Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA


Dosen pengampu : Fatma Ainie., S.IP, MM

Disusun oleh :
Anggit Cahyo Wibowo (2020130019)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2022
bab,I Pendahuluan, bab 2 permasalahan, bab 3 pembahasan masalah, bab 4, penutup dan daftar
pustaka minimal dibuat 4 halaman folio dikirim dalam bentuk file pdf ketikkan teerakhir Sabtu 5 November
pukul 12.00 wib di simik secara individu

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyusun tugas ini yang membahas tentang “PENGARUH IKLIM
TERHADAP BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA BANGUNAN DI DATARAN TINGGI”

Sholawat serta salam semoga senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, para sahabat dan para pengikutnya.
Tentunya dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing yang bersifat membangun dari bidang studi
ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman
bagi saya dalam penyusunan tugas ini pada khususnya dan para pembaca, segala kelebihan hanya
milik Allah SWT semata dan segala kesalahan dan kekurangan milik hambanya.

Wonosobo
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................

Daftar Isi ...........................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ..........................................................................................................

Bab II Permasalahan.........................................................................................................
Bab III Pembahasan Masalah..........................................................................................
Bab IV Penutup..................................................................................................................
Bab V Daftar Pustaka.......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
Istilah ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, atau cita-cita. Logos berarti ilmu, ajaran, atau paham. Ideologi berarti ilmu pengetahuan
dasar atau ajaran tentang gagasan dan buah pikiran. Ideologi berkembang secara luas menjadi
suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau
sekelompok orang. Ideologi terbuka merupakan bentuk ideologi yang menjadi pandangan hidup
bangsa dan mengandung nilai dasar serta nilai instrumental yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan
aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya adalah mewujudkan cita-cita
untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan. Nilai-nilai dasar
Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis. Baca juga: Arti Warna pada Lambang Garuda Pancasila Nilai
Dasar Nilai Dasar Pancasila yaitu asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak.
Nilai dasar diterima sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai
dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat
universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang
baik dan benar. Cita-cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar
atau UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib
hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.
Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya
dengan membubarkan negara. Nilai dasar dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD
1945 yang mengatur tentang lembaga negara, hubungan antarlembaga, serta tugas dan
wewenang penyelenggara negara. Nilai Instrumental Nilai instrumental merupakan nilai
pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang
diwujudkan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. Nilai instrumental dapat
berubah dalam pengembangan dan pengamalannya sebagai arahan untuk kehidupan nyata.
Perubahan tersebut tidak boleh menyimpang dari nilai dasarnya. Sifat dinamis dan inovatif nilai
instrumental memungkinkan Pancasila dapat senantiasa beradaptasi dan mengikuti
perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasarnya. Nilai Praksis Nilai praksis Pancasila
merupakan nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kenyataan. Nilai-nilai praksis Pancasila
adalah nilai etika atau nilai moral. Nilai praksis diwujudkan dengan interaksi antara nilai
instrumental dengan situasi konkret pada tempat dan situasi tertentu. Penjabaran nilai-nilai
Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan aspirasi masyarakat. Baca juga:
Demokrasi Pancasila: Pengertian, Aspek, Ciri, dan Prinsip Dimensi dalam Pancasila sebagai
Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dibuktikan dengan adanya sifat yang
melekat pada Pancasila itu sendiri dan kekuatan yang terkandung di dalamnya. Dimensi yang
terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah: Dimensi Realitas: Pancasila
sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki dimensi realistik artinya nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat
sehingga tertanam dan mengakar dalam masyarakat. Dimensi Idealitas: Mengandung cita-cita
yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal. Dimensi Fleksibilitas: Dimensi melalui
pemikiran baru tentang bangsa Indonesia sendiri, ideologi yang mempersegar bangsa Indonesia,
memelihara, dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.

BAB II
PERMASALAHAN
Ada banyak permasalah yang didahapi tanah air kita. Masalah yang sering didengar
meliputi masalah kemiskinan. Radikalisme, perbedaan agama dan masih banyak lagi, bangsa
Indoneisa memang tidak bisa menyelesaikan masalah tetapi ada solusi untuk mencegah
permasalah terjadi. Bagaimana caranya mencegah permasalahan bangsa? Caranya dengan
menanamkan pancasila pada setiap individu. Pancasila merupakan dasar bangsa Indonesia, buat
apa pancasila ada jika masyarakatnya sendiri tidak memakai itu sebagai pedoman pada setiap
individu. Pancasila sebaiknya tidak diucapkan saat melakukan upacara saja namun perlu
dipraktikan dalam kehidupan bermasyarakat. Sudahkan kita sebagai warga Indonesia melakukan
itu?

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH
Masalah sosial dalam perselisihan dalam masyarakat yang terdorong akibat interaksi
sosial antar individu, interaksi sosial dan kelompok, atau antara suaut kelompok dan kelompok
lainnya. Dalam keadaan normal masyarakat akan terintegrasi (bersatu) di dalam kehidupan yang
sesuai pada unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, akan tetapi apabila unsur yang telah
menjadi kaidah sosial ini bentrok, maka dapat dipastikan bahwa hubunganhubungan sosial akan
terganggu sehingga memungkinkan terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Pancasila memiliki lima sila yang berisi solusi dari setiap permasalahan yang terjadi.
Masalah sosial yang pada saat ini terjadi di Indonesia dan dapat memberikan efek yang berarti
adalah pengganguran, korupsi, konflik Ras, kenakalan remaja, narkoba, dan pendidikan yang
rendah. Permasalahan Sosial :
Faktior penyebab pengangguran ini adalah kekalahan SDM (Sumber Daya Manusia)
Indonesia untuk berkompetensi dengan tenaga kerja dari negara lain. Keadaan ini memicu negara
dalam jumlah penduduk yang tidak produktif. Salah satu cara mengatasi pengangguran dan
sosial di Indonesia ialah dengan memberikan pelatihan tenaga kerja, memberikan pelatihan
bahasa, serta pelatihan keterampilan yang membuat laku bekerja di sektor unggulan Indonesia.
Korupsi ini merupakan masalah sosial yang seringkali menjadi masalah yang menahun,
dari tahun ke tahun adalah korupsi yang menggunakan jabatan dengan memperkaya diri sendiri.
Masalah ini begitu pelik di alami Indonesia, bahkan pada saat ini masyarkat Indoensia seringkali
dihadapkan dengan para pejabat yang menggunakan kekayaan negara untuk keperluan pribadi.
Baru-baru ini pada tahun 2018 misalnya, kasus korupsi di Indonesia merajalela pada E-KTP
yang memberikan efek kejerahan atas kepercayaan masyarakat dengan ketua DPR (Setya
Novanto). Oleh karenanya cara atau solusi dalam mengatasi korupsi ini bisa dilakukan dengan
memberikan hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan hukuman yangs aat ini diterapkan.
Konflik Ras ini merupakan salah satu dari permasalah sosial lainnya yang seringkali
terjadi antara masyarakat Indonesia adalah konflik antar ras, karean tidak bisa menerima
perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat multikultural. Pengertian masyarakat itu
sendiri yaitu kumpulan dua atau lebih orang untuk bersatu dalam kurun waktu tertentu. Negara
Indonesia ini bisa terbentuk karena ada kumpulan orang-orang yang seharusnya bersatu untuk
mencapai tujuan bersama bukan pada tujuan pribadi.
Kenakalan remaja menjadi salah satu masalah sosial yang sering terjadi di Indonesia,
masalah ini berakibat pada rusaknya mental remaja dalam menghadapi perkembangan perubahan
sosial yang tinggi. Generasi muda yang sudah rusak bahkan bisa menjadi ancaman yang berarti
bagi Indonesia. Cara mengatasi masalah sosail kenakalan remaja ini ialah dengan memebrikan
remaja penyuluhan serta bentuk kesibukan yang ada. Dorongan ini bisa dilakukan dengan
memberikan fasilitas untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri bagi remaha yang berprestasi.
Contoh lainnya yang berhubungan erat dengan masalah sosial di Idonesia adanya
penyebarluasan narkoba yang menjadi salah satu yang ditakuti bagi Indonesia. Narokoba sudah
banyak dipasarkan di Indonesia. Bahkan dari sejumlah kasus Pemerintah Indonesia melalui
kepolisian pernah menangkap jumlah 4 ton sabu pada tahun 2018. Cara mengatasi masalah sosial
ini ialah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba sehingga
dengan demikian masyarakat akan mengetahui damapk negatif dari narkoba ini.
Pendidikan yang rendah menjadi salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia,
masalah ini berhubungan erat dengan kemampuan masyarakat dalam kualitas yang diberikan.
Dengan pendidikan rendah masyarakat tidak bisa bersaing dengan tenaga kerja di luar negeri,
bahkan bangsa ini identik sebagai pemasok PRT (Pembatu Rumah Tangga) ketika bekerja di luar
negeri. Oleh karena itu, salah satu sektor upaya mengatasi masalah sosial ini ialah dengan
meningkatkan pendidikan dan terus menerus menyebarkan pendidikan yang merata bagi daerah-
daerah tertinggal di Indoensia, untuk saat ini aplikasi nyata yang bisa dilakukan ialah dengan
memberikan program relawan pendidikan.
Dari permasalah sosial diatas perlu disadari bahwa negara indonesia masih jauh tetinggal
dengan negara maju lainnya maka perlulah masyrakat mempelajari lebih dalam mengenai
pancasila supaya warga negara Indonesia bersatu dalam mencegah masalah. Pengenalan akan
pancasila dimulai dari keluarga. Keluarga dihimbau untuk mengajarkan anak mereka mengenai
pancaisla dan mengajak mereka untuk mempraktikkannya. Selain keluarga cara mengenalkan
pancasila dengan melakukan seminar, lewat pendidikan, dan adapun upaya pemerintah yaitu
dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang biasa kita kenal dengan P4 untuk
menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila tapi pada masa reformasi nilai-
nilai tersebut pudar dan hilang dalam pandangan masyarakat Indonesia. Penanaman pancasila
pada setiap individu harus dimulai sejak dini supaya mereka sadar akan tanggungjawab mereka
sebagai waarga negara. Dengan adanya pancasila yang menjadi sumber hukum, sudah
seharusnya pemerintah mempersiapkan segala bentuk rencana kebijakan yang bernafaskan
kebijakan asas kekeluargaan dan rasa keadilan yang seadil-adilnya kepada rakyat tanpa padang
bulu. Seluruh masyarkat Indonesia sudah sejak lama mendambakan wakil-wakilnya yang peduli
pada rakyat yang mengangkat mereka menjadi penguasa di bumi Indonesia ini. kembalikan citra
Indonesia sebagai Negara hukum yang bersih dan menjadikan Pancasila sebagai etika politik
bangsa yang murni dan jujur, dalam hal oemenuhan tuntutan kewajiban pembagunan yang
merata.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Ideologi Pancasila terbuka berarti pancasila dapat menerima dan mengembangkan
pemikiran baru dari luar dapat berinteraksi dengan perkembangan / perubahan zaman dan
lingkungannya, bersifat demokratis dalam arti diri budaya luar dan dapat membuka pengaruh
nilai dari luar yang akan diinkorporasi, untuk aneka bentuk dan ragam kehidupan bermasyarakat
Indonesia juga memuat dimensi-dimensi secara menyeluruh. Pancasila sebagai ideologi, tidak
bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformasi, dinamis dan terbuka. Hal ini disebabkan
bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, mampu menyesuaikan perkembangan
zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat, memahami ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya. Namun mengeksplisikan wawasan secara konkrit sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual masyarakat. Pancasila
sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka memiliki dimensi yaitu dimensi idialis, dimensi
normatif dan dimensi realistis.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/01/03000071/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka
file:///D:/Pancasila%20dan%20Permasalahan%20Sosial.pdf

http://eprints.unm.ac.id/12428/

Anda mungkin juga menyukai