Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

Dosen Pengampuh :
Biiznillah,MA

Disusun Oleh :
Elma Septiyana
Siti Nur Aisyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik. Tak lupa pula kita kirimkan sholawat serta salam kepada
baginda Rosulullah nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang mana telah
membawa kita dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang terang
benderang, dengan penuh kecanggihan tekhnologi dan kita dapat merasakan
nikmat dari buah ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Makalah ini kami susun, dengan judul “Tujuan Dan Fungsi Pendidikan
Kewarganegaraan” yang penulis susun dengan semaksimal mungkin dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
maupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini, sebab kesempurnaan hanya
milik Allah SWT namun selaku manusia penulis menginginkan yang terbaik.
Karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
diharapkan sekali demi untuk kebaikan dalam makalah dan penulisannya untuk
masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam
kehidupan seharihari dan dapat mempelajari hal-hal penting yang ada dalam isi
makalah. Penulis sampaikan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Bengkulu, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan.........................................................2
B. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan...........................................................3
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan..........................................................3
D. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Nilai dan
Moral.............................................................................................................8
E. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan...................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada
jenjang pendidikan dasar sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat
yang dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
demokratis. Mata pelajaran PKN berfungsi sebagai wahana pengembangan
karakter yang demokratis dan bertanggung jawab, serta melalui PKN sekolah
dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan
keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.
Pengetahuan dan kemampuan sangat penting bagi setiap guru sekolah
dasar guna mengetahui sejauh mana seorang siswa benar-benar telah
mencapai tujuan pengajaran PKN di sekolah dasar. Pendidikan tidak dapat
lepas dari sebuah proses dimana guru membantu dalam perubahan siswa ke
arah yang dianggap baik.

B. Rumusan Masalah
a. Apa hakikat Pendidikan Kewarganegaraan?
b. Apa fungsi Pendidikan Kewarganegaraan?
c. Apa Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?
d. Apa karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan sebagai nilai dan moral?
e. Apa keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan?

C. Tujuan
a. Dapat mengetahui hakikat dari Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Dapat mengetahui fungsi dari Pendidikan Kewarganegaraan.
c. Dapat mengetahui tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan.
d. Dapat mengetahui karakteristik dari nilai dan moral.
e. Dapat mengetahui keterkaitan dari Pendidikan Kewarganegaraan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraa


Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara. Serta
menurut Carter v.Good(1997) bahwa pendidikan adalah proses
perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang
berlaku dalam masyarakatnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai
dengan membentuk kemampuan individu mengembangkan dirinya, serta
kemampuan-kemampuan itu berkembang sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai warga
negara dan warga masyarakat.
Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai program pendidikan
yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari hari. Pelajaran yang dalam pembentukan diri yang beragam
dari segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan
UUD 1945.

2
B. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai wahana kurikuler
pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab. Serta adapun fungsi lainnya yakni :
a. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional
/tujuan negara.
b. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.
c. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-
keputusan yang cerdas.
d. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai
dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu
dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat
lokal, negara bagian, dan nasional.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Depdiknas
(2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:
a. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

3
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh
Djahiri (1994/1995:10) adalah sebagai berikut:
a. Secara umum. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan harus ajeg dan
mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional, yaitu :
“Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki
kemampuan pengetahuann dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”.
b. Secara khusus. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yaitu membina moral
yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku
yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku
yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran
pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta
perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial
seluruh rakyat Indonesia.

Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarganegaraan


adalah dengan partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam
kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-
prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara
yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat
ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk
berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun
ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak
tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses

4
politik dan mendukung berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan
masyarakat.
Tujuan umum pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ialah mendidik
warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan
dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan
negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati”.(Somantri,2001:279).
Sedangkan Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan
Kewarganegaraan siswa diharapkan untuk memahami dan menguasai secara
nalar konsep dan norma Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi dan
pandangan hidup negara RI, menghayati maupun meyakini tatanan dalam
moral, dan mengamalkan suatu sikap perilaku diri dan kehidupannya dengan
penuh keyakinan dan nalar.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan
negara mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga
negara menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga
negara yang memiliki kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual,
emosional, sosial, maupun spiritual yang memiliki rasa bangga dan tanggung
jawab (civics responsibility), dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat. Setelah menelaah pemahaman dari tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan, maka dapat di simpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman konsep Kenegaraan dan juga
bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari.
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan penting yang ditujukan
untuk membentuk individu menjadi warga negara yang aktif, partisipatif, dan
bertanggung jawab dengan pemahaman yang mendalam tentang hak,
kewajiban, dan nilai- nilai kebangsaan. Merujuk pada SK Dirjen Dikti No. 43
Tahun 2006, pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membantu
mahasiswa yang menjadi ilmuwan dan profesional untuk mengembangkan
nasionalisme dan cinta tanah air, demokrasi yang beradab dan warga negara
yang berdaya saing, berdisiplin dan berdaya saing dapat terlibat aktif dalam

5
membangun berpartisipasi dalam perdamaian hidup berdasarkan sistem nilai
pancasila.
Pendidikan Kewarganegaraan, atau singkatnya PKn, membantu
memperkuat nasionalisme dan nilai-nilai moral kebangsaan sejak usia dini
dan mendorong dalam diri mahasiswa. Padahal, pendidikan kewarganegaraan
merupakan mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Kelas PKN berperan
penting bagi generasi muda untuk menjadi warga negara yang utuh. Karena
PKN mengajarkan saling menghargai keberagaman, pembelajaran kolaboratif
dan kreativitas. Selain itu, sebagai metode pengajaran. Berikut penjelasan
lengkap tentang tujuan pendidikan kewarganegaraan:
1. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara:
a. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah membantu individu
memahami hak-hak dan kewajiban yang melekat pada status mereka
sebagai warga negara.
b. Melalui pendidikan kewarganegaraan, individu akan memperoleh
pengetahuan tentang hak asasi manusia, kebebasan sipil, tanggung
jawab sosial, serta partisipasi aktif dalam kehidupan demokratis.
2. Membentuk sikap demokratis dan partisipatif:
a. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk sikap yang
demokratis dan partisipatif pada individu.
b. Melalui pembelajaran dan pengalaman praktis, individu diajarkan untuk
menghormati persamaan, pluralisme, keadilan, dan menghargai
perbedaan.
c. Pendidikan kewarganegaraan juga mendorong partisipasi aktif dalam
proses demokratis, baik melalui pemilu, kegiatan masyarakat, atau
organisasi yang relevan.
3. Memperoleh pengetahuan tentang sistem pemerintahan dan hukum:

6
a. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah memberikan pengetahuan
yang mendalam tentang sistem pemerintahan, proses legislasi, lembaga-
lembaga negara, dan hukum yang mengatur kehidupan masyarakat.
b. Hal ini membantu individu memahami bagaimana keputusan politik
dibuat, hak-hak mereka dalam sistem hukum, dan cara mereka dapat
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
4. Membangun kesadaran dan nilai-nilai kebangsaan:
a. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membangun kesadaran
akan identitas kebangsaan serta memperkuat rasa cinta dan kebanggaan
terhadap negara.
b. Individu didorong untuk mengembangkan nilai-nilai kebangsaan seperti
kesetiaan, solidaritas, semangat gotong royong, dan penghargaan
terhadap simbol- simbol nasional.
5. Mengembangkan keterampilan sosial dan budaya:
a. Pendidikan kewarganegaraan melibatkan pengembangan keterampilan
sosial yang diperlukan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang
lain.
b. Hal ini mencakup kemampuan berkomunikasi, bekerja sama,
memecahkan masalah, dan berpikir kritis.
c. Pendidikan kewarganegaraan juga meningkatkan pemahaman tentang
perbedaan budaya dan mendorong sikap toleransi, inklusivitas, dan
penghargaan terhadap keanekaragaman budaya.
Pencapaian tujuan tersebut, pendidikan kewarganegaraan
mempengaruhi pembentukan individu yang berkomitmen pada prinsip-
prinsip demokrasi, memiliki pemahaman yang mendalam tentang hak dan
kewajiban warga negara, serta siap berpartisipasi aktif dalam
pembangunan masyarakat dan mendukung keberlanjutan. nilai-nilai politik
sipil.1

1
Maryam Salampessy,M.Si. , Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi Konsep dan model.
Samudera Biru,Yogyakarta,2023. Hal 5
7
D. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Nilai
dan Moral
Bila kita kaji secara konseptual pendidikan nilai atau value education akan
pendidikan atau moral education memiliki konotasi dan cakupan yang
berbeda.Pendidikan Nilai cakupannya lebih luas daripada pendidikan moral
karena konsep nilai mencakup segala macam nilai seperti nilai
religius,ekonomi,praktis,etis dan estetis. Pendidikan moral pada dasarnya
berkenan dengan proses pendidikan nilai etis, yakni persoalan baik dan buruk.
Herman (1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar, yakni
bahwa “value is neather taught nor cought it is learnded” yang artinya bahwa
subtansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh,
nilai dicerna dalam arti ditangkap, diisternalisasi, dibakukan sebagai bagian
yang melekat dalam kualitas pribadi seseorang malalui proses belajar.
Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai
sudah barlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk
tradisi. Contohnya tradisi dongen dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh
orang tua terhadap anak dan cucunya semakin lama semakin tergeser oleh
film kartun atau sinetron dalam media massa tersebut. Disitulah pendidikan
nilai menghadapi tantangan konseptual, instrumen, dan operasional.
Secara konstitusional demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang theistis
atau demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu
pendidikan nilai bagi Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai
keagamaan, nilai demokratis yang berketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai
sosial kultural yang berbineka tunggal ika.
Konsepsi pendidikan nilai moral piaget yang menitik beratkan pada
pembangunan kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
moral dalam kehidupan dapat diadaptasidalam pendidikan nilai di indonesia
dalam konteks demokrasi konstitusional Indonesia dan konteks sosial-kultural
masyarakat Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika termasuk dalam
keyakinan agama.

8
Konsepsi pendidikan nilai moral kohlberg yang menitik beratkan pada
penalaran moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang memberi kebebasan
kepada individu peserta didik untuk memilih posisi moral, dapat digunakan
dalam konteks pembehasan nilai selain nilai aqidah sesuai dengan keyakinan
agama masing-masing. Konsepsi dapat digunakan sebagai salah satu landasan
bagi pengembangan paradigma penelitian perkembangan moral bagi warga
Indonesia.
Kerangka konsepsual komponen Good Charakter dari Lickona yang
membagi karakter menjadi wawasan moral, perrencanaan moral, dan perilaku
moral dapat dipakai untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam pendidikan
nilai di Indonesia dengan menambahkan kedalam masing-masing dimensi itu
aspek nilai yang berkenan dengan konteks keagamaan seperti wawasan
Ketuhanan Yang Maha Esa dalam dimensi Wawasan Moral, Perasaan
mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa dalam dimensi Perasaan Moral, dan
Perilaku moral kekhalifahan dalam dimensi Perilaku Moral.

E. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan


Bidang Studi PPKN sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya memiliki
keterkaitan dengan bidang studi lainnya khususnya dengan IPS. PPKN
menurut sejarah perkembangannya sampai terbentuknya bidang studi PPKN
seperti sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan
IPS. Dikatakan demikian karena sebelum menjadi Bidang Studi
PMP(Pendidikan Moral Pancasila) yang menurut kurikulum tahun 1994 di
beri nama Bidang studi PPKN sebagai upaya mewujudkan pesan UU Sistem
Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 khususnya pasal 39 ayat 2 dan 3, pada
mulanya merupakan bagian dari IPS. Bidang studi PMP adalah bagian dari
bidang studi IPS yang dimana materi pengajaran erat kaitannya dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut
warga Negara dan pemerintah. Sebagai warga negara Indonesia yang baik,
hendaknya sadar bahwa secara historis nilai-nilai Pancasila yang dimasukkan

9
dalam pelajran PKn digali dari kebudayaan-kebudayaan, nilai agama, dan
adat istiadat bangsa Indonesia sendiri.
Pendidikan nilai menurut Djahiri (1999) adalah harga, makna, isi, dan
pesan, semangat atau jiwa yang tersirat dan tersurat dalam fakta, konsep, dan
teori sehingga bermakna secara fungsional. Di PKn, nilai difungsikan untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang karena
nilai dijadikan standar perilaku. Sedangkan menurut dictionary dalam
Winaputra (1989) nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Artinya sesuatu
dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut memiliki intrinsik memang
berharga. Pendidikan nilai adalah pendidikan yang menyosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri individu. PKn merupakan
pendidikan nilai itu sendiri, pendidikan yang mensosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa seperti terdapat
dalam setiap kurikulum PKn. Pelaksanaan PKn melalui cara yakni menerima
nilai (receiving), menanggapi inisiasi pendidikan kewarganegaraan,
penanggapan nilai (responding), penghargaan nilai (valuing),
pengorganisasian nilai (organization), dan karakteristik nilai(characteristic).
Fungsi pendidikan kewarganegaraan sebagaimana diamanatkan oleh
Pancasila adalah program pendidikan yang membentuk karakter warga negara
Indonesia yang cerdas, berkualitas, dan loyal kepada bangsa, dengan nilai dan
norma yang luhur. Sekolah adalah instrument untuk mengembangkan dan
mendidik warga negara yang cerdas, demokratis, dan bertanggung jawab.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan formal (kewarganegaraan)
harus berfungsi sebagai alat psiko-pendidikan yang paling penting untuk
mengembangkan dan membentuk kewarganegaraan yang diinginkan.2

2
Dr.Abdul Wahid,S.Pd., M.Pd. , Konsep Dasar PKN SD. Samudera Biru,Yogyakarta,2023. Hal 5
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai program pendidikan
yang berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari hari. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai
wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab. Serta adapun fungsi lainnya yakni
membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional tujuan
negara, dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab
dalam menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.
Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu
dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat
lokal, negara bagian, dan nasional. Pendidikan Nilai cakupannya lebih luas
daripada pendidikan moral karena konsep nilai mencakup segala macam nilai
seperti nilai religius,ekonomi,praktis,etis dan estetis Pendidikan moral pada
dasarnya berkenan dengan proses pendidikan nilai etis, yakni persoalan baik
dan buruk. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian dari bidang studi
IPS yang dimana materi pengajaran erat kaitannya dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga Negara dan
pemerintah.

11
B. Saran
Dalam hal ini, pkn sangatlah berperan penting karena untuk membentuk
karakter para peserta didik sebagai warga negara yang baik dan memiliki
komitmen tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari hal
itulah untuk membentuk karakter tersebut guru adalah cerminan yang harus
mencerminkan sesuatu hal yang baik sehingga dapat di contoh oleh peserta
didiknya, karena guru yang baik pastilah peserta didiknya .

12
DAFTAR PUSTAKA

Maryam Salampessy,M.Si., . 2023 , Pendidikan Kewarganegaraan Untuk


Perguruan Tinggi Konsep Dan Model. Yogyakarta Samudera Biru.

Dr.Abdul Wahid,S.Pd., M.Pd. 2023, Konsep Dasar PKN SD. Samudera


Biru,Yogyakarta, Samudera Biru

http://cenatcenutpgsd.blogspot.co.id/p/hakikat-dan-fungsi.html

http://teguh-gooo-enjoe.blogspot.co.id/2013/02/karakteristik-pkn-sebagai-
pendidikan.html\

http://wiwitna.blogspot.co.id/2013/03/keterkaitan-antara-pkn-sebagai.html

13

Anda mungkin juga menyukai