Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Theresia Michellin Paendong (230811020059)
Puji syukur diucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
PENUTUP.................................................................................................................................. 5
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu isi dari pernyataan Declaration of Human Rights adalah hak kemerdekaan
pendidikan dan pengajaran, serta setiap orang berhak memilih pendidikan sesuai dengan
kebutuhan/keinginannya. Negara kita Indonesia menjamin terselenggaranya pendidikan bagi
seluruh rakyatnya. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengacu pada
Pancasila, dan diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya guna melatih kemampuan
berfikir kritis, analis dan demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Mengetahui pentingnya pendidikan kewarganegraan dalam mengembangkan
kemampuan sarjana atau professional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Kewarganegaraan tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Pendidikan
Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga negara itu tidak hanya tunduk dan patuh
terhadap negara, tetapi juga mengajarkan bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus
toleran dan mandiri. Pendidikan Kewarganegaraan atau dikenal juga dengan istilah “civic
education” adalah suatu subjek pembelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk
mengarahkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang berkarakter sesuai dengan bangsa
Indonesia, yaitu cerdas, terampil, dan bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam
masyarakat sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945.
Konfigurasi atau kerangka sistematik PKn dibangun atas dasar paradigma sebagai
berikut Kosasih djahiri (1997; Kariadi, 2017: 31): Pertama, PKn secara kurikuler dirancang
sebagai subjek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar
menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung
jawab. Kedua, PKn secara teoretik dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat
dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bersifat konfluen atau saling
berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila,
kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara. Seharusnya di era sekarang, tujuan
pendidikan tidak hanya bersumber pada penguatan kognitif peserta didik, akan tetapi
penguatan afektif dan psikomotorik juga harus dimiliki peserta didik sebagai hasil dari proses
Pendidikan (Nurizka, 2019: 191). Ketiga, PKn secara programatik dirancang sebagai subjek
pembelajaran yang menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai (content embedding
values) dan pengalaman belajar (learning experience) dalam bentuk berbagai perilaku yang
perlu diwujudkan dalam kehidupan seharihari dan merupakan tuntutan hidup bagi warga
2
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai penjabaran lebih
lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela
negara.
Seperti ketentuan yang telah diatur dalam UU RI nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pendidikan
3
program sarjana diharapkan menjadi tenaga ahli profesional yang mampu menciptakan
lapangan kerja.
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan sangat tergantung
pada kemampuan bangsa sendiri. Demikian pula untuk masa depan PKn sangat ditentukan oleh
eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan sangat dipengaruhi oleh konstitusi
yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa. Bahkan yang lebih penting lagi,
akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi yang berlaku. Oleh karena itu, pendidikan
kewarganegaraan sangat penting untuk pengembangan kemampuan bagi sarjana atau
profesional.
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan pada hakikatnya adalah sebuah bentuk pendidikan untuk
generasi penerus yang bertujuan agar mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dan
sadar mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, juga
bertujuan untuk membangun kesiapan seluruh warga negara agar menjadi warga dunia (global
society), mampu membentuk warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai
bagian dari NKRI.
3.2. Saran
Sarjana atau Profesional berperan penting penting dalam edukasi kewarganegaraan,
bagi para calon penerus bangsa, sehingga diharapkan sarjana atau profesional menekuni bidang
pendidikan kewarganegaraan dan memanfaatkan teknologi yang ada sebagai sarana untuk
pengedukasian pentingnya pendidikan kewarganegaraan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Prisawanti, D., et al. 2022. Pengertian Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK)
4(6), 7911-7915