Anda di halaman 1dari 13

SOSIALISASI PENTINGNYA MANUSIA INDONESIA YANG

PANCASIALIS

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Pendidikan Kewarga Negaraan
Dosen Pengampu : Helmi Najamudin, M. Pd

Oleh : Kelompok 10 ( II E )
Al Waro’ Ro’ihatul Jannah
Ernawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
IAI HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
TA. 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan tugas kuliah yang berisi tentang penyajian data dalam bentuk diagram
dan table.

Kami selaku penyusun makalah juga mengucapkan terima kasih kepada


dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini,
sehingga penyusun memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari sumber
bacaan yang relevan maupun forum diskusi kelompok yang telah dilakukan.

Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat


banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya,
sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Anjani, 7 Mei 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................... I
DAFTAR ISI .................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4
A. Pengertian Sosialisasi Pancasila .......................................................... 4
B. Pengertian Pancasila ............................................................................ 5
C. Pengertian Manusia Pancasila/Pancasialis ........................................... 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan dasar sekaligus sebagai ideologi bangsa


Indonesia untuk menegakkan prinsip-prinsip kehidupan bernegara. Pancasila
yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan diuraikan secara mendalam
pada pasal-pasalnya yang artinya, nilai-nilai dalam Pancasila menjadi nilai
yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara baik bidang, pendidikan,
hukum, politik, ekonomi, seni budaya, dan kemasyarakatan. Pendidikan
budaya dan karakter bangsa mempunyai tujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang baik, yaitu warga berkemampuan, berkemauan,
serta implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai warga negara.
Bangsa ini membutuhkan generasi yang benar-benar mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari karena dapat dilihat dari hari kehari semakin
nampak tanda-tanda surutnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.
Meski bangsa Indonesia pernah menjadi negara jajahan tapi jangan
sampai etika dan nilai-nilai pancasila yang sudah di rumuskan oleh pendahulu
kita yang sudah mempersatukan bangsa Indonesia, akan terabaikan begitu saja
di hempas pengaruh zaman digital yang semakin berkemajuan. Meskipun tidak
dapat kita pungkiri bahwa di era digital saat ini mempunyai dampak yang
sangat signifikan dalam bidang kehidupan. Contohnya bidang pendidikan
pelaksanaan ujian mulai dari kertas sekarang sudah menggunakan laptop
ataupun HP, penyimpanan data mulai dengan tumpukan kertas sehingga
memakan tempat yang banyak sekarang sudah dapat di simpan di laptop
ataupun HP, pengiriman data guru.1

Di satu sisi juga Pancasila merupakan filsafat bangsa dan Negara yang
1
Jurnal “Implementasi Nilai-nilai Pancasila”, Nur Khosiah, Maret 2020

1
sering dihubungkan fungsinya sebagai dasar Negara, yang merupakan landasan
idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia dapatlah disebut pula
sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara. Artinya pancasila merupakan
satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan rakyat Indonesia
secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu
golongan tertentu. Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang
meruapakn cita-cita bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang
mewujudkan kenyataan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan
dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan
dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada filsafat Negara Republik
Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.2
Dalam hal ini sangat diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai
sosialisasi pentingnya menjadi manusia Indonesia yang pancasialis agar dapat
terwujudnya warga negara yang paham dan mengerti apa itu manusia yang
pancasialis. Oleh karena itu,penyusun mencoba menyajikan permasalahan
tersebut dalam bentuk makalah. Semoga makalah ini dapat membantu pembaca
dalam memahami lebih rinci tentang manusia pancasila
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sosialisasi ?

2. Apa yang di maksud dengan manusia yang pancasialis?

3. Mengapa sosialisasi manusia Indonesia yang Pancasialis itu sangat penting


bagi warga negara Indonesia ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian dari sebuah sosialisasi.
2
Sunarso dan Kusumawardani, Anis.. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hlm 45

2
2. Untuk memahami apa yang di maksud dengan manusia yang pancasialis.

3. Untuk Mengetahui dan memahami tenang pentingnya sebuah sosialisasi


manusia yang pancasialis bagi warga negara indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosialisasi Pancasila


Menurut Soekanto sosialisasi merupakan proses sosial tempat seorang
individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai
dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.3 Selanjutnya David A. Goslin
dalam Ihromi menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses belajar yang di
alami seseorang untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan
norma-norma agar dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok
masyarakatnya.4 Selain itu William J. Goode berpendapat jika sosialisasi dapat
dipahami sebagai proses yang harus dilalui manusia muda untuk memperoleh
nilai-nilai dan pengetahuan mengenai kelompoknya dan belajar mengenai
peran sosialnya yang cocok dengan kedudukannya di kelompok tersebut.5
Secara umum, sosialisasi diartikan sebagai proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah
sikap, pendapat, perilaku, baik langsung maupun tidak langsung. Di samping
itu, sosialisasi juga bermakna interaksi manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja, tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam bentuk ekspresi
seni dak teknologi. Fungsi sosialisasi dalam hal ini adalah untuk
menginformasikan, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. (Laksono,
2013).6
Jadi dapat dikatakan bahwa sosialisasi Pancasila yaitu sebuah upaya
penyampaian nilai-nilai Pancasila oleh seseorang kepada orang lain untuk

3
Soerjono Soekanto, Sosiologi Keluarga (Jakarta: Rineka Cipta, 2004).
4
Ihromi, Bunga Rampai Sosiologi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004).
5
William J Goode, Sosiologi Keluarga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).
6
Laksono, Agung. 2013. Menuju Indonesia Emas. Jakarta Pusat: Kementrian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat.

4
memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung maupun
tidak langsung agar sesuai dengan Pancasila. Hal yang paling penting dari
sosialisasi mengenai Pancasila adalah bagaimana sosialisasi yang
dilaksanakan dapat menggugah audience untuk mewujudkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih luas sosialisasi mengenai
Pancasila diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme maupun cinta tanah
air serta mendorong masyarakat Indonesia untuk menjadi individu yang lebih
baik.

B. Pengertian Pancasila
Sebelum melakukan sosialisasi mengenai nilai-nilai pancasila,
tentunya kita harus terlebih dahulu memahami pancasila itu sendiri. Hal ini
diperlukan agar dapat menyampaikan nilai-nilai pancasila dengan baik dan
lengkap, sehingga audience dapat memahami nilai-nilai pancasila dengan baik
Secara etimologis, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yang
terdiri dari dua kata, yaitu panca dan kata sila. Panca artinya lima, sedangkan
sila bermakna dasar. Kata “sila” diartikan sebagai aturan dasar yang
melatarbelakangi perbuatan seseorang maupun bangsa sesuai adab dan moral.7
Sedangkan menurut terminologi, Pancasila adalah dasar Negara
Republik Indonesia. Penggunaan kata Pancasila sebagai suatu istilah pertama
kali dikemukakan oleh Soekarno, saat mengucapkan pidato di hadapan sidang
hari ketiga Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan lima hal untuk menjadi
Dasar Negara Indonesia Merdeka dan memberi nama Pancasila.8
Sejarah menyatakan bahwa nilai-nilai dari Pancasila sudah diterapkan
masyarakat Indonesia sebelum berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Indonesia,

7
Subandi Al Marsudi, Pancasila Dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008).
8
Imron Rosyadi, “Pemikiran Munawir Sjadzali Tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara RI,”
Ishraqi Vol. IV No (2008).

5
seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan
Majapahit di Jawa Timur pada abad XII-XVI. Adapun aktualisasi nilai tersebut
antara lain adanya kepercayaan terhadap gaib, pemujaan terhadap roh baik
dengan model dinamisme maupun animisme, masyarakat yang tolong-
menolong, menjaga rasa aman, dan sebagainya.9
Istilah Pancasila sudah dikenal lama sejak zaman kerajaan di
Indonesia pada masa kerajaan Majapahit yang digunakan sebagai pijakan
moral hidup bangsa Indonesia. Tulisan mengenai nilai-nilai tersebut tercantum
dalam kitab Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan dalam kitab
Sutasoma karya dari Empu Tantular. Dalam kitab Sutasoma terdapat Pancasila
Krama (lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan) yang meliputi:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan (Ahimsi).
2. Tidak boleh mencuri (Asteya).
3. Tidak boleh berbuat dengki (Indiya Nugraha).
4. Tidak boleh melakukan kebohongan (Amisawada).
5. Tidak boleh minum-minuman keras (Dama).
Selain lima dasar moral di atas, dalam kitab Sutasoma disebutkan
adanya semboyan Bhineka tunggal Ikatan Hana Dharma Mangruwa yang
mempunyai arti walaupun agama itu mempunyai perbedaan baik bentuk
maupun sifatnya, akan tetapi pada hakikatnya adalah satu juga. Semboyan
inilah yang kemudian menjadi semboyan pada lambang negara Indonesia, yaitu
Bhineka Tunggal Ika.

C. Pengertian Manusia Pancasila/Pancasialis


Sebagai manusia yang hidup dan beraktivitas di tanah air Indonesia,
negara ini memiliki dasar negara berupa Pancasila. Hal itu berarti manusia

9
Marsudi, Pancasila Dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi.

6
didalamnya memiliki landasan hidup berbangsa dan bernegara berdasarkan
Pancasila, atau penulis sebut dengan istilah “Manusia Pancasila”. nilai-nilai
yang terkandung dalam kelima sila Pancasila harus melekat dalam kepribadian
manusia Indonesia, karena hal itu merupakan kesepakatan kita bersama, dasar
dan landasan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Oleh karena itu, sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” harus tercermin
dari keimanan dan ketaqwaan. “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” harus
tercermin dari sifat ruhama kita dan adab-akhlaqul karimah. “Persatuan
Indonesia” harus tercermin dari sifat ukhuwah kita, baik ukhuwah insaniyah,
wathoniyyah, maupun islamiyyah. “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” harus tercermin dari
sikap tawadhu’, menghargai pendapat orang lain, serta menjauhkan diri dari
sifat ananiyah-ego yang tinggi demi kemaslahatan bersama.  Dan “Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” harus-lah tercermin dari sikap adil para
pemimpin, ta’awun antar masyarakat, dan juga sifat shiddiq-amanah dengan
tidak melakukan korupsi.
Dengan pernyataan tersebut bisa kita simpulkan bahwa manusia
Pancasila adalah manusia yang memiliki sifat sifat yang terkandung atau
berkaitan dengan isi dalam pancasila. Pancasila sebagai dasar negara memang
sudah final dan selesai, namun dalam hal sebagai produk. Sementara Pancasila
sebagai proses tidak akan pernah selesai.

Jadi Kita dan semua elemen bangsa masih harus terus mengisi ruang-
ruang kehidupan bernegara dengan hal-hal positif, pemenuhan pendidikan,
keadilan hukum, pemerataan ekonomi, politik yang sehat, kesejahteraan,

7
kemakmuran, kejujuran dan nilai positif lainnya. Nilai-nilai positif itu harus
terus diperjuangkan sampai kapanpun, dimana pun. Tinggal sekarang tanyakan
pada diri kita. Masih maukah kita menerima Pancasila sebagai “simbol-
pajangan” belaka atau sebagai landasan hidup bernegara.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sosialisasi manusia Pancasila yaitu sebuah upaya penyampaian nilai-


nilai Pancasila oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau
mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung maupun tidak langsung
agar sesuai dengan Pancasila. Hal yang paling penting dari sosialisasi
mengenai Pancasila adalah bagaimana sosialisasi yang dilaksanakan dapat
menggugah audience untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Secara lebih luas sosialisasi mengenai Pancasila diharapkan dapat
memupuk rasa nasionalisme maupun cinta tanah air serta mendorong
masyarakat Indonesia untuk menjadi individu yang lebih baik

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan implementasi dan


pengaplikasian pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya penulis
untuk kehidupan pembaca dalam ranah pendidikan yang semakin berkembang
saat ini dan yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nur Khosiah, Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Peserta Didik di Madrasah


ibtidaiyah mambail falah tongas– Probolinggo. Jurnal Al-Insyiroh: Jurnal
Studi Keislaman. Vol. 6. No. 1. 12 Maret 2020.

Sunarso dan Kusumawardani, Anis.. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta. Pusat


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Soerjono Soekanto, Sosiologi Keluarga Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Ihromi. Bunga Rampai Sosiologi , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.

William J Goode. Sosiologi Keluarga, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Laksono, Agung. Menuju Indonesia Emas. Jakarta Pusat: Kementrian Koordinator


Bidang Kesejahteraan Rakyat. 2013.

Subandi Al Marsudi, Pancasila Dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi


(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008).

Imron Rosyadi, “Pemikiran Munawir Sjadzali Tentang Pancasila Sebagai Dasar


Negara RI,” Ishraqi Vol. IV No (2008).

Marsudi, Pancasila Dan UUD 45 Dalam Paradigma Reformasi. Jakarta 2004

10

Anda mungkin juga menyukai