Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA

INDONESIA

Disusun oleh:
Mawar Zingga Nuraisy
AKK22D

Dosen Pengampu: Lusiana Rahmatiani, M.Pd


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik
Komunikasi Manusia Prasejarah" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata
Pelajaran Sejarah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Karawang, 15 oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
1. Latar Belakang………………………………………………………..1.1
2. Rumusan Masalah……….……………………………………………1.2
3. Tujuan Penelitian……………………………………………..………1.3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..2
1. Sejarah Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia……………….….2.1
2. Perkembangan Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia…………..2.2
3. Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia………………….………….2.3

BAB III PENUTUPAN………………………………………………………….3


1. Kesimpulan………..……………………………………………………3.1
2. Saran…………………………………………………………………….3.2

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….4

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan
sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka.
Para pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan
menjadi sebuah pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenya
merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia
menjadikan tetap lestari hingga saat ini. Eksistensi Pancasila seiring berjalanya waktu
mengalami cobaan ketika terjadi gejolak gerakan 30 September oleh Partai Komunis
Indonesia. Pemberontakan PKI masa itu dapat menjadi acuan bagaimana Pancasila
tetap berdiri, hal ini membuktikan Pancasila memang bukan hanya ideologi yang
muncul secara tiba- tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah melekat dalam diri
bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai luhur yang tercermin
dalam sila-sila Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama
Pancasila menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia menempatkan Tuhan pada
kedudukan yang paling tinggi dan hal ini bukanlah suatu nilai yang tiba-tiba muncul.
Seperti yang kita ketahui Indonesia secara sejarah merupakan masyarakat yang telah
mengenal ajaran Tuhan, ini terlihat dimana berbagai agama telah menyebar luas
sebelum kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Soekarno. Budaya
gotong-royong serta sikap kekeluargaan masyarakat Indonesia mencerminkan betapa
nilai kemanusiaan telah ada jauh sebelum Pancasila dirumuskan.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur. Nilai- nilai
pancasila menjadi sumber segala aturan baik aturan yang bersifat fomal maupun
informal.
2. . Rumusan Masalah
a. Bagaimana arus sejarah Pancasila dalam sejarah bangsa Indinesia?
b. Apakah Pancasila mengalami perkembangan di dalam sejar bangsa
Indonesia?
c. Apa saja peranan Pancasila bagi bangsa Indonesia sebagai Ideologi Bangsa?

3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
b. Untuk mengetahui Perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa
Indonesia.
c. Untuk mengetahui seberapa berperan pentingnya Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. SEJARAH PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESI

Berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016, tanggal 1 Juni merupakan salah


satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia. Pasalnya, di tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir
Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara
Republik Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29
Mei1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar
Indonesia merdeka.

Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk


“Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep
awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945. Pidato
ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru
mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian
dibukukan oleh BPUPKI.

Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar


negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan
sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk
negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme
atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan
sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang


Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai
membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno,
Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim,
Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad
Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat


disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui

5
bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945
sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Itulah sekilas sejarah Hari Lahir Pancasila yang perlu untuk kita ingat. Tapi
tidak hanya untuk diingat saja, Hari Lahir Pancasila juga merupakan momen untuk
mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam
merumuskan dasar negara Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus
dapat dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai
landasan berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa
yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada
tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Dengan lahirnya lima sila


tersebut, Pancasila dapat menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada


Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai
Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai,
bekerja sama, dan saling menghormati.

Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong


keberagaman yang ada menjadi suatu berkah penuntun keberagaman yang dapat
dirajut menjadi identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Insan Kementerian Keuangan sebagai bagian segenap komponen bangsa dan


masyarakat Indonesia agar berkomitmen memperingati Hari Lahir Pancasila setiap
tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. PERKEMBANGAN PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA

Pancasila merupakan pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup


kemasyarakatannya. Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

6
Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila sudah
dilakukan sejak awal kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan Pancasila
mengalami dinamika dari masa ke masa. Salah satu faktor penyebab dinamika
penerapan pancasila pada tiap-tiap periode adalah adanya perubahan kebijakan
pemerintahan.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945 hingga 1959.
Sejak saat itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa dan dasar negara
Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga Indonesia sudah bertekad untuk
melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan menjadi bangsa yang mandiri.
Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa
adanya campur tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman apapun, baik
dari dalam maupun luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak
permasalahan, diantaranya:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18
September 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi
komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar
negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini
bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.
Lain halnya pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde
lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan demokrasi terpimpin.
Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih mengalami peralihan dari bangsa
yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka. Maka dari itu, dalam
penerapannya masih diperlukan proses adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang
merasa setuju dan sebagian lagi merasa keberatan. Namun, dalam penerapannya
ditemui beberapa tindakan penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah
pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965.
Pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk
memulihkan kembali beberapa kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di
Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan dibuatnya Repelita atau
Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU, pendidikan pelaksanaan
pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa dikaitkan
dengan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa masalah, seperti kasus KKN

7
atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga dibatasi dan
adanya dwifungsi ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan
digantikan oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk
memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan
UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka
Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai
ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian
ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang.

3. PERANAN PANCASILA BAGI BANGSA INDONESIA

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila memiliki fungsi utama sebagai


dasar negara Indonesia. Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam
tata hukum di Indonesia.

Untuk memahami Pancasila lebih dalam, bisa memahami makna, nilai-nilai,


fungsi, dan peranannya.

Fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia sangat fundamental. Ada beberapa


fungsi Pancasila yang perlu diketahui dan dipahami berikut merupakan fungsi dan
peranan pancasila bagi kehidupan bangsa dan bernegara:

Pancasila sebagai Panduan Hidup Bangsa Indonesia

Nilai-nilai dan makna Pancasila menjadi pedoman segala perilaku dan


tindakan warga Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila ikut berperan mendefinisikan mana yang baik dan


mana yang buruk dalam proses pengambilan kebijakan dan penyelesaian masalah
bangsa.

Pancasila sebagai Sumber Segala Sumber Hukum

Lima sila dalam Pancasila menjadi acuan dalam proses pembuatan


peraturan tertulis oleh negara. Segala peraturan hukum yang dirancang, dibuat, dan
disahkan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

Sumber segala sumber hukum berarti rujukan sumber hukum yang dibuat
berasal dari Pancasila.

8
Pancasila sebagai Sumber Norma

Norma yang berlaku di Indonesia harus selaras dengan nilai moral Pancasila
atau bahkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Norma merupakan aturan tak tertulis
atau informal yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

Meski tak tertulis, kekuatan norma sangat besar karena melekat di dalam
kepercayaan masyarakat. Keselarasan dengan Pancasila menjadi keunggulan norma di
Indonesia.

Untuk selaras, Pancasila bisa berperan sebagai sumber norma yang hendak
diterapkan.

Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Pancasila merupakan buah kesepakatan hasil rumusan para intelektual


pendiri bangsa. Pancasila juga merupakan produk musyawarah mufakat yang wajib
dihormati keberadaannya.

Para pendiri bangsa sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.


Kesepakatan tersebut hendaknya tidak dicederai oleh generasi penerusnya.

Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila sejak kemunculannya sebagai ide yang kelak menjadi ideologi


bangsa, dianggap cerminan falsafah hidup yang paling sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia.

Pancasila juga dianggap mencerminkan filosofi yang dianut oleh manusia


Indonesia dalam kelima silanya. Tak heran Pancasila selalu dilihat sebagai ideologi
yang paling sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa

Bangsa indonesia melalui peran negara memegang teguh nilai-nilai


Pancasila di tengah pergaulan dengan bangsa lain. Hubungan diplomatik dalam
bentuk apa pun tak boleh menghasilkan keputusan tanpa pertimbangan yang
melibatkan kehadiran nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Institusi sosial di Indonesia dari yang paling besar sampai yang paling kecil
harus menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi ideologinya. Dari institusi
tingkat tinggi, seperti negara sampai ormas, nilai-nilai Pancasila harus diposisikan
sebagai jiwanya.

9
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa

Selain keluhuran makna dan nilainya, Pancasila berfungsi sebagai identitas


bangsa yang layak dibanggakan. Sebagai identitas, Pancasila merupakan jawaban dari
pertanyaan tentang apa kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Pancasila sebagai Sumber Hukum

Fungsi ini mirip fungsi umum Pancasila sebagai sumber segala sumber
hukum. Pada prinsipnya sama, hukum yang dibuat oleh insitusi atau organisasi
diberbagai level tak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa

Pancasila sebagai dasar negara mengandung ide atau gagasan ideal yang
hendak diwujudkan oleh segenap elemen bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang merupakan konsep abstrak dilihat sebagai tipe


ideal yang menjadi cita-cita masyarakat Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai cita-cita
bangsa, artinya nilai-nilai Pancasila menadi orientasi ke mana bangsa ini hendak
diarahkan.

10
BAB III
PENUTUPAN

1.KESIMPULAN
Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negara Indonesia
sekaligus menjadi pedoman hidup dan dentitas diri bangsa Indonesia, yang mana
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesiatelah dilegalkan oleh Instruksi
Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
memiliki arti bahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.Pancasila terbentuk melalui proses sejarah yang
panjang dan bertahap, serta perkembangan yang bertahap dan panjang hari pancasila
di peringati setiap tahunya tepat pada 1 juni setiap tahunya. pancasila juga berperan
dan berfungsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.SARAN
Sebagai generasj muda sudah sepatutnya kita menjujung nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari
dalam berbangsa dan bernegra karena untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan identitas bangsa tidak mudah membutuhkan proses yang panjang serta
tidak instan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4618696/fungsi-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-ya
ng-perlu-diketahui

https://bpip.go.id/berita/991/638/penerapan-pancasila-dari-masa-ke-masa.html

https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=152535

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-malang/pancasila-education
-pancasila-education/makalah-pancasila-dalam-kajian-sejarah-bangsa-indonesia/23134
188

https://blog.ub.ac.id/gumilangrama95/2015/09/13/pancasila-dalam-kajian-sejarah-bang
sa-indonesia/

https:/jurnal.bundamediagrup.co.id/index.php/iuris/article/download/166/158

https://www.academia.edu/37512047/PANCASILA_DALAM_KAJIAN_SEJARAH_
BANGSA_INDONESIA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/66ded798dc0a6fbf5ec35cf75dc
c2823.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai