DOSEN PENGAMPU:
Dra. Yusna Melianti, MH
DISUSUN OLEH:
NAMA: JUAN SAMUEL SIMANJUNTAK
KELAS: KIMIA DIK B 2018
NIM: 4183331016
MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report
(CJR) untuk pemenuhan tugas dalam mata kuliah PENDIDIKAN PANCASILA.
Dengan tersusunnya tugas ini penulis berharap dapat bermanfaat dalam proses
belajar mengajar tidak hanya untuk penulis tetapi juga para pembacanya selain itu
penulis juga berharap memperoleh nilai yang baik untuk tugas ini.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen yang telah membina dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan
tugas ini dengan hasil yang baik dan penulis juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Mengingat bahwa manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam
mengerjakan sesuatu hal, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca semua agar bisa lebih baik lagi dalam hal penulisan karya selanjutnya.
Penulis.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembinaan Moral Dan Kreativitas Remaja ................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ............................................... 4
2.3 Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ........................................................... 7
1
Meskipun selama ini telah dilakukan berbagai upaya serta telah dibuat berbagai pola
pembinaan generasi muda yang sifatnya umum dan seragam, namun dalam era penerapan dan
pendekatannya perlu diperhatikan, bahwa generasi muda tidak merupakan suatu kelompok yang
homogen, tetapi berasal dari masyarakat Indonesia yang sifatnya pluralis. Berdasarkan dari
permasalahan yang dihadapi oleh generasi muda dan permasalahan pada pembangunan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, maka perhatian kita selanjutnya tertuju pada sosok generasi yang
diharapkan dapat mendukung pembangunan.
Generasi muda atau remaja sebagai sumber daya manusia adalah keberhasilan
pembangunan bangsa. Kita bisa menyimak keberhasilan negara-negara maju seperti Amerika,
Jerman dan Jepang dimana kemajuannya banyak ditentukan oleh mutu sumber daya manusianya.
Sumber daya manusia bermutu yang mampu memajukan negaranya adalah manusia yang
berpendidikan, berketerampilan tinggi dan menguasai Iptek. Dengan demikian pendidikan
merupakan kebutuhan mendasar dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia.
Generasi muda atau remaja yang diharapkan dalam pembangunan dewasa ini sangatlah
penting sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan dan kemerdekaan, dengan
jalan mengembangkan bakat dan minat serta karakter remaja untuk mendukung terwujudnya
kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu pemakalah tertarik untuk
mengangkat judul rekayasa ide tentang “Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja Dalam
Mempersiapkan Generasi Muda Yang Mandiri dan Berkarakter Dimasa Mendatang”.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja.
2. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembinaan Moral dan Kreativitas
Remaja.
3. Mengetahui dan memahami pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan Sekolah
Pesatnya laju era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu
tekhnologi dengan ketidak puasan terhadap tatanan kehidupan saat ini yang serba transisi.
Adanya arus reformasi yang tidak pernah menentu ini membuat dampak tersendiri bagi para
remaja dan masyarakat pada umumnya. Pembinaan moral dan kreativitas remaja juga
dilaksanakan melalui lembaga pendidikan dengan cara
1) Dibentuknya organisasi intra sekolah seperti Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R),
Osis, dan Organisasi Keagamaan. Dimana organisasi tersebut menjadi wadah pengajaran
moral terkait nilai-nilai luhur yang baik kepada siswa.
2) Menghimbau kepada para remaja untuk peran aktif mengikuti kegiatan yang diprogram
oleh organisasi yang ada di sekolah tersebut.
3) Pihak sekolah termasuk kepala sekolah beserta pada guru ikut berpartisipasi dan
mendukung secara penuh terhadap wadah-wadah pembinaan remaja di sekolah.
4) Mengadakan acara-acara rutin pada hari-hari besar keagamaan seperti pengajian akbar
dan kebaktian akbar, sehingga moral baik tetap tercipta pada diri para remaja.
Sedangkan untuk pembinaan kreativitas remaja, yang dilakukan melalui unsur lembaga
kependidikan yaitu:
1) Memberikan kebebasan pada para remaja usia sekolah menengah untuk menciptakan
program-program yang ada di organisasi.
2) Memberikan sumbangan sarana dan prasarana untuk pengembangan kreativitas remaja
yang sudah berjalan.
3) Mengadakan pelatihan-pelatihan (short course) di bidang keterampilan dengan
mendatangkan tenaga ahli (expert) bagi para remaja, untuk mencetak generasi muda dan
masyarakat yang terampil dan mandiri.
4) Mendukung adanya kegiatan-kegiatan remaja yang diselenggarakan oleh organisasi intra
sekolah.
5) Mengontrol kegiatan kreativitas para remaja sebagai generasi muda penerus bangsa di
Adapun tujuan dan motivasi dan pembinaan moral dan kreativitas remaja adalah
meningkatkan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas tinggi dan berakhlak yang baik,
memberikan bekal pendidikan keterampilan yang serba guna agar para remaja nanti dapat hidup
dengan mandiri tanpa adanya ketergantungan kepada orang lain, membina sikap hidup yang
sesuai dengan norma-norma dilingkungan masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas para
remaja dari segala sudut pandang kehidupan, dan mencetak generasi muda yang tangguh,
terampil, berakhlak mulia, serta mempunyai intelektual tinggi.
Lingkungan Masyarakat
Pembinaan moral dan kreativitas remaja sangat di dukung masyarakat karena dengan
adanya kegiatan tersebut para remaja dapat mengembangkan sikap moral, minat, dan bakatnya
sesuai dengan keahliannya masing-masing. Disamping itu, pembinaan kreativitas remaja ini
membawa dampak positif yang begitu besar bagi para generasi muda di desa tersebut, terbukti
dengan semakin meningkatnya kreativitas remaja tersebut. Pembinaan kreativitas remaja yang
dilaksanakan oleh masyarakat yaitu melalui kegiatan latihan keterampilan baik dibidang seni
maupun olah raga. Sedangkan tujuan dan motivasi diadakannya pembinaan moral dan kreativitas
remaja adalah terwujudnya pemuda yang tetap berpegang teguh pada agama yang dianutnya
yang mereka pelajari, mencetak kader-kader yang berpendidikan dan berbudi luhur, dinamis, dan
kreatif, serta berketerampilan, dan menjadikan generasi muda yang berakhlak mulia atau
bermoral baik dan mandiri.
2. Faktor-Faktor Penghambat Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja
Orang tua
Hambatan internal yang ditemui dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja, yaitu:
1) Pengetahuan yang dimiliki remaja lebih banyak dari pada orang tua, sehingga nasehat
orang tua kadang-kadang dianggap dongeng belaka.
2) Tingkat keadaan para remaja akan hari depan tidak sama, sehingga menyebabkan
langkah-langkah yang telah dilakukan dengan benar kadang-kadang menyimpang.
3) Sulitnya mengetahui kemampuan remaja yang masih terpendam karena sifat anak remaja
yang kadang-kadang cenderung pasif (pemalu).
Sedangkan hambatan eksternal yang di jumpai dalam pembinaan moral dan kreativitas
remaja dari keluarga yaitu arus globalisasi dan reformasi media massa dan elektronika sehingga
mudah ditiru oleh oleh para remaja, kurang adanya pengawasan orang tua dalam memfilter
informasi yang diperoleh remaja dari media masa dan internet.
Lingkungan Sekolah
Hambatan internal adalah tingginya emosi dan gejolak remaja tersebut sehingga pemuda
merasa lebih tahu atau mengerti dari pada aparatur sekolah seperti guru, adanya sifat jenuh yang
kadang-kadang muncul pada diri pemuda sehingga mereka kurang terarah, dan remaja kadang
meremehkan himbauan dari guru sehingga mereka kadang ketinggalan informasi yang terkini.
Sedangkan hambatan eksternalnya adalah beberapa sekolah masih dijumpai sarana dan
prasarana yang kurang memadai dan belum adanya organisasi siswa dan aula untuk pertemuan
pemuda, sumber dana yang sangat minim untuk menunjang kegiatan remaja, dan kurangnya
kesadaran pihak sekolah yang kadang-kadang mengabaikan tugas yang telah deprogramkan
untuk siswa.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, maka dapat disimpulkan bahwa :
Pembinaan moral dan kreativitas remaja adalah suatu proses pembentukan dan
pengembangan moral dan kreativitas seorang individu yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan kemudian membentuk suatu nilai, norma dan inovasi yang progresif.
Faktor yang mempengaruhi pembinaan moral dan kreativitas remaja terdiri atas faktor
pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung pembinaan moral dan kreativitas
remaja adalah faktor orang tua sebagai lingkungan terdekat yang berperan aktif dalam
membentuk dan mengarahkan pembinaan moral dan kreativitas remaja, faktor
lingkungan sekolah sebagai wadah yang menyediakan sarana dan prasarana pendukung
dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja/siswanya, dan faktor lingkungan
masyarakat atau lingkungan tempat tinggal yang berperan dalam memfasilitasi adanya
kegiatan dan pelatihan terkait pembinaan moral dan kreativitas remaja. Sedangkan faktor
penghambat terdiri atas orang tua, yaitu kurangnya arahan dan perhatian orang tua
terhadap anak akan menghambat perkembangan moral dan kreativitas remaja. Faktor
penghambat lainnya yaitu lingkungan sekolah yang tidak mempunyai sarana dan
prasarana yang lengkap dalam memfasilitasi berbagai kegiatan terkait pembinaan moral
dan kreativitas remaja.
Upaya yang dapat dilakukan dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja yaitu terdiri
atas (1) upaya orang tua, yaitu dalam menngarahkan dan membentuk moral dan
kreativitas remaja, (2) Upaya sekolah, yaitu dalam mengajarkan moral yang baik kepada
remaja, dan memberikan sarana dan prasana pembinaan moral dan kreativitas
remaja/siswanya, (3) Upaya lingkungan masyarakat, yaitu sebagai pemberi dorongan dan
dukungan terhadap berbagai kegiatan dan acara yang dilakukan remaja dilingkungan
masyarakat terkait kegiatan yang membina moral dan kreativitas remaja.
3.2 Saran
Dewasa ini akibat modernisasi dan globalisai pengaruh kebudayaan asing yang tidak baik
dengan mudahnya masuk dan merusak para remaja, sehingga banyak penyimpangan yang terjadi
dalam perkembangan moral remaja. Oleh sebab itu saya menyarankan kepada pembaca, terutama
orang tua agar selalu mengawasi anaknya baik dalam lingkungan bermainnya maupun dalam
lingkungan sekolahnya. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Singgih Gunarsa. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia
Tim Pustaka Familia. (2006). Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta:
Kanisius.
Singgih Gunarsa. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Syamsu Yusuf. (2002). Psikologi Belajar Agama. Bandung: Maestro.