Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

‘’ IMPLEMENTASI NILAI HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA “

DISUSUN OLEH:
Lisken Saragi ( NIM 4183131020 )

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Yusna Melianti, M.H.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Tuhan pencipta alam semesta. Dengan rahmat dan karunia-Nyalah kita masih diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan laporan hasil Rekayasa Ide ini. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya, yaitu Ibu
Dra. Yusna Melianti, M.H., yang telah memberikan banyak masukan sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini.
Laporan yang disajikan penulis ini berjudul “ Implementasi Nilai Hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara
“. Tujuannya adalah untuk memberikan beberapa informasi kepada pembaca tentang
kesadaran akan Kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari .
Pembuatan Rekayasa Ide ini diilhami dengan masih minimnya pengetahuan para
masyakat tentang arti sesungguhnya dari Kewarganegaraan sebagai pandangan hidup itu
sendiri. Menghadapi fakta tersebut, penulis menyajikan sedikit banyaknya tentang pentingnya
kesadaran akan Kewarganegaraan.
Penulis mengharapkan agar pembaca berkenan memberikan masukan, baik itu kritik
maupun saran agar penulis bisa memperbaiki pembuatan makalah Rekayasa Ide untuk
selanjutnya. Penulis juga berharap, semoga makalah Rekayasa Ide ini bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, November 2019

Lisken Saragi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II URAIAN MATERI..........................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................6
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada jenjang pendidikan
dasar, sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai tatanan social yang kondusif atau member
suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi peserta didik. Sekolah sebagai
bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang mampu member keteladanan, membangun
kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
demokratis.
Maka mata pelajaran PKN harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan
karakter warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab. Melalui PKN
sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan
hidup dalam kehidupan demokratis.
Pendidikan kewarganegaraan mempunnyai tujuan yang penting dalam memberi
pemahaman bahwa pentingnya pendidikan bagi manusia, terutama seorang warga negara
dalam memahami kedudukan warga negara dalam negara.
Beberapa ahli menuturkan tujuan-tujuan pendidikan kewarganegaraan, sebagai erikut ini:
 Brason
Brason berpendapat tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah keikut sertaan yang
mempunyai tanggung jawab seerta mutu yang berkualitas dalam kehidupan masyarakat
maupun politik baik secara lokal, negara bagian, dan nasional.
 Djahiri
Djahiri menyebutkan bahwa pendidikan kewarganegaraan mempunyai dua tujuan
yang utama, yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
 Depdiknas
Menurut depdiknas, pendidikan kewarganegaraan mempunyai tujuan sebagai sebuah
pembelajaran yang bisa meningkatkan kompetensi.
 Sapriya
Pendidikan kewarganegaraan menurut sapriya mempunyai tujuan sebagai sebuah
keikutsertaan yang rasional dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan berpolitik dari
seorang warga negara yang patuh terhadap nilai-nilai serta prinsip-prinsip demokkrasi
konstirusi indonesia yang mendasar. Keikutsertaan seorang tersebut perlu menguasai
beberapa pengetahuan serta kecakapan intelektual juga keterampilan untuk ikutserta. Keikut
sertaan tersebut lalu akan di tingkatkan lagi dengan jalan mengembangkan disposisi atau
karakteristik tertentu.

 Tujuan umum pendidikan kewarganegaraan


Secara umum pendidikan kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk mendidik setiap
warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang terlukis dalam sebuah tulisan
somantri.

 Fungsi pendidikan kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan sangat lah penting dalam peran serta memberi suatu
pengajaran tentang tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari pendidikan
kewarganegaraan: Mendorong generasi penerus untuk mendapatkan sebuah pemahaman
mengenai cita-cita nesional juga tujuan negara Agar lebih cepat dalam memuat keputusan-
keputusan yang penting beranggung jawab beik utnuk dalam penyelewaian masalah individu
dan masyarakat juga negara. Bisa memberikan apresiasi cita-cita nasional serta mengambil
keputusan-keputusan yang cerdas. Saran untuk menciptakan warga negara yang mempunyai
kecerdasan, keterampilan, juga mempunyai karakteristik setia terhadap bangsa dan negara
dengan mewujudkan dirinya dalam kebiasan berpikir maupun berprilaku yang sejalan dengan
amanah pancasila.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana pandangan masyarakat terhadap pendidikan kewarganegaraan ?
 Bagaimana cara mengatasi masalah yang timbul akibat pandangan yang berbeda
tentang pendidikan kewarganegaraan ?
BAB II
URAIAN MATERI MAKNA NILAI HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Jika membicarakan pengertian dari pendidikan kewarganegaraan, hakikat yang


dimilikinya juga dapat diartikan sebagai metode. Metode ini juga tentunya bersumber pada
nilai-nilai yang dimiliki pancasila yang sudah dijadikan patokan untuk kepribadian bangsa.
Tentunya hal ini juga dilakukan, untuk dapat meningkatkan serta untuk melestarikan
keluhuran moral dan perilaku yang dimiliki masyarakat. Perilaku ini semuanya bersumber
pada budaya bangsa, yang sudah ada sejak dahulu kala.
Semuanya tentunya memiliki tujuan yang baik, agar dapat mencerminkan jati diri
yang baik untuk kesehariannya di masyarakat yang mencakup semua tingkah laku yang ada.
Hakikat pendidikan kewarganegaraan dan tujuan kewarganegaraan sendiri juga dijadikan
sebagai sebuah mata pelajaran. Tujuan penting yang terkandung dalam pendidikan
kewarganegaraan ini, memang memiliki tujuan untuk dapat membentuk individu yang hidup
di dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Majemuk dalam hal ini juga beragam, baik
dalam majemuk suku, agama, ras, budaya hingga bahasa yang semuanya memiliki tujuan
untuk dapat membangun karakter dan menjadikan bangsa yang cerdas.
Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang merupakan mata
pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan anak didik agar jadi warga
negara yang baik.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan atas dasar
pancasila sebagai sarana dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai
luhur atau yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter bangsa” yang dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa Hakikat diajarkannya Pendidikan
Kewarganegaraan yaitu mata pelajaran yang terfokus pada pembentukan diri yang beragam
dari berbagai suku, agama, budaya, sosial bahasa, serta usia agar menjadi warga negara yang
cerdas, taat hukum, terampil, serta berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya sadar dan
terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan
jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam membela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa serta negara. Sehingga dapat
mencerdaskan bangsa, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa,
komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.
BAB III
PEMBAHASAN SOLUSI PERBAIKAN DALAM
IMPLEMENTASI NILAI HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Rekayasa Ide yang akan dipaparkan oleh penulis adalah :


Pendidikan Kewarganegaraan di terapkan sejak dini baik dari lingkungan keluarga
dan lingkungan sekolah. Pada penerapaannya, pendidikan kewarganegaraan diajarkan tidak
dengan monoton atau bisa di variasikan dan diajarkan dengan menggunakan berbagai filosopi
sehingga pendengar khususnya anak sekolah merasa penasaran dan tertarik akan hal tersebut.

Rujukan / Referensi yang digunakan adalah :


Kecenderungan global dalam pendidikan pancasila dan kewarganegaraan untuk
demokrasi yang secara luar biasa berpotensi mempengaruhi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan pada negara-negara yang menganut faham demokrasi konstitusional.
kecenderungan global itu adalah komponen-komponen yang saling berinterelasi, pengajaran
konsep-konsep inti secara sistematik, analisis terhadap studi kasus, keterampilan-
keterampilan pembuatan keputusan, analisis komparatif, keterampilan partisipatoris dan
kebajikan warga negara melalui kegiatan-kegitan belajar, penggunaan buku sumber,
pengetahuan, keterampilan dan kebajikankebajikan warga negara, dan menghubungkan
antara isi dan proses dalam belajar mengajar pengetahuan, keterampilan dan
kebajikankebajikan warga negara. Berdasarkan kecenderungan global, kajian tentang
kecenderungan global dalam pendidikan pancasila dan kewarganegaraan cukup berpengaruh
terhadap perkembangan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pada tingkat
persekolahan di Indonesia.
Zaman era reformasi telah membuka jalan ke arah terwujudnya paradigma baru
pendidikan kewarganegaraan. Paradigma baru itu berorientasi pada terbentuknya masyarakat
demokratis (Muchson AR, 2003). Hal ini sejalan dengan kecenderungan global pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan untuk demokrasi (John J Patric, 1997).
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan paradigma baru berupaya
memberdayakan warga negara melalui proses pendidikan agar mampu berperan aktif dalam
sistem pemerintahan yang demokratis. Misi pancasila dan kewarganegaraan adalah
menciptakan kompetensi warga negara yang baik (good citizenship) supaya mampu berperan
aktif dan bertanggung jawab untuk kelangsungan pemerintahan demokratis melalui
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter kewarganegaraan.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Perkembangan kajian pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam dunia global
telah melahirkan kecenderungan global dalam pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan kewarganegaraan pada tingkat
persekolahan di Indonesia. Kecenderungan global pendidikan kewarganegaraan nampak
dalam visi dan misi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di Indonesia yang
berorientasi pada terbentuknya warga negara yang baik, cerdas, dan demokratis. Keseluruhan
kecenderungan global itu berimplikasi pada proses pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan pada tingkat persekolahan, yaitu pada komponen tujuan, materi, metode,
media dan sumber, serta evaluasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

B. Saran
Seyogya nya pendidikan pancasila diajarkan bukan hanya dari sekolah melainkan
lingkungan rumah, masyarakat dalam bentuk kerja nyata sehingga anak – anak dan
masyarakat luas dengan mudah menerima dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan
sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, 2017, Kecenderungan Global dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 2 ( 2 ) : 49 – 58.

Anda mungkin juga menyukai