MK. PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
Skor Nilai :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan MINI RISET mengenai materi
PERKEMBANGAN EMOSI. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Selain itu, ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang PERKEMBANGAN EMOSI bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda “Elya Siska
Anggraini,S.Sn.,M.Si” selaku dosen pengampu mata kuliah PERKEMBANGAN EMOSI
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas ini,
namun Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi isi,
tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk memperbaiki MINI RISET ini. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga MINI RISET ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga
tugas ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
KELOMPOK 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... ii
ABSTRACT.................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................................................... 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT................................................................................................................. 1
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN...................................................................2
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA................................................................2
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA.........................3
C. TEORI TEORI EMOSI......................................................................................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN......................................................................................................... 6
A. WAKTU PELAKSANAAN................................................................................................................. 6
B. SUBJEK PELAKSANAAN................................................................................................................. 6
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA.................................................................................................. 6
D. TEKNIK ANALISIS DATA.............................................................................................................. 6
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................................... 7
A. GAMBARAN HASIL SURVEI........................................................................................................... 7
B. PEMBAHASAN HASIL SURVEI...................................................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................... 10
B. SARAN.................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 12
LAMPIRAN................................................................................................................................................... 13
ii
ABSTRACT
ABSTRAK
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja adalah masa dimana anak mengalami perkembangan yang cukup pesat,
emosi yang selalu bergejolak saat remaja merupakan potensi sekaligus permasalahan
yang harus mendapat perhatian serius baik oleh orangtua maupun tenaga pendidik.
Emosi positif seperti rasa senang, suka, cinta dan bahagia adalah potensi positif yang
dapat membawa remaja pada perilaku positif pula. Sebaliknya emosi negative seperti
marah, kecewa, takut, cemas, benci merupakan emosi yang dapat memicu munculnya
berbagai permasalahan remaja. Memahami remaja dan perkembangan emosinya
menjadi sangat penting untuk dapat membantu mengembangkan potensi yang dimiliki
remaja, sekaligus mencari pemecahan masalah yang dihadapinya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis
perkembangan emosi pada remaja usia 10 – 24 tahun di kota Medan.
Penelitian tentang analisis teori perkembangan emosi pada remaja di kota medan
memiliki beberapa manfaat antara lain :
2. Mengetahui Penyebab dari munculnya emosi pada diri remaja di kota Medan
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA
b) Modulation adalah orang tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala
kejasmaniannya, tetapi hanya dapat menguranginya. Contoh dari sikap modulation
adalah bersikap biasa jika keadaan jengkel, bersikap cuek.
3
Sejumlah penelitian tentang emosi menunjukkan bahwa perkembangan emosi
remaja sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar. Sejumlah
faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Jasmani
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk pada masa remaja awal, sangat
bervaiasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya
sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh,
tetapi ada juga yang penuh kasih sayang. Perbedaan pola asuh orang tua dapat
berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi remaja.
4
Faktor penting yang dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja selain
perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja itu sendiri adalah pandangan
dunia luar. Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan
konflik-konflik emosional, yaitu sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak
konsisten, dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda
untuk remaja laki-laki dan perempuan, seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan
oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
Menurut teori ini gejala jasmani termasuk tingkahlaku merupakan akibat dari
emosi yang dialami oleh individu. Jadi, individu mengalami emosi terlebih dahulu,
baru kemudian mengalami perubahan-perubahan dalam jasmaninya. Misalnya :
menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira, lari itu karena takut dan
berkelahi itu karena marah. Dengan demikian menurut teori ini dapat dikatakan
bahwa emosilah yang menimbulkan tingkahlaku, bukan sebaliknya.
Teori ini mengatakan bahwa gejala kejasmanian atau prilaku seseorang bukanlah
merupakan akibat dari emosi,melainkan emosi yang dialami oleh individu itu sebagai
akibat dari gejala-gejala kejasmanian. Contohnya seseorang menangis akhirnya dia
menjadi sedih, bukan karena sedih dia menjadi menangis. Seandainya seseorang tidak
menangis, kemungkinandia tidak akan menjadi sedih. Jadi menurut teori ini dapat
dikatan bahwa prilaku yang menimbulkan emosi, dan bukan emosi yang menimbulkan
prilaku.
3. Teori Lindsley
5
Menurut teori ini emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau keras dari
susunan syaraf terutama otak. Contohnya, apabila individu mengalami frustasi ,
susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi kelenjar-kelenjar
tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu menimbulkan emosi.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan dilakukan pada hari Jum’at, 07 November 2021.
B. SUBJEK PELAKSANAAN
Subjek pelaksanaannya adalah Remaja sekitar umur 10 – 24 tahun yang tinggal di kota
Medan
7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN HASIL SURVEI
Setelah dilakukan penelitian secara online dengan angket menggunakan google
formulir, tim penyusun mendapat beberapa jawaban mengenai pertanyaan tentang
Perkembangan emosi pada remaja dalam bentuk kenakalan remaja di kota medan.
8
- Pendapat mengenai perkembangan emosi negatif pada remaja yang tidak terkontrol
membuat remaja melakukan kenakalan remaja
Yang menjawab YA : Sebanyak 51,9% (14 orang), dengan penjelasannya : “Jika
remaja emosi negatif tidak terkontrol maka ia akan cenderung melakukan
kenakalan remaja”
Yang menjawab TIDAK :Sebanyak 7,4% (2 orang), dengan penjelasannya : “Ga
juga bisa jadi Cuma karena emosi ga jadiin seseorang nakal”
Yang menjawab LAINNYA : Sebanyak 40,7% (11 orang), dengan penjelasannya :
“Bisa iya dan tidak, karena seseorang remaja yang tidak bisa mengontrol emosi
nya belum tentu melakukan kenakalan remaja dan bisa juga melakukannya,
tergantung situasi”
- Solusi untuk orang lain (remaja) yang melakukan kenakalan remaja akibat emosi
negatifnya tidak terkontrol :
Peran orang tua/keluarga dalam mengawasi, merangkul, dan mengontrol emosi
pada anak remajanya : Sebanyak 25,9% (7 orang)
Menasehatinya : Sebanyak 14,8% (4 orang)
Menyuruhnya ibadah : Sebanyak 11,1% (3 orang)
Berteman dengan orang baik : Sebanyak 7,4% (2 orang)
Edukasi pada remaja : Sebanyak 3,7% (1 orang)
Diam mengontrol emosi dan lebih mengenal diri : Sebanyak 11,1% (3 orang)
Tidur & merilekskan diri : Sebanyak 7,4% (2 orang)
Makan : Sebanyak 3,7% (1 orang)
Dikeraskan orang yang melakukan kenakalan remaja : Sebanyak 7,4% (2 orang)
Tidak memberikan solusi : Sebanyak 7,4% (2 orang).
9
emosi negatif yang tidak terkontrol pada remaja tidak semuanya akan melakukan
kenakalan remaja tergantung si remaja tersebut bagaimana ia mengontrol emosinya . Dan
solusi yang diberikan untuk mengontrol emosi negatif remaja yang tidak terkontrol dengan
cara orang tua harus lebih mengawasi dan merangkul anak walaupun anak sudah tergolong
usia remaja.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat disampaikan oleh tim penyusun (kelompok 3) adalah
perkembangan emosi pada remaja dapat berupa masking (menyembunyikan atau menutupi
emosi), modulation (tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmaniannya) ,
dan simulation (mengalami emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmaniannya).
Menurut survei terhadap 27 orang, bentuk-bentuk perkembangan emosi remaja diatas
umumnya disebabkan oleh lingkungan hidup (11 orang); hati, pikiran, dan perasaan (7
orang), tidak ada uang (2 orang); tugas sekolah/kuliah (2 orang); dan penyebab yang
kurang jelas atau random (5 orang). Tak hanya penyebab, solusi mengontrol emosi remaja
berdasarkan survei cukup beragam. Ada yang dengan menyendiri (12 orang); merilekskan
diri (6 orang); makan (2 orang); ibadah (2 orang); melakukan hobi (1 orang); tidur (2
orang); dan main game (1 orang).
Sebanyak 14 orang setuju dan 2 orang tidak setuju bahwa kenakalan remaja bersumber
dari perkembangan emosi negative yang tidak terkontrol. Sedangkan 11 orang lain ada di
posisi netral dan berpendapat bahwa perkembangan emosi negatif tidak selalu
memunculkan kenakalan remaja. Narasumber juga diminta untuk memberikan solusi
(kepada remaja lainnya) mengatasi kenakalan remaja akibat emosi negative yang tidak
terkontrol. Sebanyak 7 orang memberikan solusi melalui peran orangtua, 4 orang memberi
solusi melalui nasehat, 3 orang memberi solusi melalui ibadah, 3 orang memberi solusi
dengan cara mengontrol emosi atau lebih mengenal diri, 2 orang memberi solusi melalui
tidur, 2 orang memberi solusi melalui berteman dengan orang baik, 2 orang memberi solusi
melalui tindakan keras pada pelaku, 1 orang memberi solusi melalui edukasi remaja, 1
orang memberi solusi melalui makan, dan 2 orang lainnya tidak memberi solusi.
B. SARAN
Emosi adalah ekspresi normal manusia termasuk remaja atas berbagai hal yang terjadi
dalam hidupnya. Namun, perkembangan emosi yang dialami remaja harus selalu diawasi
oleh guru dan orangtua. Adapun cara yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah dengan
(1) lebih memperhatikan anak, dalam mendidik, melatih, membimbing dan menjadi
11
teladan serta masih banyak lagi peran-peran orang tua yang lain, (2) membentuk
kepribadian, menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak serta mengembangkan
moral dan agama, dan (3) membangun rasa kasih dan sayang. Hal ini juga dapat dilakukan
oleh guru di dalam kelas dan sekolah. Selain itu, seorang guru harus senantiasa sadar untuk
memberikan yang terbaik untuk anak didiknya, dan yang paling pokok adalah seorang guru
dapat mendidik anak dengan penuh semangat sebagaimanaa mendidik anak sendiri.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bansford,John D (2003) .The Best Year : Emosi Anak di Masa Remaja. Jakarta : prestasi
pustakaraya.
Ruth Sefriana Silitingoa, Jek Amidos Pardede (2018), Pola asuh orang tua dengan
perkembangan emosional remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Medan,
Jurnal Kesehatan, Vol 3 No 2 , Hal 1 – 8
Yulia Susanti, Elza Mega Pamela, Dwi Haryanti, Dwi Haryanti , Gambaran
Perkembangan Mental Emosional Pada Remaja, Buku Proceeding Unissula Nursing
Conference, Unissula Press.
13
LAMPIRAN
14
15
16
17
18