Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Judul Buku : Psikologi Pendidikan


Nama Pengarang : Prof.Dr. Sri Milfayetty,S.Psi., Ms.Kons

Penerbit/Thn Terbit/Jlh hlm : PPs UNIMED / 2018 / iii + 204 halaman

Nama Mahasiswa : Aprizal

NIM/Prodi : 4192411003/ S-1 Pendidikan Matematika

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas “Critical Book Report” ini. Tugas ini diharapkan untuk dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal konsep psikogi pendidikan. Tujuan dibuatnya tugas
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis berterima kasih kepada pihak – pihak yang turut membantu menyelesaikan tugas
ini termasuk Ibu Dra. Rahmulyani M.Pd. Kons, selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan sehingga tugas ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas ini. Oleh karena itu,
saya selaku penulis mengharapkan krtik dan saran dari para pembaca agar kiranya kedepannya
tugas ini akan menjadi lebih baik lagi. Harapan saya semoga tugas Critical Book Report ini dapat
membawa manfaat bagi kita semua, Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2020

Aprizal
4192411003
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1. Latar Belakang..................................................................................................................................4
2. Tujuan................................................................................................................................................4
3. Manfaat..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
ISI BUKU....................................................................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Psikologi pendidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesinal guru, terutama dalam menguasai konsep untuk
memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar dan pembelajaran. Kompetensi ini
dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan,
kemampuan untuk mengemas perasaan, pembahasan sikap, kecakapan dalam bertindak dan
tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab.

Mempertimbangkan factor pertama bahwa psikologi pendidikan adalah perangkat utama untuk
kegiatan belajar mengajar. Ilmu pengetahuan sebagai unsur kebudayaan maka kehadiran dan
perkembangan sejalan atau seirama dengan tingkat wujud kerja serta proses ilmu pengetahuan itu
selalu hadir dalam aktivitas sehari-hari manusia. Psikologi ini diharapkan dapat membantu pendidik
dalam menerapkannya dalam proses belajar dan pembelajaran.

Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku kita dapat memperolehnya dengan melakukan
kegiatan mengkritik sebuah buku.. Dalam hal ini, buku yang dikritik adalah buku Psikologi
Pendidikan (diktat UNIMED) dan Psikologi Pendidikan (Prof. Dr. H. Djaali). Dengan mengkritik
buku ini dengan cara membandingkan kedua buku maka kita dapat mengetahui buku mana layak
untuk dijadikan buku referensi yang menambah pengetahuan kita tentang psikologi pendidikan atau
sebagai pedoman buku pembelajaran.

2. Tujuan
a. Mengulas isi buku
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
c. Membandingkan isi buku utama dan buku pembanding

3. Manfaat
a. Untuk mengetahui cara mengulas buku yang baik dan benar
b. Untuk menambah wawasan tentang psikologi pendidikan
c. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan masing-masing buku
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas Buku
1. Identitas Buku Utama
Judul buku : Psikologi Pendidikan

Penulis : Prof.Dr. Sri Milfayetty,S.Psi., Ms.Kons

Penerbit : PPs UNIMED

Tahun terbit : 2018

Kota terbit : Medan

Tebal buku : iii + 204 halaman

ISBN : 978-602-8207-18-8

2. Identitas Buku Pembanding


Judul buku : Psikologi Pendidikan

Penulis : Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.d.

Penerbit : PT Raja Grafindo Persada

Tahun terbit : 2011

Kota terbit : Jakarta

Tebal buku : xvi + 354 halaman

ISBN : 979-421-082-x
B.Ringkasan Buku

BUKU UTAMA

BAB 2 ( PSIKOLOGI PENDIDIKAN )

Psikologi pendidikan terdiri dari 2 kata psikologi dan pendidikan. Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang proses kognitif dan perilaku. Sedangkan pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari nilai-nilai karakter dan cara menanamkannya. Namun definisi psikologi pendidikan
sebagai terapan ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki arti sendiri, yakni, ilmu yang mempelajari
proses belajar dan pembelajaran pada lingkungan pendidikan.

Proses belajar diartikan berlangsungnya aktivitas masuknya informasi melalui panca indra yang
menghasilkan pembaharuan pada kognitif dan perilaku. Proses pembelajaran diartikan pengalaman
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan memberi dampak terhadap perolehan sesuatu yang
baru melalui alat indra pada kognitif dan perilaku.

Psikologi pendidikan menjelaskan karakteristik perkembangan belajar sesuai dengan tingkat usia.
Misalnya, jika ingin mengajarkan sesuatu pada seseorang, maka perhatikanlah perkembangan kognitif
nya.

Selain itu pada orientasi baru psikologi pendidikan pembelajaran perlu dilaksanakan berbasis
gelombang otak ( brain wave). Karena gelombang otak ini memberi pengaruh pada gaya belajar dan
gaya berpikir seseorang. Oleh karena itu dalam pembelajaran di kelas perlu diperhatikan agar
pembelajaran mengakomodasi semua gaya belajar untuk mencegah peserta didik kehilangan informasi
yang penting akibat gaya belajar yang dimilikinya. Jadi psikologi pendidikan akan menjawab
pertanyaan bagaimana peserta didik dan bagaimana pendidik efektif melaksanakan pembelajaran.

Beranjak dari prinsip-prinsip ini dapat diambil makna bahwa dengan psikologi pendidikan,
pendidik akan memahami perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu
bagaimana cara belajar bukan memberi informasi sebanyak mungkin mereka membuat peserta didik
menyukai kegiatan mencari informasi sebanyak mungkin.

Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidih akan mampu membuat orang belajar.
Pendidik ahli ini tampil sebagai guru yang berpengalaman, efektif dalam menyelesaikan berbagai
persoalan di dalam kelas. Pemahamannya tentang proses pembelajaran dan isi pelajaran, luas dan
terorganisasi dengan baik. Seorang pendidik ahli mengetahui materi pelajaran yang diajarkan nya,
memahami strategi umum pembelajaran yang dapat diterapkan dalam semua subjek seperti: prinsip
manajemen kelas mengajar efektif dan evaluasi.

Berbagai penjelasan tentang psikologi pendidikan yang dibahas pada pembahasan terdahulu
menunjukkan bahwa fokus utama kajian psikologi pendidikan adalah peserta didik dalam proses
belajar dan pendidik pada proses pembelajaran. Psikologi pendidikan adalah ilmu yang khusus kan
perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran; menerapkan metode dan teori Psikologi dan
menjadikannya menjadi teorinya secara berkesesuaian (woolfolk, 2007).

Bab 7 ( MOTIVASI BELAJAR )

Motivasi dalam bahasa Latin disebut motivum. Artinya, alasan yang menyebabkan suatu
bergerak. Woolfolk menyebutkan bahwa Motivasi adalah suatu keadaan internal yang dapat
membangkitkan semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. Motivasi pada dasarnya
bermakna kontekstual mempunyai intensitas dan arah. Karena itu motivasi dapat dipahami dari motif
yang mendasarinya. Misalanya, motif biologis, motif kompetisi, motif yang dipelajari, motif
berprestasi dan sebagainya.

Motivasi dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi intrinsik
atau dari dalam diri muncul karena individu senang melakukannya. Motivasi mendorong dan
memberi energi pada tingkah laku. Motovasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku individu
yang bersumber dari luar dirinya. Seseorang berbuat sesuatu karena dorongan dari luar dirinya seperti
adanya reward menghindari adanya hukuman.

A. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keinginan, perhatian , kemampuan siswa dalam belajar. Wloodkowski
menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motovasi belajar tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah goyah untuk mencapai sukses
meskipun dihadang banyak kesulitan.

B. Kompoben komponen motivasi belajar

Keller dalam Suciati mengemukakan 4 komponen motivasi belajar yang disebutnya sebagai
model arcs yaitu attention atau perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan

C. Unsur - unsur yang mempengaruhi motivasi belajar


Notivasi belajar merupakan faktor psikologis yang mengalami perkembangan dipengaruhi
kondisi fisiologis serta kematangan psikologi siswa. Beberapa unsur yang mempengaruhinya
menurut Dimyati adalah kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur
dinamis dalam belajar dan pembelajaran serta upaya guru dalam membelajarkan siswa.

BUKU PEMBANDING

BAB 5 PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK

Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidik merupakan massalah penting dalam psikologi
pendidikan. Perilaku sebelum menguasai atau memahami merupakan objek pengamatan dari kelompok
behavioris. Salah satu fungsi psikologi pendidikan adalah dasar perilaku manusia.

Psikologi behavioristik merupakan salah satu dari tiga aliran psikologi pendidikan yang tumbuh dan
berkembang secara beruntun dai period eke periode. Dalam perkembangan aliran psikologi tersebut
bermunculan teori belajar, yang secara garis besar dikelompokkan pada dua teori belajar, yang secara
garis besar dikelompokkan pada dua teori belajar, yaitu teori belajar conditioning dan teori belajar
connectionism. Teori belajar conditioning antara lain:

1. Teori classical conditioning


a. Ivan Pavlov
Pavlov berpendapat bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau penguatan dari
lingkungan. Guru yang menganut pandangan ini bahwa masa lalu dan pada masa sekarang dan
segenap tingkah laku merupakan reaksi terhadap lingkungan mereka merupakan hasil belajar.
b. John B.Watson
Watson berpendapat bahwa belajar merupakan proses terjadi refleks atau respons bersyarat
melalui stimulus pengganti. Menurut teori conditioning, belajar merupakan suatu proses
perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan reaksi.
c. Teori Conditioning (Guthrie)
Teori ini mengemukakan bagaimana cara atau metode untuk mengubah kebiasaan yang kurang
baik berdasarkan teoi conditioning ini. Tingkah laku manusia secara keseluruhan dapat dipandang
sebagai deretan tingkah laku yang terdiri atas unit-unit.

2. Teori operant conditioning (Skinner)

Teori operant conditioning dari Skinner penganut behaviorisme yang dianggap controversial,
dengan teori pembiasaan perilaku responnya, merupakan teori belajar yang paling mudah dan masih
sangat bepengaruh di kalangan psikologi belajar masa kini. Di dalam karyanya, tingkah laku terbentuk
oleh konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri. Skinner membedakan dua macam
respons, yaitu respondent response dan operant response.

3. Teori Systematic (Clark C. Hull)

Teori ini menggunakan prinsip-prinsip yang miripdengan yang dikemukakan behavioris lainnya,
yaitu dasar stimulus respons dan adanya reinforcement. Teori ini juga dalam usahanya
mengembangkan teori belajar. Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat
pengurangan dan keuasan motif yang menyebabkan timbulnya usah belajar oleh respons yang dibuat
individu itu.

BAB 6 ( FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR )

A. MOTIVASI

Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Motivasi
berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan suatu tugas sebaik-baknya berdasarkan
standar keunggulan.

1. Motivasi Berprestasi
Dalam perjalanan hidupnya, tiap orang akan banyak mengalami peristiwa, dimana harapannya
tidak selamanya terpenuhi. Hal ini mengakibatkan adanya berbagai kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan, dan oleh karena itu dalam diri seseorang akan terdapat berbagai primary affect
yang merupakan sumber berbagai motif. Ia juga akan banyak mengalami peristiwa, dimana
berbagai isyarat menyertai berbagai situasi afeksi dalam dirinya. Ini berarti, dalam proses
perkembangannya ia mempelajari (dan demikian akan memperoleh) berbagai motif.
2. Pengertian Achievment
Suatu prestasi atau achievement berkaitan erat dengan harapan (expectation). Harapan seseorang
terbentuk melalui belajar dalam lingkungannya. Oleh karena itulah motivasi berprestasi dapat
diartikan dorongan untuk mengerjakan tugas sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar
keunggulan.
3. Karakteristik individu yang motivasi berprestasinya tinggi

Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggungjawab pribadi atas hasil-hasilnya dan
bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan.
2. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau
terlalu besar resikonya
3. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata
untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya
4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain
5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
6. Tidak tergugah untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan
mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambing prestasi, suatu ukuran keberhasilan.

B. SIKAP
Sikap adalah kecenderungan untuk betindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap bukan
tindakan nyata melainkan masih bersifat tertutup. Adapun belajar menunjuk kepada suatu cabang
belajar yaitu belajar dalam arti sempit, khusus untuk mendapatkan pengetahuan akademik. Belajar
menurut Morgan dkk. merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai
hasil latihan atau pengalaman.
Konsep sikap belajar :
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-
hal yang bersifat akademik. Siakp belajar penting didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam
proses belajar mengajar. Sikap belajar siswa akan berwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak
senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut.
Peranan sikap belajar:
Sikap belajar ikut berperan dalam menemukan aktivitas belajar siswa. Sikap belajar yang positif
berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu, apabila faktor lainnya sama, siswayang
sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang
lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negative.

C. MINAT

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh keudian.
D. KEBIASAAN BELAJAR
1. Pengertian
Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada
waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan.
2. Peranan kebiasaan belajar dalam kegiatan belajar
Mengenai cara belajar yang efisien, belum menjamin keberhasilan dalam belajar. Yang paling
penting, siswa mempraktikkannya dalam belajar sehari-hari, sehingga lama-kelamaan menjadi
kebiasaan, baik di dalam maupun di luar kelas.
3. Peranan di bidang administrasi pendidikan
Kebiasaan kerja seseorang ditandai dengan kecenderungan perilaku yang:
a. Peduli kepada kosumen, pelanggan, teman, atau teman sejawat,
b. Selain member perhatian yang cermat terhadap konstituensi, konsumen, pelanggan, atau teman
sejawat, dan
c. Menunjukkan komitmen tinggi

E. KONSEP DIRI
1. Pengertian
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia
ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya
tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Konsep diri terbentuk karena empat faktor,
yaitu:Kemampuan, perasaan mempunyai arti bagi orang lain, kebajikan, kekuatan
2. Penerapannya di bidang administrasi pendidikan
Konsep diri dari mahasiswa yang baik-baik ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Pandangan mahasiswa terhadap kemaampuan sendiri dihubungkan dengan tujuan sebagai manajer
pendidikan
b. Perasaan mahasiswa tentang kebermaknaan dirinya dan kaitannya dengan calon manajer
pendidikan
c. Pandangan mahasiswa terhadap kebajikan yang ada dalam dirinya
d. Pandangan mahasiswa terhadap kekuatan yang dihubungkan dengan proses persiapan menjadi
manajer pendidikan.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Keunggulan Buku
Buku utama
1. sangat bermanfaat bagi guru/calon guru (mahasiswa) untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
2. Setiap materi diperkuat dengan pendapat beberapa para ahli.
3. Setiap bab dilengkapi dengan tujuan pembelajaran sehingga lebih terarah dalam
mempelajari buku ini.
4. Dilengkapi dengan kalimat atau ucapan yang menarik dan berisikan ide, pendapat atau
gagasan seseorang yang sering kita sebutg dengan quotes.
5. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan tugas untuk mengevaluasi kemampuan
memahami isi buku.
6. Daftar pustaka dibuat di setiap akhir bab, sehingga memudahkan pembaca untuk
mencari sumber materi yang lebih rinci.

Buku pembanding
1. Pembahasan materi lengkap, sehingga baik digunakan untuk menambah wawasan
pembaca.
2. Memuat banyak pendapat para ahli untuk memperkuat kejelasan materi yang dibahas.
3. Psikologi Pendidikan karya Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. ini
adalah salah satu buku psikologi yang ditulis secara komprehensif dan solid, baik
secara konseptual maupun teoretis.
4. Di setiap akhir bab, buku ini memberikan bantuan berupa catatan praktis seperti
sebuah rangkuman yang berisi peringatan serta saran-saran yang berguna bagi
pendidik.
5. Dari segi cover, buku ini sudah cukup menarik karena perpaduan warna yang sesuai
dan sampul buku bergambar yang sangat sesuai dengan isi materi yang dibahas.
6. Pada bagian akhir masing-masing bab terdapat daftar pustaka atau sumber-sumber
yang bisa digunakan untuk mendalami materi
B. Kelemahan Buku
Buku utama
1. Ukuran font terlalu kecil dan spasi antar baris terlalu dekat, sehingga membuat
pembaca mudah jenuh.
2. Ukuran font pada bab terakhir tidak sama dengan ukuran pada bab-bab sebelumnya.
3. Tidak memiliki glosarium, sehiungga sulit mencari arti dari kata-kata kunci.
4. Buku monoton berwarna hitam putih, sehingga pembaca kurang berminat membaca
buku diktat ini.

Buku pembanding
1. Isi dalam buku ini menggunakan bahasa yang tinggi pembaca kurang bisa memahami
isi yang terkandung dalam buku.
2. Bahasa yang digunakan berbelit-belit.
3. Dibandingkan dengan buku diktat buku karya Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A.,
Ed.S., Ph.D. ini topic pembahasannya lebih sedikit.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpilan

Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk
menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan
pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian
efektivitas proses pendidikan. Hubungan antara teoritis dan praktis memiliki keterkaitan dan
tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seharusnya berlandaskan pada teori pendidikan.
Demikian pula, teori-teori pendidikan seharusnya bercermin dari praktik pendidikan.
Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan.
Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik
pendidikan.

B. Saran

Saran saya sebagai penulis yaitu untuk kita calon tenaga pendidik harus lebih memahami
tentang pentingnya psikologi pendidikan. kita harus lebih mengerti tentang kepribadian
peserta didik kita dan mendidik mereka sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Setiap peserta
didik mempunyai kepribadian yang berbeda sehingga kita harus mampu memahami dan
mampu menjiwai peserta didik untuk memberi rasa aman dan nyaman saat belajar.

Anda mungkin juga menyukai