Anda di halaman 1dari 4

Nama : Devi Kartika Sari

Nim : 2021201058

Kelas : 13 Reguler

Mk : Landasan Pendidikan

Dosen Mk : Yayang Eka Wirayati M,Pd

Jawaban UTS

1. Karena guru adalah patokan siswa, seorang guru harus memiliki atau menguasai
pengetahuan pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik siswa melalui proses
pengajaran yang efektif.
2. Tujuan landasan pendidikan yaitu Membangun sistem pendidikan yang berkualitas dan
kuat, untuk itu diperlukan landasan atau pondasi yang kuat pula. Agar pendidikan bisa
tercapai dengan baik.
3. - Landasan religius pendidikan, Dalam konteks religius, pendidikan adalah hal yang
sangat bergantung pada keimanan dan keyakinan peserta didik masing-masing.
Pendidikan adalah hal yang harus berdasarkan keinginan peserta didiknya sendiri, bukan
paksaan atau dorongan dari orang atau bahkan instansi dan lembaga lain.
-Landasan filosofis pendidikan, Landasan filosofis/ filsafat pendidikan merupakan
landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah
masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa
pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan..
-Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi dan teori yang bersumber dari berbagai
cabang atau disiplin ilmu lain yang berhubungan dengan rangka praktik
pendidikan.Contohnya adlaah: landasan psikologi pendidikan, landasan sosiologi
pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb.
Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris, teori, atau faktual
pendidikan.
- Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yakni asumsi, teori, dalil, dan hukum
yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik
tolak dalam rangka praktik pendidikan.
Landasan yuridis tentang pendidikan Indonesia, antara lain:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4. - Orang tua sebagai teman bermain


Orang tua mampu meluangkan waktu untuk bermain dengan anaknya. apabila sejak kecil
orang tua sudah membiasakan diri untuk menemani anaknya bermain, hal ini akan
berdampak positif di kemudian hari. Psikologis anak akan membaik.

- Memberi Arahan Dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang


Orang tua harus mengarahkan anak dengan bahasa yang sopan, tutur kata yang
lembut, dan hindari kekerasan. Berikanlah cinta dan kasih saying untuk anak.
- Mengajarkan bersikap jujur
Sikap jujur itu sangat penting diajarkan sejak dini,jika sang anak berbohong beri dia
hukuman untuk mempertanggungjawabkan sesalahannya, agar mereka terbiasa untuk
tidak jujur.
- Memberikan contoh yang baik untuk anak
Anak bisa meniru apa saja yang orang tua atau orang lain lakukan di hadapannya.
Ada yang dampaknya ditiru saat itu juga, ada yang memang terekam kuat di memori
ingatannya untuk kemudian hari ditiru.jadi sebagai orang tua harus bersikap baik
didepan anak.
- Mengajarkan untuk saling tolong menolong
Ajarkan anak untuk mempunyai rasa tolong menolong antar sesama, contohnya adik
membantu kakaknya untuk membersihkan rumah.
5. Sangat penting, karena keluarga adalah lingkungan yang pertama dalam membentuk
karakter seorang anak. Sejak dini, anak sudah diajarkan untuk bersikap jujur,mempunyai
sopan santun, dll. Dan Orangtua juga memberikan kasih sayang, penerimaan,
penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya sehingga anak dapat memiliki
karakter yang kuat dan kemampuan adaptasi yang baik dalam proses tumbuh
kembangnya kelak.
6. Karena lingkungan keluarga adalah tempat pertama untuk membentuk sikap manusia,
seperti sikap dalam beretika,moral dan berakhlak. Belajar untuk keluarga terlebih dahulu
agar nanti terbiasa bersikap baik pula dengan orang lain.
7. Karena Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan. pendidikan juga
merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu .
8. Baik asas Tut Wuri Handayani maupun Belajar Sepanjang Hayat mempunyai kaitan yang
erat dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas Tut Wuri Handayani pada prinsipnya
bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar.
Selanjutnya, asas belajar sepanjang hayat dapat diwujudkan apabila didasarkan pada
asumsi bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam belajar, karena adalah tidak
mungkin seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari bantuan
guru atau pun orang lain.
9. Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan nasional terbuka
bagi setiap manusia. Jadi di Indonesia harus membangun sekolah sekolah agar
mempunyai generasi penerus. Seperti membuka sekolah dipelosok, memberi bantuan
sekolah untuk siswa yang kurang mampu, dll.
10. 1. Subjek
Dalam proses pendidikan tentunya subjek menjadi peran utama yang akan dibimbing,
subjek disini maksudnya peserta didik. Nantinya peserta didik akan dibantu untuk
mengembangkan dirinya sendiri agar dapat memecahkan berbagai macam masalah yang
akan dihadapi selama menjalani proses hidup.

2. Pendidik
Pendidik ini adalah guru yang nantinya akan membimbing peserta didik sesuai dengan
kewajibannya. Guru menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan
pendidikan dengan peserta didiknya.
3. Adanya interaksi eduktif
Interaksi eduktif merupakan sebuah interaksi yang akan terjadi antar peserta didik dengan
gurunya. Dengan interaksi ini , mak akan muncul komunikasi dua arah antar keduanya
untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menjadi suatu hal yang abstrak dikarenakan nilai-nilai dari
pendidikann yang juga bersifat abstrak. Dalam mencapai tujuan pendidikan dituntut
untuk melibatkan peserta didik di berbagai kondisi, tempat, dan waktu dengan bantuan
alat tertentu.
5. Materi Pendidikan
Materi ini sangat penting untuk berjalannya pendidikan dalam mencapai tujuan tertentu.
6. Alat Dan Metode
Dalam proses pendidikan tidak harus berfokus pada materi , namun juga praktik.
Didalam praktik harus mempunyai alat dan metode yang baik.
7. Tempat
alam menjalankan proses pendidikan tentu saja membutuhkan tempat yang layak. Tempat
menjadi wadah proses pendidikan itu berlangsung. Sering kali tempat pendidikan ini
disebut sebagai tri pusat pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan juga masyarakat.
11. Karena ketiga tempat pendidikan tersebut adalah peran penting yang akan
mengembangkan karakter seseorang, juga akan menjadi nilai-nilai karakter yang
dipraktekkan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai