Skor nilai :
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
(Dr.Hj.Binti Maunah,M.Pd.)
NIM : 3212311006
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang mana atas berkat rahmat, karunia,
dan kesempatan yang diberikanNya saya dapat menyelesaiakan tugas Cbr
(Critical Book Review) ini dengan tepat waktu.
Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidikan Univertitas Negeri Medan yaitu, Ibu Prof. Dr.Anita Yus, M.Pd
danWan Nova Listia,S.Pd,M.Pdkarena tanpa beliau Critical Book Review tidak
dapat berjalan sebagaimana semestinya.
Selanjutnya, tak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas Critical Book
Review ini sehingga tugas ini dapat diselesaiakan. Semoga Allah SWT
memberkati kita semua dengan keberkahan dan ilmu yang berguna.
Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali kekurangan dalam tugas
ini, maka dari itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
demi untuk perbaikan tugas – tugas saya selanjutnya. Semoga dengan selesainya
tugas Critical Book Riview ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Aamiin
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... I
BAB IV PENUTUP.............................................................................................19
II
Bab I
Pendahuluan
CBR bukan hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi suatu buku
atau artikel tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau meriview,
menginterpretasi serta menganalisis dan bukan merupakan pembuktian benar atau
salah suatu artikel atau buku. Dengan kata lain, melalui CBR pembaca(review)
menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang pembaca
Selain itu, dengan adanya Critical Book Report (CBR) ini dapat mengasah
yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa. Penulisan karya ilmiah peranan dan
kedudukan yang sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan forma
akademik
2. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
1
1.4 Informasi Bibliografi Buku
a..Buku Utama
6 Bahasa: Indonesia
7. Nomor ISBN:978-602-1090-09-1
b.Buku Pembading
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
BAB I
1. Democritus
3
3. John Amos Comenicu
4. Rousseau
5. John Locke
Secara garis besar psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
meneliti dan menganalisa masalah psikologis dalam dunia pendidikan, sebuah
ilmu yang menerapkan prinsip dan cara untuk meningkatkan efisiensi pendidikan.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang artinya jiwa, serta Logos yang
artinya ilmu pengetahuan, yang berarti psikologi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
4
pendidikan, dan berfungsi sebagai menyusun metodePsikologi dalam pendidikan
berguna untuk mengetahui proses perkembangan siswa.
Apabila pendidik memiliki pemahaman yang baik tentang tempat belajar yang
digunakan, hal itu akan sangat membantu untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan menciptakan materi belajar yang akan mendukung proses belajar
mengajar agar efektif. Untuk itu diperlukan pengetahuan akan prinsip – prinsip
yang tepat dalam proses belajar mengajar serta bagaimana melakukan pendekatan
yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
5
Bab II Materi Intelegensi
A.Pengertian Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari
bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang
intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada
tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai
suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal
pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan
“Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi
berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi pengertian intelegensi adalah
aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk
memahami sesuatu.
6
Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka
tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling
kenal.
b) Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata
lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Intelegensi
tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh
gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif
emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
c) Kematangan
Tiap organ dalam tubuh anusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah
mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Anak-anak tak
dapat memecahkan soal-soal tertentu, karena soal-soal itu masih terlampau sukar
baginya. Organ-organ tubuhnya dan fungsi-fungsi jiwanya masih belum matang
untuk melakukan meal itu. Kematangan berhubungan erat dengan umur.
d) Minat
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan
bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan (motif-motif) yang
mendorong manusia untuk berintekrasi dengan dunia luar. Motif menggunakan
dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives). Dari manipulasi
dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbullah
minat terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk
berbuat lebih giat dan lebih baik.
e) Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang
tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan
memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya,
dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa minat itu tidak selamanya menjadi
syarat dalam perbuatan intelijensi.
C. Teori-Teori Inteligensi
1.Teori General Inteligens yang pertama adalah teori general inteligensi. Teori
ini terdapat pada semua aspek inteligensi secara umum, dengan tingkat tertentu
dalam sejarah inteligensi dalam psikologi. Sebagi contoh, bakat tertentu yang
didapatkan sejak lahir.
Teori yang kedua adalah teori specific inteligensi. Teori ini ini hanya
terdapat pada beberapa faktor inteligensi atau untuk hal – hal tertentu saja.
7
Sebagai contoh inteleligensi yang terdapat pada seseorang yanag lebih unggul di
beberapa inteligensi saja. Teori ini biasanya berhubungan dengan saraf otot,
ingatan, latihan serta pengalaman Adapun karakteristik dari teori specific
inteligensi ini adalah :
3. Teori Pembawaan
Teori yang ketiga adalah teori pembawaan. Teori pembawaan adalah teori
yang meyakini bahwa hal yang menentukan pembawaan seseorang adalah sifat –
sifat atau ciri – ciri yang dibawa oleh orang tersebut sejak lahir. Batas kemampuan
seseorang dalam mengerjakan suatu hal ditentukan oleh pembawaan masing –
masing. Pada dasarnya perbedaan akan tetap ada walaupun setiap orang menerima
informasi, pelajaran dan latihan yang sama.
4. Teori Kematangan
Misalnya, apabila ada seorang individu yang belum bisa memecahkan masalah
manusia terdorong untuk melakukan interaksi dengan dunia luar dengan
mengeksplorasi, dan lama kelamaan akan timbul minatnya untuk sesuatu hal yang
memang sesuai dengan minta individu tersebut.
6. Teori Kebebasan
Teori yang keenam adalah teori kebebasan. Teori ini adalah salah satu teori
yang menekankan bahwa manusia dapat memilih metode tertentu dalam upayanya
untuk memecahkan masalah yang dihadapainya. Kebebasan ini berarti bahwa
tertentu, maka itu artinya organ tubuh serta fungsi organ tubuh seseorang tersebut
belum mencapai tingkat kematangan yang sesuai dengan yang seharusnya.
Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwasanya tingkat kematangan ini
berhubungan erat dengan umur atau usia seseorang.
5. Teori Minat
Teori yang kelima adalah teori minat. Teori minat ini merupakan teori yang
meyakini bahwa adanya minat yang khas akan mengarahkan perbuatan seseorang
kepada cara atau proses yang dilakukannya untuk emncapai tujuannya.
8
Motif merupakan dorongan untuk sutau perbuatan yang dilakukan. Biasanya
minat tidak akan selalu menjadi syarat dalam perbuatan yang mengandung
inteligensi.
D. Pengukuran Intelegensi
Menurut Cyril Burt, metode untuk mengukur inteligensi dapat dibagi ke dalam
dua kelompok besar yaitu menggunakan metode korelasional dan metode skala
umur. Metode korelasional dipelopori oleh Francis Galton sedangkan metode
skala umur oleh Alfred Binet.
A. Pengertian Motivasi
9
B. Teori – teori Motivasi
Motivasi merupakan sebuah konsep yang luas (diffuse), dan seringkali
dikaitkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi energi dan arah aktivitas
manusia, misalnya minat (interest), kebutuhan (need), nilai (value), sikap
(attitude), aspirasi, dan insentif (Gage & Berliner, 1984).
Motivasi akan dapat menuntun kita dalam menentukan langkah dalam hidup.
Baik seperti cita-cita yang akan dicapai, prestasi yang akan didapatkan maupun
segala hal yang Anda inginkan.
Motivasi inilah yang akan menggerakkan Anda untuk selalu melakukan hal-
hal terbaik dalam hidup. Sehingga, motivasi juga dapat menentukan kesuksesan
Anda dalam hidup.
D. Macam-Macam Motivasi
A. Motivasi Intrinsik
10
disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
b) Motivasi Ekstrinsik
Misalnya, seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan
harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau
temannya atau bisa jadi, seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang
telah dijanjikan oleh orang tuanya. Jadi, tujuan belajar bukan untuk mendapatkan
pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah
dari orang lain. Ia belajar karena takut hukuman dari guru atau orang tua. Waktu
belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan lingkungan sekitar juga bisa
menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik.
11
dan membahas tentang tingkah laku manusia baik selakuindividu maupun
kelompok dalam hubungannnya dengan lingkungan.Pendidikan menurut Crow
and crow adalah hasil suatu peradaban bangsa yangdikembangkan atas dasar suatu
pandangan hidup bangsa itu yang berfungsi sebagai filsafat pendidikan, suatu
cita– cita atau tujuan yang menjadi motif , suatu cara berfikir dan berkelakuan
suatu bangsa yang berlangsung turun temurun. Dengan demikian pendidikan
diartikan sebagai proses pengalaman yang sedang dialami suatu proses beelajar.
Ganjaran dan hukuman adalah alat yang merupakan reaksi dari pendidikan
atas perbuatan yang dilakukan anak. Ganjaran diberikan atas perbuatan baik yang
dilakukan anak.Sedangkan hukuman dijatuhkan atas perbuatan buruk yang
dilakukan anak. Ganjaran danhukuman penting dilaksanakan, mengingat sekali
seseorang melihat perbedaan antara perilaku yang mengakibatkan hukuman , ia
senantiasa berfikir dan memutuskan perilakusosial mana yang perlu ia buat.Disisi
lain ganjaran dan hukumanmerupakan faktor penting untuk proses
internalisasiatau penghayatan terhadap moral standard. Ganjaran adalah suatu
yang sifatnya positifdiberikan kepada seseornag sebagai penghargaan atas prestasi
yang dicapainya atau tingkahlaku yang ditunjukkannya. Hukuman adalah suatu
perbuatan dimana seseorang secara sadardan sengaja menjatuhkan nestapa kepada
orang dengan bertujuan memperbaiki ataumelindungi dirinya dari kelemahan
jasmani dan rohani sehingga terhindar dari segala macam pelanggaran.
12
dilaksanakan, dan
(c)kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan autocriticism.
1. Faktor Hereditas
3. Faktor Pembentukan
13
BAB III
PEMBAHASAN
Locke adalah seorang ahli yang menganut paham empirisme yang mengatakan
bahwa ketika seorang individu terlahir, jiwanya masih kosong alias belum terisi
apa – apa, dan memiliki potensi secara sensitif untuk mendapatkan kesan tentang
dunia luar melalui proses belajar. Proses belajar tersebut dikatakan Locke bisa
didapatkan melalui pengalaman dan latihan.
Secara garis besar psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang
meneliti dan menganalisa masalah psikologis dalam dunia pendidikan, sebuah
ilmu yang menerapkan prinsip dan cara untuk meningkatkan efisiensi pendidikan.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang artinya jiwa, serta Logos yang
artinya ilmu pengetahuan, yang berarti psikologi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
Sedangkan Pendidikan menurut UU no. 20 th.2003 adalah usaha yang sadar dan
terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif dan memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara utuh,
bisa disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan sebuah cabang ilmu dalam
psikologi yang meneliti dan membahas masalApabila pendidik memiliki pemahaman
yang baik tentang tempat belajar yang digunakan, hal itu akan sangat membantu
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menciptakan materi belajar
yang akan mendukung proses belajar mengajar agar efektif. Untuk itu diperlukan
pengetahuan akan prinsip – prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar serta
bagaimana melakukan pendekatan yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
14
Memilih strategi dan metode belajar mengetahui sejarah psikologi dalam
pendidikan dapat membantu pendidik untuk mengetahui bagaimana strategi dan
metode yang perlu digunakan agar tepat dan sesuai untuk anak didik berdasarkan
karakteristik per individu, sesuai dengan gaya belajar, usia dan tingkat
perkembangan anak didik dan mengetahui pengertian karakter untuk menentukan
metode pendidikan yang sesuai.
15
bagaimana mengajarkan mata pelajaran dan bagaimana memotivasi serta
mengatur siswa.
16
menjadikan guru yang profesional yang berlandaskan pemahaman filosofis
mengenai psikologi pendidikan.Untuk menjadikan pendidik yang sukses dan
handal,yang terus berusaha mengembangkan kemahiran yang telah ada
sebelumnya.
4. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
baik buku cukup baik.
2. Daftar isi buku telah dikemas dengan baik dan sesuai dengan kaidah
penunulisan,dan daftar isi
17
Kekurangan Buku Pembanding :
18
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Melalui hasil review, maka dapat saya simpulkan bahwa buku utama
membahas materitentang “teori belajar” secara lebih spesifik, dalam artian
buku utama membatasipengkajiannya lebih sempit dibandingkan dengan
buku pembanding yang dalammengkajiannya berusaha mengaitkan materi
tentang “teori belajar ” dengan materi tentang“ Nilai” dan “Sikap”, selain
ini dari segi tingkat keuniversalannya saya rasa buku pembandinglebih
baik jika dibandingkan dengan buku utama, kemudian dari segi cara
penulisan dankerapihan buku sudah cukup baik walaupun masih ada
sedikit kekurangan-kekurangan yangdirasa masih dapat tertolerir.
4.2.Saran
Dalam penerapan metode pembelajaran terhadap peserta didik kita harus
mampu melihat keadaan siswa oleh sebab itu kita perlu mempelajari psikologi
pendidikan.
penerapan psikologi pendidikan bagi pendidik yaitu: peka terhadap
perilaku dan kebutuhan para peserta didik untuk belajar, mengembangkan diri
sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya pada
orang lain secara pr
19
DAFTAR PUSTAKA
20