PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun oleh
Nama : Jaka sejati
Nim: 3203122053
Kelas: A
Mata kuliah : psikologi pendidikan
Dosen pengampu: ARMITA SARI, S.Pd, M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................... .......... ......................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
A. Latar belakang......................................................................................3
B. Rumusan masalah................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................4
D. Identitas buku.......................................................................................4
jiwa pendidikan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan terdiri dari dua
kata, yaitu Psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah schoology
berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa. Adapun mengenai pendidikan menurut
kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
lakuseseorang atau kelompok orang dalam usaha Mande puasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
B. Rumusan masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “psikologi pendidikan” berkaitan dengan judul
tersebut,maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apa pengertian psikologi pendidikan?
2. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?
C. Tujuan
Tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu psikologi pendidikan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan
D. Identitas Buku
BUKU UTAMA
Judul. : Psikologi pendidikan
Pengarang. : Drs. Sumadi suryabrata, B A, M.A, Ed.S,pH.D
Penerbit. : PT raja grafindo persada
Tempat terbit. : Jakarta
Tahun terbit. : 2015
BUKU PEMBANDING
Judul buku. : Psikologi pendidikan
Pengarang. :Drs.M.Ngalim Purwanto ,MP
Penerbit. :PT. Remaja rosdakarya
Tahun terbit. :2011
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku 1 (Utama)
Pengertian dan definisi psikologi pendidikan dapat dilihat dari dua sudut yaitu etimologi
dan terminologi. Menurut etimologi (asal usul kata) psikologi pendidikan dapat dijabarkan
dalam dua kata yakni Psikologi dan pendidikan psikologi pertama secara etimologi adalah
istilah hasil pengindonesiaan dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris psychologi.
Istilah psychologi sendiri berasal dari kata Yunani “psyche” yang dapat diartikan sebagai roh,
jiwa atau daya hidup, dan logis yang dapat diartikan ilmu kedua secara terminologi (istilah)
maka psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-
pernyataan gejala jiwa yang dijadikan objek pembahasan dalam psikologi ada empat macam
yakni; gejala pengenalan (kognisi), gejala penasaran (emosi), gejala kehendak (konasi), dan
gejala campuran (kombinasi)pendidikan yang berasal dari kata didik dalam bahasa Indonesia
juga hasil dari transparasi pengindonesiaan dari bahasa Yunani yaitu “peadagogie” etimologi
kata pad pedagoige adalah “pais” yang artinya “anak”, dan again yang terjemahannya adalah
Bimbing jadi terjemahan bebas kata peadagoigeberarti bimbingan yang diberikan kepada
anak” menurut terminologi yang lebih luas maka pendidikan adalah usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau sekelompokorang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup
dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Penelusuran makna dua kata psikologi dan pendidikan ditas dapat dijadikan dasar
untuk melihat lebih jauh pengertian dan definisi psikologi. Dengan maksud untuk memahami
lebih luas dan pendidikan dari sudut masing-masing, berikut beberapa definisi psikologi
pendidikan yang pernah dikemukakan para ahli.
Menurut Crow & Crow; education psychologi desridesa explain the learning experience of an
individual from birth though old age. Subject matter is psikologi merupakan suatu ilmu yang
menerangkan masalah belajar pada seorang anak sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk
didalamnya kondisi yang mempengaruhi belajar. Kemudian Barlow memberikan batasan
psikologi pendidikan sebagai berikut:psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan
berdasarkan riset fisikologi dengan rangkaian sumber-sumber untuk membantu Anda
melaksanakan tugas tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar secara efektif. Bagian
berikut Witherington menegaskan pengertian psikologi pendidikan sebagai berikut: bahwa
psikologi pendidikan merupakan studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan manusia. Psikologi pendidikan lebih merupakan ilmu yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya tentang bagaimana masyarakat kita
mengolah belajar. Hubungan guru dengan murid dan lain sebagainya.
Beberapa definisi di atas penulis anggap dapat mewakili banyak definisi yang
dikemukakan para ahli.Untuk itu sedikitnya ada tiga hal penting yang harus dijelaskan dari
pengertian psikologi pendidikan yakni:
1. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil-
hasil temuan riset fisikologi.
2. Hasil-hasil riset psikologi tersebut kemudian dirumuskan sehingga menjadi konsep-
konsep, teori-teori, dan metode serta strategi yang utuh.
3. Konsep, Teori, metode dan strategi tersebut kemudian disiste-mati saksikan hingga
menjadi”repertoire of resources”, yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan
yang dapat dilihat dan digunakan untuk praktik-praktikpendidikan khususnya dalam
hal belajar mengajar. Dari rumus berbagai pendapat di atas, psikologi pendidikan jelas
hadir dari pengembangan riset psikologi pada umumnya untuk kepentingan
pendidikan.dengan dasar ini dapat ditegaskan definisi dan pengertian psikologi
pendidikan yakn; suatu cabang ilmu jiwa yang membahas tingkah laku anak pada
proses pendidikan.
b) Objek formal
Objek formal dari psikologi pendidikan ini adalah aspek studi tentang
human behavior dan human relanship dalam bidang dalam atau dari sudut
tunjauan kependidikan.
2. Metode
Metode yang digunakan dalam sosiologi pendidikan tidak jauh berbeda
dengan psikologi lainnya, hanya lebih diarahkan pada upaya peningkatan
kemampuan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran pada dasarnya metode
ini meliputi usaha mengumpulkan data, pengolahannya dan penyimpulannya.
Beberapa metode yang lazim digunakan dalam psikologi pendidikan adalah
sebagai berikut.
a) Metode observasi
Adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap tingkah laku peserta didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan
dengan bencana, kontinu dan sistematis serta diikuti dengan upaya
mencatat atau merekam secara tepat.
e) Metode sosiometri
Metode ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat intensitas
hubungan seorang anak. Dengan metode ini akan dapat diketahui apakah
seorang peserta didik memiliki proses sosial atau justru toleransi dan
teman-temannya.
f) Metode statistik
Metode ini lebih diarahkan untuk menganalisa yang menarik kesimpulan
dari metode metode sebelumnya analisis statistik sebagai suatu rangkaian
proses kegiatan ilmiah mempunyai kedudukan penting dalam pembahasan.
Psikologi pendidikan sementara itu metode lain adalah seperti pendapat
para tokoh-tokoh psikologi. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam
penelitian di bidang psikologi di antaranya:
Metode eksperimental
Metode pengamatan observasi
Metode survei
Metode tes
Riwayat kasus
2. Pendekatan induktif
Pendekatan yang lebih mengarah kepada fungsi praktis sekaligus menyebarkan bahwa
perbedaan antara ilmu-ilmu yang berhubungan dengan psikologi pendidikan hanyalah
perbedaan pada tekanan. Adalah tidak mungkin untuk menarik garis yang tegas pembeda
antara antropologi, sosiologi, Psikologi dan fisiologi dalam kaitan dengan psikologi
pendidikan. Gimana ketiganya mempunyai saling berkaitan yang eratsekali 4 disiplin ilmu
yang mempunyai hubungan fungsional dengan psikologi pendidikan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Psikologi pendidikan dengan antropologi
antropologi adalah ilmu tentang manusia dari seluk beluk kebudayaan, kepribadian,
Typical yang terdapat dalam individu dalam kelompok masyarakat tertentu.
Pembahasan ini jelas memiliki kaitan untuk kepentingan psikologi pendidikan ingin
menyikap tabir keperibadian anak dalam hal: memahami, membina, mengembangkan,
mengarahkan serta mengelompokkan.dasar tersebut antropologi dan psikologi
pendidikan memiliki kaitan fungsional yang lebih praktis untuk menemukan gejala
kejiwaan dari sudut latar belakang dan kebudayaan.
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan ini pun dapat lagi
digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
a. Faktor-faktor fisiologis
b. Faktor-faktor psikologis
D. Tipe-tipe belajar
Gagne mengelompokkan belajar atas 8 tipe yakni sebagai berikut:
1. Signal Learning (belajar isyarat tanda)
Tipe belajar ini merupakan tahapan pertemuan adalah proses penguasaan pola-
pola tingkah laku yang bersifat involuntery.
2. Stimulus Response Learning
Tipe belajar ini termasuk classical condition atau belajar dengan trial dan
error’. Kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tipe belajar ini adalah
faktor reinpocerment.
3. Chaening ( mempertaruhkan )
Tipe chaening disebut juga belajar membentuk ( chaening molore ) rangkaian
tingkah laku. Proses belajar ini berlangsung dengan menghubungkan gerakan
yang satu dengan gerakan yang lain. ( Masuk ke kelas, duduk, ambil buku dan
seterusnya ).
7. Rule learning (belajar membuat generalisasi atau hukum dan disebut juga
menghubungkan beberapa konsep).
Pada tingkat ini siswa mengadakan kombinasi dari berbagai konsep dengan
mengapresiasikan logika (induktif deduktif, analisis, klausa lisasi), sehingga
siswa dapat menemukan kesimpulan tertentu berupa dalil aturan hukum,
prinsip dan sebagainya.
B. BUKU PEMBANDING
Pengantar antropologi
1. pengertian psikologi
Menurut arti kata katanya maknapsikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu yakni
dari kata psyche yang berarti jiwa,roh dan logos yang berarti ilmu.Sebenarnya arti tersebut
kurang tepat karena bertitik tolak dari pandangan dualisme manusia yang menganggap bahwa
manusia itu terdiri dari dua bagian yaitu jasmani dan rohani.
Dengan singkat dapat kita katakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia.tingkah laku di sini diartikan secara luas ya Allah segala kegiatan,
tindak perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang disadari maupun
tidak disadari nya. Termasuk di dalamnya cara berbicara, berjalan, berfikir atau mengambil
keputusan, cara ini mengambil sesuatu,bereaksi terhadap segala sesuatu yang datang dan luar
dirinya maupun didalam dirinya.
1).Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan yang berpengaruh terhadap
belajar.
7). Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8). Pengaruh atau akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman belajar
yang insidental dan informal terhadap individu.
9). Nilai atau manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personal sekolah.
10) fisiologis yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa
soal pembawaan ini adalah soal yang tidak mudah dan dengan demikian memerlukan penjelasan
dan uraian yang tidak sedikit.telah bertahun-tahun lamanya para ahli Didik, ahli biologi, ahli
psikologi, dan lain-lain memikirkan dan berusaha menjawaban atas pertanyaan perkembangan
manusia itu tergantung pada pembawaan atau pada lingkungan.Dalam usaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu disini dikemukakan adanya beberapa pendapat.
a).Aliran nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa segara perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir. Pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang
menentukan hasil perkembanganya. Menurut nativisme, pendidikan tidak dapat mengubah sifa-
sifat pembawaannya.
b).Aliran Empirisme
mereka berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali
ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya Sunda
kecil.Pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pentagonis.
berasal dari bahasa dari ahli psikologi bangsa Jerman bernama William stream.iya bareng pendapat
bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan manusia. Dalam
aliran yang menganut aliran konvergensi. Itu sendiri masih terdapat dua aliran, yaitu aliran yang
dapat dalam hukum konvergensi ini lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan daripada
pengaruh lingkungan.
a). Keturunan
kita mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunansifat-sifat atau
ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain. Banyak
para ahli yang berusaha menyelidiki sifat sifat kejiwaan manusia yang berkenaan dengan keturunan,
tetapi sampai sekarang penyelidikan itu masih belum dapat dikatakan memuaskan hasilnya. Adapun
beberapa faktor yang menyulitkan pelaksanaan penyelidikan tersebut dengan baik antara lain:
Pada manusia tidak dapat melakukan persilangan menurut secara tertentu umpamanya
persilangan antara dua rasyang sangat berlainan asalnya seperti yang dapat dilakukan
terhadap binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Masa perkembangan manusia yang sangat lamasehingga mengakibatkan sifat-sifat yang ada
yang terjadi karena keturunan dapat tersembunyi dengan lamanya, sebelum sifat-sifat itu
menampakan diri pada suatu individu yang tertentu.
Masa hidup suatu generasi juga demikian lama sehingga sifatnya tidak akan mungkin
mengadakan pengamatan pengamatan terhadap lebih dari satu keturunan.
Adanya jumlah anak manusia yang relatif (menurut perbandingan hanya sedikit sekali)
b) Pembawaan
agar lebih jelas lagi pengertian kita tentang keturunan dan bagaimana hubungannya atau
adakah perbedaan antara keturunan dan pembawaan, marilah kita ikuti uraian yang berikut.
Sebelum kita putar akan lebih lanjut, dapatlah kiranya kita mengatakan: pembawaan ialah seluruh
kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang didapat suatu individu dan yang selama masa
perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan (direlasikan).
Hanya dengan memperhatikan presentasi presentasi (actual ability) bentuk wataknya dan tingkah
laku sesuatu individu sajalah kita dapat mengambil kesimpulan tentang sesuatu pembawaan yang
tentu ada pada individu itu.
c) Struktur pembawaan
Ada yang menyebabkan perkembangan sifat-sifat pembawaan itu sehingga menjadi wujud
(actual ability) atau tetap tinggal terpendamnya suatu sifat pembawaan (potensi ebillity) iyalah
faktor-faktor dari luar (umpamanya karena mendapat kesempatan atau latihan atau pengajaran
yang cukup) maupun faktor-faktor dari dalam (umpamanya konstitusi badan yang demikian rupa
sehingga tidak memungkinkan perkembangannya sifat-sifat pembawaan yaitu.)
Di muka telah dikatakan bahwa pembawaan ialah seluruh kemungkinan yang terkandung
dalam sel benih yang akan berkembang mencapai sebagai perwujudannya. Pembawaan (yang
dibawa si anak sejak lahirnya) adalah potensi-potensi yang aktif dan pasif yang akan terus
berkembang mencapai perwujudannya.kesimpulannya iyalah semua yang dibawa oleh si anak sejak
lahir adalah diterima karena kelahirannya, jadi adalah memang pembawaan. Tapi pembawaan itu
tidaklah sebuah diperoleh semua diperoleh karena keturunan. Sebaiknya,semuanya yang diperoleh
karena keturunan adalah dapat dikatakan kan pembawaan,atau lebih tepat lagi pembawaan
keturunan.
Sebenarnya kedua istilah pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang selama ini maksudnya,
umumnya dalam buku buku psikologi kita dapati kedua istilah itu sejajar, sama-sama dipakai untuk 1
pengertian yaitu pembawaan (anleg). Untuk menggantikan kata aanleg kedua istilah tersebut dapat
digunakan sama-sama dengan maksud yang sama pula. Titik berat perbedaannya terletak pada luas
pengertiannya: yang satu mengandung pengertian yang lebih luas daripada yang lain.
Perlu pula kiranya disini kita singgung sedikit beberapa macam pembawaan, antara lain:
Pembawaan jenis
Pembawaan ras
Pembawaan jenis kelamin
Pembawaan perseorangan
5. lingkungan (Enveronment)
macam-macam lingkungan
Lingkungan alam/luar (external of physical Enveronment
Lingkungan dalam (internal environment)
Lingkungan sosial atau masyarakat (social environment)
Sebenarnya ke empat macam cara hubungan individup dengan lingkungannya itu kita dapat
rangkum menjadi satu saja, yakni bahwa individu itu senantiasaberusaha untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Dalam arti yang luas menyesuaikan diri itu berarti:
Daya-daya/yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar agar dapat
berlangsung dan mengembangkan hidupnya. Daya daya yang mendorong manusia dari dalam untuk
melakukan perbuatan itu disebut dorongan nafsu. Yang dimaksud dengan dorongan nafsu ialah
kekuatan pendorong mad maju yang memaksa dan mengejar kepuasan dengan jalan mencari,
mencapai sesuatu yang berupa benda-benda ataupun nilai-nilai yang tertentu.dalam garis besarnya
dorongan nafsu dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
Mencari makanan jika ia lapar, menghindarkan diri dari bahaya, menjaga diri agar tetap sehat
mencari perlindungan untuk hidup aman dan sebagainya.
Dorongan ingin tahu, melatih dan mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Pada manusia,
dorongan inilah yang menjadikan kebudayaan manusia semakin maju dan semakin tinggi.
c). Dorongan nafsu mempertahankan diri
Manusia ataupun hewan secara sadar maupun tidak sadar selalu menjaga agarjenisnya atau
keturunannya tetap berkembang dan hidup. Ada pula yang membagi dorongan nafsu itu menjadi
empat macam ya Allah sebagai berikut;
Daya pendorong dalam diri manusia yang dilahirkan pada terciptanya nilai-nilai atau benda-
benda yang berfaedah bagi organisme
Nafsu ini mendorong manusia kepada penghayatan akan kepercayaan kepada diri sendiri,
menghargai diri,kemerdekaan batin dan perasaan tanggung jawab. Hidup dorongan nafsu egois
ini berhasrat mempertinggi aku, artinya tertuju kepada perkembangan dan kesempurnaan diri.
Pada dasarnya manusia itu berbeda dengan makhluk yang lain. Dorongan dilahirkannya kepada
penghayatan atas perhubungan dengan yang maha kuasa sebagai asal mula yang ada.
a. Pengamatan
suatu daya jiwa untuk memasukkan kesan-kesan dari luar melalui/dengan menggunakan alat indra.
Seperti:melihat, mendengar, mencium, meraba sesuatu dan sebagainya pengamatan merupakan
dasar bagi tetap pengalaman dan pengetahuan seseorang.
b. Ingatan
Pesan kesan yang tertinggal dalam dari pengamatandi dalam diri manusia yang berupa tanggapan
tanggapan maupun pengertian itu disisipkan sewaktu-waktu dikeluarkan lagi.menyimpan dan
mengeluarkan kesan-kesan itu disebut daya ingatan
c. Fantasi
Daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan atau kesan-kesan yang baru dengan bantuan
tanggapan-tanggapan sudah ada. Ada dua pendapat yang bertentangan terhadap perkembangan
dan gunanya fantasy itu bagi manusia. Montessori berpendapat bahwa fantasi itu tidak baik
dikembangkan pada diri anak-anak karena melatih fantasi pada anak-anak itu berlatih berati
mengajar berdusta. Akan tetapi proble yang juga sebagai ahli didik(Jerman) yang mendirikan taman
kanak-kanak (kinder ganten) berpendapat sebaliknya. Menurut Robert fantasi itu perlu dan penting
sekali dikembangkan pada diri anak.
d.Perasaan
Perasaan adalah gema psikis yang biasanya selalu menyertai setiap pengalaman dan daya fisik is
yang lain. Jenis-jenis perasaan antara lain:
Intelek ialah perasaan yang kita hayati bila kita memperoleh pengetahuan tentang sesuatu.
Perasaan esensis (keindahan) iya lah perasaan yang kita hayati di waktu kita berpendapat
bahwa sesuatu itu bagus atau jelek, indah atau tidak.
Perasaan etis (kesusilaan) iyalah perasaan yang kita hayati di waktu menilai sesuatu itu baik
atau buruk dalam arti susila.
Perasaan sosial (kemasyarakatan) ya lah perasaan yang menyertai pendapat seseorang
tentang organ lain dan pengalaman-pengalaman dengan orang lain.
Perasaan religius (keagamaan) iya lah perasaan yang kita hayati di waktu kita merasa diri
bersatu dengan alam semesta sedang menghadap kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Pada
waktu kita bersembahyang
Perasaan harga diri adalah perasaan yang kita hayati di waktu menilai tinggi rendahnya diri
kitaterhadap orang lain di dalam pergaulan sehari-hari.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERBEDAAN
Pada buku ini terdapat perbedaan dengan buku lain yaitu buku ini mencangkup beberapa
materiyang di buku lain tidak dijelaskan misalnya seperti membahas tentang kemampuan dan
integrasi sehingga pembaca mendapat tambahan wawasan dengan membaca buku ini.
B. KEUNGGULAN
Pada buku ini menjelaskan beberapa materi yang tidak dijelaskan di beberapa buku yaitu
seperti kemampuan dan intelegensisehingga itu membuat pembaca lebih banyak mendapat
wawasan dari buku ini.
C. KELEMAHAN
pada buku ini kata-katanya yang sulit dipahamisehingga kurang menarik perhatian para
pembaca untuk membaca dan juga cara penyajiannya kurang menarik.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah psychologi sendiri berasal dari kata Yunani “psyche” yang dapat diartikan sebagai roh,
jiwa atau daya hidup. Dan”Logis” yang dapat diartikan ilmu. Kedua secara terminologi
(istilah) makasih psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang objek pembahasan dalam
psikologi ada 4 macam yaitu: gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala
kehendak (konasi), dan gejala campuran (kombinasi).Pendidikan yang berasal dari kata didik
dalam bahasa Indonesia juga hasil dari transeletasi pengindonesiaan dari bahasa Yunani
yaitu”Peadagoige” etimologi kata Peadagoige adalah’ paus” yang artinya anak dan again
yang terjemahannya adalah bimbing jadi terjemahan bebas kata pada Peadagoige berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak” menurut terminologi yang lebih luas makna
pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.
B.SARAN
Menurut saya, materi dari buku ini sudah jelas dan bagustetapi alangkah baiknya
pengajiannya dibuat semenarik mungkinsehingga dapat menarik perhatian dari pembaca dan
juga sebaliknyabuku ini menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Ngalim 2011. Psikologi pendidikan. Bandung: PT remaja rosdakarya
Suryabrata Sumadi 2015. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT raja grafindo persada