Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO
Skor Nilai:

JUDUL BUKU

Psikologi Pendidikan
Dr. Mardianto, M.pd.

NAMA MAHASISWA : EGIA PRANANTA PINEM

NIM : 5193331003

DOSEN PENGAMPU : SEPTIAN PRAWIJAYA S.pd, M.pd

MATA KULIAH : Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Bulan Februari 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah Nya, saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada dosen yang
telah memberikan tugas Critical Book Report ini kepada saya.

Saya sangat berharap Critical Book Report ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Book
Report ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga Critical Book Report sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang lain. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
Critical Book Report ini di waktu yang akan datang.

Medan , 8 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Tujuan Penulisan...........................................................................................5

C. Manfaat........................................................................................................5

D. Identitas Buku..............................................................................................6

BAB II RINGKASAN ISI BUKU...........................................................................7

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................20

KELEBIHAN KEKURANGAN BUKU............................................................20

BAB IV PENUTUP...............................................................................................21

A. Kesimpulan.................................................................................................21

B. Saran............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses tiada henti sejak manusia dilahirkan hingga akhir hayat.
Bahkan banyak pendapat mengatakan bahwa pendidikan sudah dimulai sejak manusia masih
berada dalam kandungan. Pastinya, proses pendidikan akan dan harus dialami dan dijalani oleh
setiap manusia di setiap waktu. Masa usia dini (2-5 tahun) adalah salah satu fase pendidikan
yang dijalani oleh manusia. Masa ini merupakan masa pendidikan yang lebih terfokus pada
psikomotor anak serta penanaman akhlaq dan sikap hidup anak didik. Psikologi pendidikan
sebagai salah satu cabang ilmu psikologi, memberikan kontribusi penting pada proses pendidikan
anak usia dini. Tujuan pendidikan Nasional sebagaimana telah diamanatkan oleh UUD 1945
adalah sebagai upaya mencerdaskan generasi-generasi bangsa yang nantinya akan menjadi
penerus perjuangan generasi terdahulu dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia menuju
bangsa yang berbudi luhur dan berkesejahteraan sosial.

Namun demikian untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945 diatas, bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Realitas globalisasi dan modernisasi
dilengkapi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesatnya, diakui atau tidak telah
memberi dampak negatif yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dampak positif yang
ditimbulkan terhadap perkembangan para generasi bangsa ini, dan selanjutnya hal ini akan dapat
menghambat pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diamatkan oleh UUD 1945.

Ilmu psikologi pendidikan adalah ilmu yang sangat penting dikuasai oleh seorang guru
sebagai pendidik dan pengajar.Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta
didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku
orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala
aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya
dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Peranan
psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam rangka mewujudkan tindakan
psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis
tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu,
pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan
bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik.

Psikologi merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah, merupakan


pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah
penelitian yang dijalankan secara  terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam psikologi
berdasarkan atas data empiris. Sesuatu teori dalam suatu ilmu harus dapat diuji dalam hal
keajegannya dan keandalannya. Ini berarti kalau penelitian ulang dilakukan oleh orang atau ahli
lain, menurut langkah-langkah yang serupa dalam kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil
yang konsisten, yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil yang terdahulu.

B. Tujuan

Critical Book Report ini bertujuan :

1. Mengkritik sebuah buku


2. Mengulas isi buku
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
4. Membandingkan isi buku pada keaadaan nyata dan lingkungan sekitar
5. Mengetahui tujuan psikologi pendidikan
6. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku

C. Manfaat
Manfaat critical book ini adalah:
a. Memenuhi tugas mata kuliah Critical book report tentang psikologi pendidikan
b. Memahami Isi buku psikologi pendidikan
D. IDENTIAS BUKU

BUKU UTAMA

Judul buku : Psikologi Pendidikan


ISBN : 978-602-8935-64-7
Penulis : Dr. Mardianto, M.pd.
Penerbit : perdana publishing
Th. Terbit : 2016
Kota terbit : MEDAN
Jumlah hal : 260
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian dan definisi psikologi pendidikan

Gejala jiwa yang dijadikan obyek pembahasan dalam psikolagi ada empat macam; gejala
pengenalan,gejala perasaan,gejala kehenak, dan gejala campuran. Makna dari kutipan tersebut
adalah bahwa psikologi adalah sebagai sebuah angkaian pengetahuan berdasarkan riset psikologi
dengan rangkaian sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas tugas sebagai guru dalam
proses belajar mengajar secara efektif. Beberapa defenisi diatas penulis dianggap dapat
mewakili banyak defenisi yang dikemukakan para ahli. Untuk itu sedikitnya ada tiga hal yang
penting yang harus dijelaskan dari pengertian psikologi pendidikan yakni:

1. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidkan yang didasarkan atas hasil hasil
temuan riset psikilogi
2. Hasil riset psikologi tersebut kemudian dirumuskan sehingga menjadi konsep ,teori dan
metode-metode serta strategi yang utuh.

B. Psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu


Kualifikasi dari tiga syarat inilah yang menjadi satu disiplin ilmu diterima
dijajaran ilmu-ilmu lainnya sebagai sebuah disiplin yang terdiri dari diri sendiri
1. Obyek
Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh obyeknya. Ada dua macam obyek ilmu
pengetahuan,yaitu obyek material dan obyek forma
2. Metode
pada dasarnya metode itu meliputi usaha mengumpulkan data.pengolahannya dan
penyimpulannya. Beberapa metode yang lazim digunakan dalam psikologi
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Metode survey
b. Metode tes
c. Riwayat kasus
3. Sistematika
C. Kedudukan dan hubungan psikologi pendidikan dengan ilmu lain
1. Pendekatan deduktif

Dalam pembagian yang lebih awalnya dari sistem pengetahuan yang utuh diklasifikasikan
menjadi empat yakni: filsafat agama dan seni,kemudian dibagi menjadi ilmu alam, ilmu
ketuhanan dan ilmu kemanusiaan. Dari ilmu kemanusian inilah terlahir apa yang disebut dengan
ilmu pendidikan,ilmu kejiwaan dan ilmu sosial lainnya.

2. Pendidikan Induktif
a. Psikologi pendidikan dengan antropologi
b. Psikologi pendidikan dengan fisiologi
c. Psikologi pendidikan dengan didaksologi
d. Psikologi pendidikan dengan pembelajaran

D. Psikologi pendidikan untuk strategi pembelajaran

Fungsi teori pengajaran adalah merupakan prinsip tehnik cara dalam mendayagunakan
sumber-sumber pengJaran untuk mecapai tujuan pengajaran.dengan perkataan lain bahwa teori
pengajaran merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar dalam memberdayaguakan alat
dan sumber yang harus dikembangkan untuk menunjang perubahan tingkah laku yang diinginkan
berdasarkan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Nyatanya adalah peran psikologi pendidikan akan memberikan teori-teori bagaimana seorang
perancang pembelajaran menata pembelajaran dari cara membuat perancanaan
pembelajaran,mengelola pembelajaran ,membuat pembimbingan bagi peserta didik, sampai pada
menetapkan proses keberhasilan
BAB II PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. Gejala pertumbuhan dan Perkembangan


1. Peristiwa gejala pertumbuhan
2. Peristiwa gejala perkembangan
B. Perkembangan Kemampuan Anak

Jean peaget seorang pakar psikologi terkemuka dianggap refresiantif untuk


mengklasifikasikaurutan perkmbangan kognitif anak ini yakni

1. Fase sensori MOTOR (UMUR 0-2 Tahun)


2. Fase Intuitif-pra operasional( 2-7 tahun)
3. Fase Operasi-kongkrit (umur 7-11 tahun)
4. Fase Operasi Formal (umur 11-16 Tahun)

C. Faaktor Hereditas dan Prinsip Prinsipnya


1. Proses hereditas

Untuk catatan dalam hak ini bahwa dalam endekatan biologis terdapat satu aturan sistem
yang memberikan pedoman bagi psikologi pendidikan dimana anak dalam kelahiran dan
pertumbuhan telah diawali dari adanya garis keturunn orang tuanya. Untuk itu nativisme yang
menjadi aliran dalam hal ini sangat penting sebagai bagian kajian yang harus ditelusuri lebih
jauh.

2. Prinsip prinsip Herditas

Ada beberapa prinsi hereditas menurut catatan (tadjab,1994:29)

1. Prinsip reproduksi: artinya menghasilkan atau membuat kembaki


2. Prinsif konformitas; Setiap jenis mahluk hidup menurunkan jenisnya sendiri dalam hal ini
tidak akan melahirkan atau menurunkan sifat atau ciri mahluk lain yang bukan
ciri/sifatnya.
3. Prinsip variasi; artinya setiap individu disamping mewarisi sifat atau ciri umum yang
sama,juga mewarisi sifat atau ciri yang berbeda-beda.
D. Pembelajaran yang mempertimbangkan Potensi Anak

Ada beberapa faktor dari kegiatan pembelajaran adalh pendidik dan peserta didik. Peserta
didik yang menjadi subyek dan objek dari kegiatan pembelajaran,dimana dirinya diawal kegiatan
dilakukan pada keadaan dirinyalah perumusan tujuan diharapkan. Sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang No.2 tahun2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedian pada jalur,jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Evaluasi yang baik
adalah memberikan data,imformasi keterangan yang akurat apa yang dialami anak, apa yang
kemungkinan dapat dikembangkan oleh anak untuk mengikiti kegiatan pembelajaran berikutnya.

BAB III BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian Belajar dan tujuan belajar

Belajar adalah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalaman individu itu sebdiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.(slameto,1988:2) .

Ciri-ciri kematangan belajar ialah

a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan diri indib=vidu yang belaajar,baik


aktual,maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam
waktu yang relatif lama
c. Perubahan itu terjadi karena usaha(nuhi Nst,1993:2)

Dari uraian diatas, cukup jelas bahwa belajar adalah salah satu kegiatan yang sangat
penting dan harus dilakukan sepanjang hayat, karena melalui usaha belajarlah kita dapat
mengadakan perubaha perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan diri kita
A. Tiga Teori Belajar
1. Teori Operan Conditioning

Dari filsafat timbullah ilmu pengetahuan, dalam ilmu jiga diketahui terdapat dasar-dasar yang
berbeda antara rasionalisme yang lebih mengandalkan pemikiran deduktif sebagai metodelogi
kebenaran dengn emperisme yang mengandalkan pemikiran induktif sebagai metodelogi
kebenaran.

Kondisioning Operan dari Bf.Skiner

Bf.skiner memandang bahwa belajar adalah perubahan dalam prilaku yang dapat diamati
dalam kondisu yang dikontrol secara baik. Ada tiga syarat terjadinya interaksi antara organisme
dan lingkungannya ,ketiga syarat tersebut adalah

a. Saat respon terjadi


b. Respon itu sendiri
c. Konsekuensi pengaturan respon

Rumus belajar menurut BF.Skinner adalah: B=F(S)

Keterangan;
B: Behavior

F: Fungsi

S: Stimulus

2. Conditioning of learning

Kegiatan belajar adalah merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan,maka


individu akan memiliki kontak dengan lingkungan dijadikan rangsangan dan ini yang disebut
dengan stimulus. Jadi stimulus yang dikembangkan untuk menjadi situasi sakam sebuah kegiatan
pembelajaran akan sagar besar perananya untuk menentukan respon apa yang dikehendaki pada
peserta didikGagne menetapkan bahwa asas belajar pada seseorang adalah kupasan terhadap
berbagai perfomance sampai pada keterampilan yang kompleks. Untuk itu dalam asumsinya
batasan belajar merupakan faktor yang sangat kuas dibentuk oleh pertumbuhan dan
perkembangan tingkah laku itu merupakan hasil dari efek komulatif belajar.

BAB IV KEMAMPUAN DAN INTELEGENSI

A. Kognitif, Afektif,Psikomotor
1. Rana kognitif
Dalam pemetaan kognitif pembagian ranah penting bagi kepentingan intruksional. Artinya
seorang perancang pengajaran akan memamfaatkan kata kerja operasional sebagai acuan
mengevaluasi proses pembelajaran.
2. Rana afektif
Adapun ciri organisasi rana afektif ini adalah lebih mengorientasikan pada nilai-nilai,norma
morma untuk lebih mengorientasikan sistem kerja pribadi seseorang. Dalam pemetaan
efektifnya untuk kepentingan tujuan intruksional.
3. Rana psikomotor
Yang termasuk dalam rana psikomotor ini adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan
otot dan kegiatan fisik. Jika tekanan kemampuannya yang menyangkut penggunaan anggota
gerak tubuh. Penguasaan kemampuan ini meliputi gerakan anggota tubuh yang memerlukan
koordinasi syarat otot yang sederhana bersifat kasar menuju gerakan yang menurut
koordinasi syarat otot yang lebih kompleks dan bersifat lancar.

B. Intelegensi

Arti intelegensi

Menurut william stern intelegensi adalah kesanggupan untuk menyusuaikan diri kepada
kebutuhan baru dengan menggunakan alat berpikir. Dalam pada itu konsepsi tentang intelegensi
ini berkembang terus sehingga banyak mendapat dan dalil-dalil yang menjaditemuan dan
pedoman bagi para ahli untuk mengembangkannya lebih jauh.

C. Perkembangan dan Pengukuran Intelegensi


Sejak awal disadari bahwa tes untuk mengukur kemampuannya intelegensi seseorang adalah
tidak ada yang sempurna sma sekali , dalam hal ini diketahi bahwa elabilitas mentak yang sangat
kompleks menjadikan pengukuran hanya sebatas disusun,dibentuk dan dilengkapi.

Tes intelegensi dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Individual atau kelompok


2. Bahasa atau verbal
3. Mudah atau lebih sukar

Perlu diperhatikan bahwa hasil tes IQ Seseorang dapat bervariasi disebabkan oleh kesalahan
dalam mengukur,pengaruh latihan,cara mengetes yang salah serta bervariasinya dalam
pertumbuhan intelektual.

D. Intelegensi dan Pembelajaran

Intelegensi adalah satu kecerdasan yang dimiliki manusia untuk merespon,mengatasi apa
yang ada disekelilingnya dengan cara menggunakan berfikir,merasa dan bertindak.

Pendidikan adalah suatu proses memberikan lingkungaan agar peserta didik dapat
berinteraksi dengan lingkungan untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya.

Dalam hal mengkondinir berbagai kemampuan pada peserta didik, kemampuan ganda
atau multifile intelegensi adalah suatu bagian yang penting yang harus diperkenalakan artinya
peserta didik sejak dini sudah harus diberi wawasan,kegiatan,orientasi yang merupakan
lingkungan agar mereka dapat nebgembangkan diri sesuai dengan nilai-nilai yang ada diluar
sekolah. Pembahasan dimaksudkan untuk memberikan suatu penjelasan,dimana multifile
intelegensia adalah bagian yang tidak dapat dipishkan dalam kegiatan pembelajaran siswa
dikelas, diluar kelas yang secara keseluruhan adalah bagian dari tanggung jawab guru.
BAB V KECERDASAN JAMAK

A. Perkembangan Kecerdasan Jamak

Pengukuran terhadap keberhasilan anak,terhadap potensi yang dimiliki,terhadap proses


perubahan selalu berangkat dari pengalaman apakah itu penelitian maupun teori-teori yang telah
disusun sebelumnya. Seperti halnya dengan keberhasilan keterampilan kerjanya,atau juga
kebaikam dalam menghadapii diri odan orang lain. Semakin banyak pengukuran maka semakin
banyak pula model-model yang ditawarkan,semua tergantung dari mana sudut pandang melihat
keberhasilan. Tidak hanya penting pada guru,untuk mengenak kecerdasan sistem pikiran/tubuh
kita tetapi penting juga menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menciptakan lingkungan yang
cerdas bagi hidup dan belajar.

B. Penerapan Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Orientasi Kurikulum

Kompetensi merupakan ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai dasar yang


direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir bertindak secara
konsisten dan terus menerus memungkinkan seorang kompoten dalam memiliki
pengetahuan,keterampilan,dan nilai nilai dasar untuk melakukan sesautu.

Pengembangan Metodelogi Pembelajaran

1. Metode bercerita
2. Problem solving; Siswa dihadapkan pada masalah kinkrit
3. Reflective thinking
4. Grup dinamic
5. Community building
6. Responsibility building
7. Picnic
8. Camping study
9. Kerja individu atau kelompok
10. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
11. Pertanyaaan efektif
12. Membandingkan dan mensintesiskan imformasi
13. Mengamati atau mengawasi aktif
14. Peta akibat
15. Keuntungan dan kerugian
16. Permainan peran/konfrensi meja bundar

BAB VI KECAKAPAN BAHASA


A. Pengertian Kecakapan Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi antara masyarakat,berupa lambang bunyi suara, yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Seseorang yang mampu berbahasa dengan baik,senantiasa
dalam menyampaikan pesan,mampu mendengarkan siapa saja,adalah suatu kondisi dimana
individu adalah bagian dari masyarakat yang sangat diinginkan semua orang.

Fungsi bahasa disamping sebagai alat komunikasi juga bahasa untuk menyatakan ekspresi
diri,sarana untuk beradaptasi dan berinteraksi dalam masyarakat,dan sarana untuk mengontrol
masyarakat itu sendiri. Begitulah ketik bahasa dijadikan bagian penting dalam kehidupan,maka
psikologi pendidikan menempatkankannya sebagai sebuah gejala yang harus dipahami secara
tepat,sehingga anak,belajar dan berbahasa dapat ditempatkan secara benar dalam proses
pembelajaran disekolah ataupun dimana saja.

B. Perkembangan Kecakapan Bahasa


Seorang anak tidak hanya mengikuti pertumbuhan secara alami dari keadaan
fisiknya,akan tetapi ia juga harus belajar untuk mengembangkan kemampuannya. Perkembagan
bahasa verbal atau bahasa yang diucapkan tidak hanya memerlukan belajar kata,tetapi juga
belajar kata bahasa dan aturan dalam membuat kalimat.

Tugas-tugas perkembangan umum apabila dipelajari akan dapat dipilah-pilah dalam


beberapa bagian yakni sebagai berikut:

1. Perkembaangan kecakapan bahasa lisan


2. Perkembangan kecakapan mengeja
3. Perkembangan kecakapan membaca
4. Perkembangan penguasaan kata
5. Perkembangan kecakapan bahasa lisan

C. Kecakapan Berbahasa Asing

Ketika seseorang mampu berkomunikasi dengan banyak orang itu berarti ia dapat
mengadaptasikan dirinya pada berbagai lingkungan , “dimana bumi dipihak situlah langit
dijunjung” makna tersebut dimanapun kita berada maka adat istiadat,budaya,bahkan bahasa
sebaiknya kita terima dan dapat lita ikuti.

Jadi belajar bahasa asing bukan semata-mata karena tuntunan,kebutuhan atau faktor
kebetulan,akan tetapi bakat dan keinginan menjadi seseorang menjadi terampil dalam berbahasa
lisan8,. Baik secara psikologis maupun sosioligis,keterampilan berbahasa asing memang sangat
kompleks,salah satunya yang dituntut pertama kali adalah kemampuan seseorang menguasai
bahasa ibu secara baik benar terlebi dahulu baru sebaliknya ia mempelajari bahasa asing.

BAB VII DIMENSI KREATIVITAS DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. Menggagas Kreativitas
Tahukah kita bahwa belajar adalah tempat dimana ada yang mengalir dinamis,penuh
rsiko, dan mennggairahkan. Belum ada “aku tahu” disana. Kesalahan,kreativitas, potensi dan
ketabjukan mengisi tempat tersebut.karena keilmuan tidak terlepas dengan dunia
pendidikan,maka bagaiman pendidikan itu sendiri menjadikan kreatvitas sebagai satu bagian
yang harus mendapat perhatian kita semua.
B. Pendidikan Kreatif
Bentuk dari kegiatan pendidikan sederhananya dapat dalam 3 hal yakni:
1. Pembelajaran
2. Pelatihan dan pembimbingan
3. Memanusiakan manusia sesuai dengan kodratnya
Identifikasi terhadap berbagai persoalan pendidikan khususnya yang sedang dialami
negeri tercinta ini,tentu sampai kapanpun tidak kunjung usai, namun upaya menyadari
bahwa terdapat persoalan yang mesi diselesaikan.

C. Meningkatkan Pembelajaran Berbasis Kreativitas


Formulasi dari dimensi berfikir konvorgen dan divergen akan melahirkan kemampuan yang
didapatkan individu. Sementara itu dimensi filsafat ilmu dengan tiga ranah utama yaitu;
1. Ontologi
2. Epistomologi
3. Aksiologi

BAB VIII PERAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Motivasi
Tiga kata kunci dalam motivasi adalah
a. Dalam motivasi terdapat dorongan yang menjadikan seorang mengambil tindakan
atau tidak mengambil tindakan
b. Dalam motivasi terdapat satu pertimbangan apakah harus memperioritaskan tindakan
alternativ,baik tindakan A Atau tindakan B
c. Dalam memotivasi terdapat lingkungan yang memberi atau menjadi sumber masukan
atau pertimbangan seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau kedua

B. Pengendalian Emosi

Dalam mengenal diri pada anak usia sekolah inilah,maka memberikan pengertian tentang
hal-hal yang arus dilakukan,dipilih dan dihindari harus diberikan kepada anak usia sekolah. Ini
adalah bagian dari pekerjaan motivasi anak untuk melakukan sesuatu tepat untuk dirinya. Karena
otivasi ini sangat berfungsi bagi kegiatan anak itu sendiri.

C. Motivasi Belajar dan Berprestasi


Untuk mencapai hal diatas maka ada bagian penting:
1. Niat yang baik, artinya ia dengan niat yang benar,berarti ia belajar memang dilakukan
sepenuh hati
2. Belajar dilaksanakan dengan baik, maka seorang anak akan melakukan belajar dengan
usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh semua orang,tidak curang,tidak merugikan orang
lain
3. Mencapai hasil yang gemilan, bahwa dengan belajar akan memperoleh hasil,hasil yang
diperoleh benar-benar adalah disebabkan kegiatan belajar bukan karena yang lain.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan
Pengarang mempunyai banyak referensi buku-buku tentang ilmu jiwa / psikolog. Buku
psikologi pendidikan ini layak dibaca oleh siapapun tanpa terkecuali, dimana pada buku yang
pertama itu mempelajari tetang perkembangan ke pribadian anak yang lebih signifikan,dimana
menjelaskan apa itu pengertian dari kepribaian dan siapa yang dapat membantuk pembentukan
kepribadian dari anak tersebut. Dalam buku utama ini sistematika penulisan sudah benar, dan
materi yang di sampaikan pada setiap bab sangat luas jadi mudah dipahami. Materi dalam setiap
Bab juga tidak bertele-tele dan sudah sangat jelas.

B. Kelemahan
Kelemahan dalam buku ini adalah tidak menjelas kan tentang materi pendekatan dan teknik
belajar padahal materi tersebut sangat penting dalam pelajaran psikologi pendidikan. Masih ada
bahasa yang sulit untuk dimengerti dan satu lagi dan pada buku ini ada dijelaskan uraian tentang
islam, sehingga buku ini kemungkinan akan dibaca oleh yang beragama islam saja tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk dibaca oleh non muslim.
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peranan psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam rangka mewujudkan
tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap faktor pendidikan. Pengetahuan
psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu,
pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan
bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik. Ilmu psikologi pendidikan adalah ilmu
yang sangat penting dikuasai oleh seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.Guru dalam
menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami
tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan
tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan
tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

B. SARAN
Setelah memberikan beberapa penilaiaan seperti yang diterangkan pada kesimpulan,
sebaiknya sebelum pencetakan tersebut berlangsung buku ini direvisi kembali agar kata-kata
yang berulang dapat dihapus , agar pembaca tidak binggung ketika membaca buku ini.
Sebaiknya penulis menggunakan bahasa yang mudah difahami. Dalam skema atau pola yang
terdapat di dalam buku, akan mudah diahami jika terdapat penjelasan lebih rinci mengenai hal
terakait.
DAFTAR PUSTAKA

Mardianto.2016.Psikologi Pendidikan.medan:perdana puplishing

Anda mungkin juga menyukai