Disusun Oleh :
Andi Nikmah Miranda (D111211001)
Nabila Putri Wardani Niswan (D111211003)
Nur Pratiwi Jafar (D111211005)
Muh. Fadil Arwana (D111211007)
Adelia Agata (D111211009)
Nur Wulandari (D111211011)
Muh. Irsyad Sibli (D111211013)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan karena atas bimbingannya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan kewarganeraaan sendiri memiliki arti suatu upaya sadar dan terencana
mencerdaskan warga negara (khususnya generasi muda). Dengan menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa agar mampu berpartisipasi aktif dalam pembelaan negara. Jadi Pendidikan
kewarganegaraan adalah arti generik yang meliputi pengalaman belajar di sekolah serta diluar
sekolah, seperti yang berlangsung di lingkungan keluarga, dalam organisasi keagamaan, dalam
organisasi kemasyarakatan, serta dalam media. Dalam makna luas, pendidikan kewarganegaraan
dimaknai juga sebagai pendidikan demokrasi yang mempunyai tujuan untuk menyiapkan warga
masyarakat berfikir kritis serta melakukan tindakan demokratis, lewat kesibukan menanamkan
kesadaran pada generasi baru bahwa demokrasi yaitu bentuk kehidupan orang-orang yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat. Cholisin (Samsuri, 2011) berpandangan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang konsentrasi materinya peranan warga negara
dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diolah dalam rencana untuk membina peranan
tersebut sesuai dengan ketetapan Pancasila serta UUD 1945 supaya jadi warga negara yang bisa
dihandalkan oleh bangsa serta negara
Numan Somantri memberikan pemaparan mengenai fungsi PKn sebagai berikut: “Usaha
sadar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan belajar kepada
peserta didik agar terjadi internalisasi moral Pancasila dan pengetahuan kewarganegaraan untuk
2
melandasi tujuan pendidikan nasional, yang diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku
sehari-hari”.
Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD NKRI 1945.
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa Indonesia,
program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu mencapai
tujuan:
3
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuan PKn yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995) adalah sebagai berikut :
1. Secara umum. Tujuan PKn mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional,
yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
2. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku
yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan
yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan
golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui
musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan
keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik,
yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan
negara, beragama, demokratis, Pancasila sejati” (Somantri, 2001).
4
1. Religious : sikap yang patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya, namun
tidak meremehkan agama lain. Dengan karakter yang religious diharapkan
dapat menjadi landasan nilai, moral dan etika dalam bertindak.
2. Jujur : perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. Dengan
menjadi pribadi yang jujur maka akan kecil kemungkinan terjadi kesalah
pahaman dan saling menuduh, membenci karena merasa telah dibohongi.
3. Tanggung jawab : dengan adanya tanggung jawab di setiap tindakan yang
dilakukan, hal ini akan menunjukkan bahwa pribadi tersebut layak untuk
mendapatkan mandat dan dapat menanggung akibat dari tindakannya.
4. Toleransi : sikap dan tindakan yang menghargai adanya setiap perbedaan.
Dengan bertoleransi akan memudahkan tiap individu untuk saling berbaur
tanpa adanya diskriminasi.
5. Disiplin : menaati tiap aturan atau tata tertip yang berlaku. Hal ini
menunjukkan bahwa individu tersebut sangat menghargai dan munjunjung
tinggi setiap aturan yang telah disepakati.
Peranan pendidikan kewarganegaraan adalah membina warga negara khususnya generasi
penerus yang baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan kewarganegaraan bagi
generasi penerus sangat penting dalam rangka menumbuhkan kesadaran bela negara dan
meningkatkan rasa cinta terhadap tana
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan kewarganeraaan memiliki arti suatu upaya sadar dan terencana mencerdaskan
warga negara (khususnya generasi muda). Caranya dengan menumbuhkan jati diri dan moral
bangsa agar mampu berpartisipasi aktif dalam pembelaan negara. Peranan pendidikan
kewarganegaraan adalah membina warga negara khususnya generasi penerus yang baik bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan kewarganegaraan bagi generasi penerus sangat
penting dalam rangka menumbuhkan kesadaran bela negara dan meningkatkan rasa cinta terhadap
tanah air
3.2. Saran
Diperlukan adanya suatu pola pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter agar
terciptanya manusia yang berkepribadian serta berkarakter.
6
DAFTAR PUSTAKA
Maswardi M. Amin (2011). Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media.
Sinamo, Nomensen (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT.
Bumi Intitama Sejahtera.