Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL DISKUSI CASE METHODE

“PROFESI PENDIDIKAN”

DOSEN PENGAMPU : RIZKI RAMADHANI S.PD., M.PD

NAMA KELOMPOK 5 :

1. ALEKA GANEFI HUTAGALUNG ( 2222332001 )


2. CINDY RAMAYANI ( 2223132027
3. DESI ROSELIA LUMBAN GAOL ( 2222432007 )
4. NAYLA AFIFA ( 2221132008 )
5. PUTRI INSANI SIMBOLON ( 2222432006 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
1. PENDALAMAN MATERI
 Profesi adalah sebagai suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan terampil dan cakap.
Secara semantik profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya.
 Suatu pekerjaan dikatakan profesi apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan
oleh orang yang memenuhi persyaratan atau kriteria antara lain harus melalui
Pendidikan tinggi, menuntut keahlian dan di ikat oleh kode etik.
 Seorang guru yang profesional harus memiliki 3 kriteria yaitu : harus ahli ( expert ),
bertanggung jawab ( responsibility ) baik tanggung jawab intelektual maupun moral
dan memiliki rasa kesejawatan ( rasa kebersamaan antara pelaksana profesi sendiri )
 Kompetensi guru profesional, di NKRI yaitu :
1. Kompetensi Pedagonik ( Gaya belajar dan bagaimana mengajar )
2. Kompetensi Kepribadian ( Mencerminkan karakter personal )
3. Kompetensi Profesional ( Penguasaan materi )
4. Kompetensi Sosial ( Kemampuan berkomunikasi )
 Kode etik yaitu berasal dari kata code dan ethic. Code berarti tulisan, kata, atau tanda
dan Ethic berarti aturan tatasusila. Dengan demikian kode etik adalah ketentuan atau
aturan yang berkenaan dengan tatasusila dan ahlak.
 Kode etik guru terdiri dari :
1. Guru berbakti membina anak didik
2. Guru memiliki kejujuran profesional
3. Guru mengadakan komunikasi memperoleh informasi anak didiknya
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua siswa
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat
6. Guru secara sendiri dan bersama mengemban dan meningkatkan mutu profesinya
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan baik antar sesama guru
8. Guru secara Bersama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
9. Guru melaksanakan ketentuan pemerintah dalam Pendidikan
 Kepala sekolah bukanlah mengajar tetapi mengetahui bagaimana guru mengajar.
Kepala sekolah harus memiliki 5 kompetensi yaitu kepribadian, manajerial, supervisi,
sosial, dan kewirausahaan dan cara kerjanya harus profesional.
2. PENYAJIAN KASUS

Mencari kasus dalam organisasi atau permasalahan kode etik profesi Pendidikan dan
sikap profesionalisasi pendidik!

Link YT : https://youtu.be/NNqFV-39C1k

Link Artikel : https://metro.tempo.co/read/1690549/guru-agama-di-jakarta-jadi-pelaku-


kekerasan-seksual-psikolog-terindikasi-gangguan-parafelia

Kasus :

Guru Agama di Jakarta Jadi Pelaku Kekerasan Seksual,


Psikolog: Terindikasi Gangguan Parafelia
Reporter :
Desty Luthfiani
Editor :
Sunu Dyantoro

Minggu, 12 Februari 2023 18:21 WIB


3. PEMECAHAN KASUS

A. Pencarian Data
Kasus :

Guru Agama di Jakarta Jadi Pelaku Kekerasan Seksual, Psikolog: Terindikasi Gangguan
Parafelia

Reporter :
Desty Luthfiani
Editor :
Sunu Dyantoro

Waktu kejadian :

Minggu, 12 Februari 2023 18:21 WIB

Lokasi :
Sekolah Dasar Negeri di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur
Jumlah Korban :
7 Orang siswi
Tersangka/Pelaku :
Muhammad Alamsyah
Hukuman :
Pasal 76 huruf e Juncto 28 Undang – undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan
anak. Hukuman penjara 15 tahun
Dampak :
Mengakibatkan trauma berkepanjangan pada korban
B. Pengajuan Gagasan
Solusi yang dibuat kepada kepala sekolah untuk mengatasi kasus asusila tersebut adalah :
1. Penanaman etika dan moral sangat penting bagi para guru sebagai tenaga pendidik
untuk menghindari tindakan asusila yang dilakukan oleh guru kepada siswinya
2. Jika pelaku terbukti melakukan perbuatan yang tidak bermoral tersebut maka harus
ada sanksi hukum yang berat. Sebab, perilaku yang tidak terpuji tersebut akan
mengakibatkan trauma berkepanjangan pada korban. Pada Pasal 76 huruf e 28
Undang – undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak. Hukuman
penjara 15 tahun
3. Penataan ulang tenaga pendidikan terutama pada tingkat dasar dan menengah berupa
peningkatan kemampuan akademik sekaligus penguatan nilai-nilai moral dan etika
karena sangat menentukan keberhasilan proses belajar di sekolah
4. Adanya kegiatan ibadah bersama disekolah sesuai dengan agama masing - masing,
untuk menambah iman pendidik dan terciptanya kesopanan terhadap peserta didik
5. Sekolah memerlukan sistem yang bisa mengawasi perilaku guru sehingga hal seperti
ini tidak terulang karena saat pengawasan ini berjalan masih lemah
6. Kepala sekolah menyarankan supaya siswa berani melapor jika ada perbuatan yang
kurang baik yang di lakukan seorang guru
7. Menindak tegas guru yang melakukan asusila terhadap siswa, karena guru yang
melakukan asusila sekali dan tidak di tindak tegas akan melakukannya lagi untuk
seterusnya karena menganggap sistem sekolah lemah seperti adanya pemecatan
terhadap guru yang melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut
8. Pendekatan antara sekolah kepada para siswa, pendekatan sekolah kepada siswa
sangat penting, pendekatan ini bisa dilakukan melalui pihak bimbingan konseling
sekolah
9. Menyeleksi setiap data guru dengan baik sebelum mereka masuk untuk mengajar di
sekolah
10. Selalu melaksanakan rapat akhir bulan kepada para staf dan para guru di sekola,
karena rapat sangat harus di lakukan untuk berlangsungnya ketertiban sekolah serta
kemajuan dalam pengajaran di sekolah
C. Validasi
Hasil validasi dari solusi yang kami terapkan pada kepala sekolah adalah :
1. Jika kepala sekolah sudah bisa menciptakan lingkungan yang aman, maka kasus
kekerasan seksual bisa dicegah. Tidak akan ada siswa yang menjadi korban kekerasan
seksual
2. Kepala sekolah memilih guru yang tidak hanya memiliki kemampuan mengajar yang
baik, melakukan wawancara/test khusus tentang pembelajaran seksual kepada setiap
tenaga pendidik yang masuk ke sekolah tersebut, dan juga punya akhlak yang baik.
Bila hal-hal tersebut sudah dipenuhi, bisa mencegah kekerasan seksual yang
dilakukan oleh guru
3. Lembaga pendidikan harus memberikan sanksi yang berat pada pelaku. Mulai dari
melaporkan ke pihak yang berwajib hingga memecat secara tidak hormat. Bila itu
semua sudah terjadi, diharapkan tidak terjadi lagi terjadinya kekerasan seksual di
lingkungan pendidikan dikarenakan sanksi yang sangat berat terhadap pelaku.
4. Penerapan pendidikan seksual di sekolah. Pendidikan seksual ini bisa memberikan
pemahaman kepada siswa tentang bagian tubuh yang bersifat privat dan harus
dilindungi
5. Sekolah perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari orang tua siswa,
LSM, aparat hukum, fasilitas kesehatan hingga masyarakat di sekitar. Karena dengan
adanya pendekatan terhadap siswa tersebut, ia akan merasa bahwa dia memiliki
dukungan dan dia akan merasa aman karena terlindungi
6. Pelaku kekerasan seksual harus mendapatkan hukuman setimpal agar korban merasa
memiliki harapan karena setidaknya pelaku dari kekerasan tersebut sudah di berikan
hukuman yang pas
7. Menerapakan penanaman pendidikan memng harus di lakukan sejak dini, agar anak
bisa menjaga diri dari para pelaku kekerasan seksual
8. Membuat organisasi terhadap kekerasan seksual setidaknya membuat para pelaku
memiliki rasa takut karena banyak resiko yang akan dia terima jika dia nekat
melakukan kekerasan seksual
9. Memantau korban yang terkena kekerasan seksual sangat penting karena korban pasti
merasa dirinya tidak layak maka dari itu dibutuhkan pendamping yang bisa
setidaknya mengurangi rasa traumanya
10. Menjaga mulut dan berhati hati dalam berbicara adalah tindakan yang cukup tepat,
karena jika tidak maka akan terjadi kejadian yang semakin buruk nantinya
11. Mendengarkan keluh kesah korban sangat di anjurkan, karena korban pasti memiliki
rasa trauma yang mendalam, maka di perlukan seseorang yang sangat berpengalaman
untuk berada di sampingnya

Kerjasama dari berbagai pihak ini bisa mencegah terjadinya kekerasan seksual di sekolah.
Semua pihak bisa saling menjaga dan mengawasi. Agar jangan sampai terjadi kekerasan
seksual di sekolah ini.
D. Perumusan Solusi

Solusi dalam mengatasi masalah pada siswa dari kasus tersebut pada pembelajaran adalah :

1. Pendekatan individu, yaitu dengan memberikan dukungan psikologi pada korban


kekerasan seksual
2. Merancang program bagi kekerasan seksual di mana pelaku harus bertanggung jawab
terhadap perbuatannya seperti menetapkan hukuman yang pantas bagi pelaku dan
memberikan pendidikan untuk pencegahan kekerasan seksual
3. Pendekatan perkembangan, yaitu dengan cara menanamkan pendidikan pada anak
sejak usia dini, seperti pendidikan mengenai gender, memperkenalkan pada anak
tentang risiko dari kekerasan seksual, mengajarkan batasan aktivitas seksual yang
dilakukan pada masa perkembangan anak.
4. Pencegahan sosial melalui komunitas seperti, mengadakan kampanye anti kekerasan
seksual, mensosialisasikan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sosial
maupun sekolah
5. Kembangkan empati pada korban seta memperhatikan kondisi psikis
6. Netral dan tidak menghakimi lebih tepatnya memberi semangat serta tidak bergosip
atas kejadian tersebut
7. Menyediakan waktu mendengarkan keluh kesah si korban dan memberikan dukungan
supaya rasa trauma tidak semakin besar
KESIMPULAN HASIL DISKUSI KAMI :
 Tak hanya menjalankan tugas pokoknya, kepala sekolah juga memiliki peran dan
tanggungjawab lain. Adapun peran kepala sekolah yaitu sebagai pendidik (educator),
manajer, administrator, pemimpin (leader) dan sebagai pengawas (supervisor). Kepala
sekolah sebagai seorang pendidik berperan dalam mendidik dan membina warga
sekolahnya. Dalam hal ini kepala sekolah perlu memahami perannya agar mampu
memberikan pendidikan dan pengajaran secara tepat.
 Dalam menjalankan peran ini diperlukan kemampuan kepemimpinan dari kepala
sekolah. Dengan adanya kemampuan yang baik dalam memimpin, kepala sekolah
akan mampu mewujudkan sekolah yang aman dan menyenangkan untuk anak. Kepala
sekolah sebagai faktor pendorong dalam mewujudkan visi, misi, tujuan beserta
sasaran sekolah yang bermutu dan berkualitas
 Strategi kepala sekolah dalam implementasi sekolah yaitu sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebaiknya lebih mempertimbangkan kembali keadaan siswa yang
kurang mampu agar tetap dapat merasakan kenyamanan mendapatkan hak -
haknya dalam mendapatkan pendidikan
2. Kepala sekolah sebaiknya juga mampu mempertanggungjawabkan program
sekolah pada Kementrian Pemeberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
agar bisa saling berkoordinasi
3. Guru perlu lebih meningkatkan lagi kompetensi yang dimilikinya, mengupdate
segala informasi terkait tumbuh kembang anak dan melaksanakan kebijakan
sekolah dengan lebih baik lagi diharapkan sekolah dapat mengimplementasikan
sekolah yang benar-benar nyaman dan aman untuk anak
4. Orang tua harus lebih terbuka dengan anak untuk menciptakan kepercayaan anak
agar anak selalu merasa nyaman dan aman belajar dirumah dan juga orang tua
harus bisa menjaga komunikasi yang baik dengan sekolah maupun orang tua
siswa lainnya

Anda mungkin juga menyukai