DI SUSUSN OLEH :
ANNISA TRI WAHYUNI
HIKMA SRIATI ASIM
FAJAR EFENDI
WAWAN ABDUL FIQIH SUDARTO
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, Saya sebagai
peyusunun Makalah ini dapat menyelasaikannya secara sederhana dan tepat waktu. Adapun
makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang sajiannya
penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan makalah ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA
.Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran guna
lebih menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.Akhir kata, semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2
A. PENDAHULUAN .............................................................................................4
B. PEMBAHASAN ................................................................................................7
1.1 Sejarah pancasila Indonesia..........................................................................7
C. PENUTUP ........................................................................................................17
3
A. PENDAHULUAN
dasarpemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak ada
yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan sukubangsa
dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasiladianggap sebagai
dasar negara republik indonesia pancasila nilai-nilainya telah dimiliki oleh bangsa
indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat
dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup.
Tindak –tanduksert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin
sebagai dasar Negara, pedoman, dan pandangan hidup,yang nilainya diangkat dari
kehidupan masyarakat sendiri. Pancasila merupakan dasar Negara, dan juga menjadi
4
terlepassatu sama lain melainkan satu kesatuan yang bulat, baik dalam fungsi
bangsa.Pengertian dari kata “kesatuan bulat” dari pancasila ini ialah berarti bahwasila
yang satu meliputi dan menjiwai sila-sila yang lain.Lantas perumusan pancasila juga
kehidupan berbangsa danbernegara. Seperti yang telah diketahui bahwa pancasila itu
juga merupakandasar Negara Indonesia, yang berarti dasar dari hukum tertinggi di
Indonesiaatau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini terdapat
Kelima sila dalam pancasila ini memang bersifat universal sehinggadapat ditemukan
sumber dari segalasumber hukum atau dasar Negara yang harus dipatuhi. Karena
dalam sila-silapancasila tidak memihak kepada satu orang saja melainkan keseluruh
5
Pancasila dapat diperuntukan kepada negara, masyarakat dan pribadi
bangsaIndonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dan dasar
negara Republik Indonesia, sebagai social etis bangsa Indonesia dan sebagai
pegangan moral rakyat atau negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam
penanaman pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zumbi Tyoosakai” atau
sidangnya yang pertama pada tanggal 28 s/d 1 Juni 1945 di Jakarta. Yang di
Dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno pada tahun 1945 di Jakarta. Pancasila
sebagaidasar negara asala mulanya itu dari pengambilan pancasila, panca sama
dengan lima dansila sama dengan asas atau dasar, dan didirikannnya negara
Indonesia. Dari pemaparandiatas dapat diketahui arti pancasila itu secara umum, dan
6
B. PEMBAHASAN
Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), pada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepada
bangsa ke belakang. Hal ini mendorong mereka untuk menggali kekayaan kerohanian,
hilang arah dalam menentukan dasar negaranya. Dengan permintaan Dr. Radjiman
kembali jati diri bangsanya. Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan dari
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
5. Kesejahteraan Rakyat.
7
1. Teori negara perseorangan (individualis)
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh
Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang. Sehari
kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan
membuat Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya. Peristiwa ini pun
perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks
proklamasi yang berlangsung singkat, mulai pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks
proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad
Soebardjo di ruang makan Laksamana Tadashi Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol
No 1. Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. Sukarni (dari golongan muda)
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemudian teks proklamasi Indonesia
8
tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni
1945.
Dasar 1945”, tanpa cadangan, artinya dengan Pancasila seperti yang dirumuskan
1945 sebagai Dasar Negara. Namun, kedua usulan tersebut tidak mencapai kuorum
keputusan sidang konstituante (Anshari, 1981: 99). Majelis (baca: konstituante) ini
menemui jalan buntu pada bulan Juni 1959. Kejadian ini menyebabkan Presiden
Soekarno turun tangan dengan sebuah Dekrit Presiden yang disetujui oleh kabinet
tanggal 3 Juli 1959, yang kemudian dirumuskan di Istana Bogor pada tanggal 4 Juli
1959 dan diumumkan secara resmi oleh presiden pada tanggal 5 Juli 1959 pukul 17.00
1. Pembubaran konstituante
9
D. Pancasila Era Orde Baru
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
beradab.
kerukunan hidup.
dan kepercayaannya.
10
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
permusyawaratan perwakilan.
kepentingan bersama.
e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
11
a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan
b. Bersikap adil.
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etik bagi negara dan
politik. Puncak dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional,
cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya
“reformasi” di segala bidang politik, ekonomi dan hukum (Kaelan, 2000: 245). Saat
Orde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila. Dasar Negara itu untuk
sementara waktu seolah dilupakan karena hampir selalu identik dengan rezim Orde
Baru. Dasar negara itu berubah menjadi ideologi tunggal dan satu- satunya sumber
nilai serta kebenaran. Negara menjadi maha tahu mana yang benar dan mana yang
salah. Nilai-nilai itu selalu ditanam ke benak masyarakat melalui indoktrinasi (Ali,
12
2009: 50). Dengan seolah-olah “dikesampingkannya” Pancasila pada Era Reformasi
ini, pada awalnya memang tidak nampak suatu dampak negatif yang berarti, namun
semakin hari dampaknya makin terasa dan berdampak sangat fatal terhadap
vertikal secara masif dan pada akhirnya melemahkan sendi-sendi persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam bidang budaya, kesadaran masyarakat
atas keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai luntur, yang pada akhirnya terjadi
disorientasi kepribadian bangsa yang diikuti dengan rusaknya moral generasi muda.
Dalam bidang politik, terjadi disorientasi politik kebangsaan, seluruh aktivitas politik
diletakan pada kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang
permasyarakatan P-4. Pada masa Soeharto Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua
13
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan, tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia
yang dinyatakan dalam seloka " Bhinneka Tunggal Ika ". Maka Pancasila merupakan
1. Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan
Yang Maha Esa". Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi
kehidupan kita.
2. Berikut ini contoh penerapan Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang Maha Esa, dalam
kehidupan sehari-hari:
3. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
4. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
5. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai
kedamaian dan kenyamanan bersama.
6. saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat memajukan kepentingan
umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.
7. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945,
setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang
dikehendakinya.
1. Rantai emas menjadi lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan
beradab". Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewakili keinginan Bangsa Indonesia
untuk berada di posisi setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
2. Di bawah ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan
beradab:
3. 1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
14
4. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita
dalam berbagai kondisi.
5. Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud ialah
membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena tingkat pendidikan,
kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
6. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai dengan
adab yang berlaku di tengah masyarakat.
7. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
1. Pohon beringin menjadi simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia".
Persatuan di antara rakyat Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam mempertahankan
keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.
2. Berikut ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila Persatuan Indonesia:
3. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih
maju.
5. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
6. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik
di tingkat nasional maupun internasional.
7. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.
1. Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".
Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni
yang harus dilakukan secara tegas.
2. Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang menjadi bentuk
pemerintahan Indonesia. Berikut ini contoh penerapan sila keempat:
3. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut
berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
4. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.
15
5. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
6. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan atau
lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya
pada kita.
7. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
8. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.
1. Padi dan kapas menjadi simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Adanya sila tersebut diharapkan bisa
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
2. Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia:
3. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan.
4. Meningkatkan kesadaran sosial dengan mengadakan kegiatan yang membantu
sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
5. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa
saja orang yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak
adil pada siapapun.
6. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa
saja yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.
7. Menghargai karya atau hasil ciptaaan orang lain. Hargai pula karya yang kita
hasilkan sendiri.
8. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
16
C. PENUTUP
Kesimpulan
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan, tetapi
merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan
17
DAFTAR PUSTAKA
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi
Hak Anak Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.
Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana,
Deepublish, Yogyakarta, 2015.
18
Laurensius Arliman S, Pelaksanaan Perlindungan Anak Yang Tereksploitasi Secara
Ekonomi Oleh Pemerintah Kota Padang, Veritas et Justitia, Volume 2, Nomor 1,
2016.
19