PENDIDIKAN PANCASILA
“Skala Sikap Kesadaran Terhadap Nilai-Nilai Pancasila”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu:
Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak , M.SI
Disusun Oleh:
Nama : HABIB FAISAL
NIM : 5202230002
Kelas : TEKNIK ELEKTRO-A 2020
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
Mini Riset ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan bapak dosen pengampu dalam menyusun Mini
Riset ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
”Pendidikan Pancasila.”
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca, Jika ada isi yang kurang relevan maka untuk ke
depannya saya akan memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 8
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 18
5.2 Saran.................................................................................................... 18
LAMPIRAN.................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Manfaat Mini Riset
a. Manfaat Teoritis
Dapat menambah ilmu pengetahuan secara praktis sebagi hasil dari
pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu
yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
secara umum.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi pembaca untuk
memahami lebih lanjut makna dari pancasila.
Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan dalam penanganan
masalah, penanaman nilai-nilai pancasila dalam masyarakat.
2
BAB II
3
Pancasila harus dijadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita
harus terus memperkuat Pancasila sebagai jati diri bangsa. Perlu ditanamkan
kembali pemahaman nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa. Setiap
warga negara, penyelenggara negara dan lembaga kemasyarakatan lainnya perlu
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena tanpa memiliki pandangan hidup,
bangsa ini akan sangat mudah terombang-ambing dalam menghadapi persoalan
yang datang.
Keberagaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) lagu; musik; langgam; 4) warna,
corak, ragi ; 5) laras (tata bahasa)..
4
Konsep keberagaman memberikan arahan dimana Pancasila mendudukkan
harkat dan martabat manusia dalam hidup kebersamaan. Dan tetap memandang
keberagaman masyarakat dalam persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan
keserasian antara kewajiban dan hak, antara kewajiban asasi dan hak asasi sesuai
dengan fungsinya. Konsep kesatuan mengajak seluruh komponen yang terlibat
dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara untuk membentuk suatu
kesatuan yang utuh. Tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras maupun
antargolongan.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
berlangsung, sebagai bahan dokumentasi untuk item yang diperlukan
dalam penyusunan laporan pratek lapang.
Alat rekam
Sebagai media yang digunakaan untuk mengumpulkan setiap hasil
wawancara terhadap para responden.
Anak muda/remaja desa.
Sebagai narasumber atau sampel pada saat praktek lapangan.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
1. SS = Sangat Setuju;
2. S = Setuju;
3. N = Netral;
4. TS = Tidak Setuju;
5. STS = Sangat Tidak Setuju.
No Pernyataan Sikap
SS S N TS STS
1. Orang boleh percaya tidak percaya 2 3
adanya Tuhan
2. Sesama pemeluk agama harus saling 2 3
menghormati
3. Ajaran atheis (anti-Tuhan) 2 3
diperbolehkan
4. Dilarang memaksakan suatu agama 2 2 1
pada orang lain
5. Semua agama adalah baik 5
6. Setiap manusia mempunyai harkat dan 2 3
martabat sama
7. Presiden Indonesia seharusnya dari 3 2
suku Jawa
8. Penerimaan CPNS harus 1 1 2 1
mengutamakan putra daerah
9. Sesama manusia harus saling tolong 4 1
menolong
10. Pengidap virus HIV/AIDS harus 4 1
dikucilkan
11. NKRI harga mati 4 1
12. WNI harus siap perang bila diperlukan 3 2
negara
8
13. Orang pandai lebih enak kerja di luar 1 2 2
negeri
14. Kita malu menjadi bangsa Indonesia 2 3
4.2 Hasil
Berdasarkan hasil dari angket yang telah diperiksa diatas dapat dilihat
bahwa tingkat kesadaran para pegawai yang bekerja di suatu instansi Negara,
tepatkan di Kantor Kepala Desa Medan Estate tentang nilai-nilai pancasila yang di
tanamkan pada diri mereka, serta sikap kesadaran terhadap nilai-nilai pancasila
9
pada diri mereka tergolong cukup baik, dimana setelah kami memeriksa angket
yang telah diisi oleh mereka kami mendapatkan hasil respon yang sangat baik,
kebanyakan dari mereka memberikan pernyataan yang bernilai positif pada angket
yang kami berikan, hal ini menunjukkan bahwa rasa kesadaran terhadap nilai-nilai
pancasila sudah cukup baik di implementasikan pada kehidupan sehari-hari.
Tetapi, walaupun dikatakan cukup baik, ada beberapa orang yang masih
belum sepenuhnya sadar akan nilai-nilai pancasila yang harus diamalkannya
dalam kehidupannya, contohnya pada pernyataan “Orang pandai lebih enak kerja
di luar negeri” ada salah seorang yang menjawab setuju, hal ini menunjukkan
bahwasannya orang tersebut mendukung orang-orang pintar di Indonesia untuk
tidak bekerja di Indonesia melainkan di Luar Negeri, tentu hal ini tidak sesuai
dengan pengamalan nilai-nilai pancasila yang harus kita terapkan.
10
Kemudian dalam pernyataan “Mengutamakan hak daripada kewajiban”
beberapa responden menjawab setuju dan sangat setuju, tentu hal ini tidak benar,
karena seharusnya antara kewajiban dan hak kita sebagai warga Negara Indonesia
berjalan beriringan dimana seharusnya kita menjalankan keduanya bersamaan
karena antara hak dan kewajiban memiliki kedudukan yang sama bagi warga
Negara kita.
Terakhir pada pernyataan “Menggunakan hak milik sesuka hati” ada dua
orang yang menjawab sangat setuju, tentu hal ini kurang tepat karena tidak semua
hak milik yang kita miliki dapat kita gunakan sesuka hati kita, dimana hak milik
ini juga seharusnya kita gunakan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di
Indonesia juga.
4.3 Pembahasan
A. Kesadaran Melaksanakan Nilai-Nilai Pancasila dan Konstitusi
Kesadaran diri adalah keadaan dimana kita bisa memahami diri Kita
sendiri dengan setepat-tepatnya. Kita disebut memiliki kesadaran diri jika kita
memahami emosi dan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi
mengenai diri sendiri, dan sadar tentang diri kita yang nyata. Pendek kata,
kesadaran diri adalah jika kita sadar mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri
yang ada dalam diri kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa orang sedang berada dalam kesadaran diri
memiliki kemampuan memonitor diri, yakni mampu membaca situasi sosial
dalam memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya.
11
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali mendengar istilah menilai, yang
berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu
dengan suatu yang lainnya, untuk kemudian diambil sebuah keputusan. Keputusan
yang diambil merupakan keputusan nilai yang menyatakan bahwa hal itu berguna
atau tidak, baik atau buruk, etis atau tidak etis.
a. Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan hakikat, esensi, intisari, makna yang terdalam dari
nilai-nilai tersebut. Hakikat Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut
hakikat kenyataan obyektif segala sesuatu, misalnya hakikat Tuhan, maka nilai
tersebut bersifat mutlak karena hakikat Tuhan adalah causa prima. Begitu juga
jika menyangkut manusia, maka nilai itu bersumber pada hakikat kodrat manusia.
b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental ini berada antara nilai dasar dan nilai praksis. Untuk dapat
direalisasikan dalam kehidupan praksis, maka dibutuhkan formulasi serta
parameter yang jelas. Nilai instrumental inilah yang berperan untuk
menjabarkannya.
c. Nilai Praksis
Nilai praksis adalah penjabaran dari nilai instrumental dalam kehidupan yang
lebih nyata. Nilai instrumental ini merupakan nilai ini dikatakan sebagai
perwujudan perilaku nyata yang menggambarkan nilai-nilai dasar dan nilai
instrumental.
12
Konsekuensi dari menganut agama adalah bahwa setiap orang yang mengaku
beragama maka dia harus melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya.
b. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Artinya bahwa setiap orang Indonesia dalam setiap tindak tanduknya
harus berdasarkan pada peri kemanusiaan, keadilan, dan adab serta
kesopanan.
c. Persatuan Indonesia
Dalam sila ini terkandung nilai persatuan, artinya setiap warga negara
Indonesia harus mau bersatu dan mempersatukan, mencintai tanah air dan rela
berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Bahwa sila ini mengandung istilah musyawarah dan perwakilan. Jadi
dalam kehidupan bermasyarakat kita di dorong untuk mengembangkan sikap
musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Serta
perwakilan digunakan untuk mewujudkan negara demokratis.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila kelima ini benar-benar menjadi tujuan yang ingin diwujudkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sikap mendukung
kebijakkan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Sedang nilai-nilai dari sila – sila Pancasila yang bisa dikembangkan dalam
kehidupan bermasyarakat, menurut Jazim Hamidi adalah sebagai berikut:
13
2. Perlakuan adil terhadap sesame manusia,
3. Pergertian manusia beradap adalah manusia yang memiliki daya
cipta, rasa dan karsa serta keyakinan yang dapat membedakan antara
manusia dan hewan.
c. Sila persatuan Indonesia
1. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia.
2. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keragamam yang
harus dijaga sebagai kekayaan negara.
3. Memgembangkan rasa persatuan dan kesatuan.
d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan.
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Dalam musyawarah mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan
3. Musyawarah menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur
4. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang amanah
untuk melakukan permusyawaratan.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Mengembangkan sikap adil dalam kehidupan.
2. Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap
kekeluargaan dan gotong royong
3. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Pancasila tidak bisa
dipisah antara sila yang satu dengan sila yang lain, dan nilai-nilai Pancasila yang
terkandung dalam sila-silanya dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
14
kebaikan manusia. Sehingga seseorang yang dikatakan sebagai manusia Pancasila
pasti memiliki berbagai hal terpuji dan patut untuk diteladani.
15
antara lain: bersikap kritis, skeptis, dan adaptif terhadap kebijakan publik
pencerdasan kehidupan bangsa
4. Kemauan untuk selalu memperkuat keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dengan perwujudan perilaku sehari-hari antara lain:
menjalankan ibadah ritual dan ibadah sosial menurut keyakinan agamanya
masing-masing dalam konteks toleransi antar umat beragama.
5. Kemauan untuk bersama-sama membangun persatuan dan kesatuan bangsa
dengan perwujudan perilaku sehari-hari antara lain: bersikap tidak
primordialistik, berkarakter kemitraan pluralistik, dan bekerja sama secara
profesional.
6. Kemauan untuk bersama-sama membangun karakter kemanusiaan yang adil
dan beradab dengan perwujudan perilaku sehari-hari antara lain:
menghormati orang lain seperti menghormati diri sendiri, memperlakukan
orang lain secara proporsional, dan bersikap empatik pada orang lain
7. Kesediaan untuk mewujudkan komitmen terhadap keadilan dan
kesejahteraan dengan perwujudan perilaku sehari-hari antara lain: tidak
bersikap mau menang sendiri, tidak bersikap rakus dan korup, dan bisaa
berderma.
8. Kesadaran dan kesediaan untuk menghormati Sang Merah Putih sebagai
Bendera Negara dengan perwujudan perilaku sehari-hari antara lain:
menyimpan Sang Merah Putih pada tempat yang tepat dan baik, memberi
hormat pada saat Sang Merah Putih sedang dinaikkan/diturunkan, dan tidak
merusak Sang Merah Putih dengan alasan apapun.
9. Kesadaran akan peran dan kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Negara secara baik dan benar dengan perwujudan perilaku
sehari-hari antara lain: menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan berpartisipasi
dalam memperkaya dan mengembangkan Bahasa Indonesia.
10. Kesediaan untuk menghormati Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai Lambang Negara dengan perwujudan perilaku sehari-
hari.
16
Berbagai bentuk kesadaran berkonstitusi warga negara sebagaimana
diuraikan di atas dapat terwujud jika didukung oleh berbagai faktor yang
mendorong terciptanya warga negara yang memiliki kesadaran berkonstitusi
BAB V
5.1 Kesimpulan
17
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan antara lain yaitu :
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
18
Hamidi, Jazim, dan Mustofa Lutfi, Civic Education, Antara Realitas Politik dan
Implementasi Hukumnya, Jakarta: Gramedia, 2010
19
LAMPIRAN
20
21