Psikologi Pendidikan
DISUSUN OLEH :
NIM : 5223142036
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya, saya
dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REPORT (CBR). Tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dra. Sorta Simanjuntak, MS.selaku dosen Psikologi
Pendidikan yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas critical book report.
Saya berharap penulisan critical book report ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
menambah pengawasan dan pengetahuan.
Medan,Agustus 2022
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
4.1 KESIMPULAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Critical book report (CBR) merupakan menilai atau mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan di dalam buku. Critical book report juga dapat membandingkan dua atau lebih
buku dan mengkritik buku tersebut. Melalui critical book report ini kita bisa mengembangkan
kemampua kita untuk berfikir kritis dan juga menambah pemahaman kita. Dengan adanya
critical book report ini kita juga dapat menguji pemikiran kita lewat sudut pandang
berdasarkan pengetahuan yang kita miliki. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tentu
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka dari itu dengan adanya critical
book report ini pembaca dapat mempermudah mencari dan memilih referensi buku
2. Edisi : 1
7. ISBN : 978-602-8207-18-8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA
A. KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
I. Hakikat Psikologi Pendidikan
Pengertian Psikologi Secara Umum
Psikologi secara umum mempunyai arti yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku
organisme yang hidup, terutama pada tingkah laku manusia. Psikolohi berasal dari bahsa
Yunani yaitu psyche yang memiliki arti jidwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku atau
perilaku manusia (Walgito, 2010:6). Psikologi adalah ilmu terapan yang mempelajari
perilaku manusia dan fungsi mental ilmiah. Psikolog (ahli psikologi) mencoba untuk
mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu dan kelompok, serta belajar tentang
proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Sejarah Psikologi
Psikologi berakar pada filsafat ilmu dimulai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu
jiwa, yang merupakan ilmu kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles melihat psikologi
sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan
(anima), sehingga setiap-setiap makhluk hidup memiliki jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatis
di Amerika.
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri
pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan
pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari
sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar
dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan
mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat.
Syah (2000) menyatakan pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin
psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang
terlibat dengan penemuanpenemuan dan menerapkan prinsip -prinsip dan cara untuk
meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Peserta didik dalam proses pendidikan, merupakan salah satu komponen manusiawi
yang menempati posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian
dalam semua transformasi yang disebut pendidikan. Karena peserta didik merupakan
komponen manusiawi yang terpenting dalam proses pendidikan, maka seorang guru dituntut
mampu memahami perkembangan peserta didik, sehingga guru dapat memberikan pelayanan
pendidikan atau menggunakan strategi pembelajaran yang relevan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa tersebut.
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar (SD) adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Jika mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, maka
anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6
s.d. 9 tahun) dan masa kanak-kanak akhir (10 s.d. 12 tahun). Anak-anak usia sekolah ini
memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang
bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung.
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik
5. Belajar membaca, menulis dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP, yaitu:
5. Mulai mempertanyakan secara skeptik mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan
keadilan Tuhan
7. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai
dengan dunia sosial
Adanya karakteristik anak usia SMP yang demikian, maka guru diharapkan agar :
1. Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika
membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya melalui
kegiatan-kegiatan yang positif
Masa remaja (12 s.d. 21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan masa
orang dewasa. Anak usia remaja masuk pada masa sekolah menengah atas (SMA). Masa
remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri. Masa remaja ditandai dengan sejumlah
karakteristik, yaitu:
2. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung
tinggi masyarakat
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
5. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan
kemampuannya
6. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan memiliki anak
9. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
Psikologi Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan Pendidikan. Psikologi
adalah ilmu yang mmempelajari tentang proses kognitif dan perilaku. Sedangkan Pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari nilai-nilai karakter dan cara menanamkannya.
Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat orang
belajar. Pendidik ahli ini tampil sebagai guru yang berpengalaman, efektif dalam
menyelesaikan berbagai persoalan di dalam kelas. Seorang pendidik ahli mengetahui materi
pelajaran yang diajarkannya, memahami strategi umum pembelajaran yang dapat di terapkan
dalam semua subjek.
Tujuan akhir pendidikan adalah terbentuknya karakter yaitu mengetahui mana yang
benar, mmelakukan hal yang tepat dan bertindak mulia. Maka dari itu pembelajaran efektif
adalah pembelajaran yang dapat membangun karakter.
PEMBAHASAN
Dari kedua buku yangs sudah di ringkas disini saya akan membahas inti dari
pembahasan kedua buku tersebut. Kedua buku tersebut sama – sama membahasa tentang
psikologi pendidikan dalam arti luas.
Buku Utama :
Kelebihan : - Buku ini sangat bagus untuk dibaca terutama para pendidik yang ingin
mengetahui secara luas tentang psikologi pendidikan karena buku ini selain covernya
menarik kajian didalamnya juga mandalam.
Buku Pembanding :
Kelebihan : Buku ini terdapat 200 lebih halaman yang di dalamnya sangat amat dalam
mencakup tentang psikologi pendidikan terhadap pendidik.
Kekurangan : Kekurangan dari buku ini adalah covernya yang tidak menarik para pembaca.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpukan, dalam memilih referensi untuk di baca yaitu
buku, alangkah baiknya sebagai pembaca kita memilih dan membandingkan buku – buku
yang akan kita baca, yang tujuannya adalah untuk membuat pembaca memilih mana buku
yang membuat pembaca mudah untuk memahaminya.
Demikianlah laporan Critical Book Report ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan pada Critical Book Report ini, baik dalam segi isi, segi
bahasa, maupun susunan kalimatnya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan kemampuan penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna penyempurnaan Critical Book Report ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, Nur.dkk Psikologi Pendidikan – Oleh: Nur Hidayah, dkk. –Cet. I– Universitas
Negeri Malang, 2017.