Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

OLEH :

NAMA : Thomas Angelo Ginting

NIM : 5213321018
DOSEN PENGAMPU : Julia Ivanna
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan saya
kesempatan untuk melaksanakan tugas kuliah saya yaitu Critical Book Report (CBR),
yang berjudul “Pentinganya Pancasila Sebagai Ideologi Negara ” dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa CBR yang saya kerjakan masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari materi ataupun teknik pengkajiannya. Oleh karena itu, saya sangat
berharap bahwa CBR yang saya kerjakan dapat menambah wawasan kita semua tentang
materi pancasila.
Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan sekiranya CBR
ini dapat berguna bagi diri kami sendiri maupun orang yang membacanya. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih atas perhatian pembaca dan saya mohon maaf jika ada kata-kata
yang kurang dimengerti, saya berharap pembaca dapat memakluminya. Terima kasih.

Medan, 05 Oktober 2022

Thomas Angelo Ginting

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................................1

1.3 Manfaat...................................................................................................................2

1.4 Identitas Buku.........................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................................4

2.1 Ringkasan Isi Buku ................................................................................................4

BAB III KEUNGGULAN ISI BUKU...................................................................................9

3.1 Keterkaitan Antar Bab.............................................................................................9

3.2 Kemutakhiran Isi Buku...........................................................................................9

3.3 Keterkaitan Antara Isi Buku dengan Bidang Ilmu..................................................9

BAB IV KELEMAHAN ISI BUKU...................................................................................10

4.1 Keterkaitan Antar Bab...........................................................................................10

4.2 Kemutakhiran Isi Buku.........................................................................................10

4.3 Keterkaitan Antara Isi Buku dengan Bidang Ilmu................................................10

BAB V HASIL ANALISIS.................................................................................................11

BAB VI PENUTUP.............................................................................................................12

6.1 Kesimpulan...........................................................................................................12

6.2 Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Repupblik Indonesia secara resmi disahkan


oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam pembukaan UUD
1945. Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang menjadi alas untuk berpijak
dan mampu memberikan kekuatan untuk berdiri menjadi Negara yang kokoh.
Pancasila sebagai dasar Negara berarti pancasila dijadikan dasar, pedoman, dan
petunjuk dalam mengatur kehidupan bersama serta mengatur penyelenggaraan
pemerintahan Negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa. Oleh karena nilai-nilai pancasila harus direalisasikan dalam aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan
secara filosofis dan objektif bahwa bangsa indonesia dalam hidup berbangsa dan
bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.
Pengamalan nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena
pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum tertinggi. Namun, pada saat
sekarang ini pengamalan nilai-nilai pancasila tidak tertanam pada jati diri bangsa
indonesia, kesetian warga Negara Indonesia terhadap negaranya terlihat sangat
kurang terutama dalam tingkah laku dalam melakukan pelanggaran hukum, dan rasa
nasionalisme yang mulai memudar. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi
bangsa diharapkan mampu untuk menyaring pengaruh dari luar dan memperkokoh
kekuatan bangsa.

1.2 Tujuan
Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan,
meningkatkan dan melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh setiap bab dari buku, dan juga menyelesaikan salah satu tugas
individu mata kuliah Pendidikan Pancasila pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin di
Universitas Negeri Medan.

1
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui buku apa yang lebih bagus untuk dipelajari dan
dipahami
2. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku
3. Mahasisiwa dapat mengetahui pentingnya pancasila sebagai ideologi negara

1.4 Identitas Buku


Buku Pertama

Judul : Panduan Pembelajaran Berbasis Pendekatan saintifik dan


Enam Macam Penugasan dalam Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila
Pengarang : Drs. Halking, M.Si., dkk.
Penerbit : Unniversitas Negeri Medan
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2018
ISBN :

2
-
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku


A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah
dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir
seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan
yang merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:
517). Dalam pengertian tersebut, Anda dapat menangkap beberapa komponen
penting dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program,
sosial, dan politik.
Beberapa fungsi ideologi sebagai berikut:
a. Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia, serta kejadian-kejadian di lingkungan
sekitarnya.
b. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
c. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak.
d. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
e. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya (Soerjanto, 1991: 48)..

3
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara,
Adapun fase-fase perkembangan globalisasi itu adalah fase embrio, fase
pertumbuhan, fase take off, fase perjuangan hegemoni, fase ketidakpastian, dan fase
kebudayaan global.
B. Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi, selain menghadapi tantangan dari ideologiideologi
besar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan perilaku kehidupan yang
menyimpang dari norma-norma masyarakat umum. Tantangan itu meliputi, antara
lain terorisme dan narkoba.
2. Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi
Negara
Penyelenggara negara merupakan kunci penting bagi sistem pemerintahan yang
bersih dan berwibawa sehingga aparatur negara juga harus memahami dan
melaksanakan Pancasila sebagai ideologi negara secara konsisten. Magnis Suseno
menegaskan bahwa pelaksanakan ideologi Pancasila bagi penyelenggara negara
merupakan suatu orientasi kehidupan konstitusional. Artinya, ideologi Pancasila
dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

Beberapa peran konkret Pancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara
harus didasarkan pada preskripsi moral. Oleh karena itu, diperlukan norma-norma
penuntun yang lebih jelas, baik dalam bentuk persuasif, imbauan maupun penjabaran
nilai-nilai Pancasila ke dalam produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan
hukuman yang setimpal bagi pelanggarnya.
2. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-
sila Pancasila. Hal ini bertentangan nilai toleransi berkeyakinan, hak-hak asasi
manusia, dan semangat persatuan.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan
narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai
ideologi negara pada hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan

4
fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga
mahasiswa mampu menerima kedudukan Pancasila secara akademis.

2.2 Ringkasan Isi Buku


A. Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan seperangkat ide dasar masyarakat, bangsa, yang dijadikan
pengangan, dalam meencapai tujuan atau cita-cita bersama. Peran dan posisi ideologi
pada suatu negara sangat penting, karena dia menggambarkan dasar negara, tujuan
negara, sekaligus proses pencapaian tujuan negara. Dengan demikian, makna
ideologi Pancasila bagi negara jelas, yakni sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita,
keyakinan dan nilainilai bangsa Indonesia, yang secara normatif perlu
diimplementasikan dalam kehidupan nyata dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Sedangkan penerapan Ideologi dalam kehidupan kenegaraan disebut “ Politik”.
Oleh sebab itulah sering terjadi bahwa ideologi dimanfaatkan untuk tujuan tertentu,
misalnya untuk merebut kekuasaan. Kemudian kita sudah mengetahui, bahwa
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, dia bukan hanya merupakan
hasil pemikiran, atau perenungan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang,
sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia ini, namun Pancasila diangkat dari nilai-
nilai yang terdapat dalam adat istiadat, dalam kebudayaan, dalam nilai religius, yang
ada sejak negara ini belum berdiri. Pancasila juga pada hakikatnya adalah untuk
seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komprehensif. Oleh karena ciri-ciri
khas dari pancasila itulah, maka dia memiliki kesesuaian dengan semua bangsa
Indonesia. Dan akhirnya unsur-unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh pendiri negara, sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar dan
ideologi negara Indonesia.
B. Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Pengertian ideologi terbuka adalah ideologi yang berisi orientasi yang besar.
Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nali-nilai yang bersifat mendasar, dan
tidak langsung bersifat operasional. Oleh karena itu, setiap kali harus dieksplisitkan.
Dan eksplitasi dilakukan dengan menghadapkannya pada berbagai masalah, yang
senantiasa silih berganti melalui refleksi yang rasional, sehingga terungkap makna
rasionalnya.

5
Ideologi Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena dia memiliki
beberapa ciri, yang antara lain sebagai berikut:
a. Cita-cita, nilai yang ada dalam Pancasila bukan dipaksakan dari luar, tetapi digali
dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia
sendiri.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali ditemukan oleh masyarakat sendiri.
c. Bukan diambil dari keyakinan ideologi sekelompok orang, tapi merupakan hasil
musyawarah, konsensus dari masyarakat itu sendiri.
d. Ideologi terbuka bukan dibenarkan tapi dia dibutuhkan.
e. Dia tidak operasional, tapi dioperasionalkan melalui seperangkat konstitusi, dan
perundang-undangan lainnya.
f. Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran akselari
dari masyarakat, dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dan
bernegara, dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan
Pancasila sebagai ideologi terbuka, memberikan landasan yang kuat untuk
tumbuhnya pola sikap, pola pikir, dan pola tindak yang bersifat tradisional, menuju
berkembangnya cipta, rasa dan karsa, yang maju dan mandiri, untuk menyongsong
dinamika kehidupan sesuai dengan perubahan-perubahan yang dinamis.
C. Makna dan Fungsi Pancasila sebagai Ideologi
Pancasila harus menjadi dasar, arah dan tujuan. Pancasila bersifat hierarkhis
piramidal. Di mana pondasinya, adalah sila pertama dan puncaknya adalah sila ke
lima. Pancasila sebagai ideologi negara, berfungsi sebagi “tujuan atau cita-cita
bangsa Indonesia, serta sebagai sarana pemersatu bangsa”. Sehingga Ideologi
Pancasila merupakan keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai bangsa
Indonesia, yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

6
D. Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Besar Dunia Lainnya
Aspek Liberalisme Komonisme Sosialisme Pancasila

Politik dan  Demokrasi  Demokrasi  Demokrasi  Demokrasi


Hukum liberal, Rakyat untuk Pancasila
 Hukum untuk  Kekuasaan kolektifitas  Hukum untuk
melindungi mutlak satu menjunjung tinggi
 Diutamakan
individu
parpol kebersamaan keadilan dan
 Politik untuk
melindungi  Hukum untuk  Masyarakat keberadaan individu
individu melenggengkan Sama dengan dan masyarakat
komonis negara
Ekonomi  Peran negara  Peran negara  Peran negara  Peran negara ada
kecil dominant demi untuk agar tidak terjadi
 Swasta  Demi pemerataan monopoli, dll yang
mendominasi kolektifitas  Keadilan akan merugikan
 Kapitalisme yaitu demi distributif rakyat
 Monopolisme negara yang
 Persaingan  Monopoli diutamakan
bebas negara
Agama  Agama urusan  Agama adalah  Agama harus  Bebas memilih
pribadi candu mendorong agama salah satu
 Bebas untuk masyarakat berkembangnya agama
beragama atau  Agama harus kebersamaan  Agama harus
tidak beragama dijauhkan dari menjiwai dalam
masyarakat kehidupan
tidak penting bermasyarakat,
 Ateis berbangsa, dan
bernegara.

Pandangan  Individe lebih  Individu tidak  Masyarakat  Individu dan


terhadap penting penting, lebih penting masyarakat sama-
individu daripada masyarakat daripada sama diakui
dan masyarakat tidak penting individu keberadaannya
masyarakat  Masyarakat  Kolektifitas  Masyarakat ada
diabadikan yang dibentuk karena individu
bagi individu negaralah yang  Individu akan punya
lebih penting arti apabila hidup
ditengah masyarakat
 Hubungan individu
dan masyarakat
dilandasi
keselarasan,
keserasian,
keseimbangan

7
BAB III
KEUNGGULAN ISI BUKU

3.1 Keterkaitan Antar Bab


Pada setiap buku, penulis menjelaskan tentang pentingnya pancasila sebagai
ideologi negara Indonesia dengan menggunakan sub bab pada asetiap materi yang
berbeda. Materi yang disampaikan juga berurutan sesuai dengan bab-bab yang
dituliskan. Selain itu, isi dari setiap sub bab saling berkaitan untuk menguatkan isi
setiap sub bab satu sama lainnya.
Pada buku, penulis selalu memberikan soal tentang permasalahan yang sering
terjadi di kehidupan sehari-hari dan berhubungan dengan materi bab tersebut. Pada
buku juga menyajikan gambar-gambar yang menarik untuk mendukung materi
yang disajikan. Penulis juga memberikan rangkuman pada akhir pembahasan.
Sedangkan pada buku pembahasan yang disajikan lebih lengkap dan kata-kata yang
digunakan lebih mudah dipahami.

3.2 Kemutakhiran Isi Buku


1. Pada buku, setiap sub bab memberikan contoh soal yang berhubungan dengan
pancasila dan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari yang membuat
pembaca lebih mengerti tentang materi tersebut.
2. Pada buku, selalu mencantumkan catatan kaki jika penulis mengambil kutipan
dari buku lain
3. Buku memiliki warna cover yang menarik sehingga dapat menarik minat
pembaca untuk membaca isi buku ini.
4. Ukuran buku ini yang tidak terlalu tebal memudahkan para pembaca untuk
membawanya kemana saja sehingga para pembaca dapat membaca buku ini
kapanpun dan dimanapun.

3.3 Keterkaitan Antara Isi Buku dengan Bidang Ilmu


Menurut saya, isi dari buku ini saling berkaitan dengan bidang ilmu pancasila dan
dapat dijadikan referensi untuk seseorang yang ingin mempelejari lebih dalam tentang
pancasila sebagi ideologi negara.

8
BAB IV
KELEMAHAN ISI BUKU

4.1 Keterkaitan Antar Bab


dalam penjelasan babnya memang bagus tetapi ada beberapa kata-kata yang
digunakan itu kurang tepat dan sulit dimengerti.

4.2 Kemutakhiran Isi Buku


Menurut saya, pada buku tersebut tidak memiliki kelemahan dalam masalah
keaslian isi buku karena penulis selalu mencatumkan catatan kaki atau nama penulis
dari isi buku yang mereka kutip.

4.3 Keterkaitan Antara Isi Buku dengan Bidang Ilmu


Menutur saya, buku tersebut sudah sangat membantu dalam bidang ilmu
tentang pancasila yang dapat membuat pembaca lebih paham tentang ideologi
negara.

9
BAB V
HASIL ANALISIS

Dari buku ini sudah berisi salah satu dan seluruh teori serta konsep yang
sesungguhnya ada pada bidang pelajaran pancasila. Jadi buku ini sudah dapat digunakan
sebagai buku pegangan bagi mahasiswa dan ditulis agar semua oarng bisa membacanya
mulai dari anak-anak dan dewasa. Terlebih lagi buku ini sangat condong ke perkembangan
yang ada di Indonesia sehingga bagi anak generasi milenial sekarang sangat dianjurkan
untuk membaca nya.
Pengaplikasian ilmu ini sangat berguna dalam program Indonesia. Program ini
sangat banyak digunakan disemua instansi sebagai pengolah informasi yang ada, baik itu
instansi pemerintahan atau wisata. Aplikasi yang digunakan harus dapat mengajak semua
orang untuk berpikir logis dan kritis, disamping itu akan terciptanya budaya sejahtera yang
tak akan hilang. Dengan kata lain, buku ini sudah sangat membantu kita untuk melakukan
pemajuan pembangunan negeri kita, karena dengan mempelajari dan membaca buku yang
banyak ini akan menambah wawasan ilmu.
Buku ini sangat bermanfaat untuk dapat dipelajari masyarakat karena dengan
membaca buku ini kita dapat memahami dan mengerti pentingnya pancasila sebagai
ideolog negara kita.

10
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Setiap buku pastinya mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Dari


penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa kedua buku menjelaskan tentang
pentingnya pancasila sebagai ideologi negara. Sehingga kedua buku sangat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca terutama bagi seorang peserta didik, tenaga
kependidikan dan dapat dijadikan referensi belajar. Isi buku walaupun masih ada
kelemahan nya yaitu belum mempunyai ISSN, tetapi kata-kata yang digunakan lebih
mudah dipahami. Manfaat setelah kita membaca buku ini sangatlah besar karena kita
dapat meningkatkan pemahaman tentang dampak positif dan dengan negatif nya.

6.2 Saran
Isi Buku sebaiknya bisa saling mengisi kekurangannya. Bisa meningkatkan
semangat penulis ketika ingin merevisi masing- masing buku tersebut. Baik dari segi
fisik ataupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing buku. Materi yang kurang jelas pemahamannya
didalam buku hendaknya bisa diperluas.

11
12

Anda mungkin juga menyukai