PENDIDIKAN PANCASILA
KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS
SEJARAH BANGSA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU :
YUNISCHA NURMALISA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
KELAS D
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Operasi dan Utility
Program” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Teknologi Informasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yetti Yuniati, S.T., M.T.
selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia sebelum di sahkan pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa indonesia sejak zaman
dahulu kala sebelum bangsa indonesia mendirikan negara,yang berupa nilai-nilai adat
Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilaii-nilai
tersebut tidak lain adalah dari bangsa indonesia sendiri, sehingga bangsa indonesia
dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar
filsafat negara indonesia. Proses perumusan materi Pancasila secara formal tersebut
dilakukan dalam siding sidang BPUPKI pertama, sidang panitia “9”, sidang BPUPKI
kedua, serta akhirnya disyahkan secara yuridis sebagai dasar filsafat negara republik
indonesia.
Pancasila bukan sekedar ideologi negara, melainkan juga merupakan filsafat hidup
bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur dan budaya nenek moyang yang sudah
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dengan Pancasila, bangsa ini memiliki harga diri dan martabat sebagai
bangsa karena kelima sila yang terdapat di dalamnya berlaku universal, untuk
kehidupan spritual ataupun kehidupan materiil. Lima sandi utama penyusun Pancasila
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Untuk memahami pancasila secara lengkap dan utuh terutama kaitannya dengan jati
Indonesia untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama
demi kesejahteraan hidup bersama yaitu negara yang berdasarkan pancasila. Selain
dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup bangsa, jiwa dan kepribadian
bangsa serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonedia pada waktu mandirikan
negara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
permintaan itu memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke belakang. Hal ini
hilang arah dalam menentukan dasar negaranya. Dengan permintaan Dr. Radjiman
kembali jati diri bangsanya. Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan dari
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
5. Kesejahteraan Rakyat.
Selanjutnya Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30 Mei 1945 mengemukakan
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
4. Musyawarh
5. Keadilan rakyat
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang
1. Kebangsaan Indonesia
2. Peri kemanusiaan
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima oleh
Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang. Sehari
kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI menegaskan keinginan dan tujuan
membuat Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya. Peristiwa ini pun
perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks
Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad
Soebardjo di ruang makan Laksamana Tadashi Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol
No 1. Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. Sukarni (dari golongan muda)
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemudian teks proklamasi Indonesia
tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni
1945.
Dasar 1945”, tanpa cadangan, artinya dengan Pancasila seperti yang dirumuskan
1945 sebagai Dasar Negara. Namun, kedua usulan tersebut tidak mencapai ke
keputusan sidang konstituante Majelis (baca: konstituante) ini menemui jalan buntu
Presiden yang disetujui oleh kabinet tanggal 3 Juli 1959, yang kemudian dirumuskan
di Istana Bogor pada tanggal 4 Juli 1959 dan diumumkan secara resmi oleh presiden
1. Pembubaran konstituante
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
beradab.
dan kepercayaannya.
manusia.
permusyawaratan perwakilan.
kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
b. Bersikap adil.
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat
Puncak dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, maka
cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya
“reformasi” di segala bidang politik, ekonomi dan hukum (Kaelan, 2000: 245). Saat
Orde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila. Dasar Negara itu untuk
sementara waktu seolah dilupakan karena hampir selalu identik dengan rezim Orde
pada awalnya memang tidak nampak suatu dampak negatif yang berarti, namun
semakin hari dampaknya makin terasa dan berdampak sangat fatal terhadap
kehilangan kendali atas dirinya, akibatnya terjadi konflik-konflik dan pada akhirnya
melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam bidang
budaya, kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai luntur,
yang pada akhirnya terjadi disorientasi kepribadian bangsa yang diikuti dengan
Pancasila merupakan dasar falsafah nasional Indonesia dan dengan demikian dapat diartikan
sebagai kesimpulan bahwa Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi nasional dan
diharapkan menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia sebagai dasar persatuan, lambang
persatuan dan kesatuan. persatuan dan kesatuan, serta membela negara dan bangsa yang
menjadi bagiannya. Pancasila terdiri dari 4 perkembangan yaitu Pancasila pada masa pra
kemerdekaan, Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi.
DAFTAR PUSTAKA