SKOR NILAI :
NIM : 3202411004
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada Bapak Dosen Sugianto, S.Pd
M.Pd selaku dosen pengampu pada matakuliah Psikologi Pendidikan. Dan semua
pihak yang terlibat dalam suksesnya pembuatan CBR ini, penyusun ucapkan
banyak terima kasih.
Tugas CBR ini merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa
untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu, tugas ini bertujuan untuk
meningkatkan minat baca dan daya berpikir pada mahasiswa. Agar dapat berfikir
lebih kritis lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................2
1.2 Tujuan CBR.........................................................................................................2
1.3 Manfaat CBR.......................................................................................................2
BAB II ISI BUKU................................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................14
PEMBAHASAN................................................................................................................14
2.1 Kelebihan buku..................................................................................................14
2.2 Kelemahan Buku................................................................................................14
BAB IV..............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
ii
IDENTITAS BUKU
I. BUKU UTAMA
1. Judul Buku : Memahami Psikologi Dalam Pendidikan (Teori
dan Aplikasi)
2. Pengarang Buku : Ulfiani Rahman
3. Edisi : Cetakan 1 (Pertama)
4. Penerbit : Alaudi University Pres
5. Kota Penerbit : Makassar
6. Tahun terbit 2014
7. ISBN : 978-602-237-874-7
8. Link Mengunduh :
https://drive.google.com/file/d/1v3leeY39qslAfP1EmygofC0hzIKcHx
U2/view?usp=sharing
9. Cover Buku :
1
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II ISI BUKU
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu, Psyche berarti Jiwa, dan Logos
berarti Illmu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
tentang Jiwa. Secara khusus beberapa ahli psikologi turut memberikan definisi
psikologi antara lain :
Tugas Psikologi :
3
1. Psikologi Umum : Psikologi yang mempelajari aktivitas psikis manusia,
yang tercermin di dalam tingkah laku pada umumnya, yang dewasa,
normal dan yang beradab (berkultur)
2. Psikologi Khusus : Psiklogi yang menyelidik dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktifitas-aktifitas psikis manusia, seperti :
a. Psikologi perkembangan, membicarakan perkembangan psikis
manusia dari bayi sampai tua.
b. Psikologi Sosial, tingkah laku yang berhubungan dengan situasi
sosial.
c. Psikologi Pendidikan, aktivitas manusia dalam hubungannay
dengan situasi pendidikan.
4
berkembang menjadi 2 dan seterusnya membentuk alta indra dan organ-
organ tubuh lainnya.
4. Pertumbuhan dan perkembangan tetap sama tetapi kadarnya berbeda-
berbeda setiap individu.
5. Perumbuhan berlaku hingga satu tahap, tapi perkembangan berlaku secara
terus menerus sampai mati.
1. Setiap orang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya. Hal ini
terihat dari aspek pembawaan yang biasa melekat pada seseorang ditahun-
tahun pertama sampai tahun kedua kelahirannya tersebut, misalnya marah,
menangis, tertawa, bermain, meniru, takut, rasa ingin tahu, rasa jijk.
(Hughes & Hughes, 2012).
2. Lingkungan
Lingkungan memegan peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan seseorang dalam seiring bertambahnya usia, Contohnya,
seorang anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pedagan,
boleh jadi akan menjadi politikus setelah bergaul dalam lingkungan politis
misalnya partai.
3. Ketentuan Allah
Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam hidupnnya tidak terlepas dari
campur tangan Tuhan. Contoh-contoh tersebut dapat terlihat dalam kisah-
kisah kehidupa manusia melalui ayat-ayatnya yang menjadi bukti bahwa
seseorang yang dianggap lemah dan tak berdaya ternyata Tuhan
memberikan kelebihan untuk menjadi pelajaran bagi manusia dalam
kehidupannya.
1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku
individu. Behaviorisme memandang indicidu hanya dari sisi fenomena
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental (Schultz, 1991). Dengan
kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan bakat, minat
dan perasaan individu dalam belajar. Aplikasi teori belajar behaviorisme
dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti tujuan
pembelajaran, sifat materi pembelajaran yang tersedia Behaviorisme
5
merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya
dari sisi aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam
situasi belajar. Kekurangan dan kelebihan teori behaviorisme yaitu :
a) Kekurangan
Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifat
mekanistik dan hanya berorientasi hasil yang diamati dan
diukur.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru
dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang
sebagai cara belajar.
b) Kelebihan
Sangat sesuai untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung
unsur-unsur seperti kecepatan. Spontanitas, kelenturan,
refleks dan daya tahan.
Sesaui diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka
mengulangi dan harus dibiasakan.
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan penglangan
respon yang diinginkan.
2. Teori Kognitif
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu
proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.Teori perkembangan
kognitif dikembangkan oleh Piaget, seorang psikologi Swiss yang hidup
tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam
lapangan psikologi perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi piaget,
berarti kemampuan untuk secara lebih tepat mempresentasikan konsep
yang berdasar pada kenyataan. Implikasi teori piaget, ia berpendapat
bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya
sendiri dengan lingkungannya.
3. Teori Humanistik Abraham Harold Maslow
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun
dirinya untuk melakukan hal=hal yang positif. Kemampuan bertindak
positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang
beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan positif ini. Maslow mengemukakan bahwa
6
individu berperilaku sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat hirarki.
a) Kelebihan
Selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa
demokratis, partisipatif-dialogis dan humanis.
Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya
kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan
gagasan.
Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di
sekolah dimana peserta didik yang tentunya mempunyai
pandangan yang berbeda-beda.
b) Kelemahan
Teori tidak bisa diuji dengan mudah. Banyak konsep dalam
psikologi humanistik seperti misalnya, orang yang telah
berhasil mengaktualisasikan dirinya ini masih buram dan
subjek Psikologi humanistik mengalami pembiasan
terhadap nilai individualisme.
A. Faktor Internal
1. Faktor internal meliputi aspek fisik, dan aspek psikis.
a) Aspek fisik yang mempengaruhi belajar adalah aspek fisiologis
berupa kesehatan jasmani. Jasmani yang sehat akan mempengtauhi
seseorang di dalam menjalani pekerjaan, termasuk studi.
b) Aspek Fisiologis adalah aspek yang bersifat rohaniah meliputi
beberapa hal, antara lain :
1) Intelegensi
2) Bakat
3) Motivasi
4) Minat
5) Sikap
2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang mempengaruhi belajar yang
berasal dari luar, seperti :
a. Lingkungan sosial sekolah yaitu?: guru dan staff, keluarga, teman
kelas, masyarakat
b. Lingkungan non sosial yaitu, rumah, gedung sekolah, dan letaknya,
alat belajar, cuaca, dan waktu belajar.
7
Salah satu persyaratan untuk pembelajaran yang berhasil adalah bahwa siswa
harus belajar aktif. Mereka diharapkan tidak sibuk dengan pengulangan mekanis
semata. Biasanya pengulangan diperlukan tetapi tidak cukup dengan sendirinya,
harus ada usaha untuk belajar. Seorang anak biasanya memiliki daya ingat yang
baik pada satu hal atau suatu mata pelajaran, tetapi memiliki daya ingat yang
kurang dalam bidang lain. Hal ini terjadi antara lain karena adanya perbedaan
minat yang dimiliki setiap orang serta rendahnya perhatian terhadap fakra-fakta
itu dan menyebabkan kita menyambut sebagian dan hanya bertolerani terhadap
sebagian yang lain/
Masalah lupa sangat berkaitan dengan ingatan. Menurut Atkinson dan Shiffrin
(1971) ingatan dapat dibagi ke dalam tiga komponen, yaitu :
1. Gangguan konflik item informasi yang ada dalam system memory. Dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Proactive Interference, yaitu bila materi pelajaran mirip satu sama
lainnya. Sehingga materi yang tersimpan di dalam subsistem akal
mengganggu masuknya materi pelajaran baru.
b. Retroactive Interference, yaitu bila materi baru membawa konflik
dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran
lama yang lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen.
2. Lupa terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item
yang telah ada, baik sengaja ataupun tidak.
3. Lupa terjadi karena, perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar
dengan waktu mengingat kembali.
8
4. Lupa terjadi karena perubahan sikap dan minat terhadap proses dan situasi
belajar.
5. Karena mata pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau
dihafalkan.
6. Lupa terjadi karena perubahan urat syaraf orak, siswa yang terserang
penyakit tertentu seperti, keracunan, kecanduan alkohol, dan gegar otak.
9
e) Siswa berbuat nyata dengan mencoba belajar dan belajar lagi.
1. Faktor Internal siswa, keadaan yang muncul dari dalam diri siswa atau
kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yaitu :
a) Bersifat kognitif,bahwa hal ini mencakup proses psikologis, yang
mana setiap anak berbeda dalam kemampuan mental yang mendasari
mereka memproses dan menggunakan informasi dan perbedaan
tersebut mempengaruhi proses belajar anak.
b) Bersifat Afektif (rahnah rasa), labilnya emosi dan sikap.
c) Bersifat psikomotor (ranah karsa), terganggunya alat-alat indra
penglihatan dan pandangan.
2. Faktor Eksternal siswa
a) Keluarga, Broken Home, rendah kehidupan ekonomi, Pengaruh
keluarga yang tidak harmonis dapat mempengaruhi perkembangan
mental seseorang.
b) Masyarakat, Perkampungan kumuh, teman sepermainan yang nakal.
Lingkungan rumah yang terletak di area yang kumuh, jauh dari
ketenangan dan ketetraman tentu akan memberi dampak bagi
perkembangan mental seseorang.
c) Sekolah, Kondisi dan letak gedung sekolah buru, misalnya dekat pasar,
kondisi gurun, dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah,
Lingkungan sekolah yang kurang mendukung suasana belajar da[at
mengacaukan konsentrasi siswa dalam belajar sebab berdampak pada
penurunan kemampuan berprestasi tinggi.
3. Faktor Khusus : Sindrom Psikologis = Learning disability
(ketidakmampuan belajar)
a) Dislexia: ketidakmampuan membaca,
b) Disgrafia, ketidakmampuan menulis.
c) Diskalkulia, ketidakmampuan
10
2. Mengindentifikasi dan memecahkan bidang kecakapan tertentu yang
memerlukan perbaikan.
3. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching.
1. Tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu.
2. Posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya
3. Tingkat usaha yang dilakkan siswa dalam belajar.
4. Sejauh mana siswa dapat mendayagunakan kemampuan kognitifnya untuk
keperluan belajar.
5. Tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan
guru dalam proses belajar mengajar.
Ragam Evaluasi
11
Terdapat juga berbagai macam evaluasi, antara lain :
1. Pre tes dan post tes. Tes ini digunakan untuk memulai materi baru.
2. Evaluasi prasyarat. Tes ini digunakan untuk mengindentifikasi penguasaan
siswa terhadap materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan.
3. Evaluasi diagnostik. Tes ini digunakan untuk mengindentifikasi bagian
tertentu dari mata pelajaran yang belum dikuasai siswa dari satuan
pelajaran yang merupakan bahasan tertentu yang membuat siswa
mendapatkan kesulitan.
4. Evaluasi formatif, Evaluasi ini digunakan untuk mendiagnosa kesulitan
belajar siswa setelah penyajian satuan pelajaran.
5. Evaluasi Sumatif, Evaluasi ini digunakan untuk mengukur kinerja
akademik atau prestasi belajar.
6. EBTA/EBTANAS. Evaluasi ini tidak sama dengan tes sumatif. Yang
mana tes tersebut dirancang untuk siswa yang telah menduduki tingkat
aktif kepada suatu jenjang pendidikan.
Modal utama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi guru
adalah adanya rasa terpanggil untuk menjadi guru (Idham 2001). Dikemukakan
bahwa terdapat tiga tanggungjawab guru yaitu: menjawab atas kepribadian
pelajarnya, tanggungjawab atas perkembangan sosialnya dan tanggungjawab atas
pencapain akademiknya. Untuk melaksanakan tanggungjawab ini guru mesti
mampu melakukan pelbagai peranan profesional.
Ada beberapa syarat yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi guru menurut
pendidikan Islam (Ahmad Tafsir, 2004), antara lain:
1. Harus sudah dewasa (dari segi umur) Di indonesia, usia 18 tahun dan
sudah berkawin dapat dikategorikan sebagai orang dewasa.
2. Harus sehat jasmani dan rohani
3. Dari segi mengajar, seorang guru harus pakar dalam bidangnya.
4. Seorang guru harus memiliki dedikasi yang tinggi dan bersusila
(berkepribadian baik).
Kompetensi Guru
Esensi peningkatan Kompetensi Guru tidak terlepas dari Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi maupun piranti
12
penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang. Profesi Keguruan menunjuk
kepada suatu pekerjeaan/tugas yang meliputi mengajar, mendidik, dan
melatih/membimbing yang memerlukan seperangkat kemampuan (competency)
yang beraneka ragam. Profesi guru dilaksanakan berdasarkan prinsip :
13
BAB III PEMBAHASAN
14
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi adalah sebuah ilmu yang membicarakan tentang jiwa, Tugas
PsIkologi terbagi menjadi 5 yaitu, mengadakan deskripsi, menerangkan,
menyusun teori, prediksi, dan pengendalian. Buku yang telah saya review ini
dapat berguna bagi para pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang baik, karena psikologi dapat berguna nantinya bagi seorang guru
atau calon guru dalam mendidik dan membimbing karakter siswa dengan baik.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16