PANCASILA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan YME yang telah memberikan
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Ekistensi Pancasila sebagai Ideologi Negara di tengah
Perkembangan Radikalisme di Indonesia” yang disusun untuk menyelesaikan tugas
kelompok mata kuliah Pancasila.
Terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada Ibu Andi Ilmi Utami Irwan,
S. Ip., M. Si. selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini
serta membimbing kami dalam proses pembelajaran. Terima kasih juga kami
haturkan kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu mendoakan kesuksesan
kami dalam menimba ilmu
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan saksama berdasarkan hasil
pencarian materi yang kami lakukan bersama. Makalah ini berisi perihal konsep
pancasila sebagai ideologi dan ekistensinya ditengah perkembangan radikalisme di
Indonesia
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kami dan pembaca
dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan sesuai. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi
materi maupun tata bahasa, maka dari itu diperlukan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN .............................................................................................................2
A. Latar Belakang .......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................4
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................................4
BAB II ...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN ................................................................................................................5
A. Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara ............................................................5
B. Arti Penting Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia .....................................7
C. Mempertanyakan Eksistensi Pancasila sebagai Ideologi Negara di Tengah
Perkembangan Radikalisme di Indonesia .......................................................................9
PENUTUP ....................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh
aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ’Ideologi’
menurut KBBI berarti bahwa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Yang
perlu digarusbawahi bahwa ideologi bertugas untuk memberikan arah dan
tujuan untuk kelangsungan hidup, maka pancasila sebagai ideologi negara juga
seharusnya menjadi arah kelangsungan kehidupan bangsa
2
Namun dalam perkembangannya banyak tantangan yang mengamcam
kedudukan pancasila sebagai ideologi negara. Menurut B.J. Habibie dalam
pidato “Reaktulisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” di
Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagaimana dikutip oleh
Iriyanto Widisuseno1 menjelaskan bahwa terdapat dua penyebab tergusurnya
pancasila dari kehidupan bangsa yaitu: (1) perubahan situasi dan kehidupan
bangsa, baik di tingkat domestik, regional, hingga global dan (2) terjadinya
euforia reformasi sebagai akibat dari pengalaman traumatis masyarakat
terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan
pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pancasila sebagai ideologi negara?
2. Apa arti penting pancasila sebagai ideologi negara Indonesia?
3. Bagaimana eksistensi pancasila sebagai ideologi negara di tengah
perkembangan radikalisme di Indonesia?
1
Iriyanto Widisuseno, Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara, Humanika, Vol.
20, No. 2, 2014, h. 63
3
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep pancasila sebagai ideologi negara
2. Untuk mengetahui arti penting pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
3. Untuk mengetahui eksistensi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia di
tengah perkembangan radikalisme di Indonesia
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui konsep Pancasila sebagai ideologi negara
2. Mengetahui arti penting Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
3. Mengetahui eksistensi pancasila sebagai ideologi negara Indonesia di
tengah perkembangan radikalisme di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok
yang terdapat di Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi
Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai
platform demokratis bagi semua golongan di Indonesia. Perkembangan doktrinal
Pancasila telah mengubahnya dari fungsi awal Pancasila sebagai platform bersama
bagi ideologi politik dan aliran pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang
disampaikan oleh Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral. Ideologi
Pancasila menjadi ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.
Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan berbeda dengan
pernyataan yang disampaikan oleh Notonagoro. Beliau melalui interpretasi filosofis
memberi status ilmiah dan resmi tentang ideologi bagi masyarakat Indonesia, yang
pada mulanya Pancasila sebagai ideologi terbuka sebuah konsensus politik menjadi
ideologi yang benar-benar komprehensif. Interpretasi ini berkembang luas, masif,
dan bahkan monolitik pada masa pemerintahan Orde Baru.
Banyak para pihak yang sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kesepakatan bersama, common platform, dan nilai integratif bagi bangsa
Indonesia. Kesepakatan bersama bahwa pancasila sebagai ideologi negara inilah
yang harus kita pertahankan dan ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bangsa
yang plural ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka makna Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan Negara Indonesia yaitu:
1. Nilai-nilai dalam Pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari
penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
2. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama
dan oleh karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan masyarakat
Indonesia.
Perwujudan Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti menjadi cita-
cita penyelenggaraan bernegara terwujud melalui Ketetapan MPR Nomor 7 Tahun
2001 mengenai Visi Indonesia Masa Depan. Dalam Ketetapan MPR tersebut
menyatakan bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas tiga visi, yaitu:
6
1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea kedua dan alinea keempat.
2. Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia yang berlaku sampai dengan tahun
2020.
3. Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius,
manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan upaya
menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian
merupakan ciri dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai suatu cita-cita, nilai-
nilai Pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal,
penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehidupan
bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.
Nilai integratif Pancasila mengandung makna bahwa Pancasila dijadikan
sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik.
Masyarakat Indonesia telah menerima Pancasila sebagai sarana pemersatu, yang
artinya sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya disetujui sebagai milik bersama. Pancasila dijadikan semacam social
ethic dalam masyarakat yang heterogen.
7
Ekasila yang berisi nilai gotong royong menjadi identitas bangsa. Identitas ini
menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Identitas ini berperan
dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam masyarakat agar terbentuknya
kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal. Indonesai sebagai bangsa yang
majemuk membutuhkan identitas yang dapat mempersatukan setiap elemen yang
ada di masyarakat. Dengan keberagaman suku, bahasa, adat-istiadat, kebudayaan
yang ada di Indonesia tentu dapat memicu konflik sosial yang beragam pula,
sehingga diperlukan suatu identitas yang dapat mempersatkan bangsa yaitu
pancasila.
Selain menjadi identitas, ideologi juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi kognitif
dan orientasi dasar. Fungsi kognitif memiliki artian bahwa ideologi dapat menjadi
suatu landasan bagi suatu bangsa dalam memandang dunia, sedangkan fungsi
orientasi dasar berarti ideologi tersebut memberikan wawasan dan makna bagi
rakyat dan juga memberikan tujuan bagi rakyatnya. Zaman yang terus berkembang
menuntut setiap bangsa untuk terus maju, tetapi dalam proses menuju bangsa yang
maju, setiap bangsa membutuhkan ideologi sebagai landasan dalam memandang
setiap perkembangan dan kemajuan yang ada. Jangan sampai suatu bangsa
kehilangan identitasnya dan terbawa arus tanpa arah dan tujuan yang jelas. Dengan
hadirnya ideologi sebagai identitas suatu bangsa, maka dapat memberikan tujuan
bagi penyelenggaraan negara dan rakyatnya.
Pancasila sebagai penunjuk arah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia. Sama seperti kapal tanpa kompas, yang tidak tahu arah kemana yang
akan dituju dan membiarkan arus membawanya. Bangsa ini tidak akan memiliki
arah dan tujuan yang jelas tanpa adanya suatu ideologi, yaitu Pancasila. Nilai-nilai
dalam pancasila menjadi penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam
menyelenggarakan negara. Bahwa setiap aspek kehidupan bangsa seyogianya
bersumber dari nilai-nila Pancasila
Dengan fungsi dan juga kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Pancasila haruslah dapat dilestarikan oleh setiap
komponen bangsa Indonesia .Pelestarian nilai Pancasila dapat dilakukan dengan
menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari. Nilai-nilai Pancasila
8
sendiri tercermin dalam setiap sila yang ada di dalamnya. Nilai-nilai itu adalah nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan,nilai persatuan, nilai kerakyatan dan juga nilai
keadilan.
Setiap nilai pancasila dapat diimplementasikan langsung melalui tindakan
nyata. Nilai ketuhanan dapat diimplementasikan dengan menghargai setiap umat
beragama di Indonesia. Setiap rakyat di Indonesia memiliki agama yang berbeda-
beda, sehingga setiap rakyat haruslah menghargai perbedaan yang ada sebagai
bentuk dari implementasi nilai ketuhanan. Nilai kemanusiaan dapat dipraktekan
dengan menjauhi tindakan yang diskriminatif ditengah kebaragaman bangsa Nilai
persatuan dapat dipraktikkan dengan menunjukkan sikap cinta terhadap tanah air
Indonesia. Nilai kerakyatan dapat dipraktikkan dengan tindakan menghargai
pendapat orang lain. Nilai keadilan dapat dipraktikan dengan menjaga hak dan
kewajiban dari setiap rakyat. Uraian tersebut hanyalah sebagian kecil dari praktik
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan masih ada banyak hal yang dapat
dilakukan dalam usaha melestarikan nilai nilai Pancasila di Ibu Pertiwi ini.
9
biasanya memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin mereka
jalankan dan melakukan cara apapun untuk mewujudkan keinginan mereka.
Penganut radikalisme memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda
pandangan dengannya adalah bersalah atau musuh yang harus disingkirkan.
Sehingga, tidak jarang penganut radikalisme tidak peduli dengan HAM (Hak Asasi
Manusia).
Radikalisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
10
terjadi, ada kelompok masyarakat golongan atas, tetapi di lain sisi masih
banyak masyarakat yang berada pada golongan ekonomi bawah. Pengaruh
kemiskinan yang terjadi membuat masyarakat melakukan kekerasaan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan ketika terdesak karena masalah
ekonomi maka manusia dapat melakukan apa saja demi bertahan hidup.
5. Faktor sosial, keadaan sosial masyarakat yang mendukung atau
memfasilitasi terjadinya Gerakan radikalisme tentu akan menjadi faktor
pendukung meningkatnya aksi-aksi radikal di Indonesia. Ditambah dengan
fakta bahwa sebagian masyarakat mudah terhasut untuk melakukan suatu
hal atau percaya kepada tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat
membawa perubahan drastis pada hidup mereka.
Pada awal tahun 2021 kembali terjadi gerakan radikal yaitu terjadi aksi bom
bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada pukul 10.28 wita
11
sesaat setelah ibadah misa kedua dilaksanakan2 Penindakan aparat yang diduga tak
sesuai prosedur dan kegagalan program deradikalisasi pun disorot. Menurut polisi,
terduga pelaku terdiri atas dua orang yang merupakan suami istri yang
berboncengan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja. Akibat
insiden itu, 20 orang mengalami luka ringan hingga berat, termasuk petugas gereja
dan jemaat. Teror bom ini menambah runtutan peristiwa radikal yang terjadi di
Indonesia.
Selain teror bom, dalam beberapa tahun terakhir juga terjadi insiden
peyerangan. Misalnya, penyerangan terhadap rombongan polisi di Karanganyar,
Cemoro Kandang, Jawa Tengah, yang disebut dilakukan oleh residivis kasus teror
yang berakar dari paham radikalisme. Ada juga aksi pembantaian oleh kelompok
teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, yang menewaskan
empat orang warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Setidaknya tiga nilai dalam pancasila tidak sejalan dengan radikalisme. Tiga
nilai itu adalah nilai kemanusiaan, nilai persatuan, dan nilai kemasyarakatan. Sila
kedua pancasila dengan nilai kemanusiaannya berhubungan erat dengan Hak Asasi
Manusia yang ditidakpedulikan oleh penganut paham radikalisme, selama mereka
mencapai tujuan yang diinginkan. Sila ketiga pancasila dengan nilai persatuannya
mengutamakan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada. Radikalisme
dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dengan membawa satu agama
atau kepentingan politik tertentu sebagai tujuan utamanya. Sila keempat pancasila
dengan nilai kemasyarakatannya memberi semangat kepada setiap individu untuk
saling menghargai pendapat, ide, gagasan yang berbeda tetapi tetap pada satu
pedoman yakni Pancasila. Penganut radikalisme tentu tidak sejalan dengan hal ini.
2
Luthfia Ayu, Bom Gereja Katedral Makassar: Kronologi Kejadian, Keterangan Polisi, dan Sikap
Presiden, Kompas. com, 2021,
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/29/100000165/bom-gereja-katedral-makassar-
kronologi-kejadian-keterangan-polisi-dan-sikap, diakses 19 April 2022 pada pukul 10.21
12
Melalui tindakan radikalnya yang menganggap bahwa setiap orang yang berbeda
pendapat dengannya adalah musuh yang harus disingkirkan,
13
mena. Radikalisme yang menginginkan suatu perubahan dalam suatu negara sesuai
tujuan kelompok tetentu dan dengan cara yang ekstrim pula bukan perwujudan dari
nilai kemasyaraktan tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
B. Saran
Mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai ideologi negara ditengah
perkembangan radikalisme di Indonesia adalah tanggung jawab kita Bersama.
Adapun saran yang diberikan oleh penulis sebagai upaya-upaya dalam mencegah
radikalisasi secara mandiri adalah dilakukan dengan menanamkan jiwa
nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap provokasi atau
hasutan, dan berjejaring dalam komunitas perdamaian.
16
DAFTAR PUSTAKA
Iriyanto Widisuseno. 2014. Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar
Negara. Humanika, Vol. 20, No. 2.
Website
Admin, CNN Indonesia. 29 Maret 2021. Teror Bom Makassar, 2 Dekade Api
Dendam Tak Pernah Padam. CNN INDONESIA. Diakses melalui
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210329121848-12-623336/teror-bom-
makassar-2-dekade-api-dendam-tak-pernah-padam
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-radikalisme/
Admin, Kabar Sumatera. 5 Desember 2019. Pengertian Radikalisme, Sejarah, Ciri-
Ciri, Penyebab Radikalisme. KABAR SUMATERA. Diakses melalui
https://kabarsumatera.com/2019/12/05/pengertian-radikalisme-sejarah-ciriciri-
penyebab-radikalisme/
Bagong Suyanto, Mun’im Sirry dan Rahma Sugihartati. 26 Juli 2020. Radikalisasi
Mahasiswa di Indonesia. UNAIR NEWS. Diakses melalui
http://news.unair.ac.id/2020/07/26/radikalisasi-mahasiswa-di-indonesia/
Luthfia Ayu, Bom Gereja Katedral Makassar: Kronologi Kejadian, Keterangan
Polisi, dan Sikap Presiden,
(https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/29/100000165/bom-gereja-
katedral-makassar-kronologi-kejadian-keterangan-polisi-dan-sikap).
Diakses pada 19 April 2022 pada pukul 10.21
Margianto, Heru.. Radikalisme, Bom Waktu yang Mengancam Masa Depan
Bangsa. KOMPAS. COM. Diakses melalui
17
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/03/18070321/radikalisme-bomwaktu-
yang-mengancam-masa-depan-bangsa?page=all
Media Indonesia, Pancasila Ideologi dan Filosofi Terbaik Bangsa,
(https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/329736/pancasila-
ideologi-dan-filosofi-terbaik-bangsa). Diakses pada 19 April 2022 pada
pukul 10.24
18