PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Husna Parluhutan Tambunan S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan ini dengan tepat waktu. Adapun judul buku yang akan penulis kritik yaitu
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.
Pembuatan Critical Book Report ini bertujuan sebagai tugas kkni mata kuliah
Psikologi Pendidikan .Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Husna
Parluhutan Tambuanan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah membimbing penulis
dalam pembuatan Critical Book Report ini.
Critical Book Report ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan tugas Critical Book Report ini. Semoga tugas
Critical Book Report ini dapat bermanfaat.
Anna Cournicova
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Tujuan Kritikal Book Report.........................................................................................
C. Manfaat..........................................................................................................................
D. Identitas Buku................................................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI.................................................................................................
A. Ringkasan Buku..............................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Kelebihan........................................................................................................................
B. Kekurangan.....................................................................................................................
BAB IV PENUTUP............................................................................................................
A.Kesimpulan......................................................................................................................
B.Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada anak mempengaruhi dari segala segi
aspek kehidupan yang dijalani baik secara fisik maupun non fisik. Perkembangan ialah suatu
proses atau tahap yang dilalui anak, dari anak-anak menuju dewasa, dimana dalam proses ini
seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan tidak dapat dinyatakan dengan angka
( bersifak kualitatif). Sedangkan pertumbuhan adalah suatu proses yang dialami anak dari
kanak-kanak menuju dewasa, dimana dalm proses ini anak akan menglami bertambahnya
berat badan, bertambahnya tinggi badan dan dapat dihitung dengan angka ( bersifat
kuantitatif). Perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada manusia dari masa bayi ke
masa dewasa yang dilalui dari beberapa tahapan atau proses, kehidupan anak dalam
menelusuri perkembangan dan petumbuhan itu pada dasarnya merupakan kemampuan yang
dimiliki anak dalam berinteraksi dengan lingkungann. Sehingga pada proses berinteraksi pada
lingkungan factor intelektual dan emosional merupakan berperan penting dalam melakukan
sosialisasi dengan lingkungannya.
Dari ulasan diatas maka perlu dipelajari tentang psikologi pendidikan dimana psikologi
pendidikan merupakan suatu studi yang sistematis tentang proses-proses dan factor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan manusia. Sedangkan pendidikan adalah proses
pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari sini kita dapat melihat
bahwa ada kaitan anatara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Oleh karena itu
psikologi menekankan atau mengarahkan dan memusatkan perhatiannya pada persoalan-
persoalan yang bersangkutan dengan proses dan factor-faktor yang berhubungan dengan
tindakan belajar
7. Untuk mengetahui bakat yang dimiliki peserta didik dan cara mengembangkannya.
C. Manfaat
Buku Pembanding
A. Ringkasan Buku
Buku Utama
Psikologi pendidikan ialah suatu studi yang sistem matis tentang proses-proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia ( Menurut H.C.Whitherington).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang
menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses
belajar.
Penelitian terhadap 13 buku yang ditulis oleh para ahli selam kurang lebih 5 tahun
yaitu memberikan gambaran terhadap ruang lingkup psikologi pendidikan adalah sebagai
berikut:
L.D.Craow Ph. D.dan Allice Craow Ph D metode yang digunakan didalam psikologi
pendidikan adalah sebagai berikut:
A. Metode Intropeksi
Metode intropeksi adalah memakai pendekatan melalui pengamatan terhadap diri sendiri
B. Metode Observasi
C. Pendekatan Genetis
D. Teknik-Teknik Evaluasi
Merupakan alat alat pengukuran yang di standarisasi, interview, case istory atau
pendekatan klinis.
E. Metode Eksperimen
Merupakan penelitian yang mengamati secara teliti tentang pristiwa-pristiwa jiwa yang
dengan sengaja di timbulkan
F. Analisa Statistic
Merupakan suatu penelitian dimana menggunakan analisis data dan generalisasi dan di
tuntut ketelitian dan kejeliannya agar hasil penelitian dapat di pertanggungjawabkan
Prof DR.F.J.Monk,dkk: “perkembangan ialah suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju
ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses
kemasakan dan belajar”. Di dalam pertumbuhan” pertumbuhan khusus dimaksudkan dalam
ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungisi fisik yang murni sedangkan”perkembangan” lebih
dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.
1. Perubahan dalam arti pertambahan ukuran berat badan serta perbedaan perbandingan
antara ukuran/berat/kesanggupan
2. Perubahan dalam arti kelengkapan cirri-ciri yang lama dan munculnya cirri-ciri yang baru.
Kesanggupan fisikis antara lain:
Perubahan penguasaan saraf dan otot
Perubahan kecakapan memahami sesuatu
Perubahan memiliki nilai-nilai dan inhibisi
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh
pengalaman dan latihan (Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand). Belajar adalah perubahan
tingkah laku yang tetap yang merupakan hasil pengalaman belajar yang lalu (Clifford T.
Morgan)
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan
pengalaman. Dengan kata lain yang lebih rinci belajar adalah:
a. Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja
b. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan
c. Perubahan itu meliputi perubahan keterampilan jasmani, kecepatan perspektual, isi ingatan,
habilitas berfikir, sikap terhadap nilai dan inhibisi, serta lain lain fungsi jiwa
d. Perubahan tersebut relatif konstan
B. Jenis-jenis Belajar
Ada pun jenis-jenis belajar yang mendasarkan diri kepada tiga jenis belajar yaitu:
1. Jenis Belajar Keterampilan
Anak kecil dalam lingkungan keluarga sebenarnya telah memulai belajar jenis ini, saat
memasuki bangku sekolah dasar mereka melanjutkan belajar keterampilan yang baru, seperti
menulis, menggambar dengan alat tertentu. Bila kesempatan meneruskan pendidikan formal,
terputus mereka bisa melanjutkan melalui jalur non formal, disana lebih banyak memperoleh
kesempatan belajar jenis ini seperti menjahit, mengetik, megukir kayu dan sebagainya, tetapi
bial mereka mendapat kesempatan meneruskan pendidikan formalnya, terutama kejuruan
seperti STM demikian seterusnya sampai perguruan tinggi.
Jalan yang biasa dilalui untuk membimbing anak belajar keterampilan motorik ini adalah:
a. Pemahaman, orang dewasa memberi penjelasan mengenai gerakan apa yang harus mereka
lakukan dan urutannya
b. Latuhan lanjutan, latihan awal memperoleh hasil sesuai dengan tujuan sementara yang telah
ditetapkan, barulah anak secara perlahan dibimbing dan diajak menambah kecepatan
aktivitasnya
D. Transfer Belajar
1. Pengertian
Pemindahan hasil belajar itu sebenarnya bisa terjadi dari mata pelajaran satu ke yang
lainnya atau kehidupan nyata di luar sekolah
1. Macam-macam Transfer
Transfer positif, jika hasil belajar dalam satu mata pelajaran tertentu membantu terhadap
mata pelajaran lainnya
Transfer negatif , apabila hasil belajar satu bidang studi memperlambat atau mempersulit
bidang studi lainnya
2. Terori-teori Teransfer Belajar
Para ahli berpendapat bahwa transfer dalam belajar itu bisa terjadi apa sebenarnya hakekat
transfer itu.pendapat mereka dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
Teori Disiplin Formal/Ilmu Jiwa Daya
Teori Elemen Indektik/Ilmu Jiwa Asosiasi
Teori Generalisasi
Ketiga teori tersebut sampai sekarang masih menunjukkan kebenaran, kemampuan berfikir
logis, cukup membantu dibidang lain
Intelegensi
Sikap
Materi pelajaran
Sistem penyampaian guru
A. Prinsip-prinsip Belajar
Dari beberapa teori yang di kemukakan oleh para ahli dapat dirangkum prinsip belajar
yaitu belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu juga latihan, ulangan dan
memberi sukses yang menyenanbkan serta aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan
dengan kebutuhan hidupnya
2. John B. Carroll
Carroll mengemukakan konsep Mastery Learning yang menurut nya “kepandaian dan
bakat adalah indeks tingkat kemampuan belajar yang diukur dengan kecepatan belajarnya.
3. Jerome Bruner
Menuliskan buku “the process of edication” yang berisi: Pentingnya peranan struktur
dalam belajar, pemahaman intuitif dalam belajar, pentingnya belajar dengan menemukan diri,
oentingnya relevasi belajar-mengajar, pentingnya keaktifan siswa dalam belajar, serta
kesiapan dalam belajar.
BAB IV PRINSIP-PRINSIP MENGAJAR
A. Pengertian Mengajar
Menurut Dr. Harold Benyamin “mengajar ialah suatu proses pengaturan kondisi
dengan mana pelajaran perubahan tingkah lakunya dengan sadar ke arah tujuan tersendiri
Menurut Prof. Drs. S. Nasution, MA “mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada
anak-anak.
Dari batasan mengajar diatas sudah cukup memberi gambar tenatng apa itu megajar, secara
global mengajar dapat dibedakan menjadi dua :
a. Menurut Faham Lama, guru senantiasa aktif dalam menyampaikan dan memompakan
informasi/fakta agar dikuasai siswa
b. Menurut Faham Baru, guru sebagai pengelola, pengatur, peracik lingkungan berupa
tujuan, materi, metode dan alat dengan siswa, siswa harus aktif.
A. Kompetensi Guru
Pada prinsipnya guru harus mempunyai 3 kompetensi, yaitu
1. Kompetensi Kepribadian, kepribadiannya itu yang akan menentukan apakah ia akan
menjadi pembimbing dan pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah manak menjadi
perusak atau penghancur.
2. Kompetensi Penguasaan Bahan, seorang guru harus mengerti dengan baik materi yang
akan diajarkan, baik pemahaman detainya atau pun aplikasinya
3. Kompetensi Dalam Cara-cara Mengajar, guru juga sangat dituntut terampil dalam
mengajar, yang secara global meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Intelegensi
1. Batasan intelegensi
Menurut L.M. Terman, intelegensi adalah kemampuan berfikir dalam arti memikirkan hal
abstrak. Menurut Boring, Intelegensi adalah apa yang di test oleh test intelegensi ini adalah
definisi ringkas. Menurut Alred Binet, Intelegensi memahami berpendapat mengontrol dan
mengekritik intelegensi memuat emapt perkataan ini, secara global hakekat intelegensi bisa
diilustrasikan sebagai berikut.
1. Teori-teori intelegensi
a. Teori Dwifaktor, Spearman, berpendapat bahwa intelegensi terdiri dari ebilitas umum (G)
dan ebilitas khusus (S). General faktor ini adalah faktor yang mendasari semua tingkat
individu apapun bentuk dari tingkah laku seseorang, sedangkan spesial fektor, hanya berfungsi
pada tingkah laku tertentusaja.
b. Teori Multi Faktor, Menurut Thurstone faktor G itu tidak ada yang adal Group faktor
(faktor C). Faktor C ada sebanyak 7
Mudah
Ingatan
Kemampuan menangkap hubungan percakapan atau bahasa
Tajam pengelihatan
Kemampuan menarik kesimpulan dari data yang ada
Tetap mengamati
Pemecahan masalah
A. Bakat
1. Pengertian Bakat
Menurut Prof. Dr. Soegarda Poerbawakawatja, bakat adalah benih dari sustu sifat yang
baru akan tampak nyata jika ia mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk
berkembang.
Menurut Crow and Crow, bakat dipandang sebagai suatu bentuk khusus superioritas
dalam lapangan pekerjaan tertentu, seperti musik, ilmi pasti atau teknik.
Anak berbakat adalah mereka yang mempuyai penonjolan dalam bidang tertentu bila
dibandingkan dengan anak-anak sebaya.
2. Test Bakat
Test bakat akademik
Test kesenian dan musik
Test bakat mekanis
Test bakan administrasi
Test bakat untuk pekerjaan keahlian
Daftar minat
Melihat kedepan
3. Mengenai Anak-anak Berbakat dan Terbelakang
Mengenai anak-anak berbakat, anak berbakat adalah karunia yang sangat tinggi
nilainya amanat dari Tuhan yang senantiasa harus diplihara
Mengenai Anak-anak terbelakang, kasus terbelakang pada dasarnya ada dua macam
yaitu: yang bisa diukur dengan test IQ dan yang tidak bisa diukur dengan test IO
1. Kasih sayang orang tua, orang tua harus memberikan kasih sayang dengan keadaan yang
wajar, dengan penuh ikhlas dan tulus yang mendalam serta dapat membantu perkembangan
anaknya
2. Sikap yang benar, orang tua harus bersifat yang betul yaitu menerima denggan sadar
keadaan anaknya dan melakukan tindakan yang konstruiktif bagi perkembangan anaknya
3. Kesabaran, mendidik anak terbelakang akan melakukan waktu yang lebih lama dari anak
yang normal, sebab mereka cenderung meniru tanpa mempertimbangkan pendapat mereka
sendiri
4. Oprant learning, salah satu teknik keterbelakangan mental. Yaitu satu teknik memberi
penguatan positif dan negatif, memberikan hadiah, menghukum dengan pujian, anggukkan
kepala, hadiah uang dan lain-lain
5. Konsultasi dengan lembaga, para ahli psikolog, hal ini untuk menghondari kesalahan
penafsiran dan perawatan, disamping juga untuk meningkatkan pelayanan yang setepat
mungkin.
1. Dasar Psikologi
Ditinjau dari anak didik
Ditinjau dari pendidik
2. Dasar Didaktis
Ditinjau dari segi anak didik
Ditinjau dari segi pendidikan
3. Dasar administrative
Tanpa ada data dan informasi yang diperoleh dari avaluasi, maka petugas dalam
lembaga pendidikan tidak mungkin dapt mengisi raport, STTB, menentukan nilai-nilai kelas
atau tidak dan sejenisnya.
Syarat-syarat test yang baik menurut Sumadi Suryabrata adalah sebagai berikut:
Realible
Valid
Obyektif
Diskriminatif
Comprehensive
Mudah digunakan
Suatu test dikatakan reliable bila test tersebut memiliki consistencif, maksudnya bila test
diberikan kepada sekelompok subyek yang sama dalam dua saat yang berbeda, hasilnya tetap
sama atau hamper sama. Syarat berikutnya obyektif, yang mempunyai pengaruh besar
terhadap dua syarat yang terdahulu. Syart test yang terahir, test itu harus mudah dipergunakan,
tidak sulit dan berbelit-belit, ia tidak menuntut peralatan yang banyak dan mahal, mudah
pemeriksanya dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
Alat evaluasi non test dapat digunakan untuk menilai beberapa aspek dari induvidu,sehingga
tidak hanya untuk menilai spek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Berikut
ini macam-macam alat evaluasi non test:
1. Skala bertingkat
2. Kuisioner ( angket)
Kuisioner langsung
Kuisioner tidak langsung
Buku Pendamping
A. Teori-Teori Perkembangan
2. Konsep yang Berorientasi Faktor Lingkungan Konsep lingkungan adalah kelompok konsep
yang mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak, termasuk konsep-
konsep belajar dan konsep-konsep mengenai sosialisasi yang bersifat sosiologis.
3. Teori Interaksionisme
Teori ini sering pula disebut teori perkembangan kognitif Piaget. Menurut Piaget,
perkembangan adalah suatu proses perubahan sebagai hasil dari proses belajar yang
merupakan kombinasi atau interaksi dari pembelajaran, pengalaman, dan kematangan. Konsep
interaksionisme mementingkan perkembangan intelektual dan moral.
B. Tahap-tahap Perkembangan
B. Perkembangan Fisik
Perubahan fisik sudah dimulai pada masa praremaja dan terjadi secara cepat pada masa
remaja awal yang akan makin sempurna pada masa remaja pertengahan dan remaja akhir.
Secara khusus, tugas-tugas perkembangan fisik remaja mencakup sembilan macam, yaitu:
1. Menerima perubahan fisik yang dialaminya dan melakukan peran sesuai dengan jenisnya.
2. Mengembangkan hubungan secara tepat dengan teman sebaya baik yang sama jenis
maupun lawan jenis.
3. Mampu berdiri sendiri dalam bidang emosi, tidak lagi tergantung pada orang tua maupun
orang dewasa yang lain.
4. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi.
5. Menentukan dan mempersiapkan diri untuk kariernya dan memasuki pasaran kerja.
6. Mengembangkan kemampuan kognitif dan konsep-konsep yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat dipertang- gungjawabkan.
8. Mempersiapkan diri untuk berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap secara tepat sesuai dengan
pandangan ilmiah
C. Perkembangan Kognitif
Piaget (dalam Wadswoorth, 1984) menjelaskan bahwa selama tahap operasi formal
yang terjadi sekitar usia 11-15 tahun, seorang anak mengalami perkembangan penalaran dan
kemampuan berpikir untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasar pengalaman
langsung. Struktur kognitif anak mencapai kematangan pada tahap ini.
D. Perkembangan Emosi
Selama masa remaja perkembangan afektif yang berpengaruh terhadap emosi remaja
ditandai dengan dua faktor utama, yaitu
b. Perkembangan kepribadian.
E. Perkembangan Moral
Hasil penelitian Piaget mengungkapkan bahwa pada tahap operasional konkret (8-12
tahun), anak sudah dapat memahami dan menghargai aturan- aturan. Proses perkembangan
moral remaja secara gradual mengalami perubahan dari perkembangan yang lebih otoritarian
menjadi kurang otoriter seiring dengan perkembangan aspek-aspek kognitif, dan kepribadian.
F. Perkembangan Sosial
Secara umum perkembangan sosial merupakan ekspresi dari kondisi fisik dan psikis
individu yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Pada waktu mulai merenggangnya
ikatan-ikatan keluarga, para remaja juga membina identifikasi yang lebih besar dengan orang-
orang lain dari kelompok umur yang sama, dan mengembangkan rasa bersatu sebagai suatu
generasi. Remaja mengorganisasi ciri- ciri kultur tertentu dan menjadikannya sebagai ciri khas
mereka sendiri, termasuk misalnya, model rambut, pakaian, musik, dan semacamnya yang
membedakannya dengan ciri-ciri kelompok usia lainnya.
Pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh model interaksi orang tua (ayah- ibu) dan anak,
kondisi keluarga dan harapan orang tua, keadaan sosial ekonomi, pendidikan dan pekerjaan
orang tua, besar- kecilnya anggota keluarga dan karakteristik anak (Kuczynski, et aL., 1997).
Keluarga adalah pendukung nilai-nilai kearifan lokal terutama dalam pengasuhan anak
karena anak merupakan pusat perhatian keluarga, bahkan semenjak masih dalam kandungan.
Setiap kelompok etnik di Indonesia mempunyai ajaran, nasihat atau petuah mengenai
bagaimana mengasuh, merawat, dan mendidik anak.
C. Penutup
Vygotsky mulai bekerja dalam bidang psikologi pada tahun 1924 pada saat psikolog
Rusia, Luria dan Leontiv, tertarik pada kepandaian dosen muda itu di Insitute of Psychology
Moscow. Mereka mengembangkan psikologi baru berdasarkan aliran Marxisme sebagai
bagian dari keadaan sosialis baru yang mengikuti revolusi Rusia. Menurut Vygotsky (dalam
Elliot, et al., 2000), bahasa berperan penting dalam perkembangan kognitif. Perkembangan
bahasa meliputi empat tahap, yaitu tahap pra-intelektual, psikologi naif, bahasa egosen- trik,
dan bahasa internal (inner speech).
Pakar psikologi kontrol diri, Lazarus (1976) menjelaskan bahwa kontrol diri
menggambarkan keputusan individu melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan
perilaku yang telah disusun guna meningkatkan hasil dan tujuan tertentu sebagaimana yang
diinginkan. Kontrol diri berkaitan erat pula dengan keterampilan emosional. Bahkan kontrol
diri merupakan salah satu komponen keterampilan emosional.
Secara umum, kontrol diri dibedakan atas tiga kategori utama (Averill, 1973), yaitu:
BUKU UTAMA
A. KELEBIHAN BUKU
Keunggulan buku: buku ini bagus utntuk dibaca, karena di dalam buku ini menjelaskan
teori pendidikan dengn pendapat para ahli, buku ini juga bagus karena mencantumakan rumus,
pedoman, perbandingantetap, dan buku ini juga menampilkan table tentang distribusi
integelensi murud-murid sekolah menangah atas. Buku ini juga menarik karena di dalam buku
ini mencantumkan atau memaparkan pertanyaan atau soal yang menarik pembaca untuk
mengerjakan soal yang disediakn,selain itu di dalam menjawab soal buku ini mengajak kita
berfikir sehingga kita dapat menyelesaikan soal yang di paparkan, buku ini juga menggunakan
perbaduan bahasa seperti bahasa inggris Indonesia, dan di dalm buku ini juga menggunakan
tulisan-tulisan arab yang membuat mata kita tidak merasa bosan. Buku ini juga sangat lengkap
wawsannya atau cakupan tentang psikologi itu sendiri. Buku ini juga di lengkapi dengan
biodat singkat dari penulis buku tersebut. Sampul buku yang digunakn menari sehingga dapt
menarik si pembaca dalam membacanya.
B. KELEMAHAN BUKU
Kelemahan buku: selain memiliki keunggulan buku ini juga memiliki kelemahan seperti
buku ini tidak dilengkapi dengan rangkuman diakhir bab, sehingga kita menjadi kesulitan
untuk mengartikan hal-hal penting yang terkandung pada bab tersebut sehingga kita harus
membaca keselurahan dari isi buku tersebut. Di buku tersebut masih banyak kata-kata yang
tidak jelas dan tidak sesuai dengan apa yang dituliskan dan yang dimaksudkan.
BUKU PENDAMPING
A. Kelebihan
1. Dilihat dari segi tampilan buku (face value), ketika membaca judul cover pada buku ini
membuat para pembaca menarik untuk membacanya dan buku ini cocok untuk dijadikan
sebagai buku referensi pembelajaran.
2. Dilihat dari segi isi buku, buku ini layak dijadikan sumber bacaan karena penjelasan yang
dipaparkan sangat jelas.
3. Dilihat dari segi tata letak, buku ini sudah memiliki tata letak yang cukup tepat. Tata letak
dari topik satu dengan topik yang lain ditata dengan rapi.
4. Dilihat dari segi bahasa, penulisan bahasa dalam buku ini cukup baik. Dimana penulis
menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan EYD sehingga cocok dijadikan referensi.
B. Kekurangan
1. Dilihat dari segi face value, cover pada buku ini tidak terdapat gambar dan warna sehingga
membuat buku ini kurang menarik
2. Dilihat dari segi isi buku, tidak adanya rangkuman pada akhir bab yang bisa memudahkan
para pembaca.
3. Dilihat dari segi tata letak, tata letak buku ini dibagian daftar isi kurang rapih dan tentunya
ini membuat bingung para pembaca. Kemudian ukuran pada marginnya terlalu besar sehingga
tulisannya terlalu menjorok ke tengah.
4. Dilihat dari segi bahasa, Jika dilihat dari kapan buku ini diterbitkan tidak heran bahwa
masih ada kata-kata yang masih sulit dimengerti. Seperti kalimat pada halaman 12 yaitu pada
kata seyogianya dan nilai-nilai siri.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan, bahwa psikologi pendidikan merupakan bahan ajar yang
dapat digunakan untuk membantu mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesional
guru, terutama dalam menguasai konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di
dalam proses belajar dan pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar,
sehingga hasilnya diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan, kemampuan untuk mengemas
perasaan, pembahasan sikap, kecakapan dalam bertindak dan tumbuhnya kesadaran untuk
bertanggung jawab. Maka dari itu psikologi pendidikan sangat penting bagi kita semua, karena
terdapat banyak manfaat yang bisa kita ambil dalam memperlajari psikologi pendidikan.
Kemudian pada buku psikologi pendidikan berbasis analisis empiris aplikatif ini tentunya
sangat penting untuk kita pelajari karena di dalamnya terdapat teori-teori yang memudahkan
kita untuk mengetahui berbagai pengetahuan tentang psikologi pendidikan. Tidak hanya itu,
buku ini juga cocok dijadikan bahan ajar, karena isi yang terkandung di dalamnya sangat
membantu dalam mengatasi masalah yang terjadi tentang psikologi pendidikan.
B. Saran
Buku ini sangat lah bermanfaat bagi semua orang karena memberikan banyak
pengetahuan. Sebaiknya kita lebih dalam lagi mempelajari tentang Psikologi Pendidikan agar
kita dapat mengerti serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dilingkungan
sekitar khususnya dalam dunia pendidikan karena sebagaimana kita ketahui psikologi
sangatbermanfaat untuk melihat perkembangan seseorang. Semoga dengan adanya tugas
critical book report ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Psikologi
Pendidikan khusunya bagi para calon guru.
DAFTAR PUSTAKA