Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


“PENANAMAN NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen : IIN INDRIANI S,H. , M.H.

Disusun oleh kelompok 2 :

1. NURAENI ( 191010800097 )
2. NUR ROHMA SARI ( 191010800099 )
3. FATONI HARDIANTO ( 191010800064 )
4. ASEP SEPRIYOGA ( 191010800093 )
5. ADVER REYHAN FARIZKY ( 191010800102 )

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Penanaman nilai Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan sehari
– hari ” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu IIN INDRIANI S,H. , M.H. Pada Program Studi Teknik Industri Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Penanaman nilai Pancasila sebagai ideologi
negara dalam kehidupan sehari – hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu IIN INDRIANI S,H. , M.H.
Selaku Dosen Pada Program Studi Teknik Industri Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan referensi dari e-
jurnal. Makalah ini disusun untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai Penanaman nilai Pancasila sebagai ideologi negara dalam
kehidupan sehari - hari. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami berharap,
semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Sangat disadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
masih terdatap banyak kesalahan dan kekurangan, itu karena keterbatasan kami,
namun kami mengupayakan semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini.
Oleh karen itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membantu untuk
penyempurnaan makalah ini.
Tangerang, 03 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. I
DAFTAR ISI........................................................................................................................... II
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
1.3 TUJUAN MASALAH.........................................................................................................3
1.4 PEMBATASAN MASALAH...............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................... 4
2.1 MAKNA NILIA-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA ...........................................4
2.1.1 Sebagai cita-cita negara....................................................................................................5
2.1.2 Sebagai nilai integratif bangsa dan Negara......................................................................6
2.1.3 Landasan Makna dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara...............................................6
2.2 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA...................................................................................................................7
2.2.1 Nilai Ketuhanan................................................................................................................7
2.2.2 Nilai Kemanusiaan...........................................................................................................8
2.2.3 Nilai Persatuan..................................................................................................................8
2.2.4 Nilai Kerakyatan...............................................................................................................9
2.2.5 Nilai Keadilan...................................................................................................................9
2.3 PERNERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.....................10
PENUTUP............................................................................................................................... 2
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................2
3.2 SARAN............................................................................................................................3
3.2.1 Saran Teoritis....................................................................................................................3
3.2.3 Saran Praktis................................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia yang merupakan pandangan
hidup seluruh warga negara indonesia. Di generasi milinial, pancasila sudah
dilupakan dan terkalahkan oleh perkembangan teknologi. Semangat nasionalisme
pun sudah tidak di temukan lagi. Oleh sebab itu, penanaman kembali nilai-nilai
pancasila sangat penting bagi generasi muda sekarang ini agar kita tidak
melupakan tugas dan kewajiban sebagai manusia dan warga negara. Pastinya
bangsa dan Negara indonesia yang ingin berdiri kokoh dan kuat, tidak mudah
terkecoh oleh kerasnya masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya
perlu memilik dasar Negara dan ideology Negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, bangsa dan Negara akan di hadapi dengan maraknya budaya asing yang
masuk ke dalam Negara indonesia, makin banyaknya terorisme, komunisme, dan
fundalisme yang makin membahayakan bagi Negara indonesia. Di era globalisasi
ini peran pacasila sangatlah penting untuk tetap menjaga eksistensi ke pribadian
bangsa indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan – batasan di Antara
Negara seakan tak terlihat, sehingga bebagai kebudayaan asing dapat masuk
dengan mudah ke masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan
negatif bagi bangsa indonesia, jika kita dapat memfilternya dengan baik berbagai
hal positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan Antara
bangsa dan Negara di dunia, sedangkan hal negatif dari dampak globalisasi dapat
merusak moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia. Sehubungan dengan
hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa di harapkan memiliki jiwa
patriotismedan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai – nilai budaya
bangsa indonesia. Dengan berlandaskan pancasila pengaruh budaya asing bisa
disaring hingga generasi muda bisa menjadi generasi yang benar – benar cinta
pada tanah air indonesia apapun keadaannya.
Permasalahan tentang Ideologi Pancasila bukan hanya sebuah permasalahan
yang berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normatif namun juga
bersifat praktis karena menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal ini karena
ideologi Pancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang
menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara kongkrit
bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi Pancasila tidak hanya menuntun
misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling tolong menolong, saling
menghormati antar sesama manusia, lebih mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan sebagainya,
melainkan juga ideologi Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit, harus
melaksanakan ini dan itu, dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang
harus bersikap dan bertindak tertentu.
Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi
secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila
merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri
tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan
bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.
Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan
bahasanya sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga adalah
bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa
kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem
demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat
menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang menyimpang
dari ideologi bangsa dan negara Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa makna nilai-nilai pancasila sebagai ideologi Negara ?
2. Bagaimana cara agar masyarakat memahami nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan Sehari-hari ?
3. Bagaimana penerapan masyarakat terhadap nilai-nilai pancasila sebagai
ideologi Negara dalam kehidupan sehari hari ?
1.3 Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui makna nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai ideologi Negara.
2. Untuk mengetahui cara agar masyarakat memahami nilai-nilai pacasila
dalam kehidupan Sehari-hari.
3. Untuk mengetahui penerapan masyarakat terhadap nilai-nilai pancasila
sebagai ideologi Negara dalam kehidupan sehari hari.

1.2 Pembatasan Masalah


Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempura, dan mendalam.
Maka, penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi pembahasan masalah pancasila
sebagai ideologi negara disini hanya membahas bagaimana cara penerapannya
dalalm kehidupan sehari – hari. Tulisan ini tidak membahas kasus-kasus
pelanggaran dan solusinya atau kajian filosifis tentang pancasila sebagai ideologi
negara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna nilia-nilai pancasila sebagai ideologi Negara


Istilah Pancasila sudah dikenal sejak dulu, yang dipergunakan sebagai
acuan moral/etika dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya ideologi berasal
dari bahsa latin yang terdiri dari dua kata majemuk “ideos”artinya pemikiran dan
“logos” artinya ilmu. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa ideology
sebagai gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan
merupakan hasil dari pemikiran filsafati.
Ideologi pancasila ditetapkan sebagai dasar negara juga sekaligus ideologi
nasional. Makna pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu menjadi cita cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang bersatu,
yang berkrakyatan, dan yang keadilan.
Dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur dan cita-cita bangsa
indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai, adat istiadat, kebudayaan, nilai-nilai
moralitas yang terdapat dalam pandangan hidup bangsa indonesia. dengan
demikian, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia berakar dari
pandangan hidup dan budaya bangsa. 
Pancasila tidak mengadopsi dari ideologi yang berasal dari luar. Justru
nilai-nilai pancasila lebih ungul dibandingkan dengan nilai-nilai ideologi dari luar.
Alasan pancasila tetap dibutuhkan Secara kodrati, bangsa indonesia memiliki
tingkat pluralitas yang sangat tinggi. Indonesia terdiri dari macam-macam suku,
budaya, agama, serta secara demografis kondisi wilayah indonesia sangat luas
dengan ribuan pulau dari sabang sampai merauke. Kondisi ini dapat memberikan
implikasi positif bagi tumbuh dan berkembangnya negara dan bangsa. Akan
tetapi, keadaan ini akan juga berdampak negatif bagi persatuan dan kesatuan
bangsa. 
Era modern ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tenologi,
telah menimbulkan beberapa perubahan yang ada didalam masyarakat. Salah satu
dampak perubahan tersebut adalah gaya hidup di masyarakat, dan transformasi
budaya secara berangsur-angsur. Dalam kondisi ini sering kali masyarakat sudah
tidak memedulikan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan yang ada selama ini
dipegangnya. Sehubungan dengan hal ini, pancasila sebagai ideologi harus
mampu menjadi pedoman hidup bagi rakyat indonesia dalam mengarungi semua
perkembangan yang terjadi. Dengan masih dipegangnya nilai-nilai pancasila,
bangsa indonesia tidak terombang-ambing tanpa arah dan tujuan. 
Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita
normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana
pemersatu masyarakat yang dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat
di indonesia.
Secara umum, makna dari Pancasila sebagai ideologi negara adalah
Pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan untuk seluruh warga negara Indonesia
yang berdasar cita – cita bangsa. Selain itu, pancasila juga bermakna sebagai nilai
integratif negara. Berikut adalah penjelasan dari makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara.
2.1.1 Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai –
nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari
penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa
nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau
arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau
arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi
persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam
seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan
makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai
Pancasila di bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam
bidang politik ada banyak sekali bentuknya.
Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara langsung,
sebagai perwujudan dari sila keempat. Dan juga, penetapan kebijakan-
kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila
kelima.
2.1.2 Sebagai nilai integratif bangsa dan Negara
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai
integratif bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk
menyatukan perbedaan bangsa Indonesia. Seperti yang kita tahu, Negara
Indonesia terdiri dari suku, agama, dan ras yang berbeda. Tanpa adanya
sebuah sarana untuk menyatukan perbedaan tersebut, persatuan dan
kesatuan bangsa akan sulit dicapai. Disitulah makna dari Pancasila sebagai
ideologi negara memegang peran yang penting untuk persatuan dan
kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah konflik atau
penyetara kesenjangan.
2.1.3 Landasan Makna dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Keputusan bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi
negara dikokohkan dengan konstitusi tertulis. Konstitusi tersebut adalah
ketetapan MPR no 17 tahun 1998 atau MPR No.XVII/MPR/1998.
Ketetapan MPR tersebut menyatakan pencabutan ketetapan MPR tentang
Pancasila sebelumnya No/II/MPR/1978. Ketetapan MPR No. 2 tahun 1978
berisi tentang P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau
yang disebut dengan Eka Prasetya Pancakarsa dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, pengamalan P4
di masa orde baru adalah mutlak. Bagi yang tidak mengamalkan akan
mendapat sanksi hukum. P4 sangat mengikat. Khususnya bagi Pegawai
Negeri Sipil di masa tersebut, harus bisa menghafal isi dari P4 sebelum
secara konsisten mengamalkan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi kurang
efektif, karena Pancasila justru menjadi semacam paksaan dari pihak yang
berkuasa untuk warga negara, bukan ideologi yang disepakati bersama.
Selain itu, Pancasila juga ditetapkan sebagai dasar negara.
Dengan adanya ketetapan MPR no. 17 tahun 1998, P4 dicabut, dan
Indonesia menetapkan bahwa Pancasila sebagaimana tercantum pada
pembukaan UUD negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah dasar
negara sekaligus ideologi negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
penjelasan dari ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa dasar Negara
yang dimaksud mengandung makna bahwa ideologi negara adalah tujuan
atau cita-cita nasional negara Indonesia.
2.2 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
dan Negara Indonesia
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai
dasar bagi kehidupan kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-
nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai
lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, vital, kebenaran, atau
kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-nilai Pancasila bersifat obyektif
dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau berlaku
dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.
2.2.1 Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan memiliki makna/arti bahwa setiap Warga Negara
Indonesia (WNI) wajib untuk :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Saling menghormati dan kerja sama diantara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
3. Memberi kebebasan pada orang lain dalam menjalankan ibadah
sesuai agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan agama atau kepercayaan kepada orang lain.
5. Saling toleransi dan rukun antar umat berbeda agama.
2.2.2 Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan memiliki makna kita sebagai manusia tentunya
harus saling menjaga, mencintai dan hidup rukun dengan manusia lainnya
tanpa ada unsur menyakiti perasaan orang lain.
Adapun contoh perilaku yang menunjukkan nilai kemanusiaan,
diantaranya yaitu :
1. Saling mencintai sesama manusia.
2. Saling tolong-menolong antar individu.
3. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan dan bakti sosial.
4. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama
manusia.
5. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan nilai-nilai
kemanusiaan.
6. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
7. Tidak menyakiti, menyiksa, menghina, mencemooh dan hal lain
yang membuat rasa sakit seseorang.
2.2.3 Nilai Persatuan
Nilai Persatuan memiliki arti kita sebagai bangsa Indonesia harus
menjunjung tinggi persatuan, tanpa membeda-bedakan ras, etnis,
golongan, agama, suku, kelompok, kepercayaan dan apa pun itu. Kita
sebagai bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah satu,
berbeda-beda tetap satu jua.
Adapun contoh perilaku yang menunjukkan nilai persatuan,
diantaranya yaitu :
1. Mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
2. Menjunjung tinggi nama bangsa dan Negara Indonesia.
3. Mencintai bangsa dan budaya bangsa.
4. Selalu bangga menjadi bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia.
5. Mencintai dan menyukai produk dalam negeri.
6. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.
7. Ikut melestarikan budaya dan warisan bangsa Indonesia.
8. Mencintai dan membela tanah air dan bangsanya.
9. Selalu mengembangkan pergaulan demi kesatuan bangsa yang
Bhinneka Tunggal Ika.
10. Tidak membeda-bedakan agama, suku bangsa, ras, agama,
golongan, keturunan dan apapun itu yang melenceng dari nilai
persatuan.
11. Tidak berkhianat terhadap bangsa dan Negaranya sendiri.
12. Tidak melakukan hal-hal yang merusak persatuan bangsa, seperti
aksi terorisme atau separatisme.
2.2.4 Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan mengandung makna bahwa kita sebagai bangsa
Indonesia harus hidup bermasyarakat dengan baik dan rukun agar tercipta
keharmonisan, keserasian, ketentraman, dan kedamaian dalam
berkehidupan di masyarakat.
Adapun Contoh perilaku yang menunjukkan makna dari nilai
kerakyatan yaitu :
1. Selalu menghargai pendapat orang lain.
2. Menghindari segala bentuk tindak kekerasan dan tindak anarkisme.
3. Tidak memaksakan kehendak orang lain.
4. Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah.
5. Mengutamakan kepentingan umum (orang banyak) di atas
kepentingan pribadi.
6. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
7. Hidup rukun dan saling bahu-membahu membangun masyarakat.
8. Tidak menjadi profokator sebuah permasalahan dalam masyarakat.
2.2.5 Nilai Keadilan
Nilai Keadilan mengandung makna bahwa kita harus bersikap adil
terhadap siapapun kapanpun dan dimanapun serta dalam bentuk apapun. 
Adapun Contoh perilaku yang menunjukkan makna dari nilai
keadilan yaitu :
1. Selalu bersikap adil.
2. Suka bekerja keras.
3. Menghargai hasil karya orang lain.
4. Tidak melakukan pemerasan kepada orang lain.
5. Tidak konsumtif atau hidup boros.
6. Tidak bergaya hidup mewah (hidup sederhana).
7. Menjaga keseimbangan terhadap hak dan kewajiban.
8. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
9. Tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
10. Tidak ikut serta perihal suap-menyuap.
11. Tidak mencontek di saat ulangan.
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, maksudnya :
Rumusan dari Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat umum universal dan abstrak. Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada
sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila dalam pembukaan
UUD 1945 merupakan sumber  dari segala sumber hukum di Indonesia.
Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai
Pancasila itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena: 
1. Nilai- nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.
3. Nilai-nilai Pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati
nurani bangsa Indonesia.
2.3 Pernerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sekaligus sebagai ideologi
negara Indonesia, yang di dalam sila-silanya terdapat nilai-nilai yang seharusnya
dapat di dalam kerangka pemerintahan Indonesia, tetapi sebelum membahas lebih
jauh tentang implementasinya dalam kerangka pemerintahan, terlebih dahulu akan
dibahas mengenai implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
sebagai ciri khas bangsa Indonesia dan juga yang menjadi pembeda bangsa
Indonesia dengan bangsa lain, agar lebih memahami lebih mendalam lagi tentang
nilai Pancasila dan dapat selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dimulai dari bunyi sila yang pertama yaitu “ketuhanan yang maha esa”
yang dalam pengamalan kehidupan sehari-hari seperti bahwa rakyat Indonesia
merupakan rakyat yang menjungjung tinggi nilai agama yang dianutya masing-
masing, dan adanya kepercayaan terhadap Tuhan, dalam sila ini mengandung nilai
religius, dan menjalankan semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-
Nya. Dan dalam kehidupan sehari contohnya seperti menjaga kebersihan seperti
yang diperintahkan dalam agama islam, dan rajin dalam beribadah, dan tidak
melakukan segala sesuatu larangan yang berada di dalam ajaran agama yang
dipeluk masing-masing, dan adapula contohnya toleransi, karena Indonesia
merupakan negara yang memiliki agama yang berbeda-beda, dan semua agama
mengajarkan agar bertoleransi agar dapat hidup berdampingan walaupun memiliki
perbedaan diantaranya, dan hal tersebut agar dapat hidup dengan damai dan aman,
karena kedamaian, kenyamanan, dan kemanan bukan hanya tugas pemerintah saja
akan tetapi merupakan tugas seluruh warga negara Indonesia.
Sila yang kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” yaitu bahwa sebagai
rakyat Indonesia mengakui adanya harkat dan martabat manusia dengan segala
hak dan kewajiban asasinya dan perlakuan yang adil terhadap semua manusia ,
diri , sendiri, dan alam sekitar, itu berarti setiap manusia harus dan layak
diperlakukan dengan sama tanpa membeda-bedakan dari latar belakang sosial
ataupun ekonomi, hal ini berkendaan dengan asas persamaan didepan hukum, dan
juga hak asasi manusia yang harus dilindungin oleh negara dan masing-masing
warga negara Indonesia juga turut menghargai dan menghormati hak asasi
manusia yang dimiliki oleh orang lain, karena batasan hak asasi manusia adalah
dengan adanya hak asasi manusia yang dimiliki oleh orang lain.
Sila yang ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia” yang berarti sebagai
rakyat Indonesia tidak memandang perbedaan yang ada di Indonesia, baik agama,
suku, ras, dan agama, tetap sebangsa dan setanah air dan contoh implementasi
dalam kehidupan sehari-hari yakni dengan berteman dengan siapa saja, membantu
siapa saja tanpa memandang perbedaan.
Sila keempat yang berbunya “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” yang berarti dalam
menyelesaikan sesuatu atau untuk mendapatkan keputusan yang terbaik, itu
dilakukan dengan cara musyawarah.
Dan yang terakhir yaitu sila kelima yang berbunya “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” yakni yang berarti perlakuan yang adil disegala bidang
kehidupan, dan keadilan tersebut meliputi seluruh rakyat Indonesia.
Selain dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila juga diimplementasikan
dalam kerangka pemerintahan Indonesia, pemerintah merupakan salah satu unsur
konstitutif berdirinya sebuah negara, pemerintah yang bertugas menyelenggarakan
pemerintahan negara, untuk mencapai tujuan dan cita-cita negara.
Pembagian kekuasaan di Negara Indonesia. Pengertian dari kekuasaan itu
sendiri merupakan kewenangan Negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk
mencapai keadilan dan kemakmuran serta keteraturan. Dan di Indonesia
kekuasaan terdiri atas pembagian kekuasaan secara vertical dan horizontal.
Pembagian secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan yang dilakukan menurut
fungsi-fungsi lembaga tertentu contohnhya: konstitutif, eksekutif, legislatif,
yudikatif, eksaminatif, dan moneter sedangkan secara vertical ialah pembagian
kekuasaan berdasarkan tingkatan pemerintahnnya yakni: tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan kota.
Dalam penyelenggaran pemerintahan pun terdapat nilai-nilai Pancasila
yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan maupun
dihilangkan. Untuk menjaga nilai Pancasila agar tetap terjaga nilainya dan tidak
dilupakan dari generasi ke generasi, maka Pancasila juga dijadikan sebagai dasar
dari pendidikan karakter di Indonesia, agar generasi muda di Indonesia tidak
melupakan identitas Pancasila , sebagai ciri khas bangsa dan negara Indonesia.
Dan hal tersebut penting untuk ditanamankan kepada generasi muda sejak
dini dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan tidak hanya
pembelajaran nilai-nilai Pancasila yang tanpa penjelasan saja, tapi juga dengan
diiringi dengan pengalaman dan mengamalkannya dilingkungan sekitar misalkan
dengan menjaga lingkungan sekitar terlebih dahulu yang sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian dapat yang dikutip dari sebuah jurnal
disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah lingkungan
yang belajar dengan strategi pembelajaran ekperiensial lebih tinggi dibandingkan
ekspositori. Sementara kemampuan siswa dengan gaya berpikir akomodatif dalam
memecahkan masalah lingkungan lebih tinggi dibandingkan asimilatif. Interaksi
antara strategi pembelajaran dengan gaya berpikir berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kemampuan siswa memecahkan masalah lingkungan. Kemampuan
siswa memecahkan masalah lingkungan yang memiliki gaya belajar akomodatif
dengan strategi pembelajaran eksperiensial lebih tinggi dibanding dengan strategi
ekspositori.(Nadiroh 2010)
Tapi dalam penerapan nilai Pancasila terdapat masalah-masalah yang ada
seperti pengaruh individualisme yang sudah menjalar yang bertolak belakang
dengan nilai-nilai Pancasila yang lebih menekankan pada nilai gotong-royong dan
kerja sama yang baik antar sesama.
Selain itu nilai Pancasila juga dapat memberikan pengaruh terhadap
kemampuan sosial seseorang, khususnya siswa, arti penting kemampuan sosial
menurut Johnson dan Johnson (1999) yang dikutip melalui sebuah jurnal
penelitian, mengemukakan 6 hasil penting dari memiliki kemampuan sosial yaitu:
(1) Perkembangan kepribadian dan identitas,
(2) Mengembangkan kemampuan kerja,
(3) Meningkatkan kualitas hidup,
(4) Meningkatkan kesehatan fisik,
(5) Meningkatkan kesehatan psikologis, dan
(6) Kemampuan mengatasi stress.
Pada intinya kita sebagai bangsa Indonesia harus dapat menanamkan nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena itu merupakan identitas dan ciri
khas kita sebagai bangsa Indonesia dan warga negara yang baik, bahkan
pemerintah pun dalam menyelenggarakan pemerintahnnya turut melibatkan dan
menanakan nilai-nilai Pancasila kedalamnya karena merupakan identitas negara
Indonesia, yang harus selalu tertanam didalam diri bangsa Indonesia tanpa
terkecuali. Selain itu upaya yang dapat dan telah dilakukan agar nilai-nilai
Pancasila dapat diimplementasikan dengan cara menjadikan nilai Pancasila
sebagai landasan dalam melaksanakan pendidikan karakter.
Agar dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi
penerus bangsa, karena di era modern ini pasti sudah banyak nilai-nilai dan
budaya-budaya dari luar yang masuk kedalam Indonesia, dan dikhawatirkan akan
menggantikan nilai-nilai Pancasila yang ada di Indonesia, khususnya pada diri
anak muda saat ini yang selalu ingin mengikuti perkembangan zaman, maka dari
itu lebih baik nya jika nilai Pancasila ditanamkan sejak dini sebagai nilai karakter
bangsa Indonesia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ideologi pancasila ditetapkan sebagai dasar negara juga sekaligus ideologi
nasional. Makna pancasila sebagai ideologi nasional bangsa indonesia
adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu
menjadi cita cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata
lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang berketuhanan,
yang berkemanusiaan, yang bersatu, yang berkrakyatan, dan yang
keadilan. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian
dengan bangsa Indonesia. ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh
yaitu tidak berpihak pada golongan tertentu serta ideologi Pancasila yang
dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa Indonesia
mampu mengakomodasikan berbagai idealisme yang berkembang dalam
masyarakat yang bersifat majemuk.
2. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Fungsi
Pancasila sebagai ideologi negara adalah memperkokoh persatuan bangsa
karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, mengarahkan
bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila, menjadi standar nilai
dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan Negara.
3. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung didalamnya merupakan nilai nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan
nilai dasar kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
3.2 Saran
3.2.1 Saran Teoritis
Menerapkan nilai – nilai pancasila sebagai ideologi negara dalam
kehidupan sehari- hari dengan baik itu memang tidak mudah, perlu ada
usaha dari setiap individu. Yang paling utama, tentu saja diperlukan
adanya niat untuk memahami nilai-nilai pancasila yang telah di tetapkan.
Baik dari individu , keluarga, masyarakat bangsa dan negara.

3.2.3 Saran Praktis


Kita semua pada umumnya harus menerapkan nilai – nilai
pancasila sebagai pedoman hidup , sebagai landasan bersikap dan
berperilaku agar tidak melanggaar ketentuan norma – norma dan hukum
yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Arika,Mutiara Rizki, dan Safari Hasan. 2014. Pancasila sebagai Ideologi


Negara. 29(2):167-184
Nadiaturrohmah, Nida. 2018. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia. [Karya
Tulis]. Jakarta Barat (ID): Universitas Mercu Buana
Anggraeni, Fitri Aisah. 2017. Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. [Tugas Perencanaan Pembelajaran PPKN]. Jakarta (ID):
Universitas Negeri Jakarta
Adila, Nur Azura, dan Chintiya fatma. 2017. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
[Makalah]. Jawa Timur (ID): Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Anda mungkin juga menyukai