peserta didik. Guru yang dapat
memahami persoalan peserta didiknya adalah guru yang tidak memaksakan keinginannya
kepada peserta didik, yang mendengarkan keluhan dan problematika belajar dari peserta didik,
dan yang juga tidak memaksakan tugas yang melampaui kemampuan peserta didik.

Psikologi adalah sesuatu yang sangat esensial dalam “dunia” pendidikan, ini menjadi hal
yang sangat esensial karena dalam menyambut era globalisasi, pendidikan sangat berperan
penting dan menjadi salah satu faktor yang paling menentukkan kemajuan suatu bangsa. Jika
suatu bangsa tidak maju pendidikannya maka pasti bangsa itu tidak dapat bersaing dengan
bangsa yang lain, dan akan menjadi bangsa yang terbelakang. Untuk hal ini maka psikologi
harus diterapkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan efektif.

Behaviorisme adalah sebutan yang ditujukan pada kajian psikologi tentang perilaku,
yang di dalamnya memuat tentang peran stimulus-respon yang mempelajari stimulus-respon
yang masih relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan hadiah
atau hukuman yang terjadi setelah respon tersebut.Pendekatan perilaku tidak memutuskan
perkembangan mental seseorang tanpa mempertimbangkan antara stimulus dan respon.

Kejiwaan anak.

Dalam masa perkembangan kejiwaan seorang anak membutuhkan pertolongan dan bantuan
orang lain dan yang paling berperan adalah kedua orang tuanya. Orang tuanyalah yang
bertanggung jawab penuh dalam perkembangan psikologi dan eksistensi anaknya.

Kecerdasan (Intelegensi)

Cara seorang anak belajar adalah melalui bermain, ketika iabermain maka anak akan
menemukan sesuatu yang baru dan akan menimbulkan rasa keingin- tahuannya. Dan rasa ingin
tahunyalah yang mendorong ia untuk belajar.Peningkatan intelegensi seorang anak sangat
penting karena akan sangat membantu dalam meningkatkan keberhasilan atau gagalnya
seorang peserta didik dalam mengikuti proses pendidikan. Meskipun demikian perlu diingat

13
bahwa prestasi belajar peserta didik semata-mata ditentuksn oleh tingkat kemampuan
intelektualnya.

Memahami peran psikologi Pendidikan

Tugas psikologi pendidikan dalam proses belajar-mengajar tidak hanya mencakup peningkatan
mutu belajar peserta didik dalam kaitan dengan perkembangan psikisnya namun juga
mempelajari perkembangan peserta didik dalam interaksinya dengan pelajaran dan
faktorfaktoryang dapat mempengaruhi pembelajaran dalam pendekatan- pendekatan yang
dapat mempengaruhi pembelajaran.

Membentuk Kepribadian pendidik dan prestasi belajar

Kepribadian pendidik memberikan pengaruh yang amat besar bagi sikap, karakter maupun
hidup belajar dari seorang peserta didik, sehingga seorang pendidik sebelum mengajar maka ia
perlu mengetahui kepribadiannya sendiri. Dan psikologi pendidikan sebagai sebuah disiplin
ilmu yang mengkaji pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimiliki peserta didik
dalam interaksi antar individu dapat membantu pendidik untuk mempunyaipemahaman yang
baik tentang diri sendiri sehingga melalui pemahaman terhadap diri sendiri seseorang dapat
mengajar secara bijaksana.

Emosi

Mengetahui keadaan emosi seseorag sehingga dengan mengetahui emosi tersebut seorang
pendidik dapat memahami dan memperlakukakan seorang peserta didik dengan bijaksana.

Mengetahui situasi

Memadai atau tidaknya situasi dalam lingkungan belajar dapat berpengaruh bagi prestasi
belajar, oleh karena itu psikologi pendidikan dapat menemukan permasalahan dari berbagai
masalah pendidikan dengan melihat pada kepribadian peserta didik yang dipengaruhi
situasinya.

14
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Jurnal

1. Dilihat dari aspek ruang lingkup isi artikel, artikel yang saya review sederhana, tetapi elegan
dan berkarisma.

2.Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah memiliki tata bahasa yang baik dan mudah
dipahami.

3.Dari aspek layout halaman, serta font, buku ini sangat bagus, tata letaknya mudah dilihat dan
tidak susah mencari halaman pada artikel tersebut.

4. Posisi serta tata letak yang pas, membuat orang yang membacanya nyaman dan tidak pusing.

5. Dari aspek isi artikel, artikel psikolgi pendidikan karya Gloria Christofer ini sangat menarik,
hanya saja, terlalu banyak perumpamaan atau istilah kata atau terkesan berbelit belit dan
bahasa buku yang sedikit susah dimengerti oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa baru.

15
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya
dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang
terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga
dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan
kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Dengan memahami
karekteristik siswa maka guru akan menjadi bijak dalam menyiapkan media pembelajaran,
proses belajar mengajar itu sendiri, bahkan dalam memberikan penialaian.

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil Critical Journal Report yang sudah di review , preview menyarankan
agar psikologi pendidikan pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru,
orang tua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal
kehidupan . Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan Critical Journal Review dengan
sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf yang salah.
Penulis juga jangan membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena akan membuat
pembaca merasa bosan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Gloria Christoper. 2018. Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran Siswa di

Sekolah. Jurnal Warta. Medan. ISSN : 1829-7463.

Umi Kulsum. 2021. Peran Psikolgi Pendidkan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtadiin. (7).100-

121.

17

Anda mungkin juga menyukai