Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU:

Dra. YUSNA MELIANTI, M.H

DISUSUN OLEH:

NAMA : LUSIANNA ANJELI SITORUS

KELAS : PENDIDIKAN KIMIA B 2018

NIM : 4182131019

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
Rekayasa ide ini. Adapun Rekayasa ide ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penulisan Rekayasa ide ini, penulis tentu
saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu, Ibu Dra.Yusna Melianti,M.H
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan kepada kedua orang tua dan
teman-teman saya yang memberi dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa Rekayasa ide ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Rekayasa ide yang berbentuk makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagi para
pembaca.

Medan, 19 November 2019

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
A. PERMASALAHAN UMUM
BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. REKOMENDASI/ SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib setiap jenjang
persekolahan dan materinya perlu dipahami dengan baik, namun kenyataannya masih ada
siswa yang kurang senang dan bahkan tidak berminat untuk belajar PKn karena bagi mereka
pelajaran ini sangat membosankan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah tersebut dituntut
peran serta semua pihak yang terkait dalam lingkunagan pendidikan tersebut yakni guru dan
siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar
secara aktif, efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi adalah harus menguasai teknik-teknik pengajaran
atau menguasai metode mengajar
Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia.Dimana di era
globalisasi ini menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia karena sumber daya manusia
yang dimiliki masih menjadi kendala utama dalam menanggapi tantangan sekaligus peluang
yang ada, kendala ini datang dari latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin
menurun. Latar belakang pendidikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam
ketegori rendah
setidaknya menjadikan masalah bagi masyarakat itu sendiri, karena faktor pendidikan yang
rendah akan menjadi penyebab sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi. Niali-
nilai sosial dan budaya di tengah-tengah masyarakat masih berjalan, tetapi siring
berkembangnya zaman menimbulkan dampak dari arus globalisasi juga disebabkan karena
latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin menurun. Khususnya nilai-nilai yang
ada didalam pancasila,masyarakat tidak menganggap bahwa nilai-nilai tersebut merupakan
fondasi
dalam menjalankan kehidupan mermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ada baiknya nilai-
nilai yang ada dalam pancasila seharusnya ditanamkan dan diterapkan nilai-nilai
pancasilasejak dini, agar terbentuknya individu yang menjiwai nilai - nilai pancasila. Dengan
demikian penerapan nilai-nilai pancassila ini dapat mengakibatkan kesadaran akan dirinya
atas tanggung
jawab pribadi dan bermasyarakat.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penerapan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat masyarakat
dalam menerapkan nilai-nilai pancasila.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
ini

BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. PERMASALAHAN UMUM

A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan
saat ini, terjadi dalam proses dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa
terbentuk dari proses yang tUmbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri.
B. Penerapan Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme
Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hati sekelompok manusia
berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan organisasi kenegaraan Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah proses untuk menuju terwujudnya nasionalisme Indonesia.
2. Cinta bangsa dan tanah air
Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan kecintaan
ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah negara maka akan
melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasional dan dikenal sebagai “nasionalisme”
Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa cintatanah air yang
membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan NKRI dengan dasar negara
Pancasila dan UUD 1945.
C. Lingkungan Sosial
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang
lain. Dan lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitu lingkungan yang terdiri dari
mahluk sosial ( manusia ). Lingkungan sosial inilahyang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungan keluarga,
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap
perilaku anak. Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam melakukansosialisasi
dalam lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya dalamsuasana rumah , tetapi
juga bisa kita menggunakan bekal itu dalam lingukangansosial dalam masyarakat dan
lainnya.
BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. TEORI

A. Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita
harus berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara
kita. Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia seharusnya
lebih dari cukup untuk menjadi arah hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.
Namun sebelum menerapkan nya kedalam bermasyarakat maka kita harus tau makna
yang terkandung dalam simbo-simbol sila pancasila. Sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, Pada sila pertama pancasila bangsa Indonesia harus memiliki agama
ataupun kepercayaan dalam memeluk dan beribadah sesuai dengan iman agama
masing-masing. Seharusnya dalam sila pertama ini, warga Negara Indonesia sudah
jelas dan mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini bahwa perbuatan dan
sikap kita pasti akan diperhatikan oleh Tuhan kita masing-masing. Bangsa harus
berusaha memberantas aliran aliran keagamaan yang menyimpang terhadap nilai-nilai
maupun moral pancasila.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang melakukan penyimpangan
dari nilai-nilai pancasila tanpa pengawasan dari Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Kenyataannya masih banyak kebohongan,kecurangan, konspirasi, dan masih banyak
hal lainnya yang diperbuat oleh manusia. Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak
pelajar yang berbuat kecurangan dalam pembelajaran seperti mencontek, membuat
cara apapun untuk mendapatkan jawaban saat ujian, dan masih banyak lagi. Juga
seperti koruptor, yang berbuat seenaknya merampas uang yang bukan haknya. Hal-hal
tersebut menandakan bahwa orang tersebut merasa tidak diawasi oleh Tuhan
mereka.Kemudian mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Akur dalam bermasyarakat sebagai
umat beragama saling menghormati kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama
yang sah di Indonesia. Tidak menghalang-halangi umat beragama lain untuk
beribadah dan berdakwah masing-masing asalkan masih dalam norma-norma yang
berlaku.Sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab, mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak,dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan
orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah rendah diri agar tidak menimbulkan
perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa
dan tepa selira, dan sikap tidak semena- mena terhadap orang lain. Mulailah
menghargai satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka yang mengalami
kesusahan. Makna dari sila ini diharapkan dapat mendorong seseorang untuk
senantiasa menghormati orang lain sebagai pribadi dan anggota masyarakat.Dengan
sikap ini diharapkan dapat menyadarkan bahwa dirinya merupakan makhluk sosial
yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, atas dasar sikap prikemanusian ini.
Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, maksud dari sila ketiga ini mengutamakan persatuan
atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku,
Bahasa dan budaya.3 kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa sudah tidak
sedikit lagi orang-orang yang sudah hilang rasa persatuan dan nasionalisme, mulai acuh tak
acuh apa yang terjadi pada negara kita.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa dan mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Mulailah dengan cara mencintai produk Indonesia, Memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan
persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik antara negara lain,tidak saling
menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.Sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila keempat ini mempunyai
makna bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat, dan dalam melaksanakan kekuasaannya, rakuat
menjalankan sistem perwakilan dan keputusan-keputusan yang diambil dilakukan dengan
jalan musyawarahyang dikendlikan dengan pikiran yang sehat, jernih, logis serta penuh
tanggung jawab baik.Menerapkan sila keempat ini kita sebagai warga negara dan warga
masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
dan tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk kepentingan bersama , mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan, menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan. Tetapi saat ini banyaknya krisis kepercayaan, banyak orang yang dipercaya
tetapi ingkar. Oleh sebab itu saat ini sudah kurangnya kepercayaan satu sama lain. Sila
kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan berarti adanya
persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang itu bertindak adil apabila
orang memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.Kemakmuran yang
merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Dinamis dalam arti diupayakan
lebih tinggi dan lebih baik. Hal ini berarti peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran yang
lebih baik. Seluruh kekayaan alam tidak dikuasai oleh sekelompok orang, tetapi harus untuk
kesejahteraan semua orang, kepentingan bersama menurut potensi masing-masing. Jadi
sesuatu yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan kemampuan, sesuai dengan
potensinya utulh yang disebut adil.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki
makna yang sangat luas seperti kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil terhadap
sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun untuk meningkatkan keadilan satu sama
lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain. Menjaga keseimbangan antara hakdan
kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain
agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi adalah jangan menggunakan hak milik
untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah, maupun bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum. Banyaknya penggunaan hak milik yang telah dijelaskan membuat
banyak timbulnya penipuan dan berperilaku buruk yang merusak bangsa kita.Mulailah
dengan hal yang positif seperti bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan melakukan kegiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Bukan melakukan tindakan yang
merusak dan merugikan orang lain.
B. RUANG LINGKUP SOLUSI

Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai


pancasila.

1. Faktor-faktor pendorong masyakat dalam menerapkan nilai-nilai pancasila.

a. Pendidikan atau pengetahuan sangat besar pengaruhnya terhadap pemahaman kita untuk
memahami arti dan fungsi pancasila.

b. Lingkungan hidup sama halnya dengan pendidikan, lingkungan juga berpengaruh kepada
pemebntukan jiwa panvasila yang kita pahami dan pelajari.

c. Memahami arti dan fungsi pancasila dengan baik dan jadikan sebagai pandangan hidup kita
sehari-hari.

d. Menjadikan pancasila sebagai aturan-aturan berperilaku.Memiliki rasa persatuan dan


kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar tidak mengenal batas-batas perbedaan agama,
kesukuan, golongan dan lain sebagainya.

e. Mampu menciptakan rasa kebersamaan dengan cara tolong menolong untuk mencapai
hubungan yang lebih harmonis.

2. Faktor penghambat dalam menerapkan nilai-nilai pancasila.Berkurangnya nilai-nilai


kekeluargaan, semangat gotongroyong, tenggang rasa, norma susila, kesopanan dan adat
istiadat bangsa karena lebih mementingkan keegoisannya sendiri dibandingkan orang lain.

C. langkah-langkah yang digunakan untuk menghindari dari penyimpangan penerapan nilai-


nilai pancasila.

1 Menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup kita sehari-hari agar terhindarnya dari
penyimpangan nilai-nilai pancasila.

2 Mengikuti aturan-aturan pancasila, untuk membentuk berperilaku yang baik..


3 Memiliki rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, agar tidak mengenal
batas-batas perbedaan agama, kesukuan, golongan dan lain sebagainya.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan


Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak
semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya. Dimana
masyarakat makhluk sosial yang ada dalam kehidupan kampus dimana dalam kehidupan
kampus yang juga merupakan lingkungan sosial, mahasiswa akan dibentuk sistem
pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika, masyarakat dapat menerapakan sila persatuan Indonesia dalam
kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi mahasiswa
dapat bekerja sama sehingga timbul kebersamaan. Apabila semua masyarakat memiliki jiwa
kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan
membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus
maupun secara global.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus,seperti sila “Persatuan
Indonesia”.Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan.Perbedaan tidak
mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi diri untuk
mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.html

http//etikaberwarganegara.blogspot.com/2013/12/implementasi-sila-keempat.kerakyatan.html

http://damariswidyanti.blogspot.com/2017/03/makalah-tentang-sila-ke-3.

http://dinasaput.blogspot.com.

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 DI SD/MI,


Yogyakart: Samudra Biru, 2018.dalam.html.

Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:UNY Press, 2013.

Anda mungkin juga menyukai