Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

“INTEGRASI NASIONAL”
Dosen Pengampuh : Dra. Yusna Melanti, M.H.

DISUSUN OLEH:

FEBI RIDHANISA (4183331005)


PENDIDKAN KIMIA B 2018

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas “Rekayasa Ide” untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu saya dalam pembuatan
Rekayasa Ide ini sehingga kami dapat membuat Rekayasa Ide ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Kami menyadari bahwa Rekayasa Ide yang kami buat ini masih banyak
kekurangan, baik dalam segi penulisan maupun dalam penempatan kata demi kata. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan penulisan Rekayasa Ide ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian penulisan laporan ini sampai selesai.

Medan, 16 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................................2
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

2.1 Originalitas Ide.........................................................................................................3


BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN

3.1 Perangkat yang dibutuhkan untuk Mendukung Ide.................................................5

BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

4.1 Peluang Keterwujudan.............................................................................................6


4.2 Nilai-Nilai Inovasi....................................................................................................6
4.3 Perkiraan Dampak....................................................................................................6
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
5.2 Saran.........................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan
tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan
beribu-ribu pulau kecil. Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia
sangatlah minim, anak muda zaman sekarang lebih mengetahui tentang modernisasi dari pada
tradisional. Kurangnya pengetahuan antar hak dan kewajiban sebagai negara menimbulkan
hilangnya rasa persatuan dan kesatuan terhadap sesama. Sebagai warga negara Indonesia
yang baik, haruslah memiliki rasa integrasi nasional, yang mana merupakan sikap kepedulian
antar sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa dan negara,
agama, maupu keluarga.

Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan


berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah
sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan
secara antropologis.

 Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan berbagai


kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian
membentuk identitas nasional.
 Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian
berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keseresaian
fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan


dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai pertentangan
karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan dan kelebihan yang
dimiliki oleh Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang tersebut maka rumusan masalah pada penulisan Rekayasa
Ide ini adalah :

 Mengetahui makna dari integrasi nasional


 Bagaimana cara yang harus dilakukan oleh dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah untuk mengetahui makna
integrasi nasional, serta menguraikan kegiatan atau cara apa saja yang dapat dilakukan untuk
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan


Beberapa manfaat yang diperoleh dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah :
1. Menjadi pedoman agar dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia melalui ide-ide yang dituangkan
2. Sebagai nilai tambah untuk meningkatkan integrasi nasional dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2
BAB II
ORIGINALITAS IDE

2.1 Originalitas Ide

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

Faktor Pendorong Integrasi Nasional, Faktor Pendukung Integrasi Nasional dan


Faktor Penghambat Integrasi Nasional. Kita semua wajib untuk mengikut sertakan diri dalam
menjaga integrasi nasional dari berbagai macam ancaman, gangguan, hambatan yang datang
dari mana saja baik dari luar maupun dalam.

Berikut adalah faktor pendorong, pendukung dan penghambat integrasi nasional.

Faktor pendorong:

1. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor
sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda
Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa
Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat
nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.

Faktor pendukung integrasi nasional

1. Penggunaan bahasa Indonesia.


2. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air
Indonesia.
3. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.
4. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta toleransi
keagamaan yang sangat kuat.
5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa
penjajahan.

3
Faktor penghambat integrasi nasional 

1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen.


2. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
3. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap segala
ancaman dan gangguan yang muncul dari luar.
4. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap segala ketimpangan dan ketidak merataan hasil
pembangunan.

4
BAB III

PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN

3.1 Perankat yang dibutuhkan untuk Mendukung Ide

Dalam upaya mengibarkan integrasi di masyarakat tentunya harus sejak dini ditanam
jiwa nasionalis sehingga ketika dimanapun mereka berada namun jiwa yang ditempah sejak
dini tetap melekat pada diri mereka. Upaya atau hal yang diperlukan dalam ide ini ialah:

1. Sekolah

Disini sekolah yang dimaksud ialah, kami mengingkan sebuah sekolah baik itu sejak
dini dari TK-SMA yang diisi dengan semua golongan yang ada di Indonesia. Dengan agama
yang berbeda-beda, suku yang berbeda-beda, golongan yang berbeda-beda. Dengan kata lain
rasional nya ialah jika satu sekolah yang kami inginkan dapat menampung 300 siswa, kami
berencana membagi kuota dari 300 siswa untuk pembagian kuota setiap agama yang ada di
Indonesia 300 : 6 = 50. Jadi 50 kuota siswa per agama islam, 50 kuota siswa per agama
kristen protestan, dst. Tentunya juga perlakuan ini diharuskan kepada guru-guru pengajar.,
dan staf yang ada disekolah tersebut. Harus dengan ketentuan ini setiap tahunnya. Tentu
bukan hal mudah pastinya butuh dukungan pemerintah agar dapat menjalankan sekolah yang
dengan maksud menguatkan integrasi nasional.

5
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

4.1 Peluang Keterwujudan


Ide ini dapat terwujud jika baik itu pemerintah, instansi terkait, dapat mempromosikan
sekolah ini ke seluruh Indonesia, ke seluruh penjuru agar semua generasi bangsa dapat
mengetahui informasi ini. Karena sekolah ini untuk semua ras yang ada di Indonesia, dan
kami menginkan sekolah ini bertaraf nasional sehingga semua ingin bersaing masuk di
sekolah ini.
4.2 Nilai-Nilai Inovasi
Negara Indonesia terdiri dari beribu suku, bermacam-macam budaya, keragaman di
Indonesia sangat banyak namun semua berpegang teguh kepada Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika. Hal yang ditanam sejak dini akan memberi dampak yang baik kepada insan
dalam berkehidupan bermasyarakat, jika dari kecil saja sudah berada dalam lingkungan yang
terdiri dari bermacam-macam jenis kebudayaan, cara berkehidupan, cara bersosialisai,
bahasa, dll. Makan toleransi antar sesama golongan akan semakin kuat, sehingga intoleran
yang mungkin terjadi di Indonesia ini dapat di pangkas sedikit demi sedikit.
4.3 Perkiraan Dampak
Menurut kami dampak besar yang akan terjadi jika ide ini diimplementasikan atau
diwujudkan ialah intoleran terhadap sesama golongan akan meredup, sikap ketidakpuasan
terhadap segala ketimpangan dan ketidak merataan hasil pembangunan juga akan sedikit
demi sedikit berubah menjadi lebih baik. Ketika generasi bangsa yang ditempah dengan
sistem demokrasi yang kokoh dimana generasi dari beberapa golongan berkumpul dalam satu
atap menimba ilmu yang disebut sekolah, maka dengan kata lain akan membawa negara
Indonesia menjadi negara yang aman, damai, nasionalis, dan sangat menjunjung tinggi
Bhinneka Tunggal Ika.

6
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dalam penanaman jiwa nasionalis, bekal nasionalis yang sangat efektif ialah dari
dimana mereka menuntut ilmu sejak dini. Generasi terus berputar, ketika kita memahami hal
yang sangat penting dalam kehidupan bermasyaraka dan bernegara tentunya dimasa yang
akan datang generasi yang diinginkan negara. Maka dari itu penanaman integrasi nasional
terhadap masyarakat ialah dengan dimulai dari sekolah.

5.2 Saran
Kami menyarankan agar sekolah ini dapat terwujud, namun semua sistem yang akan
terjadi di sekolah tentunya harus ada campur tangah para pembaca atau seseorang yang
berpengalaman dalam hal ini. Sehingga sekolah ini menjadi sekolah yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai