Disusun Oleh:
Kelompok 6
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada
semester ini. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar bangsa dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila
juga sangat sulit dan memakan waktu dalam sistem peresepannya namun berkat
gagasan dan upaya para pemberani, Pancasila akhirnya muncul sebagai ideologi
nasional. Pancasila disusun menurut kondisi bangsa Indonesia, berdasarkan
kehidupan sosial, budaya dan adat istiadat, yang dapat ditunjukkan tidak hanya
dengan berdampingan tetapi juga dengan berbagai macam implementasi dan nilai-
nilai yang terkandung. Hebatnya, nilai-nilai tersebut masih dapat dicapai hingga saat
ini dan tidak menyimpang dari kehidupan reformasi pada saat ini.
Pancasila bukan hanya ideologi bangsa, tetapi juga falsafah hidup bangsa yang
digali dari nilai-nilai luhur dan budaya nenek moyang. Sebelum berdirinya negara
Indonesia, sudah dimiliki oleh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan
Pancasila, negara ini memiliki kebanggaan dan martabat bangsa. Karena lima sila
yang terkandung di dalamnya berlaku secara universal, baik dalam kehidupan
spiritual maupun material.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses Pengusulan Pancasila?
2. Bagaimana Proses Perumusan Pancasila?
3. Bagaimana Pengesahan Pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut sejarah, pidato lisan Sukarno ini kemudian diterbitkan oleh Kementerian
Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila
(1947). Judul buku tersebut sempat menimbulkan kontroversi seputar kelahiran
Pancasila. Di satu sisi, ada semacam aliran sesat ketika Sukarno masih berkuasa. Bagi
Sukarno, 1 Juni selalu diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Di sisi lain, ketika rezim
Sukarno runtuh, ada upaya para penguasa orde baru untuk "de-Sukarnoize" Seolah-olah
Sukarno tidak banyak memberikan kontribusi terhadap ekstraksi dan penyusunan
Pancasila. Setelah pidato Sukarno, parlemen menerima nama Pancasila yang diusulkan
oleh Sukarno sebagai dasar filsafat nasional (Philosofische Grondslag). Kemudian
dibentuk panitia kecil yang beranggotakan delapan orang (Ki Bagus Hadi Kusumo, K.H.
Wahid Hasyim, Muh. Yamin, Stajo, AA Maramis, Otto Iskandar Dinata, Mo.Hatta) yang
bertanggung jawab menerima usul tentang calon kepala negara. Kemudian sidang
pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) diberhentikan sementara.
B. Periode Perumusan Pancasila
Saran lisan:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usul tertulis:
Selain itu, rencana dasar negara menurut Soepomo adalah sebagai berikut.
1. Persatuan (Unitarianisme)
2. Kekekluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Rumusan Pancasila VII Susunan RIS Pendudukan wilayah Indonesia oleh NICA telah
membuat Republik Indonesia semakin kecil dan mendesak. Akhirnya pada akhir tahun
1949, Republik Indonesia (RI Yogyakarta) yang berkedudukan di Yogyakarta terpaksa
mengadopsi bentuk negara federal yang diusulkan oleh pemerintah kolonial Belanda
dengan nama Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). negara. UUD yang disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 juga berlaku untuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia di Yogyakarta, tetapi RIS sendiri memiliki konstitusi federal (Konstitusi RIS)
sebagai hasil konsensus seluruh provinsi RIS. Dalam UUD RIS, rumusan dasar negara
bagian tertuang dalam alinea ketiga pembukaan. Konstitusi RIS disetujui pada tanggal
14 Desember 1949 oleh 16 negara bagian dan badan-badan yang menjadi anggota RIS.
Periode pengesahan Pancasila terjadi pada tanggal 12 Agustus 1945. Moch. Hatta dan
Dr. Radjiman Widiodingrat dipanggil oleh otoritas militer Jepang Dari Asia Selatan ke
Saigon untuk membahas Hari Kemerdekaan Indonesia seperti yang dijanjikan. Namun,
pada 14 Agustus 1945, Jepang secara tak terduga menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu. 15 Agustus 1945 Sukarno, Hatta dan Radjiman kembali ke Indonesia.
Kedatangannya disambut oleh segerombolan anak muda disana. Kemerdekaan bangsa
Indonesia dideklarasikan secepatnya karena terjadi reaksi terhadap perubahan iklim
politik dunia saat itu. Anak muda sudah tahu Jepang menyerah kepada sekutunya yaitu
mereka tidak memiliki kekuatan politik di wilayah pendudukan Indonesia. Perubahan
keadaan yang tiba-tiba menyebabkan kesalahpahaman di kalangan pemuda dan
Soekarno dan kawan-kawan. Soekarno dan M. Hatta diculik ke Rengas Dengklok
(“aman” dalam konsep pemuda saat itu), perilaku golongan muda. Berdasarkan
keputusan rapat sebelumnya yang dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB Pada tanggal 16
Agustus 1945, di Cikini No. 71, Jakarta (Kartodirdjo, dkk., 1975: 26). Setelah melalui
jalan yang berliku, akhirnya Proklamasi Kemerdekaan pun dikeluarkan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Teks Kemerdekaan didikte oleh Moh. Hatta dan Sukarno yg
menulis naskahnya pada dini hari itu. Secara historis, teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia diprakarsai dan ditulis oleh dua penerbit, jadi tidak heran mereka disebut
dwitunggal.
Sejarah bangsa Indonesia menyebutkan bahwa resep Pancasila yang disahkan oleh
PPKI berbeda dengan resep Pancasila yang tertuang dalam Piagam Jakarta menyusul
permintaan perwakilan yang mewakili rakyat Indonesia Timur yang bertemu dengan
Bung. Hatta mempertanyakan tujuh kata di balik kata "ketuhanan", kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi para pengikutnya. Permintaan ini dijawab dengan bijak
oleh para pendiri bangsa, sehingga menghasilkan perubahan yang disepakati, yaitu
penghapusan Tujuh Kata Seen. menggantinya dengan istilah "Yang Maha Esa" sebagai
penghalang masa depan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam sidang BPUPKI tokoh - tokoh yang ikut berbicara di dalam sidang BPUPKI
tersebut adalah Mr. Muh Yamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Soepomo
dan di dalam sidang tersebut merekalah yang merumuskan perumusan Pancasila dan
kemerdekaan Indonesia.
Perumusan falsafah atau dasar negara yang sekarang disebut Pancasila dirumuskan
dan ditentukan sesuai kepribadian dan identitas rakyat Indonesia , yang terkandung
dalam isi Pancasila itu adalah dasar negara kita yang tetap eksis sampai sekarang
karena sesuai dengan kepribadian Indonesia.
B. Saran
Pancasila sebagai dasar negara mengatur kehidupan seluruh rakyat Indonesia dan
mempersatukan Indonesia. Jika kehidupan bermasyarakat Indonesia tidak berdasarkan
Pancasila, mustahil Indonesia bisa bertahan dengan keberagaman Pancasila yang
menyatukan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari terus kembangkan
Nusantara dengan cinta agar tanah air dan ibu pertiwi kita tercinta terus maju.
Daftar Pustaka
Restu Dwi Julian. 2021. Urgensi Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa. 4-22.
Tim CBDC. 2022. Character Building Pancasila (CHAR6013): Topik 2. Jakarta: Binus
University.
William Frederick dan Soeri Soeroto. 2002. Pemahaman Sejarah Indonesia: Sebelum
dan Sesudah Revolusi, William Frederick. 308 –311.
Evaluasi
7. Siapa saja yang mengusulkan tentang falsafah dasar negara indonesia di sidang
kedua?
A. Soepomo, soekarno, mohyamin
B. RadjimanWedyodiningrat, soekarno, moh hatta
C. Soepomo, moh hatta, mohyamin
D. Soekarno, mohhatta, soepomo
8. Usulan lisan:
a. Peri kebangsaan
b. Peri kemanusiaan
c. Peri ketuhanan
d. Peri kerakyatan dan
e. Kesejahteraan Rakyat
Menurut siapakan usulan diata?
A. Soekarno
B. Soepomo
C. Moh. yamin
D. Moh. Hatta
10. Dua ketua Yang mendampingi Dr. Radjiman Widyodiningrat dalam BPUPKI
adalah
A. Raden Panji Suroso dan Ichibangase
B. Ir.supomo dan Ki Bagus Hadikusumo
C. Muh. Yamin
D. Soepomo
Kunci Jawaban
1. B
2. B
3. C
4. A
5. C
6. C
7. A
8. C
9. A
10. A