Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI S1 PPKn - FIS

SKOR NILAI :

NAMA : MUHAMMAD HABIB HUSIN

NIM : 3202411004

DOSEN PENGAMPU : SUGIANTO, S.Pd M.Pd

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulilah selalu kita ucapkan kehadirat Allah Swt yang


senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah kepada kita semua. Karena telah
memberikan penyusun kesehatan serta wawasan sehingga dapat menyelesaikan
CBR ini dengan tepat waktu. Penyusun juga berterima kasih kepada orang tua
yang telah memberikan dukungan penuh, baik materi ataupun semangat bagi
penyusun untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah

Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada Bapak Dosen Sugianto, S.Pd
M.Pd selaku dosen pengampu pada matakuliah Psikologi Pendidikan. Dan semua
pihak yang terlibat dalam suksesnya pembuatan CBR ini, penyusun ucapkan
banyak terima kasih.

Tugas CBR ini merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa
untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu, tugas ini bertujuan untuk
meningkatkan minat baca dan daya berpikir pada mahasiswa. Agar dapat berfikir
lebih kritis lagi.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada, dan Penulis


mengharapkan agar pembaca berkenan memberikan masukan, baik itu kritik
maupun saran agar Penulis bisa memperbaiki pembuatan Laporan CBR untuk
selanjutnya. Penulis juga berharap, semoga Laporan CBR ini bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, Maret 2022

Penulis

Muhammad Habib Husin

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................2
1.2 Tujuan CBR.........................................................................................................2
1.3 Manfaat CBR.......................................................................................................2
BAB II ISI BUKU................................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................14
PEMBAHASAN................................................................................................................14
2.1 Kelebihan buku..................................................................................................14
2.2 Kelemahan Buku................................................................................................14
BAB IV..............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
IDENTITAS BUKU
I. BUKU UTAMA
1. Judul Buku : Memahami Psikologi Dalam Pendidikan (Teori
dan Aplikasi)
2. Pengarang Buku : Ulfiani Rahman
3. Edisi : Cetakan 1 (Pertama)
4. Penerbit : Alaudi University Pres
5. Kota Penerbit : Makassar
6. Tahun terbit 2014
7. ISBN : 978-602-237-874-7
8. Link Mengunduh :
https://drive.google.com/file/d/1v3leeY39qslAfP1EmygofC0hzIKcHx
U2/view?usp=sharing
9. Cover Buku :

1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim dikarenakan rendahnya minat


baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara dilakukan untuk
menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan.
Mengkritik buku (Critical Book Review) ini adalah suatu tulisan atau ulasan
mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa fiksi maupun non fiksi, juga
dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi
sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai


suatu buku melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan
dan kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang
sebuah buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan
maupun kekurangan buku tersebut.

1.2 Tujuan CBR


1. Menambah pengetahuan tentang suatu pembelajaran dalam setiap buku
yang ingin dijadikan bahan.
2. Melengkapi tugas perkuliahan mata kuliah
3. Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan sistem
pembelajaran.
4. Menguatkan kemampuan melakukan Critical Book Review.

1.3 Manfaat CBR

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari


sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.

2
BAB II ISI BUKU

BAB I. PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu, Psyche berarti Jiwa, dan Logos
berarti Illmu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
tentang Jiwa. Secara khusus beberapa ahli psikologi turut memberikan definisi
psikologi antara lain :

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Psikologi, Ilmu yang


membicarakan tentang jiwa. Tetapi jiwa adalah sesuatu yang abstrak dan dapat
dilihat hanyalah perilaku, sehingga untuk memahami arti psikologi maka dapat
diartikan bahwa psikologi sebagai ilmu yang membicarakan tentang jiwa yang
termanifestasi dalam tingkah laku.

Tugas Psikologi :

1. Mengadakan deskripsi, yaitu menggambarkan secara jelas hal-hal yang


dipersoalkan atau dibicarakan
2. Menerangkan, yaitu menerangkan keadaan atau kondisi-kondisi yang
mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.
3. Menyusun teori, yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau
ketentuan-ketentuan tentang hubungan antara satu peristiwa dengan
peristiwa lain atau hubungan antara satu dengan kondisi lainnya.
4. Prediksi, yaitu melakukan peramalan terhadap hal-hal atau gejala-gejala
yang akan muncul.
5. Pengendalian, yaitu mengendalikan atau mengatur peristiwa-peristiwa atau
gejala-gejala.

Ciri-ciri atau sifat dari psikologi :

1. Memiliki Obyek, Obyek materi semua ilmu sama obyek materilnya,


sedangkan obyek fomal berbeda masing-masing ilmu, obyek formal
termuat di dalam definisi.
2. Memiliki metode dan pendekatan dalam penelitian.
3. Memiliki sistematika yang eratur sebagai hasil pendekatan terhadap
obyek.
4. Mempunyai riwayat atau sejarah

tertentu. Ruang Lingkup Psikoligi

3
1. Psikologi Umum : Psikologi yang mempelajari aktivitas psikis manusia,
yang tercermin di dalam tingkah laku pada umumnya, yang dewasa,
normal dan yang beradab (berkultur)
2. Psikologi Khusus : Psiklogi yang menyelidik dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktifitas-aktifitas psikis manusia, seperti :
a. Psikologi perkembangan, membicarakan perkembangan psikis
manusia dari bayi sampai tua.
b. Psikologi Sosial, tingkah laku yang berhubungan dengan situasi
sosial.
c. Psikologi Pendidikan, aktivitas manusia dalam hubungannay
dengan situasi pendidikan.

Selain itu psikologi pendidikan juga sangat bermanfaat dalam proses


belajara dan mengajar antara lain, membantu para guru / calon guru dalam
memahami proses dan masalah kependidikan, serta mengatasi masalah tersebut
secara saintifik psikologis.

BAB II. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

Potensi merupakan kemampuan sejak awal yang terpendam dalam diri


setiap orang. Potensi tersebut dapat meliputi jasmani, mental, rohani dan emosi.
Kesemuanya suci, bersih tanpa noda. Seperti teori perkembangan nativisme dari
Schopenhauer yang mengemukakan bahwa perkembangan manusia itu
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan pendidikan tidak memberikan pengaruh. Hal
ini menggambarkan bahwa potensi bawaan yang dimiliki manusia dan tidak akan
berubah.

Asas Pertumbuhan dan Perkembangan

Perkembangan adalah proses yang terus menerut dari lahir-matang. Kajian


ahli mengemukakan bahwa perkembangan manusia dari aspek perubahan jasmani,
kognitif, emosi, sosial dan rohani dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu bawaan
(genetika), dan lingkungan.

Prinsip-prinsip Pertumbuhan & Perkembangan

1. Pertumbuhan berlaku dalam 2 arah, (dari atas ke bawah, dari tengah ke


tepi).
2. Perumbuhan struktur fisik mendahului kemampuan fungsinya.
3. Perumbuhan secara menyeluruh ,endahuluo pertumbuhan secara khusus
(seperti dalam proses pertumbuhan manusia, berangkat dari satu sel, lalu

4
berkembang menjadi 2 dan seterusnya membentuk alta indra dan organ-
organ tubuh lainnya.
4. Pertumbuhan dan perkembangan tetap sama tetapi kadarnya berbeda-
berbeda setiap individu.
5. Perumbuhan berlaku hingga satu tahap, tapi perkembangan berlaku secara
terus menerus sampai mati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Setiap orang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya. Hal ini
terihat dari aspek pembawaan yang biasa melekat pada seseorang ditahun-
tahun pertama sampai tahun kedua kelahirannya tersebut, misalnya marah,
menangis, tertawa, bermain, meniru, takut, rasa ingin tahu, rasa jijk.
(Hughes & Hughes, 2012).
2. Lingkungan
Lingkungan memegan peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan seseorang dalam seiring bertambahnya usia, Contohnya,
seorang anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pedagan,
boleh jadi akan menjadi politikus setelah bergaul dalam lingkungan politis
misalnya partai.
3. Ketentuan Allah
Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam hidupnnya tidak terlepas dari
campur tangan Tuhan. Contoh-contoh tersebut dapat terlihat dalam kisah-
kisah kehidupa manusia melalui ayat-ayatnya yang menjadi bukti bahwa
seseorang yang dianggap lemah dan tak berdaya ternyata Tuhan
memberikan kelebihan untuk menjadi pelajaran bagi manusia dalam
kehidupannya.

BAB III. TEORI-TEORI BELAJAR

Psikologi pendidikan berkembang sebagai suatu cabang ilmu psikologim tidak


dapat dilepaskan dari pengaruh aliran-aliran psikologi lain, seperti aliran
behaviorisme, aliran psikologi kognitif, dan aliran psikologi humanistik.

1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku
individu. Behaviorisme memandang indicidu hanya dari sisi fenomena
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental (Schultz, 1991). Dengan
kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan bakat, minat
dan perasaan individu dalam belajar. Aplikasi teori belajar behaviorisme
dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti tujuan
pembelajaran, sifat materi pembelajaran yang tersedia Behaviorisme

5
merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya
dari sisi aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam
situasi belajar. Kekurangan dan kelebihan teori behaviorisme yaitu :
a) Kekurangan
 Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifat
mekanistik dan hanya berorientasi hasil yang diamati dan
diukur.
 Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang
sebagai cara belajar.
b) Kelebihan
 Sangat sesuai untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung
unsur-unsur seperti kecepatan. Spontanitas, kelenturan,
refleks dan daya tahan.
 Sesaui diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka
mengulangi dan harus dibiasakan.
 Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan penglangan
respon yang diinginkan.
2. Teori Kognitif
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.Teori perkembangan
kognitif dikembangkan oleh Piaget, seorang psikologi Swiss yang hidup
tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam
lapangan psikologi perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi piaget,
berarti kemampuan untuk secara lebih tepat mempresentasikan konsep
yang berdasar pada kenyataan. Implikasi teori piaget, ia berpendapat
bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya
sendiri dengan lingkungannya.
3. Teori Humanistik Abraham Harold Maslow
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun
dirinya untuk melakukan hal=hal yang positif. Kemampuan bertindak
positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang
beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan positif ini. Maslow mengemukakan bahwa

6
individu berperilaku sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat hirarki.
a) Kelebihan
 Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa
demokratis, partisipatif-dialogis dan humanis.
 Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya
kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan
gagasan.
 Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di
sekolah dimana peserta didik yang tentunya mempunyai
pandangan yang berbeda-beda.
b) Kelemahan
 Teori tidak bisa diuji dengan mudah. Banyak konsep dalam
psikologi humanistik seperti misalnya, orang yang telah
berhasil mengaktualisasikan dirinya ini masih buram dan
subjek Psikologi humanistik mengalami pembiasan
terhadap nilai individualisme.

BAB IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

A. Faktor Internal
1. Faktor internal meliputi aspek fisik, dan aspek psikis.
a) Aspek fisik yang mempengaruhi belajar adalah aspek fisiologis
berupa kesehatan jasmani. Jasmani yang sehat akan mempengtauhi
seseorang di dalam menjalani pekerjaan, termasuk studi.
b) Aspek Fisiologis adalah aspek yang bersifat rohaniah meliputi
beberapa hal, antara lain :
1) Intelegensi
2) Bakat
3) Motivasi
4) Minat
5) Sikap
2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang mempengaruhi belajar yang
berasal dari luar, seperti :
a. Lingkungan sosial sekolah yaitu?: guru dan staff, keluarga, teman
kelas, masyarakat
b. Lingkungan non sosial yaitu, rumah, gedung sekolah, dan letaknya,
alat belajar, cuaca, dan waktu belajar.

BAB V. LUPA DALAM BELAJAR

7
Salah satu persyaratan untuk pembelajaran yang berhasil adalah bahwa siswa
harus belajar aktif. Mereka diharapkan tidak sibuk dengan pengulangan mekanis
semata. Biasanya pengulangan diperlukan tetapi tidak cukup dengan sendirinya,
harus ada usaha untuk belajar. Seorang anak biasanya memiliki daya ingat yang
baik pada satu hal atau suatu mata pelajaran, tetapi memiliki daya ingat yang
kurang dalam bidang lain. Hal ini terjadi antara lain karena adanya perbedaan
minat yang dimiliki setiap orang serta rendahnya perhatian terhadap fakra-fakta
itu dan menyebabkan kita menyambut sebagian dan hanya bertolerani terhadap
sebagian yang lain/

Masalah lupa sangat berkaitan dengan ingatan. Menurut Atkinson dan Shiffrin
(1971) ingatan dapat dibagi ke dalam tiga komponen, yaitu :

a. Ingatan sensori, yaitu komponen ingatan yang mampu menerima informasi


yang banyak yang terdapat di sekitar dan diterima oleh organ deria
manusia.
b. Ingatan jangka pendek, yaitu komponen ingatan yang dapat menyimpan
informasi tetapi hanya 20-30 detik.
c. Ingatan jangka panjang, yaitu komponen ingatan yang dapat menyimpan
informasi dalam waktu lama.

Lupa (Forgetting) dapat diartikan sebagai hilangnya kemampuan untuk


menyebut atau memproduksi kembali, apa-apa yang sebelumnya telah di pelajari.
Ataupun lupa menunjuk kepada kegagalan seseorang di dalam menggali atau
mengingat kembali informasi yang telah disimpan di gudang ingatan (Solso,
1988);.

Faktor-faktor Penyebab Lupa

1. Gangguan konflik item informasi yang ada dalam system memory. Dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Proactive Interference, yaitu bila materi pelajaran mirip satu sama
lainnya. Sehingga materi yang tersimpan di dalam subsistem akal
mengganggu masuknya materi pelajaran baru.
b. Retroactive Interference, yaitu bila materi baru membawa konflik
dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran
lama yang lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen.
2. Lupa terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item
yang telah ada, baik sengaja ataupun tidak.
3. Lupa terjadi karena, perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar
dengan waktu mengingat kembali.

8
4. Lupa terjadi karena perubahan sikap dan minat terhadap proses dan situasi
belajar.
5. Karena mata pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau
dihafalkan.
6. Lupa terjadi karena perubahan urat syaraf orak, siswa yang terserang
penyakit tertentu seperti, keracunan, kecanduan alkohol, dan gegar otak.

Cara mengurangi lupa dalam belajar :

1. Overlearning (belajar lebih), belajar melebihi batas penguasaan dasar atas


materi pelajaran tertentu. Contoh, pembacaan teks Pancasila setiap hari
senin, akan memungkinkan ingatan terhadap teks Pancasila lebih kuat.
2. Extra Study Time (tambahan waktu belajar), penambahan alokasi waktu
belajar atau penambahan frekwensi (kekerapan) aktifitas belajar. Contoh
belajar 1 jam menjadi ½ jam, belajar sekali sehari menjadi 2 kali sehari

BAB IV. KEJENUHAN DALAM BELAJAR

A. Faktor penyebab kejenuhan


Keletihan ada 3macam (Hughes & Hughes, 2012)
a) Letih indra siswa
b) Letih fisik
c) Letih mental

Ada 4 faktor keletihan mental muncul :

a) Siswa cemas terhadap dampak negative keletihan.


b) Kecemasan siswa terhadap standart keberhasilan bidang studi tertentu
yang dianggap terlalu tinggi terutama saat siswa tersebut seakan merasa
bosan dengan bdiang yang sedang dipelajari.
c) Karenan siswa berada ditengah-tengah situasi kompetitif yang ketat
menuntut keja intelek yang berat.
d) Karena siswa mempercayai kerja akademik yang optimum, sedangkan
belajar sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia buat.

Cara mengatasi keletihan (Hughes & Hughes, 2012)

a) Istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi.


b) Pengubahan dan penjadwalan kembali jam-jam dari hasil belajar yang
dianggap lebih memungkinkan untuk belajar.
c) Menata kembali lingkungan belajar agar tidak bosan.
d) Memotivasis siswa dan stimulasi baru agar siswa terdorong untuk belajar
giat.

9
e) Siswa berbuat nyata dengan mencoba belajar dan belajar lagi.

BAB VII. KESULITAN DALAM BELAJAR

Istilah kesulitan dalam belajar digunakan sebab, lebih optimistik dibandingkan


dengan ketidakmampuan belajar (learning disabillity)

Faktor Kesulitan Belajar

1. Faktor Internal siswa, keadaan yang muncul dari dalam diri siswa atau
kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yaitu :
a) Bersifat kognitif,bahwa hal ini mencakup proses psikologis, yang
mana setiap anak berbeda dalam kemampuan mental yang mendasari
mereka memproses dan menggunakan informasi dan perbedaan
tersebut mempengaruhi proses belajar anak.
b) Bersifat Afektif (rahnah rasa), labilnya emosi dan sikap.
c) Bersifat psikomotor (ranah karsa), terganggunya alat-alat indra
penglihatan dan pandangan.
2. Faktor Eksternal siswa
a) Keluarga, Broken Home, rendah kehidupan ekonomi, Pengaruh
keluarga yang tidak harmonis dapat mempengaruhi perkembangan
mental seseorang.
b) Masyarakat, Perkampungan kumuh, teman sepermainan yang nakal.
Lingkungan rumah yang terletak di area yang kumuh, jauh dari
ketenangan dan ketetraman tentu akan memberi dampak bagi
perkembangan mental seseorang.
c) Sekolah, Kondisi dan letak gedung sekolah buru, misalnya dekat pasar,
kondisi gurun, dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah,
Lingkungan sekolah yang kurang mendukung suasana belajar da[at
mengacaukan konsentrasi siswa dalam belajar sebab berdampak pada
penurunan kemampuan berprestasi tinggi.
3. Faktor Khusus : Sindrom Psikologis = Learning disability
(ketidakmampuan belajar)
a) Dislexia: ketidakmampuan membaca,
b) Disgrafia, ketidakmampuan menulis.
c) Diskalkulia, ketidakmampuan

matematika. Cara Pemecahan Kesulitan Belajar :

1. Menganalisis hasil diagnose (menelaah bagian-bagian masalah dan


hubungan natar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar).

10
2. Mengindentifikasi dan memecahkan bidang kecakapan tertentu yang
memerlukan perbaikan.
3. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching.

BAB VIII. EVALUASI PRESTASI BELAJAR

Sudijono (2001), mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi


berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation, dalam bahasa Indonesia adalah value
yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

Evaluasi hasil belajar memiliki arti penting sebagai penilaian terhadap


tingkat keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
sebuah program.

Tujuan prestasi belajar :

1. Tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu.
2. Posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya
3. Tingkat usaha yang dilakkan siswa dalam belajar.
4. Sejauh mana siswa dapat mendayagunakan kemampuan kognitifnya untuk
keperluan belajar.
5. Tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan
guru dalam proses belajar mengajar.

Fungsi Evaluasi Belajar

Menurut Sudijono (2005), secara umum evaluasi sebagai suatu tindakan


atau proses setidak-tidaknya memiliki tigas macam fungsi pokok, yaitu : (1)
mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan, dan (3) memperbaiki atau
melakukakn penyempurnaan kembali (Winkel 2014), antara lain befungsi:

1. Admininstrasi, yaitu berfungsi sebagai penyusun daftar nilai dan pengisian


raport.
2. Promosi, yaitu berfungsi menetapkan kenaikan dan keluhan siswa.
3. Diagnostik, yaitu berfungsi mengindentifikasi kesulitan belajar siswa dan
merencanakan program remedial teaching.
4. Sebagai sumber data bimbingan dan penyuluhan (BP) bagi siswa yang
membutuhkan BP.
5. Sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun kurikulum, metode dan alat-
alat dalam proses belajar dan mengajar.

Ragam Evaluasi

11
Terdapat juga berbagai macam evaluasi, antara lain :

1. Pre tes dan post tes. Tes ini digunakan untuk memulai materi baru.
2. Evaluasi prasyarat. Tes ini digunakan untuk mengindentifikasi penguasaan
siswa terhadap materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan.
3. Evaluasi diagnostik. Tes ini digunakan untuk mengindentifikasi bagian
tertentu dari mata pelajaran yang belum dikuasai siswa dari satuan
pelajaran yang merupakan bahasan tertentu yang membuat siswa
mendapatkan kesulitan.
4. Evaluasi formatif, Evaluasi ini digunakan untuk mendiagnosa kesulitan
belajar siswa setelah penyajian satuan pelajaran.
5. Evaluasi Sumatif, Evaluasi ini digunakan untuk mengukur kinerja
akademik atau prestasi belajar.
6. EBTA/EBTANAS. Evaluasi ini tidak sama dengan tes sumatif. Yang
mana tes tersebut dirancang untuk siswa yang telah menduduki tingkat
aktif kepada suatu jenjang pendidikan.

BAB IX. GURU

Modal utama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi guru
adalah adanya rasa terpanggil untuk menjadi guru (Idham 2001). Dikemukakan
bahwa terdapat tiga tanggungjawab guru yaitu: menjawab atas kepribadian
pelajarnya, tanggungjawab atas perkembangan sosialnya dan tanggungjawab atas
pencapain akademiknya. Untuk melaksanakan tanggungjawab ini guru mesti
mampu melakukan pelbagai peranan profesional.

Syarat dan Sifat Seorang Guru

Ada beberapa syarat yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi guru menurut
pendidikan Islam (Ahmad Tafsir, 2004), antara lain:

1. Harus sudah dewasa (dari segi umur) Di indonesia, usia 18 tahun dan
sudah berkawin dapat dikategorikan sebagai orang dewasa.
2. Harus sehat jasmani dan rohani
3. Dari segi mengajar, seorang guru harus pakar dalam bidangnya.
4. Seorang guru harus memiliki dedikasi yang tinggi dan bersusila
(berkepribadian baik).

Kompetensi Guru

Esensi peningkatan Kompetensi Guru tidak terlepas dari Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi maupun piranti

12
penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang. Profesi Keguruan menunjuk
kepada suatu pekerjeaan/tugas yang meliputi mengajar, mendidik, dan
melatih/membimbing yang memerlukan seperangkat kemampuan (competency)
yang beraneka ragam. Profesi guru dilaksanakan berdasarkan prinsip :

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.


2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia.
3. Memiliki kualifikasi akademik dan larar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas.
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan profesi kerja

Adapun prinsip-prinsip dalam peningkatan kompetensi dan karir guru, meliput :

1.1 Prinsip-prinsip Umum


a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan
bangsa.
b. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
c. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung
sepanjang hayat.
d. Memberi keteladanan, memangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas guru dalam proses pembelajaran.
e. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
2.1 Prisip-prinsip khusus
a). Ilmiah, b) Relevan, c). Sistematis, d) Konsisten, e). Aktual dan
kontektual, f).Fleksibel, g) Demokratis, h). Obyektif, i). Bertahap, m)
Berjenjang, n). Berkelanjutan, o). Akuntabel, p). Efektif, q)Efisien.

13
BAB III PEMBAHASAN

2.1 Kelebihan buku

Berdasarkan buku yang saya review yang berjudul “Pemahaman Psikologi


Dalam Pendidikan (Teori dan Aplikas), dari cover buku sudah cukup menarik
dengan warna kuning sehingga buku ini menurut saya cukup menarik untuk
dibaca. Pemaparan buku ini sudah baik dan sudah menggunakan bahasa yang
sesuai EYD. Penulis buku memaparkan materi dari bab 1 hingga bab 9 sudah
baik, penulis buku telah menjabarkan kesesuaian materi mengenai Psikologi
Pendidikan. Penulis buku membuat ruang lingkup isi materi yang baik yang
membahas sejumlah kaitannya terhadap peserta didik mulai dari pengantar
psikologi, apa pengertiannya, ruang lingkup psikologi, faktor-faktor kejenuhan
dalam belajar, faktor lupa belajar, faktor pertumbuhan perkembangan, teori-teori
dalam belajar kelemahan dan kelebihan mengenai teori belajar, serta peran guru
dalam proses belajar dan mengajar. Buku ini juga memberikan sejumlah
pemaparan menurut ahli, dan juga solusi mengenai faktor-faktor yang telah
dibahas dalam buku tersebut. Bagan-bagan dan gambar ahli juga membuat buku
ini semakin mudah untuk dikenali dari bab 1 hingga bab 9 untuk dikaji lebih
dalam dan dimengerti.

2.2 Kelemahan Buku


Berdasarkan buku yang telah saya review dan saya pahami, buku tersebut
memilki kelemahan dari segi penulisan yang dimana terdapat banyak pengulangan
kata-kata/repeat, bahasa yang terlalu tinggi yang membuat para pembaca
kesulitan memahami kata-kata tersebut, dan juga materi yang kurang melengkapi
bagian pada bab 3 yaitu teori-teori belajar, teori kognitif tidak dijabarkan penulis
tentang kelebihan dan kelemahannya, Namun hal tersebut dikatakan wajar
mengingat setiap manusia pastilah memiliki suatu kesalahan.

14
BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Psikologi adalah sebuah ilmu yang membicarakan tentang jiwa, Tugas
PsIkologi terbagi menjadi 5 yaitu, mengadakan deskripsi, menerangkan,
menyusun teori, prediksi, dan pengendalian. Buku yang telah saya review ini
dapat berguna bagi para pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang baik, karena psikologi dapat berguna nantinya bagi seorang guru
atau calon guru dalam mendidik dan membimbing karakter siswa dengan baik.

3.2 Saran

Saran bagi penulis adalah untuk lebih meningkatkan atau menambahkan


sedikit lagi tentang cakupan yang berkaitan dengan psikologi dalam mendidik
seorang anak, dan membuat buku untuk menjadi lebih menarik jika warna buku
tersebut berwarna sedikit sehingga para pembaca akan lebih menarik untuk
membaca buku tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ulfiani Rahman. 2014. Memahami Psikologi Dalam Pendidikan Teori dan


Aplikasi. Makassar. Alaudi University Pres.

16

Anda mungkin juga menyukai