Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) yang diampu oleh Drs. Payerli Pasaribu, M. Si

Disusun Oleh :

Nama :1. Risma Ui Napitupulu (5203131015)

2. Samuel Feri Cardo Luxen Pranata (5202431001)

Kelas : Pendidikan Teknik Elektro C 2020

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021/2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ................................................... 3

B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan....................................................... 4

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ........................................................ 5

D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan

bangsa .................................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP............................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................. 11

B. Saran ....................................................................................................... 11

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA

sehingga makalah ini yang berjudul ”Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan” dapat

tersusun hingga selesai. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi teman-teman.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun penglaman saya. Saya yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari teman- teman dan Dosen

demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 15 Februari 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang

diwajibkan dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal

ini dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa

nasionalisme, juga membentuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak

dini. Karakter Bangsa adalah perilaku yang diharapkan yang dimiliki oleh warga

Negara sebagai cerminan dari Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama

bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai

setiap aspek dari Indonesia sendiri.

Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia

juga turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena

mahasiswa merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia

kedepannya. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan

menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring

dengan waktu dan mengalami proses pembebenahan, pembekalan, penentuan dan

akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang akan datang diperlukan ilmu yang

cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara dan

mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri

dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela

Negara demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?

2. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?

3. Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan?

4. Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan

bangsa?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan

2. Mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan

3. Memahami tujuan pendidikan kewarganegaraan

4. Memahami fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan

bangsa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pengertian pendidikan menurut para ahli diantaranya :

1. Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara.

2. Menurut Carter v.Good(1997)

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam

bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.

3. Menurut Godfrey Thomson(1977)

Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan

perubahan yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikirannya dan

perasaannya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung

tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu mengembangkan

dirinya yang kemampuan – kemampuan dirinya berkembang sehingga bermanfaat

untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai

warganrgara dan warga masyarakat.

3
B. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, bahwa Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Dan istilah kewarganegaraan merupakan terjemah dari “civic” yang

merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan mengembangkan

anak didik agar jadi warga negara yang baik.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang dilakukan

atas dasar pancasila sebagai wasilah (sarana) dalam menumbuhkan,

mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai luhur (al-akhlaqul karimah) atau

yang disebut dengan istilah “pendidikan karakter bangsa” yang dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dikatakan bahwa Hakikat diajarkannya

Pendidikan Kewarganegaraan yaitu mata pelajaran yang terfokus pada

pembentukan diri yang beragam dari berbagai suku, agama, budaya, sosial bahasa,

serta usia agar menjadi warga negara yang cerdas, taat hukum, terampil, serta

berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD 1945.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat dikatakan sebagai upaya sadar

dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan

menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan

kewajiban dalam membela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan

4
bangsa serta negara. Sehingga dapat mencerdaskan bangsa, menumbuhkan

kepercayaan terhadap jati diri serta moral bangsa, komitmen terhadap nilai-nilai

demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam kehidupannya.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

mengembangkan kemampuan-kemapuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

2. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,serta bertindak cerdas dalam

kegiatan kemasyarakatan,berbangsa dan bernegara

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa lainnya.

4. Beriteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung

atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

5
Semua hal tersebut di atas nampaknya sejalan dengan tujuan pendidikan yang

dicanangkan oleh UNESCO, yakni learning to know (aspek Pengetahuan), learning

to be (aspek Afektif), learning to do and learning to life together (aspek

keterampilan). Untuk itu semua maka Pendidikan Kewarganegaraan dikembangkan

agar mampu mengarahkan warga negara yang dinamis dalam rangka menghadapi

tantangan di era global. Warga Negara yang diharapkan melalu Pendidikan

Kewarganegaraan adalah : (a) warga negara yang cerdas, (b) warga negara yang

memiliki komitmen, serta (c) warga negara yang mampu melibatkan diri atau

partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia

serta dalam pergaulan internasional.

Di era global ini Pendidikan Kewrganegaraan seyogyanya diarahkan lebih

fungsional dan dapat membantu peserta didik dalam memecahkan persoalan serta

mampu mengambil keputusan sendiri di dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya

disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Maksudnya,

Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya mampu sebagai wahana yang dapat

membentuk dan mengembangkan peserta didik menjadi warga negara yang

memiliki kecerdasan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan diadakannya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini tidak lain

karena ingin menciptakan generasi yang berkarakter dan memiliki rasa

nasionalisme yang tinggi. Hal ini jelas seperti yang disebutkan dalam landasan

Pendidikan Kewarganegaraan. Kita tentu tidak ingin masalah-masalah di Indonesia

yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan ini kembali terjadi di

6
masa depan. Pastinya kita berharap Indonesia menjadi lebih baik nantinya. Tidak

ada lagi masalah sosial seperti kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah,

banyaknya kasus sara, korupsi yang merajalela, dan daerah-daerah yang semakin

tertinggal dan diabaikan oleh pemerintah pusat. Jadi, butuh partisipasi dari

masyarakat khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pendidikan tinggi negeri ini

untuk dapat mengamalkan pembelajaran yang dipelajari dari Pendidikan

Kewarganegaraan

D. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan

bangsa

1. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan

negara

2. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam

menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.

3. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-

keputusan yang cerdas.

4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan

UUD NKRI 1945.

Pernahkah Anda memikirkan atau memimpikan menjadi seorang sarjana atau

profesional? Seperti apa sosok sarjana atau profesional itu? Apa itu sarjana dan apa

itu profesional? Coba kemukakan secara lisan berdasar pengetahuan awal Anda.

7
Bila Anda memimpikannya berarti Anda tergerak untuk mengetahui apa yang

dimaksud sarjana dan profesional yang menjadi tujuan Anda menempuh pendidikan

di perguruan tinggi ini. Meskipun demikian, pemahaman Anda perlu diuji

kebenarannya, apakah pengertian sarjana atau profesional yang Anda maksud sama

dengan definisi resmi. Cobalah Anda telusuri lebih lanjut pengertian sarjana dari

berbagai dokumen kenegaraan. Apa simpulan Anda? Selain itu, perlu jelas pula,

mengapa pendidikan kewarganegaraan penting dalam pengembangan kemampuan

utuh sarjana atau profesional? Marilah kita kembangkan persepsi tentang

karakteristik sarjana atau profesional yang memiliki kemampuan utuh tersebut dan

bagaimana kontribusi pendidikan kewarganegaraan terhadap pengembangan

kemampuan sarjana atau profesional.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi

lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu

pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan program sarjana

diharapkan akan menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu

memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri

menjadi profesional.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan

yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau

kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui pendidikan

profesi. Apakah profesi yang akan Anda capai setelah menyelesaikan pendidikan

8
sarjana atau profesional? Perlu Anda ketahui bahwa apa pun kedudukannya, sarjana

atau profesional, dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, bila memenuhi

persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan, maka Anda

berstatus warga negara.

Apakah warga negara dan siapakah warga negara Indonesia (WNI) itu?

Sebelum menjawab secara khusus siapa WNI, perlu diketahui terlebih dahulu

apakah warga negara itu? Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara

modern atau negara kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian

Westphalia 1648 di Eropa sebagai kesepakatan mengakhiri perang selama 30 tahun

di Eropa. Berbicara warga negara biasanya terkait dengan masalah pemerintahan

dan lembaga-lembaga negara seperti lembaga Dewan Perwakilan Rakyat,

Pengadilan, Kepresidenan dan sebagainya. Dalam pengertian negara modern,

istilah “warga negara” dapat berarti warga, anggota (member) dari sebuah negara.

Warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di

wilayah hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.

Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah bahasa

Belanda, staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa Belanda dikenal

pula istilah onderdaan. Menurut Soetoprawiro (1996), istilah onderdaan tidak sama

dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula negara.

Munculnya istiah tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan yang bersifat

feodal sehingga dikenal istilah kawula negara sebagai terjemahan dari onderdaan.

Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern, istilah kawula

negara telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah tidak digunakan

9
lagi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini. Istilah

“warga negara” dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan istilah “civic”, “citizen”,

atau “civicus”. Apabila ditulis dengan mencantumkan “s” di bagian belakang kata

civic mejadi “civics” berarti disiplin ilmu kewarganegaraan.

Konsep warga negara Indonesia adalah warga negara dalam arti modern,

bukan warga negara seperti pada zaman Yunani Kuno yang hanya meliputi

angkatan perang, artis, dan ilmuwan/filsuf. Siapa saja WNI? Menurut undang-

undang yang berlaku saat ini, warga negara adalah warga suatu negara yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Mereka dapat meliputi TNI, Polri, petani, pedagang, dan profesi serta kelompok

masyarakat lainnya yang telah memenuhi syarat menurut undang-undang.

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lalu siapakah yang termasuk warga

negara Indonesia itu? Telusuri kembali dari berbagai sumber, siapa saja yang

termasuk warga negara Indonesia itu. Hasilnya dipresentasikan secara kelompok.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat

kami simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman

konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari.

Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan

Kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan generasi cerdas yang menjaga

keutuhan dan persatuan bangsa Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa

menghadapi dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan

serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara Pendidikan Kewarganegaraan

Indonesia untuk masa depan sangat di tentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,

eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa

B. Saran

Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu untuk lebih

mengefisienkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan ini. Pendidikan

Kewarganegaraan dinilai masih kurang, dengan pembelajaran yang hanya diadakan

satu kali dalam seminggu. Sebaiknya pembelajaran ebih diefektifkan lagi.

Masyarakat juga harus lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan

Kewarganegaraan, harus dapat memahami dan mempraktekan dalam kehidupan

sehari-hari bukan hanya menjadi sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai

masyarakat juga harus mendukung setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi

11
setiap permasalahan di negeri ini. Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik

kedepannya.

12

Anda mungkin juga menyukai