KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan perlindungannya penulis dapat menyelesaikan Artikel ini tentang Pancasila Dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih, kepada semua puhak yang
telah membantu dalam menyelesaikan Artikel ini. Mohon maaf jika saya tidak bisa
menyebutkannya satu per satu. Sekali lagi penulis menyucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.
Artikel ini di buat dengan tujuan selain daripada mendapatkan nilai tugas, tetapi juga
untuk menambah ilmu serta wawasan penulis dalam hal Pancasila dalam Kajian Sejara
Bangsa Indonesia. Semoga Artikrl ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua
orang yang nantinya akan membaca Artikel ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima nilai dasar yang dijadikan
sebagai kaidah negara yang fundamental. Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti
bahwa Pancasila menjadi pedoman dalam penyelenggaraan segala norma hukum dan
negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah dilegalkan oleh
Instruksi Presiden Nomor 12/1968. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia memiliki arti bahwa segala peraturan negara harus sesuai dan tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.
Menurut sejarawan Inggris, John Tosh, sejarah merupakan memori kolektif,
pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek
manusia tersebut di masa yang akan datang. Terbentuknya negara Indonesia adalah
suatu proses sejarah yang panjang dan melalui beberapa tahap, yang dalam tahapan
tersebut mencakup beberapa peristiwa berkaitan dengan nilai-nilai perumusan
Pancasila. Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang
dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan yang dirumuskan
melalui sidang BPUPKI, pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.
Semua nilai Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dilaksanakan secara terpisah-pisah karena Pancasila saling memiliki keterkaitan dari
sila pertama hingga sila kelima. Pancasila merupakan jiwa bangsa yang harus
diwujudkan dalam setiap lembaga atau organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
Pancasila sebagai jiwa bangsa, berarti Pancasila memberikan ciri khas tersendiri bagi
bangsa Indonesia dan membedakannya dengan bangsa lain.
Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila tentu bersifat abadi, namun dalam pengaplikasiannya
harus bersifat dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia yang dapat
menerima dan mengakomodasikan pemikiran dari luar sepanjang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang menjadi identitas bangsa. Oleh karena itu,
dalam makalah ini, kami membahas tentang “Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia” untuk menelusuri prosessejarah dalam pembentukan Pancasila hingga
menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi jati diri
bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia?
2. Apakah alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan 3 asas teori-
teori bagi negara Indonesia yaitu: Sila pertama "Teori Negara Perseorangan
(Individualis)", sila kedua "Paham Negara Kelas (Class Theory)", dan sila ketiga
"Paham Negara Integralistik".
Masa akhir Orde Lama (1959-1966), periode ini diwarnai dengan sistem
Demokrasi Terpimpin oleh Soekarno. Masa Demokrasi Terpimpin juga menjadi akhir
Orde Lama usai terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965. Soekarno
mengubah sistem politik Indonesia menjadi Demokrasi Terpimpin melalui Dekrit
Presiden 5 Juli 1959. Akibatnya, sistem perpolitikan dan pemerintahan negara
bertumpu kepada Soekarno selaku presiden. Demokrasi Terpimpin sejatinya
merupakan konsep untuk membentuk ulang sistem pemerintahan yang kacau. Dengan
menjadikan presiden sebagai titik sentral pemerintahan, Soekarno berharap dapat
mencipta ulang stabilitas politik Indonesia waktu itu. Namun, yang terjadi justru
sebaliknya, pelaksanaan Demokrasi Terpimpin telah menyeleweng dari ketentuan
UUD 1945. Pada pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, justru terjadi pelanggaran
terhadap UUD 1945 dan pemerintah cenderung menjadi sentralistik. Hal ini
dikarenakan terpusat hanya kepada presiden yang membuat kedudukan presiden
sangat kuat dan berkuasa, terlebih setelah mundurnya Hatta dari posisi wakil presiden
sejak 1956. Kedudukan Pancasila pada masa Orde Lama kembali terancam dengan
terjadinya peristiwa G30S 1965 yang melibatkan orang-orang PKI dan sebagian
militer sebagai pelakunya. Tragedi G30S 1965 sekaligus menjadi awal dari akhir
rezim Orde Lama pimpinan Soekarno yang kemudian digantikan era Orde Baru sejak
1966.
Pancasila juga dijadikan sebagai landasan negara selama rezim Orba kendati
sempat terjadi polemik dalam sejarahnya. Pemerintah Orde Baru mempunyai visi
utama dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI dalam kehidupan
masyarakat serta bernegara. Upaya penerapan Pancasila di rezim ini salah satunya
adalah penyederhanaan partai politik. Partai politik dibatasi dan hanya berjumlah tiga,
meliputi Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
dan Golkar. Bukan hanya itu, rezim Orde Baru mewajibkan Pancasila sebagai asas
tunggal. Oleh sebab itu, baik organisasi masyarakat hingga partai politik harus
menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam menjalankan kegiatannya.
Penerapan Pancasila juga terjadi dalam bidang sosial politik. Militer juga ikut
terlibat demi menjaga keutuhan Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Pada akhirnya, kegiatan bebas yang seharusnya diperbolehkan menjadi lebih dibatasi.
Atas nama Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara, kata Soeharto, maka ABRI
(militer) dan Golkar harus bersatu, terutama dalam menjalankan pemerintahan yang
kuat dari segala ancaman. Selain itu, tidak jarang dilakukan pembreidelan surat kabar
hingga majalah kala itu. Ada juga peristiwa penangkapan aktivis karena mengkritik
pemerintahan Soeharto pada masa Orde Baru. Penerapan Pancasila sebagai asas
tunggal pada era Orde Baru dengan segala dampaknya menuai kritik. Beberapa
kalangan menyebut Soeharto telah menyalahgunakan Pancasila untuk kepentingan
sendiri dan kelompoknya.
Penerapan Pancasila di era digital, seperti dikutip dari laman resmi Lembaga
Ketahanan Nasional RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M. P. mengatakan, “Pancasila
merupakan ideologi terbuka”. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa memadukan
beberapa nilai baru dalam kehidupan bernegara. Namun, kendati sifatnya terbuka,
Pancasila harus dijaga kemurniannya agar tidak terancam oleh ideologi-ideologi lain.
Kedatangan ideologi lain tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi,
seperti berbagai platform sosial media (sosmed), merebaknya media online, dan lain-
lain. Oleh karena itu, penerapan Pancasila sebaiknya memanfaatkan teknologi agar
menarik perhatian generasi muda serta masyarakat untuk lebih bisa memaknai dan
mengamalkannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila terbentuk melalui proses sejarah yang panjang dan bertahap, mulai
dari proses pengumpulan sila-sila Pancasila, proses perumusan Pancasila, hingga
proses pengesahan Pancasila. Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan
mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan yang
dirumuskan melalui sidang BPUPKI, pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945.
B. Saran
https://www.studocu.com/en-us/document/universitas-negeri-malang/pancasila-education-
pancasila-education/makalah-pancasila-dalam-kajian-sejarah-bangsa-indonesia/23134188/
download/makalah-pancasila-dalam-kajian-sejarah-bangsa-indonesia.pdf