Anda di halaman 1dari 11

1

MAKALAH
DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Guru Pengampu: Anida Nihayati, S.Pd.

Disusun Oleh:
DAFFA ANANTA
XI TEKNIK MESIN A

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 WONOSARI


JI. KH Agus Salim No. 116, Ledoksari, Kepek, Kec. Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55813
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul DINAMIKA
DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA tepat pada waktunya.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Anida Nihayati, S.Pd. selaku guru pengampu
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Kewarganegaraan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari guru
pengampu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Dinamika, Tantangan Pancasila sebagai
ideologi negara.

Demikian makalah yang saya buat. Saya menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu. kami meminta kritik dan saran diharankan
demi kesempurnaan makalah ini Dan kami berharap semoga para pembaca dapat
menambah pengetahuan dari maklah yang saya buat.

Wonosari, 25 Oktober 2022

DAFFA ANANTA

DAFTAR ISI
3

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ………………..……………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN ………………..………………………………………………4

A.Latar Belakang ………………..………………………………………………4

B.Rumusan Masalah ………………..…………………………………………..5

C.Tujuan Penulisan ………………..…………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ………………..…………………………………………………6

A.Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara ………………………………6

B.Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara ……………………………..8

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….10

A.Kesimpulan ……………………………………………………………………10

B.Saran ………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….11


4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ideologi merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan negara yang
bersumber dari nilai dasar yang berkembang dalam suatu barang yang diyakini
setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengetahui bahwa setiap sistem keyakinan itu terbentuk melalui proses yang
panjang karena ideologi melibatkan sumber seperti kebudayaa, agama, dan
pemikiran para tokoh Ideologi memiliki posisi yang sangat penting bagi setiap
bangsa. Posisi penting ini dikarenakan ideologi peranan sebagai arah atau pedoman
bagi bangsa untuk mencapai tujuannya masing-masing.

Selain itu, peran lain yang dimiliki oleh ideologi adalah sebagai alat untuk
mencegah terjadinya konflik sosial dalam masyarakat agar setiap masyarakat dapat
hidup dalam ketentraman dan juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Peran lain
dari ideologi adalah sebagai alat pemersatu suatu bangsa. Setian bangsa tentu
memiliki keberagaman baik dalam suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, kebudayaan,
dan lain sebagainya. Ideologi memiliki peran penting dalam mempersatukan
keberagaman yang ada dalam masyarakat supaya dapat terbentuknya kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik. Dari paparan tersebut, maka dapat dilihat
betapa pentingnya ideologi bagi setiap bangsa. Identitas bangsa Indonesia sendiri
tertuang kedalam ideologi yng dianut oleh bangsa Indonesia, yaitu Ideologi
Pancasila.

Sebagai Ideologi negara, pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa


Indonesia karena Pancasila memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai
jiwa bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
Pancasila menjadi dasar negara, Pancasila sebagai sumber segala dari sumber
hukum yang ada di Indonesia, dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa. Kedudukan
inilah yang menjadikan Pancasila menjadi sangat penting. Kedudukan ini juga
dapat diartikan bahwa Pancasila merupakan suatu landasan bagi bangsa Indonesia
dalam melaksanakan segala aspek yang menyangkut kehidupan berbangsa dalam
melaksanakan segala aspek yang menyangkut kehidupan berbangsa dan
bernegara.
5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah dapat difokuskan


sebagai berikut:
1. Bagaimana dinamika Pancasila sebagai ideologi negara?
2. Bagaimana tantangan Pancasila sebagai ideologi negara?

C Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan makalah ini sebagai
1. Untuk mengetahui dinamika Pancasila sebagai ideologi negara
2. Untuk mengetahui tantangan Pancasila sebagai ideologi negara
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara

Apa yang anda ketahui tentang dinamika Pancasila sebagai ideologi negara
dalam sejarah? Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah
memperlihatkan tentang pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila untuk
memperkenalkan kepada masyarakat umum dan menjaganya hingga saat ini.

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dibuat ketika masa


pemerintahan presiden pertama, yaitu Presiden Soekarno. Presiden Soekarno
sebagai salah satu seorang perumus bahkan penggali Pancasila sekaligus pemberi
nama Pancasila Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara sangat dimengerti
oleh Presiden Soekarno karena saat itu ideologi Pancasila masih terjadi pasang
surut diakibatkan bercampurnya dengan ideologi komunisme dalam konsep
nasakom.

Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan banyak sekali


banyak permasalahan yang terjadi ketika Pancasila menjadi ideologi negara,
diantaranya :
1. Pemberontakan PKI (Partai komunis Indonesia) di Madiun pada 18
september 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara soviet dengan
ideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat islam sebagai dasar
negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini
bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.

Beda lagi dengan masa orde lama, penerapan Pancasila sebagai ideologi
negara pada masa orde lama sekitar tahun 1959 hingga 1966 terkenal sebagai
demokrasi terpimpin. Pada masa ini penerapan Pancasila diperlukan proses
adaptasi karena sebagian masyarakat ada yang merasa setuju dan sebagian lain
merasa keberatan.
7

Sementara pada masa orde baru saat Soeharto menjadi presiden Republik
Indonesia. Dalam masa pemerintahan yang presiden Soeharto dipimpin kala itu,
Soeharto berupaya untuk memulihkan kembali beberapa kekacauan yang terjadi di
Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh Presiden Soeharto adalah dibuatnya repalita
atau rencana pembangunan lima tahun, diadakannya PEMILU, Pendidikan
pelaksanaan pedoman dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan
pembangunan. Pemulihan ini tentunya mengacu pada sila kelima Pancasila yang
berbunyi,"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"

Pada masa selanjutnya, yaitu masa reformasi saat Presiden Soeharto mundur
dari masa jabatannya dan digantikan oleh B.J Habibie. Dalam masa
pemerintahannya Presiden B.J.Habibie berusaha untuk memperbaiki perekonomian
di Indonesia mereformasi bidang politik dan hukum, serta mengeluarkan UU Nomor
9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyatakan pendapat di Muka umum, dan
lain-lain. Pada masa reformasi Pancasila sudah mulai dimengerti oleh kalangan
masyarakat sehingga upaya penggantian ideologi Pancasila sudah berkurang.

Dan pada masa sekarang, yakni era globalisasi. Pancasila kembali di uji karena
banyaknya ideologi alternatif yang dapat dijangkau melalui media informasi oleh
seluruh anak bangsa. Namun Pancasila adalah ideologi terbuka dalam menyerap
nilai-nilai baru yang bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan bangsa dan disisi
lain tetap harus mewaspadai terhadap ideologi baru yang dapat merasuki
masyarakat karena masyarakat cenderung ikut arus ideologi luar dan mulai
melupakan ideologi asli bangsa Indonesia.

Dan ada beberapa aspek yang menjadi hakikat Pancasila sebagai ideologi
negara Indonesia. Aspek-aspek tersebut terbagi menjadi 3 dimensi, yaitu:

1. Dimensi realitas, mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang


terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam
masyarakatnya. Hal ini mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila
bersumber dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sekaligus juga berarti
bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan nyata
sehari-hari baik dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat maupun
dalam segala aspek penyelenggaraan negara.
2. Dimensi idealitas, mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berarti
bahwa nilai-nilai dasar Pancasila mengandung adanya tujuan yang dicapai
sehingga menimbulkan harapan dan optimisme serta mampu menggugah
motivasi untuk mewujudkan cita-cita.
8

3. Dimensi fleksibilitas, mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang


masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang
nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, Pancasila
sebagai ideologi bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung
dinamika internal yang mengundang dan merangsang warga negara yang
meyakinkan untuk mengembangkan pemikiran baru tanpa khawatir
kehilangan hakikatnya.

Jika dilihat dari masa ke masa, mungkin terjadinya dinamika Pancasila sebagai
ideologi negara Indonesia akibat cara pandang tiap generasi ke generasi terhadar
Pancasila tidaklah sama. Namun yang ditakutkan adalah pada masa mendatang
karena pada era globalisasi saja semua orang dapat mengakses ideologi luar secara
bebas karena banyaknya media informasi yang cepat menyebar, mungkin dari
pemerintah sudah menyiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada masa
mendatang dan telah siap untuk melewati masa mendatang agar Pancasila masth
diterapkan dan tidak dilupakan begitu saja oleh seluruh masyarakat Indonesia.

B. Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia


menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada
setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
melangsungkan kehidupan bernegara. pada era globalisasi tantangan pancasila
sebagai ideologi negara adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media
informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme,
ekstremisme, konsumerisme Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami
penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta
daya tarik pembelajaran Pancasia.

Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme, merupakan paham


yang mempunvai kecenderungan untuk memisahkan dir dari masvarakat.
Faktor-faktor yang menyebabkan eksklusivisme adalah faktor kecemburuan sosial,
perbedaan status dan peran sosial, merasa kelompok sendiri adalah kelompok yang
paling baik. eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang
mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi
dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai


ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal
meliputi hal-hal berikut:
9

1. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika


Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan
bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara
super power.
2. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai
ideologiasing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena
keterbukaan informasi.
3. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam
secara masif. Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan,seperti banjir,
kebakaran hutan.

Adapun faktor internal sebagai berikut:


1. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang
berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi
Pancasilasering terabaikan.
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya
kepercayaan masvarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga
kepercavaan terhadap ideologi menurun drastis.

Dengan tantangan pancasila yang semakin berat, generasi bangsa diharapakan


mampu menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagi ideologi negara. Generasi
bangsa dapat mempertahankan ideologi Pancasila dengan cara konsisten
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa dapat diwujudkan dengan toleransi terhadap orang lain yang
memiliki keyakinan yang berbeda. Kemanusiaan yang adil dan beradab dapat
diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai martabat sesama manusia dan
tidak melakukan diskriminasi.
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi pelajar adalah untuk


memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa
penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu,
Pancasila sebagai ideologi negara pada hakikatnya mengandung dimensi realitas,
idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan
sehingga pelajar mampu menerima kedudukan Pancasila secara akademis.

B. Saran

Sebagai warga negara sudah sepatutnya kita untuk memiliki kesadaran dalam
mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Sadar akan betapa
pentingnya pancasila sebagai ideologi. Pancasila sebagai idelogi yang terbuka
kepada perkembangan zaman harus tetap dipertahankan demi keberlangsungan
hidup bangsa yang lebih baik dan tidak menggantinya dengan ideologi yang lain.
11

DAFTAR PUSTAKA

Latifah, H. (2020). Dinamika Pancasila Sebagai Ideologi Negara.


Www.Kompasiana.Com.
https://www.kompasiana.com/hajjahlatifah1234/5fabale8d541df5fb33f8413/dinamika-
pancasila-sebagai-ideologi-negara
Nurwadani, P. dkk. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Dirckloral Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan
Pendidikam Tinggi Republik Indonesia.
Lembannas.go.id. (2020). Pancasila di Tengsh Era Globalisasi.
http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-e
ra-globalisasi
Nuranisa, S. (2020). Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai
Ideologi Negara.
Www.Kompasiana.Com.
https://www.kompasiana.com/siti21078/5fab3bafd541df60c5664873/mendeskripsika
n
-esensi-dan-urgensi-pancasila-sebagai-ideologi-negara
Raditya, I. N. (2021). Hakikat, Dimensi, Urgensi, & Isi Pancasila Sebagai Ideologi
Negara.
Www.Tirto.Id.
https://urto.id/hakikal-dimensi-urgensi-isi-pancasila-sebagai-ideologi-negara-gidP

Anda mungkin juga menyukai